Dokumen - Tips - Spek Rumah Pompa Pintu Air
Dokumen - Tips - Spek Rumah Pompa Pintu Air
Lokasi :
Tahun Anggaran :
I. TAHAP AWAL
- Mobilisasi Peralatan
- Pembersihan Lokasi
- Pembuatan Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang
- Pengukuran dan Penentuan Peil Bangunan
- Memasukan Bahan / Material
Sebelum pekerjaan galian dilaksanakan, terlebih dahulu di pasang bauplank, agar penggalian yang
dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga peralatan manual,
tanah yang digali dibuang pada tempat yang tidak dapat menggangu untuk tahapan pekerjaan
selanjutnya.
2 Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasang Batu Kosong
2. Pekerjaan Batu Belah / Gunung
3. Pasang Dinding Batu Bata Transram
4. Pasang Dinding Batu Bata
5. Plesteran Dinding
6. Acian Dinding
Pekerjaan Batu Kosong dipasang sebelum dilaksanakan Pasangan Pondasi Jalur, dengan ketebalan
20 cm, dan ditimbun dengan pasir di celah – celah batu dan disiram dengan air, sebelum Batu
kosong dipasang terlebih dahulu diurug pasir setebal 10 cm, selanjutnya Pekerjaan pasangan batu
pondasi jalur dengan campuran 1pc : 4psr, hubungan pondasi jalur dengan sloof dipasang angker,
Pasangan Dinding Bata Trasram dipasang dengan adukan 1pc : 3psr, dipasang diatas sloof setinggi
20 cm sebagai pasangan kedap air dan selanjutnya Pasangan Dinding Bata dengan campuran 1pc :
4psr semua dinding bata yang dipasang tidak dipersipakan memikul beban, dalam pelaksanaan
pemasangan bata tidak diperkenankan lebih dari 2 m1, lapis bata yang satu dengan diatasnya harus
berbeda sentengah panjang bata dan pada pengakhiran sambungan dibuat bertangga menurun dan
tidak tigak bergigi untuk menghindari retak. Setelah bidang dinding yang telah selesai pasangan bata,
Plesteran untuk semua bidang dinding campuran 1pc : 3psr dengan ketebalan 1 – 1,5 cm, sebelum
dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu bidang yang akan diplester dibersihkan dan disiram dengan
air, teknik perataan plesteran dengan memakai mistar kayu yang digerakan secara vertical dan
horizontal. Acian Dinding dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan umur plesteran telah
cukup selama kurang lebih 7 hari.
Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu dengan perbandingan campuran 1pc : 2psr : 3krl,
dikerjakan setelah pekerjaan baja tulangan selesai dirakit dan telah dipasang bekesting / mall,
pencampuran harus betul – betul tercampur merata dengan menggunakan alat pencampur beton dan
pemadatan beton memakai alat penggetar, bekesting / mall dibuka setelah umur beton telah cukup
minimal 28 hari, beton harus selalu dibasahi sebelum mencapai umur beton yang ditentukan, namun
terhadap bekesting / mall pada bagian vertical bias dibuka setelah 3 hari, urutan pelaksanaan
pekerjaan beton yaitu dimulai dengan Beton Sloof 15/20 Cm, dipasang diatas pasangan Batu
pondasi, Kolom Beton 20/20 Cm, dipasang disetiap sudut atau pertumuan pasangan bata, Balok
Latai 12/12 Cm dipasang sebagai pilar di teras bagian depan, Ring Balok 20/15 Cm. sebagai
pengunci dikerjakan setelah pasangan bata selesai dipasang seluruhnya.
Cor Beton Lantai dengan campuran 1pc : 3psr : 5krl, dikerjakan untuk semua lantai ruangan dalam
dan lantai selasar, sebelum di cor beton tumbuk, diurug dahulu dengan pasir setebal 10 cm, disiram
dengan air dan dipadat, sebelum di cor semua pipa – pipa air dan saluran – saluran lainnya sudah
harus terpasang. Pekerjaan Keramik Lantai uk. 40 x 40 cm (polos) dipasang pada lantai ruangan
dalam dan selasar,
Keramik 20 x 20 cm (anti slip) dipasang pada lantai WC/KM, keramik lantai kamar mandi dibuat
kemiringan 1% kearah pembuangan air (floor drain)
Keramik 20 x 20 Cm (polos) dipasang pada dinding Ruangan inap, dinding dapur dan dinding WC/KM
+ bak air,
Pemasangan dan pemyerahan armature lampu sesuai yang telah ditentukan dari pengawalan sampai
titik – titik cahaya lampu, saklar, stop kontak, termasuk perlengkapan dalam dan luar gedung.
Pemasangan dan penyerahan panel – panel listrik termasuk perlengkapannya, pemasangan dan
penyerahan instalasi faeder dari panel utama ke panel distributor di dalam dan di luar gedung ,
pembuatanrencana kerja, jadwal kerja, gambar pelaksanaan, gambar revisi serta pengetesan seluruh
instalasi dan mendapat surat dari PLN instalasi harus dibuat untuk tegangan (voltage) sesuai kondisi.
9 Pekerjaaan Finishing
Pekerjaan ini terdiri dari :
1. Finishing Dinding
2. Finishing Kosen
3. Finishing daun pintu panel
Pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari pekerjaan konstruksi, sehingga pekerjaan ini
memerlukan keahlian khusus dalam pelaksanaannya,
Finishing Dinding / Plafon, menggunakan cat tembok sebelum dikerjakan dipastikan bahwa
permukaan bidang yang akan di cat harus bersih dan rata dikerjakan dengan 3 kali pengecatan 1 x
cat dasar dan 2 x cat penutup, untuk tahapan pengecatan terlebih dahulu pengecatan plafon baru
pengecatan dinding.
Finishing Kosen, pintu, jendela dan ventilasi, menggunakan politur / vernis, bidang kayu yang akan
dicat dibersihkan dulu dan diamplas dengan kertas pasir agar permukaan benar – benar bersih dari
debu/kotoran dan licin.
Fisnishing Profil dan Listplank, menggunakan cat minyak, tahapan pelaksanaan sama dengan
pelaksanaan pekerjaan finishing kayu.
Warna cat yang akan digunakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
11 Lain - Lain
Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan2 sebagai berikut :
Setelah Pekerjaan selesai seluruhnya, bahan – bahan / material sisa harus dibersihkan dan dibakar
atau dibuang keluar dari lokasi pekerjaan, selama masih masa pemeliharaan kontraktor bertanggung
jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut sampai dengan masa pemeliharaan berakhir dan
dilaksanakan penyerahan ke dua.
Perencanaan konstruksi pintu air meliputi: perhitungan schotbalk, bidang geser penahan
schotbalk, pintu Air, engsel, angker, dinding dan lantai. Berikut ini diberikan gambar makro
konstruksi pintu air.`
- Schotbalk
Schotbalk adalah konstruksi yang terdiri dari profil baja yang disusun melintang
saluran/kanal dan berfungsi untuk membendung air pada saat perbaikan pintu gerbang ataupun
pada saat pembersihan kolam dari lumpur. Untuk mencegah kebocoran, maka diantara balok
schotbalk diisi dengan tanah lempung dan kapur, karena sifat tanah lempung yang tidak tembus
air.
Lebar bidang geser bidang dinding geser yang menahan schotbalk pada saat membendung air
yang sekaligus untuk menentukan jarak antara celah schotbalk.
Direncanakan bangunan pintu air memakai jenis pintu air. Faktor yang menjadi
pertimbangan pemilihan pintu air dibanding pintu gerbang lainnya antara lain adalah :
Ukuran tinggi pintu air ditentukan sesuai dengan kedalaman air, tinggi sponning dan tinggi
jagaan (freeboard), sehingga tinggi pintu gerbang di tiap saluran berbeda karena ketinggian air
yang harus ditahan oleh pintu gerbang juga berbeda.
Lebar pintu Air diperhitungkan terhadap faktor lebar saluran yang ditentukan, tebal pintu air,
dan sudut kemiringan pintu air terhadap garis melintang tegak lurus saluran.
Untuk menentukan pembebanan pada pintu air yaitu dengan membagi tinggi pintu air menjadi
beberapa segmen secara grafis dengan panjang yang sama, sesuai dengan tekanan hidrostatik
yang diterima pintu air.
Pembesian
Adalah penyiapan rangka bangunan sebelum dilakukan pengecoran, rangka yang dimaksud adalah tulangan
baja. Pembuatan rangka ini disesuaikan dengan kebutuhan kekuatan bangunan. Pada umumnya tulangan
mencapai luas 10 % dari luas penampang struktur.
Sementara pada pekerjaan di Lamunti, pekerjaan pembesian menggunakan besi polos Ø 10 mm, yang
dirangkai dengan jarak rata – rata (10 cm x 10 cm) yang luasannya disesuaikan dengan ukuran lebar pintu.
Setelah rangkaian besi selesai, kemudian besi diletakkan di atas cetakan beton yang telah dilapisi plastik PE
kemudian untuk mempertahankan posisi tulangan di tengah-tengah badan cetakan maka dipasang beton
decking dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm.
Pengecoran
Pengecoran berarti memasukkan campuran semen ke dalam cetakan yang telah disediakan. Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Pengecoran dilakukan setelah besi terpasang dan cetakan dikunci. Mutu beton yang digunakan (fc) 22.5 Mpa
(K.225) Pada saat pengecoran perlu dilakukan penusukan pada beton agar tidak terdapat rongga-rongga beton.
Setelah pekerjaan pengecoran, kemudian dilakukan perawatan beton dengan selalu membasahi permukaan
beton yang terbuka. Apabila beton mencapai umur kering (7 hari) maka cetakan dibuka dengan mengendurkan
kunci baut pada sisi 4 (sisi fleksibel) kemudian pelat precast dikeluarkan secara perlahan. Tahapan produksi
tersebut diulang terus menerus sampai jumlah precast yang dibutuhkan terpenuhi.
Beton merupakan campuran semen portland, air, agregat kasar, dan agregat halus. Mutu beton yang digunakan
adalah 22.5 Mpa (K.225) untuk pelat precast segmental yang didapat dengan takaran campuran adalah 1 PC : 2
Pasir : 3 Krikil : 0.5 air. Selain itu, beton yang digunakan harus merupakan beton yang sejenis untuk menjaga
kualitas beton yang merata.
Air
Air yang dipergunakan untuk mencampur semen dengan agregat adalah air yang bersih dari kotoran, seperti:
lemak, minyak, garam, lumpur, dan bahan organik lainnya yang dapat berpengaruh terhadap mutu dan stabilitas
beton. Air yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
Agregat halus
Agregat halus yang akan digunakan harus bersih, bergradasi baik, dan berasal dari pasir alam. Agregat halus
harus disetujui oleh konsultan pengawas sebelum digunakan.
Agregat kasar
Agregat kasar merupakan material alam yang diproduksi melalui proses pemecahan menggunakan mesin pecah
sehingga menghasilkan kerikil bergradasi merata. Butiran harus bersih dan tajam sehingga menghasilkan
pengikatan yang lebih kuat dengan semen. Agregat kasar harus bersih dari bahan organik dan non organik
seperti potongan kayu, sampah plastik, dan kotoran lain yang dapat mengganggu. Kontraktor harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas mengenai agregat kasar yang akan digunakan.
Pelaksanaan pekerjaan pelat precast segmental
Pelaksanaan pekerjaan produksi pelat precast segmental dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi bangunan
kontrol/pintu air dilaksanakan.
Produksi pelat precast dilakukan dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan di lapangan
Penyimpanan material
Material besi tulangan yang belum digunakan harus disimpan ditempat yang terlindung oleh pengaruh cuaca.
Bantalan penyimpanan besi dari balok kayu dengan tinggi 30 cm diatas muka tanah. Besi harus terhindar dari
lumpur atau kotoran lainnya yang dapat menyebabkan korosi.
Pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan besi tulangan adalah meliputi pemotongan besi sesuai dengan gambar teknis desain.
Kemudian perangkaian besi tulangan dengan pengikatan kawat tali diameter 0.9 mm. Apabila besi telah siap
maka besi tulangan tersebut diletakan pada cetakan beton (formwork) dan diberi ganjalan dari beton decking
ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm dengan mutu beton sama.
P E N A W A R,
CV. ..................................
............................
Direktur