Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PEGAWAI


PUSAT MATA NASIONAL
RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
TAHUN 2018

PUSAT MATA NASIONAL

RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

TAHUN 2017-2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bagi seorang karyawan, program kesehatan dan keselamatan kerja
di Organisasi tempatnya bekerja sangatlah penting. Program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) adalah program resmi pemerintah untuk melindungi
kepentingan karyawan, organisasi, dan masyarakat sekitar dari bahaya dan
ekses negatif akibat kecelakaan maupun proses kerja. Bagi karyawan,
program K3 adalah harapan akan tersedianya jaminan kesehatan dan
keselamatan selama dia menjalankan tugas dan pekerjaannya, sehingga
seorang karyawan dapat bekerja maksimal tanpa adanya kekhawatiran pada
kesehatan dan keselamatannya.
Begitu juga para pegawai Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata
Cicendo tidak lepas dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
timbul selama menjalankan pekerjaannya, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit
Mata Cicendo adalah sebuah Organisasi yang bergerak di bidang layanan
kesehatan (rumah sakit) yang memiliki tingkat risiko kerja multi aspek seperti
yang bersifat electricity, radiasi, kimia, biologi, terpapar infeksi, tertular infeksi
maupun faktor psiko-sosial seperti interaksi antar karyawan, atasan dan
bawahan, karyawan dengan masyarakat dan lain-lain.
Sejauh ini Instalasi K3RS Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung mengidentifikasi tempat/unit kerja yang memiliki potensi
kecelakaan kerja yang tinggi diantaranya : Instalasi Kamar Bedah, Instalasi
CSSD, Instalasi Laboratorium dan Radiologi, Rawat Inap, IPSRS dan Instalasi
Gizi.

2. Tujuan
Secara umum program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) memiliki empat
tujuan yaitu :
1) Melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan sehingga karyawan
dapat memaksimalkan semua kemampuannya dalam bekerja tanpa rasa
khawatir.
2) Melindungi masyarakat sekitar misalnya dari bahaya pencemaran
lingkungan, polusi air dan udara, suara bising dll.
3) Mengamankan asset produksi milik perusahaan yaitu barang, bahan dan
peralatan produksi, sehingga asset produksi tersebut berada ditempat yang
aman (secure) serta lebih tahan lama.
4) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, misalnya antisipasi
kebakaran, antisipasi bahan kimia berbahaya, radiasi, dan kecelakaan
kerja lainnya.

3. Dasar Hukum
1. UU No.1 /1970 tentang keselamatan kerja
2. UU No.23 /1992 tentang kesehatan
3. Permenkes RI No. 986/92 tentang kesehatan lingkungan RS
4. Permenkes RI No. 472 tahun 1996 tentang pengamanan bahan berbahaya
bagi kesehatan
5. SK Menkes No.351 tahun 2003 tentang Komite K3 sektor Kesehatan
6. Permenaker no.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
7. Keputusan Dir.Jen. P2PLP nomor 1204 tahun 2004 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit
8. Pedoman K3 di rumah sakit th 2006 ( BinKesja DepKes )
9. Pedoman teknis pengelolaan limbah klinis dan desinfeksi dan sterilisasi di
rumah sakit tahun 2002..
BAB II
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Program K3 RS dan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai


Salah satu cara untuk meminimalisir kecelakaan kerja adalah
terpenuhinya aspek keselamatan kerja, baik berupa kebijakan maupun
peralatan (hardware). Aspek keselamatan kerja adalah sarana atau alat
untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja baik yang disebabkan oleh
kelalaian kerja maupun lingkungan kerja yang tidak kondusif. Terpenuhinya
aspek keselamatan kerja ini diharapkan dapat meniadakan kecelakaan
kerja yang bisa berakibat cacat atau kematian terhadap karyawan serta
mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja.
Yang perlu diperhatikan dalam upaya meminimalisir kecelakaan kerja
misalnya konstruksi gedung beserta perlengkapan dan antisipasi bahaya
kebakaran, jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas
pencahayaan, tingkat kebisingan suara, tata ruang (display unit), faktor
hygiene dan sanitasi, psiko-sosial, maintenance, penggunaan
komputerisasi dan lain-lain.
Berkaitan dengan resiko ini, program K3 Pusat Mata Nasional Rumah
Sakit Mata Cicendo Bandung memisah proram tersebut, yaitu :
1) Program K3 dilaksanakan oleh Instalasi K3RS yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
2) Pemeliharaan Kesehatan Pegawai dilaksanakan oleh Bagian
Sumber Daya Manusia berkerja sama dengan Instalasi K3RS Pusat
Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

2. Program Pemeliharaan Kesehatan Pegawai


Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung memberikan
perlindungan kepada pegawai berupa pemeliharaan kesehatan pegawai
diantaranya :
1) Medical Chek-Up
Medicall Chek-Up dilakukan pada pegawai
- Pada Usia Pegawai kurang dari 39 tahun dilakukan setiap 3
tahun
- Pada usia diantara 40-49 tahun dilakukan setiap 2 tahun
- Pada usia 50 tahun keatas dilakukan setiap tahun
2) Pap-Smear
Pap smear merupakan pemeriksaan yang menggunakan sampel
swab vagina untuk melihat adanya perubahan morfologi (bentuk dan
fungsi) sel- sel leher Rahim, dengan teknik pewarnaan papanicolau,
kemudian di awasi dibawah mikroskop. Manfaat pap smear adalah
untuk screening kanker leher Rahim atau serviks.
Adapun syarat- syarat yang harus diperhatikan sebelum pap smear,
agar hasil pemeriksaan akurat diantaranya adalah:
 Sudah menikah/pernah berhubungan seksual;
 Tidak sedang menstruasi, minimal setelah 7 hari terakhir haid,
paling baik 14 hari setelah hari pertama haid terakhir;
 Menghindari penggunaan tampon vagina, pembersih vagina
dengan sabun, krim atau penyemprotan larutan atau obat melalui
vagina 2 hari sebelum pemeriksaan;
 Tidak berhubungan seksual 2 hari sebelum pemeriksaan.
Pemeriksaan Pap Smear ini diperiksa setiap 1 tahun sekali yang
dilaksankan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo yang
bekrjasama dengan BPJS kesehatan, pemeriksaan pap Smear ini
dilakukan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
dengan mendatangkan pihak ke tiga yaitu pihak BPJS Kesehatan.
3) Pemeliharaan Kesehatan Pegawai yang terpapar infeksi dan tertular
Infeksi
Risiko tetrpapar dan tertular infeksi sangat besar kemungkinan
terjadi di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo seperti
tempat-tempat yang berpotensi diantaranya : Instalasi Kamar Bedah,
Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Rawat Inap.
Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo memberikan
perlidungan bagi pegawai yang terpapar dan tertular infeksi melalui :
a) Pencegahan
b) Pengobatan dan pemeriksaan rutin bagi pegawai yang
terpapar dan tertular infeksi
c) Rehabilitasi

4) Program Pemeliharann Kesehatan dengan Vaksinasi


Vaksinasi pegawai dilakukan sevcara rutin satu tahun sekali dengan
dibagi berdasarkan bagian atau unit.
Vaksinasi yang di laksanakan pada program pemeliharaan
kesehatan pegawai pusat mata nasional rs mata cicendo bandung
adalah vaksinasi Hepatitis A, B, C.
5) Pemeriksaan Buta Warna
Pemeriksaan Buta Warna dilaksanakan hanya bagi staf Elektro
diagnostic terkait tugas sehari-harinya, pemeriksaan ini dilakukan
setahu sekali. Hasil pemeriksaan di laporkan ke bagian SDM, dan
jika hasil laporan ada staf yang psitif buta warna sdm hars segaera
memindahkan staf tersebut ke bagian lain.
6) Pemeriksaan Refraksi
Pemeriksaan refraksi dilakukan terhadap seluruh karyawan untuk
mendeteksi lebih dini karyawan yang mengalami gangguan refraksi
dengan tujuan tidak berdampak negatif terhadap pelayanan.
Pemerikasaan refraksi dilakukan di unit Refraksi secara bergiliran
dan dilaksanakan pada tiap hari kerja dengan membawa surat
rekomendasi dari Bagian Sumber Daya Manusia.
7) Tanggap Darurat
Setiap pegawai yang mengalami kecelakaan kerja segera di tindak
lanjuti oleh Instalasi K3 RS, pegawai yang mengalami kecelakaan
kerja di tangani sampai tuntas, baik pengobatan, maupun perawatan
dan setiap pegawai wajib mendapatkan sosialisasi terhadap
kemanan, kesehatan dan keselamatan kerja
3. Recana Pelayanan Program Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Pusat Mata
Nasional Rumah Sakit Mata Ciocendo Bandung tahun 2018

Jadwal Program Kesehatan PMN RS Mata Cicendo Bandung


Jenis Pemeliharaan Waktu
No Unit / Bagian Ket
Kesehatan Pegawai Pelaksanaan
Dokter Bulan Mei
Perawat Bulan Mei
1 Vaksinasi Tenaga Kesehatan Bulan Mei
Lain (KJF)
Administrasi Bulan Mei
Dokter Bulan Agustus
Perawat Bulan Agustus
2 General Chek-Up Tenaga Kesehatan Bulan Agustus
Lain (KJF)
Administrasi Bulan Agustus
Dokter Bulan September
Bulan September
Perawat Bulan September
3 Pap-Smear
Tenaga Kesehatan Bulan September
Lain (KJF)
Administrasi Bulan September
Dokter Situasional
Terpapar & Tertular Perawat Situasional
4
Infeksi Tenaga Kesehatan Bulan Juni
Lain (KJF)
5 Pemeriksaan Staf Elektro Bulan Juni
Buta Warna Dignostik
6 Pemeriksaan Seluruh Staf Bulan Juni-
Refraksionis Oktober
7 Tanggap Darurat Seluruh Pegawai Situasional
4. Identifikasi Area yang Potensial terjadi kekerasan (Workplace Violence)
PMN Rumah Sakit Mata Cicendo tidak luput dari hal yang mungkin terjadi
kekerasan kepada pegawai sehubungan dengan ketidak sabaran pasien,
complain pasien, human error dan sebagainya, Kekerasan bisa terjadi
seperti : Memarahi, memukul, meludahi, mengancam, mengitimidasi,
meneriaki dan melecehkan, banyak tempat yang mungkin bisa berpotensi
memancing kemarahan yang berujung pada kekerasan, berikut :
A. Tempat- tempat yang berpotensi terjadi Workplace Violence/kekerasan
:
1) Tempat Pendaftaran Pasien
2) Loket Pembayaran (Loket 10)
3) Ruang Tunggu Pemeriksaan
4) Ruang Tunggu Farmasi
5) Admission Centre
6) Ruang Tunggu Laboratorium

B. Penanganan Workplace Violence/Kekerasan dalam lingkungan kerja


1) Laporan telah terjadi Workplace Violence terhadap petugas
2) Laporan ke Unit Security dan Bagian SDM
3) SDM bekerjasama dengan security dalam penanganan kekerasan
tersebut
4) Penyelesaian Perselisihan
5) Tuntutan Permohonan Maaf dari plaku Pelecehan
6) Pemberian Cuti Sakit untuk Pemulihan Kondisi Korban (petugas)
7) Konpensasi jika diperlukan pengobatan atau pemeriksaan lebih
lanjut
8) Pemberian Dispensasi kehadiran/cuti jika korban mengalami trauma
9) Penanganan Workplace dilaksanakan oleh Bagian SDM dengan unit
terkait

C. Penanganan Kasus Second Victim


Second Viktim adalah korban kedua dari setiap kasus criminal diamana
korban dihantui rasa salah yang mendalam akibat keterkaitannya
dengan kasus yang menimpa korban kesatu.
Dampak dari Second Viktim adalah sering terjadinya akibat rasa salah
korban mengalami kehilanagan semangat kerja, mengurung diri hingga
mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Potensi Second Viktim di RS Mata Cicendo mungkin terjadi akibat
keterlibatan petugas dalam melayani pasien yang salah, untuk itu dalam
pedoman ini disusun tata cara bagaimana penanganan second victim di
RS Mata Cicendo :
1) Identifikasi masalah
2) Dibuat berita acara hasil identifikasi masalah
3) Tentukan kejadian kesalahan tersebut oeleh siapa, dan
bagaimana
4) Informasikan pada petugas bahwa yang bersangkutan tidak
melakukan kesalahan / sudah bekerja sesuai SPO atau sama
sekali tidak melakukan kesalahn
5) Jika petugas masih mengalami perasaan rasa salah sebaiknya di
laporkan ke bagian SDM
6) Bagian SDM memanggil yang bersakutan
7) Bagian SDM merekomendasikan untuk konsultasi fsikologi

D. Identifikasi Area Bahaya


Rumah Sakit Mata Cicendo adalah sebuah lembaga yang multi sumber
daya, ketersedian sumber daya tersebut memiliki dampak yang
beragam pula, selain dampak positif tentunya tidak bisa dihindarai ada
beberapa unit atau bagian yang memiliki dampak risiko berbahaya,
berikut identifikasi beberapa lokasi yang berisiko bahaya tinggi seperti :
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi IPSRS
3. CSSD
4. Laundry
5. Instalasi Kamar Bedah
6. Instalasi Laboratorium
7. Instalasi Radiologi
8. IGD

BAB III
PENUTUP

Program Kesehatan Pegawai di Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo


Bandung sudah berjalan dari tahun ke tahun sesuai dengan program Bagian Sumber
Daya Manusia, kesehatan pegawai masuk dalam program kesejahteraan pegawai.
Dalam pelaksanaanya program kesehatan pegawai Pusat Mata Nasional RS
Mata Cicendo Bandung bekerjasama dengan pihak lain yaitu dengan BPJS
kesehatan dan dilaksankan sepenuhunya di PMN RS Mata Cicendo Bandung.
Dengan adanya Panduan Pemeliharaan kesehatan pegawai ini agar
memberikan sebuah acuan bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaannya dan
semoga dengan adanya program pemeliharaan kesehatan ini seluruh pegawai rumah
sakit mata cicendo terpantau dari segala jenis penyakit dan terhidar dari sakit akibat
kerja serta terhindar dari kecelakaan kerja.

Bandung, 7 Juni 2018


Direktur Utama,

dr. Irayanti, SpM(K), MARS


NIP. 196201231989012001
KATA PENGANTAR

Sumber Daya Manusia merupakan penggerak roda organisasi dalam hal


pencapaian tujuan organisasi, pencapaian tujuan organisasi tentunya harus didukung
oleh para pegawai yang sehat baik mental maupun fisik agar senantiasa bisa
mencapai tujuan secara optimal.
Untuk memberikan perlindungan kesehatan pegawai Instalasi K3RS membuat
sebuah Panduan Program Kesehatan pegawai yang isinya berupa program
Kesehatan, jenis perlidungan kesehatan yang diberikan dan cara mengakses program
tersebut bagi seluruh pegawai PMN RS Mata Cicendo Bandung. Dengan
diterbikannya panduan Program kesehatan ini saya berharap semoga bisa
memberikan perlidungan rasa aman, kesehatan bagi seluruh pegawai dilingkungan
pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
Demikian sambutan saya, sebagai ahir kata semoga panduan program
kesehatan ini bisa bermanfaat bagi seluruh pegawai PMN RS Mata Cicendo
Bandung.

Bandung, 7 Juli 2018


Ka. Instalasi K3RS,

Satria Widyatama B, SKM


NIP 198908122014021001
Daftar Isi
Program Kesehatan Pegawai
PMN RS Mata Cicendo Bandung

Deskripsi Hal
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 2
3. Dasar Hukum 2
BAB II PEMELIHARAAN KESEHATAN PEGAWAI 3
1. Program K3 RS dan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai 3
2. Program Pemeliharaan Kesehatan Pegawai 3
3. Recana Pelayanan Program Pemeliharaan Kesehatan 6
Pegawai tahun 2017
4. Identifikasi Area yang Potensial terjadi kekerasan 6
(Workplace Violence)
BAB III PENUTUP 10

Anda mungkin juga menyukai