Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

VOLUME IV, OKTOBER 2015


http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON


MENGGUNAKAN FOTONOVELA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Arista Rahayu*), Sutikno, Masturi


Prodi S2 Pendidikan Fisika, PPs Universitas Negeri Semarang,
Jl. Bendan Ngisor, Sampangan, Semarang, 50233

*) Email: aristarahayu5@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu pengembangan media pembelajaran fisika menggunakan fotonovela
berbasis kearifan lokal pokok bahasan Hukum Newton. Fotonovela bersifat sangat representatif dalam
menyajikan suatu fakta sehingga membuat pesan yang ingin disampaikan pun lebih mudah ditangkap
oleh siswa. Dengan menyisipkan nilai kearifan lokal pada fotonovela merupakan langkah strategis
dalam upaya membangun karakter bangsa karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki
karakter kuat yang bersumber dari nilai-nilai yang digali dari budaya masyarakatnya. Nilai-nilai dari
kearifan lokal tidak menjadi penghambat kemajuan di era global, namun menjadi kekuatan
transformasional yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sebagai modal
keunggulan kompetitif dan komparatif suatu bangsa. Penelitian pengembangaan ini merupakan R&D.
Validasi penelitian pengembangan melibatkan validator materi fisika dan validator media. Penelitian
ini menghasilkan media pembelajaran fotonovela berbasis kearifan lokal pada pokok bahasan Hukum
Newton yang efektif dan praktis.

Keywords: Fotonovela; Hukum Newton; Kearifan lokal; Media Pembelajaran

1. Pendahuluan ketidaksenangan peserta didik terhadap mata


pelajaran fisika menjadi semakin besar [4].
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam Menurut hasil studi yang dilakukan Murtiani
kehidupan karena setiap manusia selalu ingin dengan beberapa guru fisika, Ketua MGMP Fisika
meningkatkan kualitas hidupnya terutama kualitas Kota Padang dan Ketua Musayawarah Kerja Kepala
keilmuan. Disinilah peran pendidikan dituntut Sekolah (MKKS) Kota Padang diperoleh keterangan
mengalami perubahan yang semakin memajukan bahwa (1) Siswa kurang termotivasi belajar fisika,
peradaban manusia [1]. sehingga aktivitas belajar fisika rendah, (2)
Pembelajaran termasuk salah satu komponen Pembelajaran Fisika yang dilaksanakan kurang
pendidikan. Pembelajaran melibatkan terjadinya berkaitan dengan alam nyata siswa, sehingga kurang
interaksi antara pengajar dan pembelajar. Proses menarik dan membosankan, (3) Hasil belajar Fisika
pembelajaran dikatakan berhasil, jika terjadi siswa masih rendah, ditandai dengan nilai KKM
perubahan dalam pengetahuan atau tingkah laku yang (kriteria ketuntasan minimal) mata pelajaran Fisika
dapat ditunjukkan dari pemahaman siswa terhadap Kota Padang pada umumnya 65 [5].
materi pelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman Para praktisi serta guru dalam pelaksanaan
para pembelajar diperlukan strategi yang tepat dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam dirasakan kurang memperhatikan tingkat pemahaman
pembelajaran fisika. dari peserta didik. Kemampuan peserta didik untuk
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang menarik kesimpulan pada suatu kasus baru
bertujuan mempelajari dan menganalisis gejala atau berdasarkan informasi umum yang sudah dimiliki
proses alam dan sifat zat serta penerapannya [2]. sebelumnya masih kurang dikembangkan. Karena itu,
Fisika tidak hanya berupa fakta, hukum, rumus, dan peserta didik cenderung menghafalkan rumus saja
hitungan belaka, tetapi juga merupakan pelajaran tanpa adanya motivasi untuk memberikan kesimpulan
yang mengkaji tentang dunia dan kehidupan [3]. dari apa yang mereka pahami [6].
Belajar Fisika tidak hanya sekedar tahu Pada umumnya para guru malas untuk membuat
matematikannya saja, tetapi lebih jauh peserta didik media pembelajaran inovatif. Guru hanya
diharapkan memahami konsep yang terkandung di mengandalkan fasilitas yang ada di sekolah atau
dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter- hanya mengandalkan sebuah teks wacana [7] padahal
parameter atau simbol-simbol fisis, memahami guru sebagai fasilitator dan motivator dituntut dapat
permasalahan serta menyelesaikannya secara menyajikan materi yang menarik minat siswa untuk
matematis. Hal inilah yang menyebabkan belajar [1].

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-33
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

Guru harus memiliki kreativitas tinggi dalam Jemaras. Di dalam mainan sederhana ini terdapat
pengelolaan dan manajemen pembelajaran. Salah prinsip kerja fisika sehingga dapat dijadikan media
satunya dengan memilih media yang tepat dan pembelajaran fisika. Prinsip kerja kapal othok-othok
menarik agar memunculkan minat belajar siswa ini salah satunya adalah konsep Hukum Newton.
karena minat berperan penting dalam pengubahan Tulisan ini berupaya untuk mengembangkan
konseptual [8]. media fotonovela berbasis kearifan lokal pada
Media pembelajaran adalah suatu alat yang pembelajaran fisika pokok bahasan Hukum Newton
menyajikan bentuk informasi secara lengkap dan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
dapat menunjang proses belajar mengajar [7]. Jadi, konsep fisika serta agar peserta didik lebih mencintai
media pembelajaran merupakan sesuatu yang kearifan lokal di daerahnya.
digunakan sebagai sarana untuk mempermudah proses
pembelajaran di kelas.
Penggunaan gambar sebagai media untuk 2. Metode Penelitian
memperjelas isi pelajaran dipelopori John Amos
Comenius sebagaimana dimuat dalam bukunya, Te Penelitian tentang Pengembangan Media
Visible of World di tahun 1653, yang pada awalnya Pembelajaran Hukum Newton Menggunakan
digunakan untuk pendidikan anak-anak. Kemudian Fotonovela Berbasis Kearifan Lokal ini adalah
penggunaan ini berkembang menjadi media hiburan menggunakan penelitian Research and development
seperti komik, kartun, fotonovela dan buku certita (R&D) yang diadopsi menjadi lima tahapan, yaitu (1)
bergambar [9]. tahap analisis kebutuhan guru dan siswa, (2) tahap
Salah satu bacaan yang diminati siswa saat ini penyusunan media fotonovela berbasis kearifan lokal,
adalah komik. Sebagian besar siswa lebih menyukai (3) tahap uji ahli, (4) revisi media fotonovela
bacaan komik dibandingkan dengan buku-buku berdasarkan telaah ahli, dan (5) uji coba produk [12-
pelajaran. Komik merupakan media cetak yang 13].
memadukan teks dengan gambar berdasarkan suatu Metode angket digunakan untuk mengukur
alur cerita. Namun, penggunaan media komik ini indikator media yang berkenaan dengan, kesesuaian
memiliki kelemahan yaitu tidak semua guru dapat isi media pembelajaran, tampilan media, dan kualitas
membuat komik, pembuatannya membutuhkan waktu teknis media.
yang lama dan desain komik bersifat imajinatif dan Angket menggunakan format respon empat poin
jauh dari kehidupan siswa sehari-hari, sehingga dari skala Likert, dimana alternatif responnya adalah
dibutuhkan inovasi baru berupa media pembelajaran Sangat Setuju (5 point), Setuju (4 point), Ragu-Ragu
yang hampir menyerupai komik yaitu fotonovela [1]. (3 point), Tidak Setuju (2 point), dan Sangat Tidak
Fotonovela adalah media yang menyerupai komik Setuju (1 point).
atau cerita bergambar, dengan menggunakan foto-foto Untuk menganalisis data maka perlu
sebagai pengganti gambar ilustrasi [10]. Fotonovela mengkuantitatifkan hasil angket sesuai dengan
merupakan media visual yang mudah dibuat sendiri indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan
secara sederhana, murah biayanya, sesuai dengan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
emosional siswa, mudah dipersiapkan dan digunakan, sebelumnya.
sangat praktis perawatannya serta tema pada media ini Setelah data dikuantifkan, selanjutnya data
diangkat dari kondisi nyata siswa dengan maksud agar ditabulasi. Untuk menghitung persentase dari tiap-tiap
siswa lebih mudah memahaminya [1]. subvariabel dengan rumus:
Peneliti bermaksud untuk mengembangkan
𝑠
fotonovela berbasis kearifan lokal berupa permainan 𝑃𝑠 = 𝑥 100% (1)
𝑁
tradisional yaitu kapal othok-othok. Kearifan lokal
dalam bahasa asing sering dikonsepsikan sebagai P(s) = persentase sub variabel
kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan S = jumlah skor tiap sub variabel
setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat N = jumlah skor maksimum [12]
(local genious) [11].
Salah satu kearifan lokal yaitu mainan kapal 3. Hasil dan Pembahasan
othok-othok. Nama kapal othok-othok diambil dari
bunyi suara dari kapal tersebut ketika dinyalakan.
Penelitian pengumpulan data awal dilakukan di
Kapal tersebut terbuat dari kaleng atau seng yang di
SMK Farmasi Teladan Demak dengan responden
rakit sedemikian rupa sehingga berbentuk kapal.
sebanyak 30 siswa dengan menggunakan angket
Kapal ini tidak menggunakan baterai atau listrik
gemar membaca yang menghasilkan data bahwa 14
melainkan sedikit kapas yang diberi minyak goreng
siswa senang membaca komik, 3 siswa senang
kemudian dinyalakan dan akan berjalan di air dengan
membaca majalah, 6 membaca novel, 5 siswa
bunyi othok-othok.
membaca koran dan 2 siswa membaca buku pelajaran.
Kapal othok-othok sudah ada semenjak zaman
Data tersebut menunjukkan buku bacaan komik
orde baru masih berkuasa. Kapal othok-othok berasal
merupakan bacaan yang paling banyak digemari
dari Kabupaten Cirebon Kecamatan Klangenan Desa
siswa, sedangkan bacaan yang berupa buku pelajaran

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-34
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

kurang digemari. Namun, penggunaan media komik diam) akan tetap diam dan benda yang bergerak (telah
ini memiliki kelemahan yaitu tidak semua guru dapat bergerak) akan terus bergerak dengan lintasan lurus
membuat komik, pembuatannya membutuhkan waktu serta kecepatan konstan [15]. Oleh karena itu, Hukum
yang lama dan desain komik bersifat imajinatif dan I Newton juga sering disebut sebagai Hukum
jauh dari kehidupan siswa sehari-hari, sehingga kelembaman atau Hukum inersia.
dibutuhkan inovasi baru berupa media pembelajaran Penerapan konsep Hukum I Newton pada kapal
yang hampir menyerupai komik yaitu fotonovela [1]. othok-othok ini yaitu ketika kapal masih dalam
Pengembangan media fotonovela berbasis kearifan keadaan diam dan belum ada gaya yang
lokal dalam penelitian ini berupa pengembangan mengenainnya.
bahan ajar yang digunakan dalam proses kegiatan Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan
belajar dan mengajar. sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
Fotonovela merupakan media pembelajaran yang yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
menimbulkan suasana santai dan informal, penuh massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya
canda dan tawa tetapi serius dan sarat pembelajaran. total yang bekerja padanya. Hukum II Newton secara
Media ini dirancang dan dapat dipelajari oleh peserta matematis dirumuskan:
didik untuk digunakan dalam pembelajaran, karena
sifatnya yang aplikatif [1]. 𝛴𝐹 = 𝑚 . 𝑎 (3)
Pembuatan fotonovela dimulai dengan pembuatan
naskah cerita sebagai bahan dasar. Naskah ini Penerapan konsep Hukum II Newton pada kapal
kemudian disusun menjadi storyboard untuk acuan othok-othok ini yaitu ketika ada dorongan berupa
pengambilan gambar (foto-foto). Jadi, fotonovela dorongan tangan ke kapal othok-othok yang
lebih mengandalkan pada kekuatan naskah ketimbang menyebabkan kapal bergerak sehingga timbul suatu
kekuatan adegan dan ekspresi pemainnya. percepatan.
Fotonovela menggunakan gambar dengan realitas Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika
tinggi berupa foto-foto sesuai dengan keadaan asliya suatu benda memberikan gaya pada benda kedua,
[14] sehingga sangat representatif dan cocok untuk benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama
menyajikan suatu fakta. Hal-hal yang sulit untuk besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.
digambarkan sekalipun akan dengan mudah Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai
diperlihatkan dalam fotonovela. Sehingga dengan hukum aksi-reaksi, untuk setiap aksi maka ada reaksi
demikian, pesan yang ingin disampaikan pun lebih yang sama dan berlawanan arah.
mudah ditangkap oleh siswa. Media ini sangat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yaitu 𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 (4)
untuk merubah sikap dan perilaku siswa. Dengan
catatan, penggunaan media ini dipandu oleh fasilitator Penerapan konsep Hukum III Newton pada kapal
dalam sebuah proses diskusi. Bukan sebagai media othok-othok ini yaitu berupa gaya aksi yang
yang berdiri sendiri saja [1]. ditimbulkan dari uap yang keluar menyebabkan air
Meskipun sudah ada penelitian yang memberikan gaya reaksi yang mendorong kapal. Gaya
mengembangkan fotonovela sebagai media reaksi dari air inilah yang menyebabkan perahu dapat
pembelajaran IPA fisika yaitu penelitian yang telah berjalan.
dilakukan oleh Latif Hendro Wibowo, seorang sarjana Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
pendidikan fisika berupa fotonovela yang sudah media maka diperlukan suatu proses pengujian untuk
dilengkapi materi bacaan, foto-foto aplikatif serta menganalisis data berdasarkan kisi-kisi angket yang
berbagai kegiatan yang menarik dan kreatif. Akan telah dibuat. Maksud dari analisis data yaitu untuk
tetapi lebih luas pada penelitian ini, peneliti mencoba mengetahui kelayakan media fotonovela sebagai
menambahkan unsur kearifan lokal di dalam media pembelajaran fisika pokok bahasan Hukum
fotonovela. Newton berbasis kearifan lokal.
Kapal othok-othok merupakan mainan yang Pengujian angket media dilakukan dengan dua
berasal dari Kabupaten Cirebon Kecamatan cara yaitu angket kepada ahli materi fisika dan angket
Klangenan Desa Jeramas. Cara kerja kapal othok- ahli perancangan media. Adapun hasil pengujian
othok menggunakan prinsip kerja ilmu fisika angket sebagai berikut :
khususnya Hukum Newton. 1. Analisis skor angket ahli materi Fisika
Hukum I Newton menyatakan bahwa setiap benda Berdasarkan hasil analisis angket ahli materi fisika
akan diam atau bergerak lurus beraturan apabila mengenai media pembelajaran yang dikembangkan
resultan gaya yang bekerja padanya bernilai nol. menghasilkan persentase sebesar 94% dan tergolong
Secara matematis ditulis: dalam katagori amat baik.
Aspek yang dinilai terhadap media ini adalah
𝛴𝐹 = 0 (2) aplikasi kearifan lokal dalam media dan kesesuaian
prinsip kerja kapal othok-othok dalam penerapan
Jadi, sebuah benda cenderung mempertahankan konsep Hukum Newton.
keadaannya, jika benda dalam keadaan diam (awalnya

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-35
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa dengan realitas tinggi berupa foto-foto yang sesuai
prinsip kerja kapal othok-othok sudah sesuai dengan dengan keadaan aslinya membuat pesan yang ingin
konsep Hukum Newton. disampaikan pun lebih mudah ditangkap oleh siswa.
2. Analisis skor angket ahli media Dari sinilah, pendidikan tentang kearifan lokal yang
Berdasarkan hasil analisis angket dari ahli media menjadi fundamental untuk membentuk hubungan
mengenai media pembelajaran yang dikembangkan antar sesama yang dipenuhi dengan kebaikan dan
menghasilkan persentase sebesar 80% dan tergolong kebajikan perlu disisipkan ke dalam media fotonovela
dalam katagori baik. tersebut, dengan harapan agar setelah membaca dan
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa dari memahami fotonovela ini siswa tidak hanya lebih
segi kriteria pendidikan, kriteria tampilan, dan mudah dalam mempelajari materi yang disampaikan
kualitas teknis media pembelajaran yang akan tetapi siswa juga akan lebih mencintai dan
dikembangkan layak untuk dijadikan media bangga akan kebudayaan bangsa Indonesia.
pembelajaran fisika pada pokok bahasan Hukum
Newton.
Setelah dilakukan revisi dari hasil analisis uji ahli Ucapan Terimakasih
maka tahap selanjutnya adalah uji coba produk.
Pengujian produk kepada siswa dilaksanakan di Terimakasih kami sampaikan kepada Dr. Suharto
SMK Farmasi Teladan Demak. Respondennya Linuwih, M.Si selaku validator ahli materi fisika dan
adalah siswa kelas satu Farmasi 2. Wijayanto, ST., M.Kom selaku validator ahli media
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui serta SMK Farmasi Teladan Mranggen Demak
keberhasilan pembuatan fotonovela berbasis khususnya siswa kelas X Farmasi 2 atas
kearifan lokal sebagai media pembelajaran. dukungannya. Tidak lupa, segenap pihak yang telah
Penelitian ini menggunakan data angket yang memberikan berbagai bantuan dalam penulisan
menggunakan 10 responden yang dipilih secara makalah ini baik berupa masukan, saran dan bacaan
acak. literatur.
Berdasarkan analisis kuesioner, didapatkan
persentase 86,2% dan media tergolong dalam katagori Daftar Acuan
amat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa
media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk [1] A. Rahayu, Kajian Pengembangan Media
dijadikan media pembelajaran fisika pada pokok Pembelajaran IPA Menggunakan Fotonovela
bahasan Hukum Newton. Berbasis Pendidikan Karakter, J. LPF. 1316
Fotonovela berbasis kearifan lokal ini bertujuan (2013), p. 1-8.
agar setelah membaca dan memahami fotonovela, [2] J. Maknun, Penerapan Pembelajaran
peserta didik tidak hanya lebih mudah dalam Konstruktivisme untuk Meningkatkan
mempelajari materi yang disampaikan akan tetapi Pemahaman Konsep Dasar Fisika Siswa Sekolah
peserta didik juga menjadi manusia yang lebih Menengah Kejuruan (SMK), Prosiding Seminar
mencintai dan menghargai kearifan lokal didaerahnya Internasional Pendidikan IPA. Fakultas Tarbiyah
masing-masing. dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatulah (2007),
Selain itu, diharapkan dengan adanya nilai-nilai p. 26-39.
kearifan lokal dalam media fotonovela ini mampu [3] I.W.G. Wiradana, Pengubahan Miskonsepsi
mengembangkan potensi warga negara Indonesia agar Siswa SMP Melalui Penciptaan Lingkungan
memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan Belajar Konstruktivis Berbasis Masalah Nyata, J.
negaranya. Maka dari itulah, media pembelajaran Pendidikan dan Pengajaran. 2 (2012), p. 130-
fotonovela berbasis kearifan lokal ini dibuat penulis 140.
dengan harapan bermanfaat bagi dunia pendidikan di [4] Sugiharti, P., Penerapan Teori Multiple
Indonesia. Namun, upaya pengembangan pendidikan Intelligence dalam Pembelajaran Fisika,
kearifan lokal tidak akan terselenggara dengan baik Pendidikan Penabur. 5 (2005), p. 29-42.
tanpa peran serta masyarakat secara optimal. [5] Murtiani, A.Fauzan, W., Ratna, Penerapan
Keikutsertaan berbagai unsur dalam masyarakat pendekatan contextual teaching and learning
dalam mengambil prakarsa dan menjadi (CTL) berbasis lesson study dalam
penyelenggara program pendidikan merupakan meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di
kontribusi yang sangat berharga, yang perlu mendapat SMP Negeri kota Padang. J. Penelitian
perhatian dan apresiasi. pembelajaran fisika. 1 (2012), p. 1-21.
[6] D.Y. Lona, Kamaluddin dan Fihrin, Analisis
Hirarki Pemahaman Siswa Kelas XA SMA
4. Kesimpulan
Negeri 5 Palu Pada Materi Hukum Newton, J.
Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT). Vol. 1 No.
Fotonovela menjadi salah satu media yang
1 ISSN 2338 3240.
tepat untuk menyisipkan nilai-nilai kearifan lokal.
[7] A. Prasetyo, Pengembangan media Komik
Fotonovela yang dibuat dengan menggunakan gambar
Bermuatan Gender Dalam peningkatan

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-36
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

keterampilan Bercerita Siswa Sekolah Dasa Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputr
Tingakat Tinggi, J. Seloka I. 2 (2012). p. 103- Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan
107. Hukum Newton Tentang Gerak. Prosiding
[8] H.S. Kang, L.C. Kang, S. & Noh, T., Cognitive Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan
conflict and situational interest as factors Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas
influencing conceptual change, J. Enviromental Negeri Yogyakarta (2011), p. 81-8.
& Science Education. 4 (2010), p. 383-405. [13] A.N. Wahyuningsih, Pengembangan Media
[9] I. Nurhaida, S.P. Hariyanto, A. Junaidi, P. Syah, Komik Bergambar Materi Sistem Saraf Untuk
Merancang media hiburan buku cergam menjadi Pembelajaran Yang Menggunakan Strategi
media belajar untuk alat bantu komunikasi, J. PQ4R, J. PP. 2 (2011), p. 102-110.
Mediator. 1 (2005), p. 51-64. [14] Parlato, R.M.B. Parlato, dan B.J. Cain.
[10] A. Kirova, E. Michael, Fotonovela as a research Fotonovela and Comic Books. The Use of
tool in image-based participaory research with Popular Grapic Media Development. Of fice of
immigrant children. J. Qualitative Method. 2 the Education and Human Resource,
(2008), p. 35-55. Developmnet Support Bereau Agency for
[11] Wagiran, Pengembangan Karakter Berbasis International Development, Washington DC.
Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana 1980.
(Identifikasi Nilai-niai Karakter berbasis [15] A.D.Y., Mukti, T. Raharjo, E. Wiyono,
Budaya). J. Pendidikan Karakter. 3 (2012), p. 3- Identifikasi Miskonsepsi Dalam Buku Ajar
18. Fisika SMA Kelas X Semester Gasal, J. Materi
[12] A.R. Aththibby dan Ishafit, Perancangan Media dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 1 (2010), p.
39-45.

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-37
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-38

Anda mungkin juga menyukai