Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SITUASI

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi


1. Keadaan Geografis
Kecamatan Kemranjen terletak di bagian selatan Kabupaten Banyumas dan
dibatasi oleh Kecamatan Banyumas dan Kecamatan Somagede disebelah utara,
Kabupaten Cilacap disebelah selatan, Kecamatan Sumpiuh di sebelah timur dan
Kecamatan Kebasen di sebelah barat. Kecamatan Kemranjen memiliki 15 desa,
yaitu Desa Alasmalang, Desa Grujugan, Desa Karanggintung, Desa Karangjati,
Desa Karangsalam, Desa Kebarongan, Desa Kecila, Desa Kedungpring, Desa
Nusamangir, Desa Pageralang, Desa Petarangan, Desa Sibalung, Desa Sibrama,
Desa Sidamulya dan Desa Sirau.

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kemranjen


Terdapat dua Puskesmas di Kecamatan Kemranjen yaitu Puskesmas
Kemranjen I dan Puskesmas Kemranjen II. Puskesmas Kemranjen II merupakan
puskesmas yang berada di Jalan Raya Buntu, Desa Sidamulya, Kecamatan
Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Puskesmas Kemranjen II memiliki luas
wilayah kerja sekitar 249.8 km2, yang terdiri atas wilayah Desa Sirau (44.3 km2),
Desa Kebarongan (47.3 km2), Desa Grujungan (25.6 km2), Desa Sidamulya (21.7
km2), Desa Pageralang (59.2 km2), Desa Alasmalang (30.2 km2) dan Desa
Nusamangir (21.5 km2). Batas wilayah Puskesmas Kemranjen II sebelah utara
adalah Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas; sebelah Selatan berbatasan
dengan Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap; sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Karangjati, Kecamatan Kemranjen; sedangkan sebelah
Barat berbatasan dengan Desa Adisana, Kecamatan Kebasen.
2. Keadaan Demografi Kecamatan Kemranjen
a. Pertumbuhan penduduk
Data dari Puskesmas Kemranjen II menunjukkan pada akhir tahun 2018
di bulan Desember, jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Kemranjen II
adalah 41.411 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 21.030 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 20.381 jiwa. Jumlah penduduk
tertinggi berada di Desa Pageralang yaitu sebesar 10.675 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk terendah berada di Desa Nusamangir yaitu sebesar 3.085
jiwa.
b. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Kemranjen II berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok umur pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2.1.
berikut:

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Wilayah Puskesmas Kemranjen II Tahun 2018
Jumlah penduduk
Kelompok
No Laki-laki +
umur (tahun) Laki-laki Perempuan
perempuan
1 0-4 1.357 1.264 2.621
2 5-9 1.436 1.279 2.715
3 10-14 1.534 1.474 3.008
4 15-19 1.568 1.474 3.042
5 20-24 1.601 1.518 3.119
6 25-29 1.659 1.580 3.239
7 30-34 1.618 1.647 3.265
8 35-39 1.820 1.657 3.477
9 40-44 1.662 1.654 3.316
10 45-49 1.467 1.489 2.956
11 50-54 1.283 1.378 2.661
12 55-59 1.101 1.066 2.167
13 60-64 889 849 1.738
14 65-69 691 634 1.325
15 70-74 471 533 1.004
16 75+ 873 885 1.758
Jumlah 21.030 20.381 41.411
Sumber :Data Sekunder Puskesmas Kemranjen II Tahun 2018
Jika dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada
tabel diatas, maka jumlah penduduk dalam kelompok umur 35 – 39 tahun
adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 3.477 jiwa.
c. Kepadatan penduduk
Penduduk diwilayah Puskesmas Kemranjen II adalah bervariasi
kepadatanya. Desa dengan jumlah penduduk terpadat berada di Desa
Alasmalang dengan tingkat kepadatan sebesar 50,66 jiwa setiap kilometer
persegi, sedangkan wilayah dengan tingkat kepadatan yang paling rendah
berada di Desa Sirau yaitu sebesar 29,71 jiwa setiap kilometer persegi.
d. Tingkat Pendidikan
Data tingkat pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas Kemranjen II
menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan tercatat pada tahun
2018 dapat diamati pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Puskesmas Kemranjen II


pada Tahun 2018
Jumlah
Pendidikan Laki- Laki-laki + Persentase
Perempuan
laki perempuan
Tanpa ijazah 2.591 2.462 5.053 15,62
SD/ MI 6.219 6.468 12.687 39,22
SMP/ MTs 3.266 3.153 6.419 19,84
SMA/ MA 2.273 1.958 4.231 13,08
SMK 1.136 895 2.031 6,28
D1/ D2 149 130 279 0,86
D3 143 144 287 0.89
D4/ S1 375 354 729 2,25
S2/ S3 24 11 35 0,11
Jumlah 16.176 15.575 31.751
Sumber : Data Sekunder Puskesmas Kemranjen II Tahun 2018

e. Tingkat Pekerjaan Penduduk


Data tingkat pekerjaan penduduk di wilayah Puskesmas Kemranjen II
tercatat pada tahun 2018 dapat diamati pada tabel berikut:

Tabel 2.3 Tingkat Pekerjaan Penduduk di Wilayah Puskesmas Kemranjen II


pada Tahun 2018

Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

Petani 18.951 47,19


PNS 6.035 15,03
TNI 566 1,41
Pedagang 7.128 17,75
Buruh 7.489 18,65
Sumber: BPS Kabupaten Banyumas, 2016

3. Sumber Pelayanan Kesehatan


a. Tempat Pelayanan Kesehatan
Puskesmas :1
Puskesmas Pembantu :1
PKD :7
BPM : 13
PosyanduBalita : 59
Posyandu Lansia : 33
RS Swasta :1
BP Swasta :1
Dokter Praktek Swasta :1

b. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kemranjen II


Berdasarkan data sekunder dari Puskesmas Kemranjen II tahun 2018
didapatkan jumlah tenaga kesehatan sebagai berikut :
Dokter umum PNS/Kontrak : 3 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Bidan Puskesmas : 8 orang
Bidan Desa : 11 orang
Perawat PNS/Kontrak : 9 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Petugas Laboratorium : 1 orang
TU dan Staf Administrasi : 7 orang
Petugas Farmasi : 2 orang
Petugas Gizi : 2 orang
Petugas Imunisasi/Bidan : 1 orang
Petugas Kesling/Promkes : 2 orang
Epidemiolog : 1 orang
Petugas Cleaning Service/Supir/Penjaga Malam : 4 orang

B. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Dasar


1. Angka Kematian (Mortalitas)
Berikut ini akan diuraikan perkembangan tingkat kematian pada periode yaitu
sebagai berikut :
a. Jumlah Lahir Hidup
Jumlah kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Kemranjen II pada tahun 2018
sebanyak 575 jiwa, dengan 309 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 266 jiwa
berjenis kelamin perempuan. Jumlah kelahiran hidup sebanyak 556 jiwa, dan
jumlah kelahiran mati sebanyak 6 jiwa.
b. Angka Kematian Bayi
Data profil Puskesmas Kemranjen II menunjukkan angka kematian bayi laki-
laki dan perempuan sebesar 3 per 1000 kelahiran hidup, yaitu berjumlah 6
kasus kematian.
c. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas di Puskesmas Kemranjen
II adalah 0.
2. Angka Kesakitan
a. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Rate (non polio) < 15 tahun
Acute Flaccid Paralysis non polia merupakan kasus kelumpuhan ekstremitas
bawah yang tidak disebabkan oleh penyakit polio. Jumlah kasus AFP (non
polio) pada tahun 2018 adalah 1 kasus.
b. TB Paru
Jumlah perkiraan TB Paru kasus baru di Puskesmas Kemranjen II pada tahun
2018 adalah 56 kasus dengan jumlah kasus TB Paru yang ditemukan sebanyak
18 kasus. Hal ini menunjukkan angka penemuan kasus TB paru BTA positif
mencapai 32,14%. Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap pada kasus
TB Paru sebesar 100%. Jumlah kasus TB Paru kasus lama sebanyak 0 kasus.
Hal ini menunjukkan penemuan kasus baru pasien TB paru di Puskesmas
Kemranjen II belum berjalan dengan baik.
c. Pneumonia pada Balita
Jumlah perkiraan balita penderita pneumonia pada tahun 2018 sebanyak 143
kasus. Kasus Pneumonia pada balita yang ditemukan dan ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Kemranjen II adalah sebanyak 17 kasus atau sebesar 11,88%
dengan 12 kasus pada laki-laki dan 5 kasus pada perempuan. Hal ini
menunjukkan pencapaian kasus pneumonia pada balita masih rendah dari
target 100% dan yang tercapai baru 11,88%.
d. Diare
Jumlah kasus diare yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2018 sebanyak
211 kasus, dengan 108 kasus pada laki-laki dan 92 kasus pada perempuan.
e. Demam Berdarah Dengue
Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue pada tahun 2018. Sebanyak 14
kasus ditemukan di Desa Kebarongan 2 kasus, SIrau 9 kasus, Sidamulya 1
kasus, Pageralang 2 kasus. Pasien DBD yang ditangani sebanyak 14 kasus
yang berarti pencapaian pengobatan pasien DBD mencapai 100%.
f. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
Data di Puskesmas Kemranjen II menunjukkan jumlah kasus penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang meliputi difteri, pertusis, tetanus
neonatorum, campak, polio dan hepatitis B sebanyak 0 kasus. Hal ini
didukung pula dengan pencapaian standar pelayanan minimal Puskesmas
Kemranjen II terhadap imunisasi sudah berjalan maksimal.
g. Hipertensi
Kasus penyakit hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemranjen II pada
tahun 2018 sebanyak 673 kasus.
3. Upaya Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan puskesmas sebagai pelayanan
kesehatan dasar harus dilakukan secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar
masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Kegiatan pokok Puskesmas
biasa dikenal dengan istilah basic six atau enam program pokok puskesmas yang
meliputi: Promosi Kesehatan (Promkes), Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu
dan Anak termasuk KB, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, dan Pengobatan.
a. Promosi kesehatan
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas Kemranjen II khususnya
dalam bidang Promosi Kesehatan adalah melalui kegiatan-kegiatan berikut :
 Penyuluhan PHBS
Upaya penyuluhan PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas Kemranjen II
pada tahun 2018 meliputi rumah tangga, Jumlah rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Kemranjen II sebanyak
8.700 rumah namun yang dipantau hanya sebanyak 4.963 rumah yaitu dari
cakupan tatanan rumah tangga ber PHBS 57% dengan target 67%
Wilayah kerja Puskesmas Kemranjen II mencakup 7 desa, yaitu desa
Kebarongan, desa Sirau, Desa Grujuran, desa Sidamulya, desa Pageralang,
desa Alasmalang dan Desa Nusamangir.
 Bayi mendapat ASI eksklusif
Salah satu promosi kesehatan yang gencar dilakukan di Puskesmas
Kemranjen II adalah nasehat untuk memberikan ASI ekslusif oleh ibu
kepada bayinya. Berdasarkan data Puskesmas Kemranjen II tahun 2018,
target bayi yang mendapat ASI ekslusif yaitu 67% (15%) cakupan dengan
pencapaian 35%. Hal ini menunjukkan program sudah berjalan dengan
baik.
 Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat
Untuk mendorong terbentuknya upaya kesehatan yang bersumber dari
masyarakat, Puskesmas Kemranjen II mencanangkan strata posyandu
program pratama, madya, purnama, dan mandiri. Keempat cakupan
tersebut terlaksana pada tahun 2018 dengan pencapaian 39 posyandu
(63,93%) terdiri dari target cakupan, 0 pratama 0%, 22 madya (36,07%),
38 purnama (62,30%), dan 1 mandiri (1,64%). Posyandu aktif 39 dengan
porsentasi 63,93% yang menunjukan program belum berjalan dengan
baik.
b. Kesehatan Lingkungan
Cakupan institusi sehat masih rendah (target 77%), tercapai 61,04%). Cakupan
rumah sehat sangat rendah (target 72%), tercapai 70%. Cakupan rumah yang
memiliki persediaan air bersih (target 72%, tercapai 67,50%. Penduduk yang
memanfaatkan jamban (target 72%), tercapai 28,57%). Rumah yang memiliki
aspal (target 55%), tercapai 30%. Higien dan sanitasi di TTU (target 74,4%),
tercapai 51,11%.
c. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Cakupan kunjungan komplikasi (target 80%), tercapai 36,71%. Cakupan
kunjungan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (target 80%), tercapai
56,35%. Cakupan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang ditangani sudah
memenuhi target, yaitu 100%, tetapi angka BBLR mencapai 7,91% yang
seharusnya tidak boleh melebihi 3% dari jumlah sasaran bayi. Cakupan
pelayanan kesehatan remaja masih rendah (target 45%), tercapai 30,36%.
Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe dari target 92%, baru tercapai
89,71%.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Masih rendahnya tingkat partisipasi balita datang ditimbang ke Posyandu
(target 90%), tercapai 79,09%. Masih rendahnya tingkat keberhasilan program
gizi buruk (target 81%), tercapai 71%.
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesembuhan penderita TBC BTA (+) masih di bawah target (target 100%),
tercapai 57,69%. Penemuan kasus TBC BTA (+) masih rendah (target 74%),
tercapai 40,91%. Penemuan penderita pneumonia balita masih rendah (target
100%), tercapai 3%. Penyakit hipertensi masih termasuk dalam 10 besar
penyakit. Belum ada kasus campak terkonfirmasi laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai