Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA MATERI


HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

Nurul Etiya Fatmala*, I Dewa Putu Nyeneng, Wayan Suana


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
*email: nuruletiya@gmail.com

Abstract: The Development of Contextual Learning Module based on Multiple Representasion


on 1HZWRQ¶V /DZV RI *UDYLW\ Material. The objective of this research development is to : (1)
produce multiple representation contextual teaching module RI JUDYLW\ LQ QHZWRQ¶V ODZ DQG WR
know the attractiveness, convenience, benefit and effectiveness of learning module. The procedur
of development include requirements potential and problems, information gathering, product
design, product validation, design revisions, product testing, product revisions, trial usage,
product revisions. The results showed that the learning module is very interesting with a score of
3.46, very easy with a score of 3.42, and useful with a score of 3.10. In the test of effectiveness
obtained result of N-gain value is 0,53 (medium). Based on the results of research, it can be
concluded that multiple representation contextual teaching module representing Newton's Law
material about Gravity has proven effective to use as teaching material.

Keywords: Contextual Learning, Development, Learning Moudule, Multiple representasion,


1HZWRQ¶V /DZ 2I *UDYLWDWLRQ

Abstrak: Pengembangan Modul Pembelajaran Kontekstual Berbasis Multirepresentasi pada


Materi Hukum Newton tentang Gravitasi. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk:
(1) menghasilkan modul pembelajaran kontekstual berbasis multirepresentasi pada materi Hukum
Newton tentang gravitasi, dan (2) mengetahui kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan serta
keefektifan modul pembelajaran. Tahapan pengembangan meliputi potensi dan masalah,
pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk, revisi desain, ujicoba produk, revisi
produk, ujicoba pemakaian, revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul
pembelajaran sangat menarik dengan skor 3,46, sangat mudah dengan skor 3,42, dan bermanfaat
dengan skor 3,10. Pada uji keefektifan produk diperoleh hasil nilai N-gain yaitu 0,53 (sedang).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa modul pembelajaran
kontekstual berbasis multirepresentasi pada materi Hukum Newton tentang Gravitasi telah teruji
efektif digunakan sebagai bahan ajar.

Kata Kunci: Hukum Newton tentang Gravitasi, Modul Pembelajaran, Multirepresentasi,


Pembelajaran Kontekstual, Pengembangan

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuh- pembelajaran kontekstual. Pembelajar-


an sepanjang hayat. Setiap manusia an kontekstual merupakan pem-
membutuhkan pendidikan sampai belajaran yang mengaitkan materi
kapan pun dan di mana pun ia berada. yang dipelajari dengan kehidupan
Pesatnya perkembangan dalam dunia sehari-hari. Hamruni (2012: 135)
pendidikan di Indonesia mengalami mengatakan bahwa pembelajaran
suatu pradigma baru yang mengusung kontekstual mengarahkan siswa
Kurikulum Berbasis Kompetensi, kepada proses pemecahan masalah,
dimana terdapat perubahan sistem sebab dengan memecahkan masalah
pembelajaran konvensional menuju anak akan berkembang secara utuh,

21
bukan hanya secara intelektual, tetapi Newton, jika materi disajikan dalam
juga mental dan emosionalnya. berbagai representasi, maka isi materi
Bahan ajar di sekolah berdasar- lebih mudah dipahami oleh siswa.
kan hasil observasi di SMA Negeri 1 Oleh sebab itu, bahan ajar yang baik
Blambangan Umpu yang telah dilaku- harus disusun secara sistematis dan
kan, hanya terdapat buku ajar yang variatif dengan adanya banyak
menampilkan dua representasi, yaitu representasi atau multirepresentasi
representasi verbal dan matematis, (Abdurrahman, dkk., 2011). Finnajah
serta konten yang ada di dalamnya (2016: 23) menyatakan bahwa dalam
kurang bervariasi, sedangkan pem- multirepresentasi, tujuan memecahkan
belajaran konsep fisika tidak hanya be- soal adalah merepresentasi proses se-
rupa dua representasi, melainkan cara fisik melalui cara verbal, sketsa,
banyak representasi yang harus diagram, grafik, dan persamaan
diberikan kepada siswa. Representasi matematik. Deskripsi verbal yang
tersebut di antaranya representasi abstrak dihubungkan dengan rep-
verbal, visual atau gambar, grafik, resentasi matematik yang abstrak oleh
matematis, dan lain-lain. Selama ini representasi gambar dan diagram fisik
pendidik lebih banyak memberikan yang lebih intuitif. Berdasarkan hal
representasi matematis, sehingga siswa yang menonjol dari suatu representasi
yang kemampuan matematisnya ini, modul mampu me-narik perhatian
kurang baik menjadi kesulitan dalam siswa dan mendorong motivasi belajar
memahami konsep fisika. siswa.
Salah satu pendukung berhasil- Berdasarkan hasil wawancara
nya suatu proses pembelajaran guru serta observasi langsung di SMA
kontekstual di sekolah yaitu dengan Negeri 1 Blambangan Umpu, belum
adanya bahan ajar. Salah satu contoh diterapkannya pembelajaran konteks-
bahan ajar yang dapat mendukung tual dikarenakan masih banyaknya
kegiatan pembelajaran kontekstual guru yang menerapkan metode cera-
yaitu modul pembelajaran. Modul mah, sehingga minim pembelajaran
menurut Asyhar (2011: 155) adalah secara langsung. Selain itu, siswa
salah satu bentuk bahan ajar berbasis hanya menggunakan satu bahan ajar,
cetakan yang dirancang untuk belajar yaitu buku ajar yang disediakan pihak
secara mandiri oleh siswa. Oleh karena sekolah untuk menyampaikan materi
itu, modul dilengkapi dengan petunjuk pelajaran. Minimnya bahan ajar yang
untuk belajar sendiri. disediakan menyebabkan kurangnya
Hal ini sesuai dengan teori minat belajar siswa di sekolah serta
menurut Sagala (2013: 87-88) yang belum te-realisasinya pembelajaran
menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual.
kontekstual adalah konsep belajar Berdasarkan hasil observasi be-
yang membantu guru mengaitkan rupa angket di kelas XI IPA1 SMA
antara materi yang diajarkannya Negeri 1 Blambangan Umpu,
dengan situasi dunia nyata siswa dan diperoleh bahwa 64% siswa meng-
mendorong siswa membuat hubungan anggap bahwa fisika tidak menarik.
antara pengetahuan yang dimilikinya Hal itu dikarenakan kurangnya bahan
dengan penerapannya dalam kehidup- ajar, yang tersedia hanya berupa buku
an sehari-hari. ajar yang disediakan oleh pihak
Pada pembelajaran fisika, misal- sekolah, di mana buku tersebut hanya
nya konsep hukum gravitasi tentang dapat dipinjam pada saat pembelajaran

22
serta isi materi hanya disajikan dalam namun ada pula siswa yang mampu
representasi verbal berupa teori-teori menyerap informasi melalui represen-
serta matematis berupa rumus-rumus tasi matematik dan gambar. Oleh karena
fisika yang sulit dimengerti dan itu, dibutuhkan bahan ajar yang banyak
dipahami. Sementara itu, 36% siswa representasinya. Hal ini sesuai dengan
mengganggap fisika menarik hasil penelitian Hayati (2014: 217)
dikarenakan dalam pembelajaran fisika, yakni perlu dikembangkan sebuah
guru menggunakan media pembelajaran bahan ajar penunjang yaitu berupa
berupa globe, namun karena hal modul fisika Hukum Newton tentang
tersebut, siswa tidak pernah melakukan gravitasi yang berbasis kontekstual
pembelajaran dan praktikum langsung (sesuai kurikulum 2013).
mengenai materi yang diajarkan Hal ini didukung oleh hasil
sehingga siswa sulit menerapkan observasi angket, yaitu berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh di ke- analisis kebutuhan guru sebesar 100%
hidupan sehari-hari. dan berdasarkan analisis kebutuhan
Salah satu bahan ajar yang cocok siswa, 98% yang menyatakan perlu
untuk mendukung pembelajaran pengembangan suatu modul pem-
kontekstual adalah modul. Modul me- belajaran yang inovatif. Berdasarkan hal
rupakan salah satu media pembelajaran tersebut, untuk mendukung pem-
yang telah disusun secara sistematis belajaran kontekstual maka dibutuhkan
yang dapat digunakan sebagai bahan modul pembelajaran yang disusun
ajar siswa dalam proses pembelajaran. mengikuti sintaks pembelajaran kon-
Hal ini sejalan dengan pendapat tekstual serta disajikan dalam bentuk
Suryaningsih (2010: 31) yang meng- multirep-resentasi.
ungkapkan bahwa manfaat modul yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk
(a) Meningkatkan motivasi siswa, menghasilkan modul pembelajaran kon
karena setiap kali mengerjakan tugas tekstual berbasis multirepresentasi pada
pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan materi Hukum Newton tentang Gravi-
sesuai dengan kemampuan, (b) Setelah tasi, mengetahui kemenarikan, ke-
dilakukan evaluasi, guru dan siswa mudahan, dan kemanfaatan, serta ke-
mengetahui benar, pada modul yang efektifan modul yang dikembangkan.
mana siswa telah berhasil dan pada .
bagian modul yang mana mereka belum METODE PENELITIAN
berhasil, (c) Bahan pelajaran terbagi Metode penelitian yang digunakan
lebih merata dalam satu semester, yaitu research and development atau
(d) Pendidikan lebih berdaya guna, penelitian dan pengembangan. Pengem-
karena bahan pelajaran disusun menurut bangan yang dilakukan merupakan
jenjang akademik. modul pembelajaran kontekstual yang
Selain bahan ajar, keberhasilan disajikan dengan multirepresentasi dan
suatu proses pembelajaran juga di- dibatasi pada salah satu materi Fisika,
pengaruhi oleh kemampuan daya yaitu materi Hukum Newton tentang
tangkap informasi siswa itu sendiri. Gravitasi untuk SMA/MA.
Setiap siswa memiliki karakteristik gaya Subyek penelitian ini adalah siswa
belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar kelas XI di SMA Negeri 1 Blambangan
merupakan kemampuan siswa dalam Umpu. Pada penelitian ini, siswa yang
menyerap informasi, ada siswa yang dijadikan sampel penelitian untuk mem-
lebih mengerti dan memahami isi peroleh data mengenai kemenarikan,
pelajaran melalui representasi verbal, kemudahan, kemanfaatan, dan ke-

23
efektifan dari produk modul pembelajar- (10) Produksi, setelah dinyatakan
an fisika yang dikembangkan. efektif dan layak, maka diproduksi
Prosedur pengembangan modul modul pembelajaran kontekstual
menggunakan langkah penelitian dan berbasis multirepresentasi pada materi
pengembangan menurut Sugiyono Hukum Newton tentang Gravitasi
(2015: 408-426) yaitu: (1) Potensi dan Teknik pengumpulan data dila-
Masalah, penelitian berawal dari adanya kukan dengan tiga macam teknik,
potensi dan masalah, permasalahan yang yaitu metode wawancara dan
terjadi dapat dijadikan suatu rujukan observasi, metode angket, serta
untuk mencari solusi dari masalah yang metode khusus. Pada penelitian ini,
ada dan potensi adalah segala sesuatu observasi dilakukan untuk mengin-
yang bila didayagunakan akan memiliki ventarisasi sumber daya sekolah.
nilai tambah; (2) Pengumpulan Angket yang digunakan berupa daftar
Informasi, pada tahap ini dilakukan pertanyaan yang diberikan kepada
pengumpulan informasi dengan cara responden untuk mendapatkan
studi pustaka membaca langsung dari keterangan dari responden mengenai
buku, jurnal, dan artikel; (3) Desain suatu masalah.
Produk, selanjutnya adalah mengem- Data analisis kebutuhan yang di-
bangkan desain produk modul pem- peroleh dari guru dan siswa digunakan
belajaran yang disusun dengan sintaks untuk menyusun latar belakang dan
pembelajaran kontekstual serta di- mengetahui tingkat kebutuhan pe-
sajikan dengan banyak representasi; ngembangan dari produk yang di-
(4) Validasi Produk, setelah produk kembangkan. Instrumen uji ahli ma-
awal selesai dibuat, maka langkah se- teri digunakan untuk mengevaluasi
lanjutnya yaitu uji validitas kepada tim kelengkapan materi, kebenaran materi,
ahli yang terdiri dari ahli materi dan sistematika materi dan perma-salahan
ahli desain; (5) Perbaikan Produk, ber- awal yang berkaitan dengan materi
dasar saran perbaikan dari tim penguji yang dipraktikkan. Analisis data yang
selanjutnya dilakukan perbaikan pada dilakukan berdasarkan instrumen uji
produk; (6) Uji Coba Produk, dalam validasi dan uji lapangan (uji coba
tahap ini produk yang telah di- produk), bertujuan untuk menilai layak
kembangkan diuji satu lawan satu atau tidak produk yang dihasilkan se-
untuk mengetahui kemarikan, ke- bagai bahan ajar dalam pembelajaran.
mudahan, dan kemanfaatan produk; Uji validasi ahli desain memiliki
(7) Revisi produk, tahap ini dilakukan memiliki empat pilihan jawaban, yaitu
dengan mengevaluasi hasil uji coba Sangat LD\DN ³6/´ LD\DN ³/´
serta mengkaji setiap kekurangan, Kurang LD\DN ³./´ GDQ Tidak Layak
(8) Uji Coba Pemakaian, selanjutnya ³7/´, sedangkan uji ahli materi me-
perangkat diujicobakan pemakaiannya miliki dua pilihan jawaban, yaitu ³<D´
pada lingkup yang lebih luas, tujuan- GDQ ³7LGDN´ Masing-masing pilihan
nya untuk mengetahui tanggapan jawaban mengartikan tentang kelayak-
siswa mengenai kemenarikan, kemu- an produk menurut ahli.
dahan, dan kemanfaatan, serta ke- Instrumen angket respons peng-
efektifan penggunaan modul; guna digunakan untuk mengumpul-
(9) Revisi Produk, tahap ini dilakukan kan data criteria kemenarikan, ke-
dengan mengevaluasi hasil pemakaian manfaatan, dan kemudahan modul yang
dan mengakaji setiap kekurangan; dikembangkan. Instrumen angket ter-
hadap penggunaan produk memiliki

24
empat pilihan jawaban yang sesuai Newton tentang Gravitasi untuk
dengan konten pertanyaan. Skor pilihan SMA/MA. Modul ini terdiri dari
jawaban pada uji kemenarikan, ke- beberapa bagian, yaitu sampul bagian
manfaatan, dan kemudahan dapat dilihat depan, kata pengantar daftar isi,
pada Tabel 1. pendahuluan, peta konsep, kegiatan pem-
belajaran 1, kegiatan pembelajaran 2,
Tabel 1. Skor Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran 3, kegiatan
Pilihan Jawaban pembelajaran 4, soal evaluasi, umpan
balik, glosarium, daftar pustaka, dan
Pilihan Jawaban Skor sampul bagian belakang. Modul ini dapat
Sangat Menarik/Mempermudah/ 4 digunakan secara mandiri, di dalamnya
Bermanfaat berisi LKS, materi, contoh soal, latihan,
Menarik/Mempermudah/ 3 rangkuman dan soal evaluasi beserta
Bermanfaat kunci jawaban.
KurangMenarik/Mempermudah/ 2
Modul yang dikembangkan di-
Bermanfaat
TidakMenarik/Mempermudah/ 1 susun mengikuti sintaks pembelajaran
Bermanfaat kontekstual, yaitu konstruktivisme,
bertanya, menemukan, masyarakat
Uji keefektifan produk dilakukan belajar, penilaian sebenarnya, dan
dengan mengetahui hasil skor dari refleksi, serta disajikan dengan
pretest dan posttest siswa, kemudian multirepresentasi. Hal ini didukung
hasilnya dianalisis terhadap skor gain oleh Kress et al dalam Abdurrahman,
menggunakan teknis analisis data N- dkk. (2008: 373) yang menyatakan
gain. bahwa secara naluriah manusia me-
Besarnya faktor (g) atau nyampaikan, menerima, dan mengin-
keefektifan modul pembelajaran yang terpretasikan maksud melalui berbagai
dikembangkan dapat dilihat ber- penyampaian dan berbagai komuni-
dasarkan kriteria interpretasi N-gain kasi, sehingga peran representasi san-
yang terdapat pada Tabel 2. gat penting dalam proses pengolahan
informasi mengenai sesuatu. Oleh ka-
Tabel 2. Kriteria Interpretasi N-gain rena itu, modul yang dikembangkan
ini disajikan dengan banyak represen-
Kriteria tasi. Representasi yang terdapat pada
N-gain
Interpretasi modul yaitu representasi verbal,
” N-gain ” Tinggi gambar, matematis, dan grafik.
” N-gain < 0,7 Sedang
N-gain < 0,3 Rendah Uji Ahli Desain dan Materi
Pada tahap validasi produk dila-
HASIL DAN PEMBAHASAN
kukan uji ahli desain dan uji ahli isi
atau materi. Uji ahli dilakukan untuk
Kesesuaian Produk Pengembangan
menguji kelayakan modul yang di-
Desain penelitian yang digunakan
kembangkan. Pada tahap uji ahli ini,
yaitu research and development atau pe-
keseluruhan produk sudah dapat di-
nelitian pengembangan. Pengembangan
katakan layak sebagai bahan ajar,
yang dilakukan merupakan modul pem-
namun masih terdapat beberapa saran
belajaran kontekstual berbasis multi-
perbaikan yang diberikan. Hasil uji
representasi yang dibatasi pada salah
ahli desain dapat dilihat pada Tabel 3
satu materi Fisika, yaitu materi Hukum

25
dan hasil uji ahli materi dapat dilihat 4. Penggunaan Perbaiki bahasa,
pada Tabel 4. bahasa dan masih ada kata-
tulisan. kata yang sulit
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Ahli dipahami serta
Desain penulisan harus
konsisten.
5. Daftar Belum
No Saran dan Perbaikan pustaka. menggunakan
Masukan untuk yang artikel hasil
Perbaikan dilakukan penelitian.
1. Konsistensi Memperbaiki
penulisan judul, konsistensi
dan sub judul. penulisan judul, Pada tahap uji ahli materi,
dan sub judul terdapat beberapa saran yang
secara diberikan, yaitu diperbaiki penyajian
keseluruhan. multirepresentasinya, beberapa gambar
2. Kegiatan Memperbaiki diperjelas dan masih copy paste
diperjelas dengan gambar, dan isi penyajian materi belum kontekstual,
resolusi tinggi. kegiatan agar penggunaan bahasa masih ada yang sulit
lebih jelas. dipahami serta penulisan harus konsisten
3. Ilustrasi gambar Memperbaiki dan daftar pustaka masih belum
pada modul. Ilustrasi gambar menggunakan artikel hasil penelitian.
pada modul
Berdasarkan uji ahli tersebut, dilakukan
agar
kontekstual perbaikan sesuai dengan saran, sehingga
terlihat. dilakukan revisi dan diperoleh produk
\DQJ ³YDOLG´
Pada tahap uji ahli desain
terdapat beberapa saran, yaitu perlu Uji Satu Lawan Satu
diperbaiki tata letak, spasi huruf dan Uji satu lawan satu dilakukan
kualitas warna secara keseluruhan, pada tiga orang siswa dalam uji coba
memperbaiki gambar dan isi kegiatan produk yang dihasilkan sebelum
agar lebih jelas, memperbaiki ilustrasi dilakukan uji coba pemakaian dengan
gambar pada modul agar kontekstual tujuan untuk mengetahui kemenarikan,
lebih terlihat. kemudahan, dan kemanfaatan dengan
SLOLKDQ MDZDEDQ ³<D´ GDQ ³7LGDN´.
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Ahli Pada tahap ini, 100% siswa menjawab
Materi ³<D´ \DQJ EHUDUWL bahwa modul sudah
baik digunakan sebagai bahan ajar.
No Aspek Peni- Kritik dan Saran Hasil uji satu lawan satu dapat dilihat
laian Perbaikan pada Tabel 5.
1. Penyajian Penyajian
multirepresen multirepresentasi Tabel 5. Hasil Uji Satu Lawan Satu
-tasi. masih perlu
diperbaiki. No Komentar, Masukan atau
2. Penyajian Beberapa gambar Saran Perbaikan dari
gambar dan diperjelas dan Pengguna
ilustrasi. masih copy paste. 1. Modul menarik untuk dipelajari
3. Penyajian Masih belum karena bervariasi, berwarna serta
materi berisi kontekstual. banyak gambar yang berkaitan
fakta. dengan kehidupan sehari-hari.

26
2. Isi modul mudah dipelajari, manfaatan panduan praktikum dapat
dipahami, dan sangat membantu dilihat pada Tabel 6.
dalam belajar.
3. Bahasa di dalam modul berbasis Tabel 6. Hasil Uji Kemenarikan,
multirepresentasi mudah Kemudahan, dan
dipahami karena menggunakan
Kemanfaatan
bahasa sehari-hari.
4. Alur penyajian modul membantu
No Jenis Uji Skor Pernyataan
mempermudah menggunakan
Kualitatif
modul karena penyajiannya
1. Kemenarika 3,46 Sangat
menarik dan berurutan.
n modul menarik
5. Penggunaan animasi membuat
2. Kemudahan 3,42 Sangat
modul menarik untuk dipelajari
modul mudah
sehingga tidak jenuh dalam
3. Kemanfaata 3,10 Bermanfaat
belajar.
n modul
6. Langkah-langkah yang disajikan
pada modul kurang jelas dalam
meningkatkan perilaku siswa. Berdasarkan penilaian dari
pengguna dari aspek tampilan dan isi
Setelah dilakukan uji coba modul, yaitu penggunaan jenis font,
produk, tidak ada revisi yang dilaku warna, dan ukuran tulisan, pemilihan
kan oleh peneliti karena produk tidak ilustrasi gambar, desain, penggunaan
memiliki kelemahan dan kekurangan, warna, kesesuaian permasalahan, ke-
maka produk sudah layak untuk di sesuaian gambar, kesesuaian langkah
gunakan pada uji coba pemakaian. pembelajaran, representasi, format
evaluasi, dan format penyusunan
Uji Coba Pemakaian Produk masing-masing bagian. Pada aspek ke-
Pada tahap ini dilakukan uji coba menarikan ini, banyak siswa yang me-
pemakaian pada satu kelas sampel, nyatakan kesesuaian ilustrasi atau
yaitu sebanyak 30 siswa kelas XI IPA1 gambar membuat modul menarik
di SMA Negeri 1 Blambangan Umpu. untuk dipelajari. Banyaknya
Uji coba pemakaian bertujuan untuk representasi yang disajikan pada
mengetahui tingkat kemenarikan, ke- modul meningkatkan ketertarikan
mudahan, kemanfaatan produk, dan siswa untuk mempelajari modul. Hal
keefektifan produk. Pada tahap ini, ini didukung oleh hasil penelitian
siswa diberikan soal pretest sebelum Kohl, Rosengrant dan Frankelstein
menggunakan modul, selanjutnya (2007) yang menyatakan bahwa
siswa diberikan soal posttest setelah beberapa representasi adalah kunci
menggunakan modul dalam kegiatan dalam belajar fisika, sehingga ada
pembelajaran. motivasi kedua untuk belajar
bagaimana siswa menggunakan
Kemenarikan, Kemudahan, dan beberapa representasi.
Kemanfaatan Modul Pembelajaran Pernyataan kualitatif dari segi
Kontekstual Berbasis Multiple kualitas kemudahan yaitu sangat
Representations mudah dengan kategori skor 3,42.
Siswa diberikan angket tentang Skor diperoleh berdasarkan penilaian
kemenarikan, kemudahan, dan ke- yang dilakukan oleh pengguna dari
manfaatan produk setelah kegiatan aspek tampilan dan isi modul, yaitu
pembelajaran dilaksanakan. Hasil uji tulisan (jenis font dan ukuran),
kemenarikan, kemudahan, dan ke- kelengkapan isi, kesesuaian langkah

27
pembelajaran, bahasa, dan represent- dapat mengetahui tingkat keefektifan
tasi. Kemudahan pada modul ini modul modul pembelajaran
dikarenakan kelengkapan isi pada kontekstual berbasis multirepresentasi.
modul sehingga siswa dapat lebih Hasil uji lapangan (kelompok
mudah menggunakan modul serta kecil) memperlihatkan hasil nilai N-
memahami isi modul. Hal ini sesuai gain dari 30 siswa kelas XI IPA1 di
dengan pendapat Sukiman (2012: 20) SMA Negeri 1 Blambangan Umpu,
yang menyatakan bahwa modul yang yaitu sebesar 0,53 dengan klasifikasi
baik disusun dengan menyajikan ³sedang´. Hal ini menunjukkan bahwa
materi secara utuh dan mudah modul pembelajaran kontekstual
dipahami siswa sesuai dengan berbasis multirepresentasi dinyatakan
perkembangan ilmu pengetahuan dan efektif digunakan sebagai bahan ajar.
teknologi tanpa membatasi siswa Nilai N-gain yang diperoleh di-
untuk mencari lebih banyak materi karenakan meningkatnya ketertarikan
yang disajikan, menyajikan soal-soal siswa pada modul yang dipelajari di
yang variatif dan kontekstual, mana berdasarkan hasil angket ke-
menggunakan bahasa yang sederhana menarikan, siswa mengatakan modul
dan komunikatif, serta menyediakan sangat menarik untuk dipelajari. Hal
informasi tentang rujukan yang itu dikarenakan modul disajikan
mendukung materi. dengan banyak variasi warna serta
Sementara itu, kualitas ke- banyak representasi, sehingga me-
manfaatan yaitu bermanfaat dengan ningkatkan pemahaman konsep yang
kategori skor 3,10. Skor diperoleh berpengaruh terhadap hasil kognitif
berdasarkan hasil penilaian pengguna atau nilai posttest siswa. Hal ini
dari aspek fungsi, yaitu membantu didukung oleh hasil penelitian Suhandi
siswa dalam proses belajar memahami (2012: 7), yaitu bahwa pendekatan
materi, membantu siswa belajar secara pembelajaran multirepresentasi yang
mandiri serta meningkatkan pemaham digunakan memiliki efektivitas yang
an konsep siswa terhadap materi tergolong tinggi dalam menanamkan
fisika, khususnya Hukum Newton konsep-konsep yang tercakup dalam
tentang Gravitasi. Pada aspek ke- materi fisika. Teori yang sama juga
manfaatan ini, banyak siswa yang diungkapkan oleh Shaaron dalam
menyatakan dengan adanya ilustrasi Finnajah (2016: 23), yaitu bahwa
atau gambar dapat meningkatkan multirepresentasi memiliki tiga fungsi
pemahaman konsep, memang modul utama, sebagai pelengkap, pembatas
yang dikembangkan ini disajikan interpretasi, pembangun pemahaman.
secara multirepresentasi. Materi Hasil nilai N-gain yang
disajikan dengan banyak representasi diperoleh juga dipengaruhi oleh
yang salah satunya yaitu representasi penyusunan modul, di mana modul
gambar, sehingga siswa dapat lebih disusun mengikuti sintaks pembelajar-
memahami konsep fisika. an kontekstual, sehingga siswa lebih
mudah memahami konsep Hukum
Keefektifan Modul Pembelajaran Gravitasi tentang Newton dikarenakan
Kontekstual Berbasis Multiple berkaitan dengan kehidupan sehari-
Representations hari, sehingga penyajian permasalahan
Pada tahap ini, siswa diberikan yang ada dapat meningkatkan taraf
soal pretest dan posttest untuk berpikir yang berpengaruh terhadap
memperoleh nilai N-gain sehingga hasil kognitif siswa. Hal ini sesuai

28
dengan teori menurut Hamruni (2012: yang dilakukan oleh Jaya (2012), yang
135) yang mengungkapkan bahwa mengungkapkan bahwa penggunaan
pembelajaran kontekstual mengarah- modul fisika kontekstual ³efektif´ se-
kan siswa kepada proses pemecahan bagai bahan ajar untuk meningkatkan
masalah, sebab dengan memecahkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan juga
masalah, anak berkembang secara dengan hasil penelitian Finnajah
utuh, bukan hanya secara intelektual, (2013) yang mengungkapkan bahwa
tetapi juga mental dan emosionalnya. penggunaan modul fisika berbasis
Belajar secara kontekstual adalah belajar multirepresentasi menarik, mudah,
bagaimana anak menghadapi persoalan. bermanfaat, serta efektif sebagai
Produk hasil pengembangan ini bahan ajar untuk meningkatkan
memiliki beberapa kelebihan, yaitu pemahaman konsep dan hasil belajar
modul dapat digunakan secara mandiri siswa.
oleh semua siswa karena produk be-
rupa bahan ajar yang disusun dengan SIMPULAN
langkah-langkah yang bertahap meng- Berdasarkan hasil penelitian
ikuti sintaks pembelajaran kontekstual, dan pembahasan maka dapat di-
serta disajikan dengan banyak simpulkan bahwa produk yang dikem-
representasi (multirepresentasi) se- bangkan menghasilkan modul
hingga mempermudah siswa dalam kontekstual berbasis multirepresentasi
memahami materi. Hal ini sesuai pada materi Hukum Newton tentang
dengan hasil penelitian yang dilakukan Gravitasi yang di dalamnya memuat
oleh Asfiah (2013) bahwa modul satu konsep materi yang dapat di-
kontekstual dapat membantu siswa sampaikan dalam berbagai representasi
mengaitkan materi dengan kehidupan verbal, gambar, grafik, dan di dalam
nyata sehingga dapat memotivasi modul mengikuti sintaks contextual
siswa untuk belajar dan materi dalam teaching and learning; Modul pem-
modul yang dipadukan dapat mem- belajaran yang dikembangkan sangat
bantu siswa memperoleh pengetahuan menarik dengan skor 3,48, sangat
yang lebih luas. Modul ini juga dapat mudah dengan skor 3,42, dan ber-
digunakan sebagai alat evaluasi untuk manfaat dengan skor 3,10; Modul pem-
mengetahui tingkat penguasaan konsep belajaran yang dikembangkan teruji
materi dan produk lebih efisien waktu efektif dalam pembelajaran dengan
dalam pembelajaran. Kelemahan nilai N-gain, yaitu 0,55 dengan
produk hasil pengembangan yaitu kualifikasi sedang.
modul belum diujikan pada kelompok
yang lebih besar, sehingga tingkat DAFTAR RUJUKAN
kepercayaannya baru berlaku untuk Abdurrahman, Apriliyawati, & Payudi.
ruang lingkup kecil, yaitu sekolah 2008. Limitation of represent-
tempat penelitian. tation mode in learning gravita-
Berdasarkan uraian di atas, maka tional concept and its influence
dapat dikatakan modul pembelajaran toward student skill problem
kontekstual berbasis multirepresentasi solving. Proceeding OfThe 2nd
telah layak untuk digunakan sebagai International Seminar on
bahan ajar, dikarenakan telah teruji ScienceEducation. PHY - 31:
kemenarikan, kemudahan, kemanfaat- 373 ± 377.
an, serta keefektifannya. Hasil pene- Abdurrahman, Liliasari, A.Rusli, &
litian ini didukung oleh peneliti-an Bruce Waldrip. 2011. Implemen-
tasi Pembelajaran Berbasis Multi

29
Representasi untuk Peningkatan Kohl, Rosengrant & Frankelstein.
Penguasaan Konsep Fisika 2007. Strongly and weakly di-
Kuantum. Jurnal Cakrawala rected approaches to teaching
Pendidikan th.XXX. No 1. (On- multiple representation use in
line). Vol. 2 (3), Hal. 159-165. physics. Journal Physical Re-
Asfiah, Nailin, dan Mosik. Pe- view Special Topics Physics
ngembangan Modul IPA Education Research 3 University
Terpadu Kontekstual pada Tema of Colorado at Boulder. Vol. 3.
Bunyi. Unnes Science Education (3), Hal. 1-10.
Journall. Jurnal Pendidikan Suryaningsih. 2010. Pengembangan
Fisika Indonesia. ISSN:2252- Media Cetak Modul sebagai
6609. Universitas Negeri Media Pembelajaran Mandiri.
Semarang. Jakarta: Salemba Empat.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Me- Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan
ngembangkan Media Pembela- Makna Pembelajaran. Bandung:
jaran. Jakarta: Gaung Persada Alfabeta.
(GP) Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Finnajah, Mutamimmah. 2016. Pe- Pendidikan Pendekatan Kuanti-
ngembangan Modul Fisika SMA tatif, Kualitatif, dan R&D. Ban-
Berbasis Multi Representasi dung: Alfabeta.
guna Meningkatkan Pemahaman Suhandi, A.2012. Pendekatan Multi-
Konsep dan Hasil Belajar. Jur- representasi dalam Pembelajaran
nal Radiasi Vol. 8 (3), Hal. 1-7. Usaha dan Energi dan Dampak
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajar- terhadap Pemahaman Konsep
an. Yogyakarta: Insan Madani. Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Jaya, Sang Putu Sri. 2011. Pengem- Fisika Indonesia. ISNN: 1693-
bangan Modul Fisika Konteks- 1246. Universitas Pendidikan
tual untuk Meningkatkan Hasil Indonesia.
Belajar Fisika Peserta Didik Sukiman. 2012. Pengembangan Media
Kelas X Semester 2 di SMK Ne- Pembelajaran. Yogyakarta: Pe-
geri 3 Singaraja. Jurnal Tekno- dajogja.
logi Pembelajaran. Vol. 1 (2),
Hal. 2-5.

30

Anda mungkin juga menyukai