Prinsip 3c
Prinsip 3c
Bisnis bank merupakan bisnis konservatif. Kecenderungan kepada sifat yangkonservatif tersebut, maka
bank harus hati-hati dalam menjalankan usahanya. Bank dalam memberikan kredit harus melakukannya
berdasarkan analisis pemberian kredityang memadai, agar kredit-kredit yang diberikan oleh bank itu
merupakan kredit-kredit yang tidak mudah menjadi kredit-kredit macet.
Berdasarkan kepada prinsip kehati-hatian ini, maka bank dalam memberikan kr ed i t ter seb ut har u s
me mp er ha ti k a n j a mi n a n p e mb er ia n kred it a ta u p e mb ia ya a n berdasarkan Prinsip Syariah, dalam arti
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan. Oleh k a r e n a i t u , s e b e l u m m e m b e r i k a n k r e d i t , b a n k h a r u s m e m p u n y a i
k e y a k i n a n berdasarkan analisis yang mendalam atas iktikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur
untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan.
Dalam hal ini bank harus melakukan penelitian se c ara sa k sa ma ter h ad ap b erb a ga i a sp e k.
Sel ai n it u b a n k j u g a d i waj ib ka n u nt u k memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan atau pembiayaan
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI. Keyakinan bank didapat setelah
dilakukan analisis yang mendalam terhadapapa yang disebut dengan Prinsip 5C, 5P, dan 3R.
Di samping rinsip-prinsip di atas, beberapa prinsip lain dalam hal pemberian kredit yang berhubungan dengan
debitur yang harus diperhatikan oleh suatu bank, yaitu :
1.Prinsip macthing, maksudnya harus match antara pinjaman dengan aset perseroan.
2 .P rin s ip ke sa ma a n val ut a, ma k s ud n ya p e n g g u na a n d a na ya n g d id a p at d ar i s u at u kredit
sedapat-dapatnya harus digunakan untuk membiayai atau investasi dalam mata uang yang sama, sehingga
risiko nilai valuta dapat dihindari.
3.Prinsip perbandingan antara pinjaman dan modal, maksudnya harus ada hubungan yang prudent antara
jumlah pinjaman dengan besarnya modal.
4 .P rin s ip p er b a nd i n ga n an tar a p i nj a ma n d a n as e t.
Di samping dengan menggunakan prinsip penilaian dalam pemberian kredit, prinsip penilaian kredit dapat pula
dengan studi kelayakan, yang meliputi :
1.Aspek Hukum.
M e r u p a k a n a s p e k u n t u k m e n i l a i k e a b s a h a n d a n k e a s l i a n dokumen-dokumen atau surat-
surat yang dimiliki oleh calon debitur.
2.Aspek Pasar dan Pemasaran.
M e r u p a k a n a s p e k u n t u k m e n i l a i p r o s p e k u s a h a nasabah sekarang dan di masa yang akan datang.
3.Aspek Keuangan.
Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabahnya dalam membiayai dan mengelola usahanya.
4.Aspek Operasi / Teknis.
M e r u p a k a n a s p e k u n t u k m e n i l a i t a t a l e t a k r u a n g a n , lokasi usaha dan kapasitas produksi suatu
usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimilikinya.
5 . Asp e k M a naj e me n .
Mer up a k a n a sp e k u n t u k me n ila i s u mb er d a ya m an u s ia ya n g dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi
kuantitas maupun segi kualitas.
6 . Asp e k E ko no mi / So s i al.
Mer up a k a n a sp e k u nt u k m e ni la i d a mp a k e ko no mi d a n sosial yang ditimbulkan dengan adanya usaha
terutama terhadap masyarakat.
7 . Asp e k a md al .
Mer up a k a n a sp e k ya n g me n il ai d a mp a k li n g k u n ga n ya n g a k a n timbul dengan adanya suatu usaha,
kemudian cara pencegahan terhadap dampak tersebut.