Anda di halaman 1dari 4

Widagdo sastro asmoro dalam bukunya mengatakan syarat tersebut adalah FINER, singkatan

dari Feasibility, Interesting, Novel, Ethical dan Relevant.


 Feasibility adalah kemampulaksanaan dari sebuah penelitian. Hal ini tidak bisa ditawar
tawar lagi. Banyak kesenjangan yang terjadi (sering disebut dengan GAP) dan dapat
dikembangkan menjadi masalah penelitian, namun kadang kadang tidak semuanya bisa
dilaksanakan, penghalangnya antara lain ketidak cukupan subyek penelitian, ketidak
tersediaan dana, sarana, keahlian dan waktu yang cukup. Namun pada dasarnya semua
kendala ini dapat diatasi, antara lain dengan memodifikasi disain, besar sampel, jenis
pemeriksaan, dll. Pada akhirnya pertimbangan praktislah yang menentukan apakah suatu
masalah dapat dijawab dengan penelitian
 Interesting, atau menarik. Penelitian adalah kegiatan yang sangat menyita pikiran,
tenaga , waktu dan biaya, sehingga akhirnya akan menimbulkan berbagai kendala dalam
pelaksanaan penelitian, baik kendala yang sudah diantisipasi atau masalah yang timbul
belakangan, yang semuanya akan dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan penelitian.
Disisi lain, peneliti dituntut harus JUJUR dan TAAT AZAS atas seluruh tahapan
pelaksanaan penelitian, karena itu, penelitian yang akan dilaksanakan tersebut haruslah
menarik dan peneliti betul betul tertarik dengan masalah yang diangkatnya sebagai
subyek penelitian, bila tidak, maka ia akan cepat menyerah bila dihadapkan dengan
berbagai kendala, atau yang paling tidak terpuji ia akan tidak taat azas pada rencana
penelitiannya sendiri
 Novel, ada temuan baru. Kondisi ini sering disangkutkan dengan ORISINALITAS
penelitian, yaitu penelitian yang benar benar baru dilaksanakan, sedangkan yang
mengulangi penelitian terdahulu disebut dengan replikatif, yang oleh sebagian kalangan
dianggaap sebagai pemborosan waktu, tenaga dan dana. Namun tidak semua penelitian
itu harus baru, bisa saja dilakukan penelitian untuk menguji ke-konsistensian hasil
terdahulu, atau untuk menguji jika dilakukan penerapan pada waktu yang berbeda, atau
ingin membuktikan adanya kekurangan dari metode, pelaksanaan, analisa, atau
kesimpulan dari penelitian terdahulu. setiap temuan dari penelitian yang dilakukan kalau
direnung renungkan secara cerdas sebenarnya adalah sebuah novel
 Ethical atau etis. Setiap penelitian yang dilakukan menggunakan subyek manusia harus
tidak bertentangan dengan etika, kesulitan mungkin timbul karena sulit membuat definisi
tentang etika ini dengan tegas, seseorang boleh saja mengatakan bahwa penelitiannya
tidak melanggar etika dan seseorang lain boleh boleh saja mengatakan penelitian itu
melanggar etika, untuk itu, setiap penelitian yang menggunakan subyek manusia harus
mendapat persetujuan dari Komisi etika medis dari rumah sakit atau fakultas kedokteran,
berkemungkinan atas saran komite etik ini usulan penelitian akan mengalami perubahan
atau ditolak sama sekali
 Relevant. Relevansi merupakan hal utama yang harus difikirkan oleh peneliti sebelum
melaksanakan sebuah penelitian, dengan memprediksi hasil penelitiannya tersebut
apakah masih relevan dengan kemajuan ilmu, atau kebijakan kesehatan atau sebagai
petunjuk bagi peneliti berikutnya. sebaiknya setelah peneliti menemukan ide penulisan
maka peneliti lebih konsentrasi pada pertanyaan penelitian yang urgen saja, menjawab
satu atau dua pertanyaan penelitian secara mendalam, jauh lebih berarti dari pada
menjawab banyak pertanyaan namun dipermukaan saja, ingat, makin banyak pertanyaan
dalam satu penelitian akan membuat ruwetnya menyelesaikan penelitian tersebut,
terutama dalam perhitungan besar sampel, disain, interpretasi uji statistik, metode,
disamping penambahan biaya, waktu dan tenaga, kondisi ini cenderung dialami oleh
peneliti muda.

Dengan memahami FINER ini maka sebagian kesulitan dalam pelaksanaan penelitian akan dapat
dilalui, hal ini juga dialami oleh penulis dulu, diawal awal mulai dikenalkan dengan pelaksanaan
penelitian. Semoga bermanfaat.

Sumber : Dasar dasar Metodologi Penelitian Klinis, oleh Soedigdo Sastro Asmoro dan Sofyan
Ismael.

Tiap meneliti harus mempunyai masalah penelitian untuk dipecahkan. Perumusan masalh penelitian
bukanlah kerja yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal
masalah selalu ada di sekeliling kita.

Identifikasi masalah/ Latar belakang penelitian


Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara das sollen das sain, yakni kesenjangan antara apa
yang seharusnya (harapan) dan apa yang ada dalam kenyataan sekarang.

Identifikasi masalah penelitian merupakan hal pertama yang harus dilakukan setiap peneliti. Masalah
kesehatan terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (das sollen) dengan apa
yang sekarang ada ( das sein). Dalam kenyataan sehari-hari, masalah dalam bidang kedokteran,
kebidanan dan kesehatan amat banyak. Pertanyaannya adalah, apakah semua masalah tersebut dapat
diangkat menjadi masalah penelitian?

Jawabnya adalah tidak. Tidak semua masalah kesehatan dapat dikembangkan untuk menjadi masalah
penelitian. Masalah penelitian harus dapat dipecahkan sebagian atau seluruhnya dengan penelitian.
Masalah kesehatan misalnya,’bahwa sebagian besar pasien dengan penyakit jantung bawaan di
Indonesia tidak dapat dioperasi’ bukan merupakan masalah penelitian, karena jawabannya sudah ada
dan hanya satu yakni kekurangan uang dan fasilitas.
Jadi, identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul
penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam
identifikasi masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi masalah harus dijawab
pada bagian hasil penelitian dan pembahasan.

Ciri-ciri masalah yang baik


Agar suatu masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian diperlukan syarat-syarat, yang disingkat
(FINER= feasible-interesting-novel-ethical-relevant)

1. Feasible (kemampulaksanaan)
a. Tersedianya subyek penelitian
b. Tersedianya dana
c. Tersedianya waktu, sarana, keahlian.

2. Interesting
Masalah hendaknya menarik bagi peneliti. Penelitian adalah aktivitas yang menyita pikiran, tenaga,
waktu dan biaya. Karena itu peneliti harus tertarik dengan subyek yang ditelitinya bila tidak ia akan cepat
menyerah bila dihadapi pada berbagai kendala.

3. Novel
a. Hasil penelitian membantah atau mengkonfirmasi penemuan terdahulu
b. Melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu
c. Menemukan sesuatu yang baru.

4. Ethical
Tidak bertentangan dengan etika

5. Relevant
a. Bagi ilmu pengetahuan
b. Untuk tata laksana pasien/ kebijakan kesehatan
c. Untuk dasar penelitian selanjutnya

Sumber masalah penelitian


Masalah penelitian dapat dikembangkan dari berbagai sumber, antara lain:

1. Kepustakaan
Sumber masalah dapat ditemukan di buku ajar, karangan asli, sari pustaka, abstrak dan lain-lain. Banyak
pernyataan dalam artikel ilmiah yang menyebutkan bahwa sesuatu hal belum disepakati oleh para ahli;
hal tersebut merupakan suatu petunjuk bahwa hal tersebut masih perlu diteliti. Suatu tinjauan pustaka
yang baik sering diakhiri dengan pendapat penulis tentang hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut. Agar
masalh yang ingin diteliti belum kadaluwarsa peneliti harus mengikuti jurnal-jurnal penelitian atau
publikasi ilmiah yang lain.

2. Pertemuan ilmiah
Bahan diskusi, dan hasil konferensi, seminar, simposium, lokakarya dan sebagainya. Baik hal-hal yang
muncul dalam diskusi resmi, atau pembicaraan informal dengan pakar saat rehat kopi seringkali dapat
memunculkan masalah yang dapat dikembangkan menjadi masalah penelitian.

3. Pengalaman dalam praktek sehari-hari


Pengalaman sehari-hari sering menimbulkan masalah yang dpat dikembangkan menjadi masalah
penelitian. Demikian pula pengalaman orang lain. Terdapatnya kontroversi antara apa yang tertulis
dalam buku ajar dengan kenyataan dalam praktek merupakan sumber masalah penelitian yang tidak
akan habis. Bahkan dikatakan dikatakan bahwa cara yang terbaik untuk menjadi peneliti yang mandiri
adalah mencari masalah penelitian yang timbul dalam praktek sehari-hari yang ternyata tidak sesuai
dengan teori.

4. Pendapat pakar
Pendapat pakar tertentu yang masih bersifat spekulatif seringkali dpat dicari landasan teorinya untuk
dikembangkan menjadi masalah penelitian.

5. Sumber non ilmiah


Berita surat kabar, misalnya; terdapat penyakit aneh di suatu daerah yang merenggut korban dalam
waktu singkat, dapat dijadikan dasar untuk mempermasalahkannya dalam bentuk masalah penelitian.

6. Perasaan/ intuisi
Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. Masalah penelitian tersebut muncul dalam
pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan. Misalnya; pada saat mau tidur, pada saat habis
sembahyang, pada saat di kamar kecil dll.

Sumber
Nazir M. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia;Bogor;2005.
Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. EGC; Jakarta;2004.
Riyanto Y. Metodologi penelitian pendidikan. SIC; Surabaya; 2001

Anda mungkin juga menyukai