Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

PRODUK KOMPOSIT
V-BELT

Dosen pembimbing: Aditya Herliawan ST.,MT.

Disusun oleh:
Indy kasa pratama (201744500155)
Kelas: S3B

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2018
BAB I
LANDASAN TEORI DAN KOMPOSISI

V-BELT
Belt bernampang trapesium, terbuat dari tenunan an serat-serat yg
ditanam pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet
digunakan untuk meneruskan daya dari satu poros ke poros yang
lainnya melalui pulley yg berputar dengan kecepatan sama atau beda.

v-belt seperti gambar diatas biasanya terdapat pada motor matic,


sabuk v-belt yang digunakan pada motor matic adalah jenis row edge
cogged belt. Kalau pada motor gigi suatu benda untung pengantar
pergerakan adalah rantai pada motor matic sabuk V adalah pengganti
fungsi rantai, Sabuk V sebagai komponen penting sebagai penggerak
roda yg berhubungan langsung dengan mesin.
1. Belt body: badan sabuk yang dibuat dari suatu campuran
karet khusus yang menghasilkan sifat mekanik yang baik.

2. Tensile member: komponen yang dapat di renggagkan erua


kawat kekuatan tinggi yang sedikit merenggang ketika di
tarik.
3. Jaket/sampul atau tutup yang Terbuat dari serat tenunan,
melindungi bagian yang dapat di renggangkan
4. EPDM: merupakan karet sintetis yang memiliki ketahanan
terhadap cuaca, bahan kimia, dan penuaan yang baik. EPDM
dihasilkan dari polimerisasi etilen dan propilendengan sedikit
diene.
5. Chloroprene rubber (CR): memiliki ketahanan terhadap
minyak dan ozon yang baik namun memiliki harga yang
mahal.
6. Karet alam: karet alam memiliki sifat kuat tarik dan sobek dan
ketahanan pampat baik namun tidak pada penuaan.
BAB II
SIFAT MATERIAL

KARET EPDM
Karet EPDM adalah karet sintetis yang mempunyai keunggulan tahan
terhadap cuaca.
Karet EPDM mempunyai sifat:
- Umur yang panjang (sangat tahan lama)
- Stabil pada suhu tinggi ataupun rendah
- Daya tahan yang bagus terhadap uap dan air
- Sangat tahan terhadap cuaca
- Sangat tahan terhadap ozon
- Sangat tahan terhadap oksigen
- Sangat tahan terhadap berbagai bahan kimia
CHLOROPRENE RUBBER
Range kekerasan: 40 ~ 90 Shore A
Warna: Hitam (standar)
Suhu:
Standar suhu:-40 ° C ~ 100 ° C (-40 ° F ~ 212 ° F)
Senyawa khusus
Suhu rendah: 50 ° C (-58 ° F)
Suhu tinggi: 120° C (248° F)

FITUR
Chloroprene karet memiliki ketahanan yang baik terhadap oksigen, ozon dan cuaca, dan juga
melakukan baik dalam kontak dengan minyak dan banyak bahan kimia, sifat mekanik yang
luar biasa dan ketahanan yang baik terhadap kebakaran.

KETERBATASAN
Tidak baik isolasi listrik, tidak mudah untuk memproses dan menjaga, dan tidak kompatibel
dengan hidrokarbon aromatik, meminumnya, pelarut polar (keton, Ester, eter, acetones).

APLIKASI
Terutama digunakan untuk selubung kabel dan berbagai sarung, tabung, tape produk karet
tahan api di bawah tanah pertambangan, dan dibentuk produk, segel, mesin cuci, Binder, dll.

KARET ALAM
karet alam merupakan elastomer yang pada dasarnya berawal dari
lateks yang berpenampilan seperti susu yang ditemukan dalam getah
tanaman
beberapa sifat karet alam:
- Tahan terhadap suhu rendah
- Dapat menempel pada logam
- Memiliki ketahanan gesek dan robek yang tinggi
- Mudah di proses atau di produksi
- Kekerasan dapat diatur dari yang sangat lembut sampai yang
sanga keras (ebonit)
- Penampilan dan warna yang bisa diatur berkisar dari tembus
pandang sampai hitam pekat
- Kemampuan untuk mengisolasi listrik atau bersifat konduktif
- Menyerap atau meredam getaran dan suara
BAB III
STANDAR DAN SPESIFIKASI
Standar nasional yang mengatur mengenai sabuk-V di Indonesia
diantaranya adalah SNI 06-1407-1989 Dimensi sabuk-V untuk
kendaraan bermotor, yang meliputi klasifikasi dan cara uji sabuk-V
untuk automotif secara umum; SNI 06-1546-1989 Sabuk-V untuk
industri, yang meliputi syarat mutu dan cara uji sabuk-V untuk
industri, dimana sabuk-V untuk automotif dan mesin jahit tidak
termasuk dalam standar ini; dan SNI 06-1404-1989 Uji kelelahan
sabuk-V untuk kendaraan bermotor, yang meliputi uji kelelahan pada
sabuk-V yang digunakan untuk menjalankan peralatan lain pada
motor bakar untuk kendaraan bermotor (BSN, 1989a; BSN, 1989b;
BSN, 1989c). Standar internasional untuk sabuk-V kendaraan
bermotor terdapat beberapa macam, diantaranya JASO E 107:2001
Automotive V-belts and corresponding V-pulley grooves - Shape and
dimensions, ISO 2790:2004 Belt drives – V belts for the automotive
industry and corresponding pulleys – Dimension, serta cara ujinya
ISO 12046:2012 Automotive belts- Determination of Physical
Properties. JASO E 107:2001 melingkupi sabuk-V yang digunakan
untuk menggerakkan peralatan pendukung mesin pembakaran internal
seperti kipas pendingin, alternator, pompa air, kompresor, dan pompa
power steering pada industri otomotif. Dalam JASO E 107, V-belt
dibagi menjadi 2 tipe yaitu AV 10 dan AV 13, dan dibagi menjadi 2
jenis yaitu wrapped belt dan raw-edged belt.

ISO 12046:2012 melingkupi cara penentuan sifat fisik dari belt


otomotif. Standar ini berisi tentang cara uji parameter sebagai berikut:
1. Kekerasan
2. Kuat tarik
3. Fabric adhesion (kuat lekat serat)
4. Tension – cord adhesion (tegangan kuat lekat benang)
5. Tooth shear (pergeseran gigi)
6. Ketahanan suhu tinggi
7. Ketahanan suhu rendah
8. Ketahanan tehadap minyak
9. Ketahanan terhadap ozon
10. Ketahanan terhadap air

Pengujian yang dilakukan adalah:


a. Uji tampilan Pengamatan dilakukan dengan melihat bentuk visual
sabuk-V
b. Panjang Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan
mistar
c. Lebar Pengukuran lebar dilakukan dengan menggunakan jangka
sorong
d. Tinggi Pengukuran tinggi dilakukan dengan menggunakan jangka
sorong
e. Kekerasan Uji dilakukan menggunakan hardness tester sesuai ISO
12046 dengan menggunakan durometer shore A
f. Kuat tarik Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat uji kuat
tarik sesuai ISO 12046
g. Ketahanan terhadap suhu tinggi Uji dilakukan sesuai ISO 12046
dengan menggunakan oven

berikut adalah jenis-jenis bentuk V-belt yang berbeda berdasarkan


kegunaannya masing-masing:
BAB IV
PROSES PEMBUATAN

1. SPLECIER MACHINE

Pada bagian produksi ini di gunakan pada bagian splicer


machine, dalam proses pembuatan slab, UCR untuk bagian
BM short size.

2. BUILDING MACHINE
Building mesin adalah mesin yang digunakan untuk proses
penggabungan UCR, ADR dan cord menjadi bentuk slab
kemudian dipotong menjadi pcs. Proses building machine
short size untuk menghasilkan cores.

3. FLIPING MACHINE
Mesin yang digunakan untuk proses pembungkusan core secara
otomatis dengan menekan pedal (foot/hand switch).

4. CURRING MACHINE DAN RING MODUL

Mesin yang digunkan pada bagian curing machine untuk


menghasilkan barang jadi (belt). Ring mold berfungsi sebagian
cetakan yang berbentuk “V” dan masing-masing berbeda
sesuai dengan tipe dan sizenya.

V-BELT PRODUCT
Berikut adalah gambar dimensi V-belt type short size jenis
B78 untuk mesin pertanian:
BAB V
MATERIAL PENGGANTI

Dikarnakan bahan utama dari pembuatan V-belt adalah rubber material bahan pengganti
rubber adalah dengan menggunakan bunga dandelion, potensi zat putih susu yang terdapat
pada dandelion rusia yang disebutkan taraxacum kok-saghyz ternyata dapat digunakan untuk
memproduksi karet secara berkelanjutan.para peneliti terus mengembangkan karet alami dari
bunga dandelion itu yang bisa menjadi bahan alternatif untuk membuat beberapa bagian yang
terbuat dari karet salah satunya adalah pembuatan V-belt, pegangan gelas, body motor/mobil
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sabuk_(mesin)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sabuk-V
http://www.academia.edu/5504133/Bahan_Kuliah_Elmes_2_Sabu
k_dan_Pulli
https://www.mmindustri.co.id/getah-bunga-liar-itu-kaya-bahan-
plastik-dan-karet/

Anda mungkin juga menyukai