Anda di halaman 1dari 4

Pengawasan Mutu Makanan

Tugas Analisis Berita Keracunan Makanan

Dosen Pengampu : Titis Sari Kusuma, S.Gz, MP

DISUSUN OLEH :

4A2

Talitha Nabilah Balqis 175070301111001

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
APRIL 2019
16 Warga NTT Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan
Makanan Pesta Ulang Tahun

Kompas.com - 28/04/2019, 22:39 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 16 warga Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan
(TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke rumah sakit setempat karena diduga
keracunan makanan. "Kejadiannya setelah acara perayaan ulang tahun di rumah seorang
warga bernama MF di Kampung Mnelafau, Kelurahan Kobekamusa, Kecamatan Kota Soe,"
ungkap Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari, kepada Kompas.com, Minggu (28/4/2019)
malam. Jamari menyebut, berdasarkan pengakuan dari Aksamina Misa yang menjadi salah
satu korban keracunan, kejadian itu bermula saat acara makan malam yang dimulai sekitar
pukul 19.00 Wita, Sabtu (27/4/2019). Setelah selesai makan malam dilanjutkan dengan acara
bebas. Pada Minggu dini hari tadi sekitar pukul 01.00 Wita, Aksamina pulang ke rumahnya.
Sekitar pukul 01.30 Wita, Aksamina merasakan pusing kepala, sakit perut, mencret,
kemudian muntah hingga pukul 06.00 Wita Baca juga: 158 Warga Maluku Tengah Terkena
Diare karena Keracunan Makanan Pesta Kemudian pada sore tadi sekitar pukul 15.00 Wita,
Aksamina lalu dijemput oleh keluarganya dengan menggunakan mobil pikap menuju RSUD
Soe guna mendapatkan penanganan medis. Saar berada di rumah sakit, ternyata sudah ada 15
orang tetangga dan kerabat lainnya yang diduga menjadi korban keracunan. Selain 16 orang,
terdapat lima orang lainnya yang juga mengalami keracunan, saat ini menjalani rawat inap di
Gereja Eklesia Sabkiki di Kelurahan Kobekamusa. "Berdasarkan hasil diagnosa dokter, para
korban mengalami intoleransi makanan. Saat ini keadaan para korban sudah semakin
membaik," ujar Jamari. Untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan makanan, perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium dari sampel makanan maupun feses dari para korban.
Telaah Kasus

Dalam berita tersebut, disebutkan telah terjadi kercunan makanan yang dialami oleh 16 warga
NTT setelah mengkonsumsi mie dari sebuah pesta ulamg tahun. Pasien terakhir
menyebutkan, pesta dimulai pada pukul 19.00 WITA, dan pasien baru merasakan gejala
keracunan makanan pada pukul 01.30 WITA. Keracunan makanan akibat mie yang disajikan
pada saat pesta ulangtahun ini berlangsung kurang dari 1 hari. Menurut sumber berita yang
lainnya, diduga keracunan makanan ini dikarenakan sumber air pada desa tersebut yang
masih kurang higenis, sehingga berdampak pada saat pengolahan makanan yang dilakukan
oleh warga desa tersebut. Oleh karena itu, pemerintah daerah menyediakan air bersih ketika
kejadian ini terjadi sehingga tidak semakin banyak kejadian keracunan makanan yang terjadi.

Sumber daya air bersih sangat penting untuk pengolahan makanan yang aman untuk
dikonsumsi. Ciri dari air bersih ini adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih,
memiliki pH yang normal, dan tidak ada cemaran yang terkandung di dalam air tersebut. Air
merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, termasuk sebagai bahan dalam
pengolahan makanan. Sehingga agar bisa membuat makanan yang aman untuk dikonsumsi,
maka sumber air yang digunakan juga harus baik sesuai ciri diatas.
Daftar Pustaka

 http://kupang.tribunnews.com/2019/04/29/video-warganya-keracunan-makanan-bupati-tts-
epy-tahun-bilang-begini?page=all
 https://regional.kompas.com/read/2019/04/28/22394281/16-warga-ntt-dilarikan-ke-rumah-
sakit-diduga-keracunan-makanan-pesta-ulang
 http://manado.tribunnews.com/2019/04/28/diduga-keracunan-makanan-pesta-ulang-tahun-
16-warga-ntt-dilarikan-ke-rumah-sakit

Anda mungkin juga menyukai