OPERASIONAL 1 April 2019 (SPO) dr. Ketut Parining NIP 19700508 200904 2 001
PENGERTIAN Catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) adalah pencatatan
perkembangan pasien secara terintegrasi pada pasien dari para pemberi asuhan pasien. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk: 1. Memperoleh informasi data pasien baik fisik, psikososial, sosial, dan riwayat kesehatan pasien 2. Mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien 3. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan oleh para pemberi asuhan. KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Pratama Tangguwisia Nomor 870/106/SK/III/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Terintegrasi di Rumah Sakit Pratama Tangguwisia. PROSEDUR 1. Profesionl Pemberi Asuhan (Dokter, Perawat, Bidan, Dietisen, Apoteker, dan Terapis) Menyiapkan Alat (Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi ); 2. Profesional Pemberi Asuhan (Dokter , Perawat , Bidan , Dietisen, Apoteker dan Terapis) mengisi tanggal , jam , profesi /bagian pada kolom masing – masing; 3. Dokter mengisi Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi dengan format SOAP ( S = Data Subjektif, O = Data Objektif, A = Assesmen, P = Planning ) I = Instruksi disertai dengan target yang terukur evaluasi hasil tatalaksana dituliskan dalam assesmen. S = Data Subjektif O = Objektif , riwayat pasien yang terdokumentasi pada catatan medik dan hasil berbagai uji fisik dan evaluasi klinik , tanda tanda vital , hasil cek laboratorium , hasil radiografik , hasil uji fisik , CT Scan dll A = Asesmen : Assesment : diagnosis banding pada visite perkembangan paisen yang telah dicapai Plan = Rencana pengobatan berdasarkan hasil pemeriksaan I = Instruksi : instruksi atau advise dokter yang harus segera dilakukan saat ini. 4. Perawat/ Bidan/ Apoteker dan Terapis mengisi formulir Catataan Perkembangan Pasien Terintegrasi dengan format SOAP ( S = data subjektif , O = data Objektif , A = Assesmen , P = Planning). Khusus pelaksanaan gizi (Dietisen) menggunakan metode ADIME (A = Assesmen , D = Diagnosis Gizi , I = Intervensi , M = Monitoring , E = Evaluasi); 5. Untuk serah terima tugas/ operan jaga perawat dan bidan melakukan pencatatan perkembangan pasien menggunakan SOAP : S : Subjektif : data tentang apa yang dirasakan pasien atau apa yang dapat diamati tentang pasien , merupakan gambaran apa adanya mengenai pasien , diperoleh dengan cara mengamati , berbicara dan berespon dengan pasien, O : Objektif : Riwayat pasien yang terdokumentasi pada catatan medik dan hasil berbagai uji dan evaluasi klinik : tanda-tanda vital , hasil tes laboratorium , hasil radiografik , hasil uji fisik , CT Scan dll A : Assesmen : analisa diagnose keperawatan P : Plan : rencana tindakan keperawatan dan tindak lanjut dari advise dokter.
Apabila ada perubahan kondisi kesehatan pasien, teknik pelaporan
ke dokter menggunakan SBAR (S = Situation, B = Background, A = Assessmen, R = Recommendation) dan dilakukan assesmen ulang dengan menggunakan SOAP. S : Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien B : Background : informasi penting apa yang melatar belakangi sampai dengan kondisi pasien terkini, A : Assesmen : hasil observasi pemeriksaan fisik, R : Recommendation : memberikan saran kepada Dokter 6. Dokter menuliskan instruksi; 7. Perawat/ Bidan/ Terapis menuliskan tindakan yang telah diimplementasikan; 8. Dietisen menuliskan terapi diet; 9. Lakukan assesmen ulang oleh dokter sekurang – kurangnya setiap hari selama fase akut dari perawatan dan pengobatannya; 10. Lakukan asesmen ulang oleh perawat sekurang – kurangnya setiap shift atau setiap kali ada perubahan status kesehatan; 11. Lakukan Asesmen Ulang oleh Dietisen, Fisioterapis, dan Apoteker sesuai indikasi; 12. Profesional pemberi asuhan (Dokter, Perawat , Bidan , Dietisen , Apoteker dan Terapis) membubuhkan paraf dan nama pada setiap pendokumentasian yang telah dilakukan (di akhir catatan); 13. Hasil pemeriksaan, analisa, rencana, instruksi, implementasi dan evaluasi, diverifikasi oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dan diberi stempel nama serta stempel read back dari DPJP tersebut; 14. DPJP membubuhkan nama, tanda tangan, tanggal dan jam pada kolom nama dan tanda tangan; 15. DPJP harus membaca seluruh hasil pencatatan kolaborasi hasil/ kesimpulan dari tim asuhan; 16. Bila pasien rawat bersama maka dokter ahli harus saling berkoordinasi agar pelayanan terintegrasi. UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medis. 2. Keperawatan. 3. Gizi. 4. Farmasi.. 5. Fisioterapi. 6. Rekam Medis