Kalkulus Bab II Fungsi PDF
Kalkulus Bab II Fungsi PDF
FUNGSI
2.1 Definisi
Jika nilai dari suatu besaran, misal y, bergantung pada nilai besaran lainnya,
misal x, maka kita dapat mengatakan bahwa y adalah fungsi dari x. Cara lain
untuk menyatakan ketergantungan y terhadap x adalah dengan cara simbolik
yaitu y = f(x) (dibaca “y adalah fungsi dari x”). Lambang-lambang lain untuk
menyatakan fungsi diantaranya adalah : h, F, G, f dll. Selanjutnya fungsi dapat
D K D K
(a) (b)
Gambar 2.1
D K
Gambar 2.2
1
definisi diatas maka hubungan tersebut bukan suatu fungsi tetapi disebut relasi
(lihat Gambar 2.2). Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan
tepat satu keluaran untuk setiap masukan tertentu. Sedangkan relasi dapat
dimisalkan seperti sebuah proses yang menghasilkan dua keluaran untuk setiap
masukan tertentu.
2
Fungsi
Aljabar Transenden
Rasional Irasional
Bulat Pecah
Trigonometri Hiperbolik
Logaritma
Invers Invers
Gambar 2.3
A. Fungsi bulat
Fungsi bulat adalah suatu fungsi rasional dengan Q(x) = konstan.
Sehingga fungsi bulat dapat disebut fungsi polinomial karena
bentuknya sama seperti bentuk polinomial. Suatu fungsi yang
mempunyai bentuk :
3
Berdasarkan
Polinomial
Jumlah suku Derajad
2
x –x–6 Trinomial 2 (fungsi kuadrat)
x3+ 2x2 - x + 5 Polinomial 3 (fungsi kubik)
x5 Monomial 5
-5 Monomial 0 (fungsi konstan)
x+2 Binomial 1 (fungsi linier)
x6-4x3- 7x + 5 Polinomial 6
Contoh 2.6
Tentukan jumlah dan selisih dari fungsi-fungsi : -2x 2 +5x+7xy
dan -3x 3 -4x 2 +x-3x 2 y+3xy-2
Penyelesaian :
Penjumlahan
(-2x2+5x+7xy)+(-3x3 -4x2 +x-3x2y+3xy-2) =
-2x2 +5x+7xy-3x3 -4x2 +x-3x2y+3xy-2 =
-3x3 - 6x2 + 6x - 3x2y + 10xy – 2
Pengurangan
(-2x 2 +5x+7xy)-(-3x 3 -4x 2 +x-3x 2 y+3xy-2) =
-2x2 +5x+7xy+3x3 +4x2 –x+3x2y-3xy+2 =
3x3+2x2+3x2y+4xy+4x+2
b. Perkalian monomial
Untuk melakukan operasi perkalian fungsi monomial berikut
diberikan beberapa hukum yang berlaku yaitu :
Contoh 2.7
a
Selesaikan perkalian : 52.53 ; x .xb ; xy2 .x3y
4
Penyelesaian :
52.53 = 52+3 = 5 5 = 3125
a
x .xb = xa+b
xy .x y = x.x3.y2 .y = x4 .y3
2 3
Contoh 2.8
Selesaikan : [42]3 dan [x3]4
Penyelesaian :
[42 ]3 = 46 =4096
[x3 ]4 = x12
Contoh 2.9
Selesaikan : [{7}{52}]3 dan [x3y2]2
Penyelesaian :
[{7}{52}]3 = 73 5 6 = 5359375
[x3y2]2 = x6 y4
Contoh 2.10
Selesaikan perkalian : 2x(x2 -5x+6)
Penyelesaian :
2x(x2 -5x+6) = 2x3 -10x2 +12x
Contoh 2.11
Selesaikan perkalian : (3x+2)(x2 -3x+2)
Penyelesaian :
(3x+2)(x2 -3x+2) = 3x3 -9x2 +6x+2x2 -6x+4=3x3 -7x2 +4
5
Contoh 2.12
Selesaikan perkalian (5x2+6) (5x2-6)
Penyelesaian :
(5x2+6) (5x2-6) = (5x2)2 -(6)2 = 25x4 - 36
e. Pemfaktoran polinomial
Memaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjadi
bentuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut tentukan
faktor yang sama dari masing-masing monomial dan selanjutnya
keluarkan dari kelompoknya. Sebagai contoh dapat dilihat pada
tabel berikut.
Langkah I Langkah II
Polinomial (tentukan faktor (keluarkan faktor
yang sama) yang sama)
ax2+ay2 a a(x2+y2)
3x3+2x+x x x(3x2+2x+1)
3a2b+5ab-4b2 b b(3a2+5a-4b)
f. Pembagian polinomial
Pembagian dua buah monomial dapat dilakukan dengan
mengikuti hukum-hukum berikut ini.
xm
Hukum IV : = xmx -n = xm -n ( 2.6 )
xn
m
éx ù xm
Hukum V : ê ú = ( 2.7 )
ëy û ym
1
Hukum VII (Pangkat negatif) : = a- m ( 2.9 )
am
Contoh 2.13
-4
é x3 ù
Sederhanakan fungsi : ê ú
2
êë y úû
Penyelesaian :
-4
é x3 ù x -12 y8
ê 2ú = =
ëê y ûú y -8 x 12
6
Soal-soal
1. Selesaiakan :
a) (x+6y) – (2x2 -7x+12) à 1 c) (x3+6x2+12x+8) + (2x2y+3xy-7)
b) (x2+2xy+y2) – (3x-x2y+y) d) (4y2-x2) + (2x2y-3xy2)
2. Selesaikan :
a) (3x-9)(-2x12)(-5x-2) e) (4x4y5z6)
b) (x 3y)(xy3)(x2y2) f ) (-2p5 q4 r3 )3
4
é - 2x - 3 ù t 1-t
2
c) ê ú à1 g) 3 (3 )
2
ëê 3y ûú
d) (-3x2y3)2 (44 y4)3 h) a2k+1 a3-4k ak+5
5. Selesaikan !
a) s-4 . s2 d) (4x2y-3)-3 g) (-5a2 b-3)2 (3a-3 b-1)
-1
é x -1 ù (5x 2 ) -3 (3x 2 )3
b) (r-4 . s3)( r5 . s-1) e) ê ú h)
-1
êë y úû (2x 3 ) - 5
48x 6 y -8
c) (x2y-2)-1(x-1) à1 f)
6x 4 y - 2
g. Fungsi konstan
Pada contoh terdahulu telah dijelaskan bahwa fungsi polinomial yang
mempunyai derajad nol disebut fungsi konstan dan dapat ditulis dalam
bentuk :
y = a0 ; a0 > 0
x
0
y = a0 ; a0 < 0
Gambar 2.4
Grafik fungsi konstan
7
h. Fungsi linier
Fungsi linier adalah fungsi polinomial yang derajad satu. Fungsi linier
disebut juga persamaan garis dan ditulis dalam bentuk :
(0,n)
(-n/m,0) x
0
Gambar 2.5
Grafik fungsi linier
Jika persamaan garis pada persamaan 2.11 melalui titik (x1,y1) maka :
(x,y)
(x1,y1)
x
0
Gambar 2.6
Grafik persaman 2.13
8
Jika persamaan garis 2.11 melalui titik (x2,y2), maka :
(x1,y1)
x
0
Gambar 2.7
Grafik persaman 2.16
Kesimpulan :
Dari uraian diatas padat disimpulkan bahwa :
1. Jika kemiringan dan titik potong suatu garis dengan sumbu x atau
sumbu y diketahui maka gunakan adalah persamaan 2.11.
2. Jika kemiringan suatu garis diketahui dan garis tersebut melalui titik
tertentu, misal (x1,y1), maka gunakan persamaan 2.13.
3. Jika suatu garis melalui titik-titik (x1,y1) dan (x2,y2) maka gunakan
persaman 2.16.
9
Contoh 2.14
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1/3 dan
memotong sumbu x pada x = 1. Tentukan persamaan garis tersebut !
Penyelesaian : (gunakan persamaan 2.11)
Persamaan garis y = mx + n
Karena m = -1/3, maka persamaan garis menjadi : y = -1/3 x + n
Titik potong dengan sumbu x pada x = 1, maka y = 0. Dengan
mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11 maka didapat :
n=1/3. Dengan demikian persamaan garis menjadi: y = -1/3 x+1/3
Cara menggambarkan garis lihat petunjuk.
x y
0 1/3
1 0
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,1/3) dan (1,0).
y
(0,1/3)
(1,0) x
0
Gambar 2.8
Contoh 2.15
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) 2 dan memotong
sumbu y pada y = 3/2. Tentukan persamaan garis tersebut !
Penyelesaian : (gunakan persamaan 2.11)
Persamaan garis y = mx + n
Karena m = 2, maka persamaan garis menjadi : y = 2x + n
Titik potong dengan sumbu y pada y = 3/2, maka x = 0. Dengan
mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11 maka didapat :
n=1. Dengan demikian persamaan garis menjadi: y = 2x+3/2
Cara menggambarkan garis lihat petunjuk.
x y
0 3/2
-3/4 0
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,3/2) dan (-3/4,0).
y
(0,3/2)
(-3/4,0)
x
0
Gambar 2.9
Contoh 2.16
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1 dan melalui
titik (-2,3). Tentukan persamaan garis tersebut !
10
Penyelesaian (gunakan persamaan 2.13) :
y = m(x - x1) + y1 ® m = -1 ; x1 = -2 ; y1 = 3
Persamaan garis yang dimaksud adalah :y = -1(x+2)+3= -x + 1
y
(0,1)
(1,0)
x
0
Gambar 2.10
Contoh 2.17
Sebuah garis melalui (-3,4) dan (5,2). Tentukan persamaan garis tsb !
Penyelesaian (gunakan persamaan 2.16) :
y - y1 é2 - 4 ù 1
y= 2 (x – x1) + y1 = ê ú (x +3) + 4 = - (x+3) + 4
x 2 - x1 ë5 + 3 û 4
1 13 1
y= - x+ = - (x – 13)
4 4 4
(0,13/4)
(13,0)
x
0
Gambar 2.11
Soal-soal
1. Tentukan persamaan garis dan gambarkan grafiknya dari data berikut !
a) Kemiringan (koeffisien arah) = 2 . Memotong sumbu x pada x = -1
b) Kemiringan (koeffisien arah) = -3/4. Memotong sumbu x pada x = 3
c) Kemiringan (koeffisien arah) = 1/4. Memotong sumbu y pada y = 1
d) Kemiringan (koeffisien arah) = 1. Memotong sumbu y pada y = -2
11
i. Fungsi kuadrat
- Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemaktoran
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinomial yang mempunyai derajad dua
dan mempunyai bentuk umum :
Contoh 2.18
Faktorkan persamaan kuadrat : x2 + x – 6 = 0
Penyelesaian :
B = 1 dan C = -6
mn = -6 dan m + n = 1. Didapat m = -2 dan n = 3
Jadi : x2 + x – 6 = (x - 2)(x + 3). Sehingga akar-akarmya
adalah : x1 = 2 dan x2 = -3
Contoh 2.19
Faktorkan persamaan kuadrat : x2 -4x – 12 = 0
Penyelesaian :
B = -4 dan C = -12
mn = -12 dan m + n = -4. Didapat m = -6 dan n = 2
Jadi : x2 + x – 6 = (x - 6)(x + 2). Sehingga akar-akarmya
adalah : x1 = 6 dan x2 = -2
12
b 2 b2 b 2 b2 c
a(x + ) = - c ® (x + ) = -
2a 4a 2a 4a2 a
b b2 c b2 4ac 1
x+ =± - = ± - = ± b 2 - 4ac
2a 4a 2 a 4a 2
4a 2 2a
b 1 - b ± b 2 - 4ac
x= - ± b 2 - 4ac = atau :
2a 2a 2a
- b + b 2 - 4ac - b - b 2 - 4ac
x1 = ; x2 = ( 2.19)
2a 2a
Contoh 2.20
Tentukan akar-akar dari persamaan : x2 + 4x - 21 = 0 dengan
menggunakan persamaan kuadrat !
Penyelesaian :
Dari persamaan diketahui bahwa : a = 1 ; b = 4 ; c = -21
- b + b 2 - 4ac - 4 + 4 2 - 4(1)(-21) - 4 + 10
x1 = = = =3
2a 2(1) 2
- b - b 2 - 4ac - 4 - 4 2 - 4(1)(-21) - 4 - 10
x2 = = = = -7
2a 2(1) 2
b b2
h= - dan k=c- ( 2.20 )
2a 4a
b
x=h= - (2.21 )
2a
13
iii) Titik potong dengan sumbu x
Untuk menentukan apakah sebuah parabola memotong
sumbu x atau tidak, kita perlu memeriksa harga
diskriminan. Jika diskriminan (D) = 0 maka parabola tidak
memotong sumbu x tetapi verteksnya hanya menyinggung
sumbu x. Jika D < 0 parabola tidak memotong dan tidak
menyinggung sumbu x. Jika D > 0 maka parabola
memotong sumbu x pada x1 dan x2.
Contoh 2.21
Diketahui fungsi kuadrat y=f(x) = -x2 + 5x -6
Tentukan : verteks, sumbu simetri, titik potong dengan sumbu x dan y
Penyelesaian :
Dari soal siketahui : a = -1, b = 5 dan c = -6
b 5 5 b2 52 25 1
h= - =- = ; k=c- = -6 - = -6+ =
2a -2 2 4a 4(-1) 4 4
5 1 5
Verteks = V(h,k) = V( , ). Sumbu simetri x = h =
2 4 2
Titik potong dengan sumbu x ® y = 0
-x2 + 5x -6 = -(x-3)(x-2) = 0 ® x1 = 3 dan x2 = 2
Jadi parabola memotong sumbu x pada x =2 dan x = 3
Titik potong dengan sumbu y ® x = 0. Didapat :y = -6
Jadi parabola memotong sumbu y pada y = -6.
Parabola membuka keatas karena a < 0
x = 5/2
1/4
x
0 2 3
-6
sumbu
simetri
Gambar 2.12
14
Soal-soal (12 Juli 2010)
Tentukan : verteks, sumbu simetri, titik potong dengan sumbu x dan y
dari fungsi kuadrat berikut ini !
2
1. y = -5x2 3. y = x2 – 2x 5. y = x2 – 3x -4
3
1 4 2
2. y= (x + 2 )2 4. y =2x2 + 4x + 5 6. y = x –7
2 5
Contoh 2.22
Tentukan faktor-faktor dan akar-akar dari fungsi pangkat tinggi :
F(x) = x3 - 3x2 - 10x + 24
Penyelesaian :
Pertama-tama tentukan salah satu akarnya secara trial & error.
Jika kita ambil x = 1, maka f(1) = 13 - 32 - 10 + 24 =12. Karena f(1) ¹
0, maka x = 1 bukan akar dari f(x).
Jika kita ambil x = 2, maka f(2) = 23 – 3(2)2 – 10(2) + 24 =0. Karena
f(1) = 0, maka x = 2 adalah salah satu akar dari f(x) dan x – 2 adalah
salah satu faktor terkecil dari f(x).
Untuk mencari faktor lainnya kita bagi f(x) dengan faktor yang sudah
didapat, yaitu x3 - 3x2 - 10x + 24 dibagi dengan x – 2.
x2 - x - 12
x–2 x3 - 3x2 - 10x + 24
x3 - 2x2
- x2 - 10x + 24
- x2 + 2x
- 12x + 24
- 12x + 24
0
15
adalah :(x – 2), (x – 4) dan (x + 3), sedangkan akar-akarnya adalah : x
= 4, 2 dan -3.
- Menggambar Grafik fungsi pangkat tinggi
Menggambar grafik fungsi pangkat tinggi dapat dibantu dengan bantuan
tanda dari faktor-faktornya (positif atau negatif) seperti yang
ditunjukkan pada contoh berikut.
Contoh 2.23
Gambarkan grafik fungsi f(x) = x3 – x
Penyelesaian :
Faktorkan f(x) ® x3 – x = x(x – 1)(x + 1).
x : - - - - - - - - - - - - - 0 + + + + ++ + + + ++
x+1 : - - - - - 0 + + + + + + + + + ++ + + + + +
x3 – x : - - - - - -0 + + + ++0 - - - - - - -0 + + + + +
-1 0 1
-1 0
Gambar 2.13
Soal-soal
Gambarkan grafik dari fungsi2 berikut ini!
1. y = x3 + 1 3. y = 1/4 + 2x3 5. y = x3 + 4x2 + x – 9
4
2. y= 1 – x 4. y = x3 – 2x2 – 9
B. Fungsi pecah
a. Daerah definisi (domain)
Fungsi pecah adalah fungsi yang mempunyai bentuk P(x)/Q(x); P(x)
dan Q(x) adalah fungsi-fungsi polinomial dan Q(x) ¹ 0. Dalam bentuk
formulasi fungsi pecah dapat ditulis menjadi :
P(x)
f(x) = , Q(x) ¹ 0 ( 2.22 )
Q(x)
Untuk menentukan daerah definisi dari fungsi pecah, pertama-tama
kita faktorkan penyebutnya. Dari faktor-faktor tersebut kita
16
dapatkan akar-akarnya. Daerah definisi fungsi pecah adalah pada
semua bilangan ril kecuali pada akar-akar penyebut dari fungsi
pecah.
Contoh 2.24
Tentukan daerah-daerah definisi dari fungsi-fungsi berikut !
2x - 1 x+3
a) 2 b)
x -x-2 4x + 4x 2 + x
3
Penyelesaian :
a) Perhatikan Q(x) : x2 – x – 2 = (x – 2)(x + 1)
2x - 1
Himpunan daerah definisi fungsi : 2 adalah :
x -x-2
{x½x semua bilangan ril, x ¹ 2 dan x ¹ -1}
b) Perhatikan Q(x) : 4x3 +4x2 + x = 4x(x + 1/2)2
x+3
Himpunan daerah definisi fungsi : adalah :
4x + 4x 2 + x
3
an x n + an - 1 x n - 1 + ... + a1 x + a0
f(x) =
b m x m + b m - 1 x m - 1 + ... + b1 x + b 0
- Jika n < m maka garis y = 0 adalah asimtot datar.
- Jika n = m maka garis y = an/bm adalah asimtot datar.
- Jika n > m maka fungsi tidak mempunyai asimtot datar.
viii) Tentukan tanda-tanda dari f(x) pada selang-selang antara asimtot
tegak (positif atau negatif).
Contoh 2.24
17
3x 2 - x - 2
Gambarkan grafik y = f(x) =
2x 2 - x - 1
Penyelesaian :
3x 2 - x - 2 (x - 1)(3x + 2)
i) =
2
2x - x - 1 (x - 1)(2x + 1)
3x 2 - x - 2 (x - 1)(3x + 2) 3x + 2
v) = =
2x 2
- x -1 (x - 1)(2x + 1) 2x + 1
vi) Karena (2x+1) adalah faktor dari Q(x), setelah dilakukan langkah v,
maka x= -1/2 adalah asimtot tegak.
vii) Karena n = m, maka y = 3/2 adalah asimtot datar
viii)
x–1: -------------------- 0+++++
3x + 2 : - - - - - 0+++++++++++++++++ + + + +
2x + 1 : - - - - - - - - - - - - -0+ + + + + + + + + + +
3x 2 - x - 2
:+++++ 0 - - - - - - ¥ + + + + + ? + + + + +
2x 2 - x - 1
-2/3 -1/2 1
x
-2/3 -1/2 0
18
Gambar 2.14
Soal-soal (12 Juli 2010)
Gambarkan grafik fungsi pecah berikut !
1 1
1. f(x) = 6. f(x) = -
x 4(x + 1) 4
1 x -1
2. f(x) = - 7. f(x) =
x x +1
1 1
3. f(x) = 8. f(x) =
x -1 (x + 1)2
1 x
4. f(x) = 2 + 2
9. f(x) = - 2
x x -9
1 2
5. f(x) = -1 10. f(x) =
x3 x2 + 1
9x – x2 ³ 0 ® x(9-x) ³ 0
x : - - - - - - 0++++++++++++++
9 - x :++++++++++++++0 - - - - - -
9x-x2 : - - - - - - 0+++++++0 - - - - - -
[ ]
0 9
19
Selanjutnya kita cari diskriminan, yaitu :D = b2 -4ac
Selanjutnya kita cari harga diskriminannya, yaitu :D = b2 -4ac
Karena domain dari f(x) adalah ril, maka diskriminan juga
harus ril. Artinya D ³ 0. Secara otomatis b2 -4ac ³ 0. Jika kita
masukkan nilai a, b dan c maka didapat : (-9)2 -4(1)(y2) ³ 0.
Soal-soal
1. y = x +1 2. y = 1-x 3. y = x2 - 4 4. y = x(x - 3)
Sebaliknya jika daerah nilai fungsi f merupakan daerah definisi dari g maka
kombinasinya kita tulis dengan gof (baca g circle f) dan didefinisikan sebagai :
Contoh 2.26
Jika diketahui : f(x) = x2 + 2x + 1 dan g(x) = x + 3
Tentukan a) (fog)(x) dan b) (gof)(x)
Penyelesaian :
a) (fog)(x) = f(g(x)) = f (x+3) = (x+3)2+2(x+3)+1 = x2 + 8x + 16
b) (gof)(x) = g(f(x)) = g (x2+2x+1) = (x2+2x+1)+3 = x2+2x+4
Soal-soal
Tentukan fog dan gof dari fungsi-fungsi :
x +1 1
1. f(x) = x2 – 4 ; g(x) = x + 1 3. f(x) = ; g(x) =
x -1 x2
x +2 x-2
2. f(x) = x – 3 ; g(x) = x2 + x – 2 4. f(x) = ; g(x) =
x -2 x+2
20
Misal terdapat suatu fungsi f. Jika setiap satu daerah nilai (range) fungsi f
berasal dari satu daerah definisinya, maka fungsi tersebut dikatakan fungsi
satu ke satu. Sebagai contoh f(x) = x3 adalah suatu fungsi yang mempunyai
daerah definisi untuk semua x ril dan untuk setiap daerah definisi
menghasilkan satu daerah nilai. Sehingga dikatakan bahwa f(x) = x3 adalah
fungsi satu ke satu. Contoh lainnya, f(x) = x2 adalah suatu fungsi yang
mempunyai daerah definisi untuk semua x ril. Akan tetapi setiap satu daerah
definisi menghasilkan lebih dari satu daerah nilai (dalam hal ini dua).
Sehingga f(x) = x2 bukan fungsi satu ke satu.
Contoh 2.27
Tentukan invers dari persamaan : y = x3 + 2
Penyelesaian :
y = x3 + 2 ® x3 = y – 2 ® x = ( y – 2 )1/3
f-1 (y) = ( y – 2 )1/3
f-1 (x) = ( x – 2 )1/3
Soal-soal
Tentukan invers fungsi-fungsi berikut serta gambarkan grafikf(x) dan f-1(x) !
x-4
1. f(x) = 3x – 2 3. f(x) = 4 – x3 5. f(x) =
x+4
- 2x 3 + 3
2. f(x) = -3(x+5) 4. f(x) = (7 – x)5 6. f(x) =
x3 + 8
21
ìïa x < az untuk a > 1
v) Jika terdapat x < z, maka : í (2.29)
ïîa x > az untuk 0 < a < 1
x
Dapat dijelaskan bahwa bila a > 1 maka grafik a akan menanjak
pada arah kanan (Gambar 2.15a). Sedangkan bila a < 1maka
grafiknya akan menurun kearah sebelah kanan (Gambar 2.15b).
y y
x x
0 0
(a) (b)
Gambar 2.15
x
Fungsi eksponen e
x
Fungsi yang mempunyai bentuk e disebut fungsi eksponen natural
atau fungsi eksponen dengan basis e. Bilangan e adalah bilangan
irasional yang besarnya adalah 2,7182818…
Persamaan eksponensial
ìïa x = az maka x = z
Misal a > 0 dan a ¹ 0. Jika : í (2.30)
ïîa x ¹ az maka x ¹ z
Contoh 2.28
2
Jika 27 = 3 x - 4 , tentukan harga x !
x
Penyelesaian :
2 2 2
27 = 3 x - 4 ® (33) = 3 x - 4 ® 3 = 3 x - 4 ® 3x = x2 - 4
x x 3x
x2 - 3x – 4 = 0 ® (x-4)(x+1) = 0
Sehingga didapat : x1 = 4 dan x2 = -1
Contoh 2.29
x
Tentukan nilai basis a jika f(x) = a melalui titik (2,9) !
Penyelesaian :
x
f(x) = a ® 9 = a2 ® 32 = a2
Jadi a = 3
Soal-soal
x
Tentukan nilai basis a jika f(x) = a melalui titik :
1 1 1 1
i) (3,8) ii) (5, ) iii) (-8, ) iv) ( , )
25 64 4 81
22
Untuk setiap bilangan positif y maka logaritma y dengan basis a
x
(ditulis alog y) adalah bilangan unik x sedemikian rupa sehingga a =y.
Jadi :
a x
log y = x Û y = a ( 2.31 )
dan dibaca “log y basis a sama dengan x jika dan hanya jika y sama
dengan a pangkat x”. Jika harga y pada persamaan 2.31 sama
dengan satu maka harga x = 0. Jika harga y = a maka harga x = 1.
Jadi :
a
log 1 = 0 ( 2.32 )
a
log a = 1 ( 2.33 )
Contoh 2.30
Ubahlah persamaan yang mengandung eksponen berikut ini menjadi
bentuk logaritma !
a) 103 b) 6251/4
Penyelesaian :
a) y = 103 Û 10log y = 3
b) y = 6251/4 Û 625
log y = 1/4
Contoh 2.31
Hitung : a) 2log 32 b) 16log ¼
Penyelesaian :
y y
a) y= 2log 32 ® 2 = 32 ® 2 = 25. Jadi y = 5
y 4 y 4y
b) y= log 1/4 ® 16 = 1/4 ®((2) ) = 2-2 ® 2 =2-2. Jadi y = -1/2
16
alog x
a = x untuk x > 0 ( 2.34 )
x x
Jika kita tulis persamaan a = a , maka dari persamaan 2.31 dapat
ditulis menjadi :
a x
log a = x, untuk setiap bilangan x ril ( 2.35 )
Hukum-hukum logaritma :
b b b b n b
a) log PQ = log P + log Q c) log P = n log P
23
b P b b b n 1 b
b) log = log P - log Q d) log P = log P
Q n
Logaritma natural
Logaritma natural adalah logaritma yang mempunyai basis e.
Logaritma natural ditulis sebagai :
e
log x = ln x ( 2.36 )
Soal-soal
4
6 mn e a a 3 4 b é x3y2 ù
1. log 2. log 3. log (x2y ) 4. log ê ú
b 5
r2 ëê z ûú
y
sisi ujung
a
x
0 sisi awal
Gambar 2.16
24
sumbu x positif dengan arah yang berlawanan jarum jam, maka
o
besarnya sudut yang diukur adalah 360 . Gambar 2.17 adalah
o o o o
contoh pengukuran sudut-sudut 360 , 180 , 90 , -90 .
y y
o o
360 180
x x
0 0
y y
o
90
0 0
o
-90
Gambar 2.17
Contoh 2.32
Gambarkan sudut-sudut -2700 dan 1350
Penyelesaian :
y y
o
135
o
x -270 x
0 0
Gambar 2.18
25
(lihat Gambar 2.19a). Jika panjang busur = t maka sudut yang
diapit oleh dua sisi yang memotong lingkaran adalah t/r radian.
y
t
radian
r
r t
x
0
(a)
2p
r x
(b)
Gambar 2.19
0
é 180 ù
t radian = ê .t ú ( 2.38 )
ë p û
é p ù
1o = ê ú radian ( 2.39 )
ë180 o û
é p ù
qo = ê . qú radian ( 2.40 )
o
ë180 û
26
Contoh 2.33
Ubah sudut 20o kedalam satuan radian !
Penyelesaian :
é p ù
20o = ê o
. 20 ú radian (lihat persamaan 2.40)
ë180 û
p
= radian.
9
Contoh 2.34
Ubah sudut p/6 radian kedalam satuan derajad !
Penyelesaian :
0
é180 p ù
p/6 = ê . (lihat persamaan 2.38)
ë p 6 úû
= 30o
Soal-soal
1. Ubah sudut-sudut berikut kedalam satuan radian !
a. 30o b. 45o c. 60o d. 75o
g
c
a
q
b
Gambar 2.20
27
Dengan mengacu pada penjelasan-penjelasan diatas selanjutnya
kita definisikan fungsi-fungsi trigonometri sebagai berikut :
sisi dihadapan sudut q a
sin q = = ( 2.41a )
sisi miring c
sisi pembatas sudut q b
cos q = = ( 2.41b )
sisi miring c
sisi dihadapan sudut q a
tan q = = ( 2.41c )
sisi pembatas sudut q b
sisi pembatas sudut q b
cot q = = ( 2.41d )
sisi dihadapan sudut q a
sisi miring c
sec q = = ( 2.41e )
sisi pembatas sudut q b
sisi miring c
csc q = = ( 2.41f )
sisi dihadapan sudut q a
28
1 + cot2q = csc2q ( 2.45 )
5
4
q x
0 x=?
Gambar 2.21
Soal-soal
1. Jika sebuah segitiga siku-siku terletak terletak pada kuadran
pertama, lengkapilah tabel berikut.
29
2
q
- 3
-4
g
5
1
b
(a) (b)
Gambar 2.21
450
1
b
450
30
a
Gambar 2.22
450 1 1 1 1 2 2
2 2
00 0 1 0 ¥ 1 ¥
900 1 0 ¥ 0 ¥ 1
y
P
L sin A cos B
L sin A
L Q
S
L cos A
L sin A sin B
L cos A sin B
A
B x
0 R T
Gambar 2.22
31
PQ + QR L sin A cos B + L cos A sin B
sin(A+B) = =
OP L
tan A + tan B
tan(A+B) = ( 2.48 )
1 - tan A tan B
Contoh 2.36
Tentukan harga sin 1350.
Penyelesaian :
Sin 1350 = sin(900 +450) = sin 900 cos450 + sin450 cos900
1 1 1
= (1)( 2) + ( 2 )(0) = 2
2 2 2
1
-p/2 p (3/2)p 2p x
-2p -3/2 p -p 0 p/2
-1
32
Gambar 2.23
Grafik fungsi sinus
1
-p -3/2 p -p -p/2 0 p/2 p 3p/2 p x
-1
Gambar 2.24
Grafik fungsi cosinus
Gambar 2.25
Grafik fungsi tangent
33
Gambar 2.26
Grafik fungsi cotangent
1
-3p/2 -p -p/2 0 p/2 p 3p/2 x
-1
Gambar 2.27
Grafik fungsi secant
-1
Gambar 2.28
Grafik fungsi cosecant
34
Soal-soal
1. Tentukan nilai fungsi trigonometri lainnya jika :
a. sin a = 3/5 ; p/2 < a < p b. cos a = -4/5 ; p < a < 3p/2
c. tan a = - 2 ;3p/2 < a < 2p d. cot a = 4/ 6 ; p < a < 3p/2
e. sec a = -6 ; p/2 < a < p f . csc a = 5/4 ; 0 < a < p/2
g
E
a
b
k h
a b
A D B
c
Gambar 2.29
h
Perhatikan segitiga BDC ® sin b = ® h = a sin b (*)
a
h
Perhatikan segitiga ADC ® sin a = ® h = b sin a ( ** )
b
sin a sin b
Dari (*) dan (**) didapat : a sin b = b sin a ® = ( *** )
a b
k
Perhatikan segitiga AEC ® sin g = ® k = b sin g (#)
b
k
Perhatikan segitiga AEB ® sin b = ® k = c sin b ( ## )
c
sin g sin b
Dari (#) dan (##) didapat : b sin g = c sin b ® = ( ### )
c b
Dari (***) dan (###) didapat :
sin a sin b sin g
= = (2.49)
a b c
Soal-soal
Soal-soal berikut mengacu pada Gambar 2.29.
35
1. a= 60o ; b = 50o dan b = 10
2. a= 70o ; b = 45o dan c = 20
3. b= 30o ; g = 115o dan c = 8
4. b= 35o ; g = 125o dan c = 7
5. b= 25o ; g = 40o dan a = 5
I. Hukum Cosinus
Untuk membuktikan hukum cosinushatikan Gambar 2.30 berikut.
g
E
a
b
k h
a b
A D B
c
Gambar 2.30
36
b2 sin2a = c2 – a2 + 2ab cosg - b2 cos2g
b2 sin2g + b2 cos2g = c2 – a2 + 2ab cos g
b2 (sin2g + cos2g ) = c2 – a2 + 2ab cos g
b2 = c2 – a2 + 2ab cos g
a2 + b 2 - c 2
Sehingga : c2 = a2 + b2 - 2ab cos g atau cos g = (2.52)
2ab
Soal-soal
1. Dengan mengacu pada Gambar 2.30, tentukan besar sudut a, b dan g
jika panjang sisinya adalah :
i) a = 5 ; b = 7 ; c = 8 iv) a = 7 ; b = 5 ; c = 4
ii) a = 4 ; b = 8 ; c = 9 v) a = 9 ; b = 4 ; c = 8
iii) a = 6 ; b = 9 ; c = 7 vi) a = 8 ; b = 6 ; c = 7
2. Dengan mengacu pada Gambar 2.30, tentukan luas segitiga jika
diketahui :
i) a = 45o ; b = 5 ; c = 4 iii) b = 120o ; a = 6 ; c = 9
o
ii) a = 60 ; b = 9 ; c = 10 iv) b = 90o ; a = 8 ; c = 4
Definisi-definisi :
i) Fungsi sinus invers (ditulis sin-1 atau arcsin) didefinisikan sebagai :
y = sin-1 x Û x = sin y , untuk -1 £ x £ 1 dan -p/2 £ y £ p/2.
ii) Fungsi sinus invers (ditulis cos-1 atau arccos) didefinisikan sebagai :
y = cos-1 x Û x = cos y , untuk -1 £ x £ 1 dan 0 £ y £ p.
iii) Fungsi tangent invers (ditulis tan-1 atau arctan) didefinisikan sebagai :
y = tan-1 x Û x = tan y , untuk setiap harga x dan -p/2 £ y £ p/2.
iv) Fungsi cotangent invers (ditulis cot-1 atau arccot) didefinisikan sebagai :
y = cot-1 x Û x = cot y , untuk setiap harga x dan 0 £ y £ p.
37
v) Fungsi secant invers (ditulis sec-1 atau arcsec) didefinisikan sebagai :
y = sec-1 x Û x = sec y , untuk setiap harga |x| ³ 1 dan 0 £ y £ p,
kecuali y = p/2.
vi) Fungsi cosecant invers (ditulis cosec-1 atau arccosec) didefinisikan
sebagai : y = cosec-1 x Û x = cosec y , untuk setiap harga |x| ³ 1 dan
0 £ |y| £ p/2.
y y
-p/2
p
-1 0 1 p/2
x
1
p/2 x
-1 0 1
Grafik sin-1x Grafik cos-1x
Gambar 2.31
Contoh 2.37
Tentukan harga y jika :
-1 1
a. y = sin ( 2 ) untuk -p/2 £ y £ p/2
2
-1 1
b. y = sin (- 2 ) untuk -p/2 £ y £ p/2
2
Penyelesaian :
-1 1 1
a. y = sin ( 2 ) Û sin y = 2 . Jadi y = p/4
2 2
-1 1 1
b. y = sin (- 2 ) Û sin y = - 2 . Jadi y = - p/4
2 2
38
y
p/2
p/4
-1/ 2 0 1 x
-1 1/ 2
-p/4
-p/2
Gambar 2.31
Soal-soal
Tentukan harga dari :
1. arcsin 1 7. arcsin (sin p/3) 13. arcsin (cos p/3)
2. arcsin (-1) 8. arcsin (sin p/6) 14. arccos (p/4)
3. arccos 0 9. arccos (cos p ) 15. arctan (p/2)
4. arccos (-1) 10. arccos (cos 2p/3 ) 16. arctan (cos 4p)
5. arctan 0 11. arctan (tan p/3 ) 17. sin (arcsin 1/2)
6. arctan 1 12. arctan (tan -5p/6 ) 18. sin(arccos 1/2)
ex - e - x
sinh x = ( 2.53a )
2
ex + e - x
cosh x = ( 2.53b )
2
ex - e - x sinh x
tanh x = = ( 2.53c )
ex + e - x cosh x
ex + e - x cosh x
coth x = x -x
= ( 2.53d )
e -e sinh x
2 1
sech x = = ( 2.53e )
ex + e - x cosh x
2 1
cosech x = = ( 2.53f )
ex - e - x sinh x
B. Identitas hiperbolik
Dari persamaan 2.53a dan b didapat :
2
é ex - e - x ù e2x - 2 + e -2x
sinh2 x = ê ú =
êë 2 úû 4
39
2
é ex + e - x ù e2x + 2 + e -2x
cosh2 x = ê ú =
êë 2 úû 4
Soal-soal
Buktikan identitas hiperbolik berikut :
x tanh x + tanh y
1. sinh x + cosh x = e 13. tanh (x+y) =
1 + tanh x tanh y
-x tanh x - tanh y
2. cosh x - sinh x = e 14. tanh (x-y) =
1 - tanh x tanh y
x cosh x - 1
3. sinh (-x) = - sinh x 15. sinh2 =
2 2
2 x cosh x + 1
4. cosh (-x) = cosh x 16. cosh =
2 2
2 tanh x
5. sinh 2x = 2 sinh x cosh x 17. tanh 2x =
1 + tanh2 x
x sinh x
6. cosh 2x = cosh2x + sinh2x 18. tanh =
2 1 + cosh x
40
Teorema-teorema
-1
sinh x = ln (x + x2 + 1 ) ( 2.57 )
Bukti :
-1 ey - e -y
y = sinh x Û x = sinh y =
2
y -y
2x – e + e = 0. Selanjutnya kalikan semua ruas dengan ey didapat:
2y y
2xey - e + 1 = 0 atau e2y - 2xe -1 = 0
Dengan menggunakan persamaan kuadrat :
y 2x ± 4x2 + 4
e = = x ± x2 + 1
2
Berarti ey mempunyai dua harga yaitu x + x2 + 1 dan x - x2 + 1 . Perlu
diperhatikan bahwa :
y
- harga e dan x2 + 1 selalu positif untuk sembarang harga x
- harga x2 + 1 selalu lebih besar dari x untuk sembarang harga x
Dari dua fakta yang disebutkan diatas maka kita dapat menyimpulkan
y
bahwa : e = x + x2 + 1 . Sehingga : y = ln ( x + x2 + 1 ) ( terbukti )
Gambar 2.32
Grafik sinh x dan arcsinh x
-1
cosh x = ± ln (x + x2 - 1 ) , x ³ 1 ; y ³ 0 ( 2.58 )
Bukti :
-1 ey + e -y
y = cosh x Û x = cosh y =
2
y -y
2x – e - e = 0. Selanjutnya kalikan semua ruas dengan ey didapat:
41
2y y
2xey - e - 1 = 0 atau e2y - 2xe +1 = 0
Dengan menggunakan persamaan kuadrat :
y 2x ± 4x2 - 4
e = = x ± x2 - 1
2
Berarti ey mempunyai dua harga yaitu x + x2 - 1 dan x - x2 - 1 . Perlu
diperhatikan bahwa :
y
- harga e selalu positif untuk x ³ 1
- x2 - 1 ³ 0 untuk x ³ 1
- harga x2 - 1 selalu lebih kecil dari x untuk x ³ 1
Dari tiga fakta yang disebutkan diatas maka kita dapat menyimpulkan
y y
bahwa : e = x + x2 - 1 atau e = x - x2 - 1 .
Selanjutnya perhatikan bahwa :
x + x2 - 1 x2 - x2 + 1 1
x - x2 - 1 = ( x - x2 - 1 ) = =
x + x2 - 1 x + x2 - 1 x + x2 - 1
= ( x + x2 - 1 )-1
y y
Jadi : e = x + x2 - 1 atau e = ( x + x2 - 1 )-1
y = ln ( x + x2 - 1 ) atau y = - ln ( x + x2 - 1 ).
Disini dapat kita lihat bahwa untuk setiap satu nilai x (peubah bebas)
berpasangan dengan dua nilai y (peubah tak bebas). Hal ini melanggar
definisi fungsi ; yaitu setiap satu nilai x tepat berpasangan dengan satu
nilai y. Berdasarkan hal tersebut diatas maka y diambil harga positifnya
saja, yaitu :
Gambar 2.33
42
Grafik cosh x dan arccosh x
-1 1 1+x
tanh x = ln , çxç< 1 ( 2.59 )
2 1-x
Bukti :
-1 ey - e -y
y = tanh x Û x = tanh y =
ey + e - y
y -y y -y y
xe + xe –e +e = 0 ® kalikan dengan e
2y 2y 2y
xe +x–e + 1 = 0 ® (x-1)e + (x+1) = 0
1
2y 1+x y 1+ x é1 + x ù 2
e = ®e =± =± ê ú untuk çxç< 1.
1-x 1-x ë1 - x û
1
y é1 + x ù 2 y
Karena e selalu positif , maka e = ê ú , çxç< 1
ë1 - x û
1 é1 + x ù
atau y = ln ê ú , çxç< 1 ( terbukti ).
2 ë1 - x û
-1 1 x +1
coth x = ln , çxç>1 ( 2.60 )
2 x -1
Bukti :
-1 ey + e -y
y = coth x Û x = coth y =
ey - e - y
y -y y -y y
xe - xe –e -e = 0 ® kalikan dengan e
2y 2y 2y
xe -x–e - 1 = 0 ® (x-1)e - (x+1) = 0
1
2y x +1 y x +1 é x + 1ù 2
e = ®e =± =± ê ú untuk çxç>1.
x -1 x -1 ë x - 1û
1
y é x + 1ù 2 y
Karena e selalu positif, maka e = ê ú , çxç>1
ë x - 1û
1 é x + 1ù
atau y = ln ê ú , çxç>1 ( terbukti ).
2 ë x - 1û
43
-1 1 + 1 - x2
sech x = ln , 0>x³1 ( 2.61 )
x
Bukti :
-1
y = sech x Û x = sech y
1 1 -1 1
x= ® cosh y = ® y = cosh
cosh y x x
-1 1
-1
Jadi sech x = cosh = ± ln ( 1 + 1 1 - x2 ) , 0 < x £ 1
x x x
-1 1 + 1 - x2
sech x = ± ln ( ).
x
-1
Karena sech x hanya mempunyai satu harga untuk srtiap satu harga x,
-1 1 + 1 - x2
maka : sech x = ln ( ) , 0 < x £ 1 (terbukti)
x
-1 1+ x2 + 1
cosech x = ln , x>0 ( 2.62 )
x
Bukti :
-1
y = cosech x Û x = cosech y
1 1 -1 1
x= ® sinh y = ® y = sinh
sinh y x x
-1 1 1 1 + x2 + 1
Jadi cosech x = ln ( + 1 + x2 ) = ln ( ), x > 0 ( terbukti )
x x x
Jika suatu fungsi tidak memenuhi persamaan 2.63 dan 2.64 maka
persamaan tersebut bukan merupakan fungsi genap atau ganjil.
Contoh 2.38
Diketahui
i) f(x) = x3
ii) f(x) = x2 + 3
iii) f(x) = x - 2
Tentukan apakah fungsi tersebut termasuk fungsi genap, ganjil atau tidak
keduanya ?
44
Penyelesaian
i) f(x) = x3
f(-x) =(-x)3 = -x3 =-f(x)
Karena f(-x) = -f(x), maka x3 adalah fungsi ganjil.
ii) f(x) = x2 + 3
f(-x) = (-x)2 + 3 = x2 + 3 = f(x)
Karena f(-x) = f(x), maka x2 + 3 adalah fungsi genap.
iii) f(x) = x - 2
f(-x) = -x - 2 = - (x+2)
Karena f(x) ¹ f(-x) ¹ -f(x), maka x – 2 bukan fungsi genap atau ganjil.
Jika g(x) dan h(x) adalah fungsi ganjil maka berlaku g(-x) = - g(x) dan h(-x)
= - h(x). Dengan melakukan substitusi ke (**) didapat :
f(-x) = {-g(x)}.{- h(x)}
f(-x) = g(x) . h(x) (***)
Jika g(x) dan h(x) adalah fungsi genap maka berlaku g(-x) = g(x) dan h(-x)
= h(x). Dengan melakukan substitusi ke (**) didapat :
45
f(x) = g(x) . h(x) (*)
atau
f(-x) = g(-x) . h(-x) ( ** )
Jika g(x) adalah fungsi genap dan h(x) adalah fungsi ganjil atau sebaliknya
maka berlaku g(-x) = g(x) dan h(-x) = -h(x). Dengan melakukan substitusi
ke (**) didapat :f(-x) = g(x) .{-h(x)} = -{g(x) . h(x)}. Selanjutnya dengan
mensubstitusi (*) ke (***) didapat : f(-x) = - f(x).
Soal-soal :
Gambarkan grafik dari fungsi-fungsi berikut dan tentukan fungsi-fungsi
apakah genap, ganjil atau tidak keduanya !
f( x + p ) = f ( x ) ( 2.64 )
dimana p adalah periode positif terkecil dari fungsi f(x). Fungsi-fungsi yang
termasuk fungsi periodik diantaranya fungsi sinus dan cosinus. Sedangkan
fungsi-fungsi x, x2, x3, ex dan ln x tidak termasuk fungsi periodik karena tidak
memenuhi persamaan 2.64. Dengan mengacu pada persamaan 2.64 kita
dapatkan bahwa :
f(x+2p) = f{(x+p)+p} = f(x+p) = f(x)
f(x+3p) = f{(x+2p)+p} = f(x+2p) = f(x)
..............................
Contoh grafik dari fungsi periodik dapat dilihat pada Gambar 2.34 dibawah
ini.
46
p
Gambar 2.34
Grafik fungsi priodik
Misal terdapat dua buah fungsi g(x) dan h(x). Jika fungsi f(x) adalah fungsi
yang didefinisikan oleh : f(x) = ag(x) + bh(x), dimana a dan b adalah
konstanta, maka berlaku :
Contoh 2.39
Tentukan periode dari f(x) = sin x
Penyelesaian :
sin (x+p) = sin x
sin x cos p + cos x sin p = sin x ® didapat p = 2p
47