Anda di halaman 1dari 12

METODE-METODE PEMBELAJARAN

YANG DAPAT DIPAKAI PADA MATA KULIAH BUNPOU

Wizurai Areta Muserry

165110600111014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWAIJAYA

2019
A. Metode Discovery

Pengertian dan Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery

1. Pengertian

Metodologi pembelajaran atau metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk
menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara
guru menyampaikan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa mudah untuk menerima materi
yang diajarkan oleh guru.

Metode discovery merupakan proses mental siswa mampu mengasimilasi suatu proses atau
prinsip-prinsip. ( Roestiyah, 1991 ). Disimpulkan oleh penulis bahwa metode discovery ini
adalah dimana siswa bisa mendapatkan hasil yang sama pada akhirnya dengan cara yang
berbeda sesuai dengan pemikirannya masing-masing. Dalam hal inipada siswa diharapkan
siswa dapat mendapatkan tema serta membuat larik-larik yang indah sesuai dengan
imajinasinya sendiri tanpa ditentukan oleh guru. Setelah proses terjadi dan hasil diperoleh
kemudian guru akan menjelaskan cara yang sebenarnya dengan hasil yang sama sebagai
penyelsaian dari masalah yang ditemukan oleh siswa pada saat siswa menemukan atau berjalan
sendiri.

Menurut Subana metode discovery adalah suatu metode unik dan dapat disusun olehguru
dalam berbagai cara, meliputi pengajaran keterampilan inquiry dan pemecahan masalah untuk
mencapai tujuan pendidikan.

2. Ciri – Ciri Metode Discovery

Dalam proses belajar mengajar tradisional, guru sering mengajar untuk menyelsaikan target
materi pelajaran. Apabila dapat menyelesaikan target pealajarannya, dia merasa bahwa
tanggung jawabnya sebagai guru telah terpenuhi. Dia tidak menyadari bahwadalam proses
belajar semacam ini, targetmateri pelajaran yang diberikan cukup banyak, tetapi siswa belajar
lebih sedikit. Orientasi guru itu memandang siswa sebagai tempat penyimpanan ilmu
pengetahuan dan proses mengajarnya bersifat subjek-centered.

Dalam proses belajar mengajar discovery-inqiury, guru lebih sedikit memberikan materi
pelajaran kepada siswa. Sebaliknya, siswa belajar dan memperoleh pengalaman yang lebih
banyak. Orientasi guru ialah memandang siswa sebagai individu yang memiliki potensi yang
perlu dikembangkan. Guru lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan
kreativitas siswa. Proses mengajar semacam ini bersifat student-centered dengan tujuan
mengembangkan bakat siswa dan membantu siswa mengembangkan self-consept-nya.

3. Keunggulan Metode Discovery

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki keunggulan maupun kelemahan tersendiri. Pada
sub bab berikut ini penulis mendeksripsikan tentang keunggulan jika metode discovery ini
diterapkan pada siswa pada proses pembelajaran.

Menurut Yamin (2003) mengatakan metode discovery (penemuan) memiliki beberapa


kelebihan sebagai berikut :

a. Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa.


b. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
c. Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
d. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribdi atau individual
sehingga kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

Dari apa yang dijelaskan diatas sehingga disimpulkan oleh penulis bahwa dalam pembelajaran
menulis puisi siswa akan lebih bergairah dan mampu mengembangkan inspirasinya menjadi
sebuah puisi yang indah dan memenuhi kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Siswa mampu
mengembangkan potensi sebagai seorang seniman pada dirinya.

4. Kelemahan Metode Discovery

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki keunggulan maupun kelemahan tersendiri. Pada
sub bab berikut ini penulis mendeksripsikan tentang keunggulan jika metode discovery ini
diterapkan pada siswa pada proses pembelajaran.

Menurut Yamin (2003) mengatakan metode discovery (penemuan) memiliki beberapa


kelemahan sebagai berikut :

a. Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini meningkatkan proses pengertian saja.
b. Teknik ini tidak memberikan kesempatan berpikir kreatif.
c. Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental.
d. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil.
e. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional
akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

5. Langkah-langkah Penerapan Metode Discovery

Cara mengajar dengan metode discovery menurut mulyasa (2005:110)


menempuh langkah sebagai berikut :

 Adanya masalah yang dipecahkan.


 Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik.
 Konsep atau prinsip yang ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan
tersebut perlu dikemukan dan ditulis secara jelas.
 Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan.
 Susunan kelas disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibat aliran
bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
 Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan data.
 Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang
diperlukan.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut disimpulkan bahwa dalam kegiatan


pembelajaran menulis puisi dengan metode ini siswa bebas mengekspresikan
inspirasinya karena dengan menggunakan metode ini siswa bebas berkreasi dengan
gayanya sendiri, tanpa terikat aturan atau petunjuk dari guru. Jika terjadi kesalahan pada
akhir refleksi akan dijelaskan sehingga tidak terjadi salah pengertian meskipun dengan
cara tersendiri namun hasil akhirnya sama.

Pada pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode discovery siswa


diberikan tugas menulis puisi bebaskemudian siswa menulis puisi dengan
menggunakan inspirasinya sendiri, pada akhir pembelajaran siswa dijelaskan tentang
tentang bagaimana membuat puisi yang benar dan bagaimana cara mudah dalam
membuat puisi sehingga jika terjadi kesalahan siswa mampu memperbaiki pada
pembelajaran berikutnya. Dan bagi siswa yang sudah mengerti dalam menulis puisi
akan lebih mendalami puisi secara puitis. Mengerti bahwa bagaimana cara menulis
puisi dengan baik dan mampu memperjelas kembali maksud yang akan disampaikan.

B. Grammar Translation Method

Ada begitu banyak metode yang bisa digunakan oleh para guru dalam mengajarkan bahasa
asing kepada muridnya. Salah satu metode yang cukup tua di dalam pengajaran bahasa asing
adalah grammar translation method atau biasa disingkat dengan GTM. Secara sederhana
pengertian grammar translation method adalah sebuah metode mengajar yang biasa digunakan
untuk mengajarkan grammar dengan karakteristik utama berfokus kepada translation
(penerjemahan) dan menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja, ketika mengajar, guru biasanya
menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa lokal. Skill utama yang menjadi fokus
metode ini adalah reading dan writing. Meskipun metode ini terbilang tua dan konvesional,
ternyata masih banyak yang mengaplikasikannya untuk mengajar bahasa asing, terutama
bahasa inggris.

1. Tujuan pengajaran menggunakan metode GTM

Penggunaan metode ini didasarkan kepada beberapa tujuan, diantaranya:

a. Untuk membuat sswa mampu membaca literatur yang ditulis dalam bahasa target
(bahasa asing yang diajarkan)
b. Untuk membuat murid mampu menterjemahkan bahasa ibu ke bahasa taget atau
sebaliknya, misalnya bahasa indonesia ke bahasa inggris atau bahasa inggris ke bahasa
indonesia.
c. Untuk mengembangkan kemampuan menulis (writing) dan membaca (reading)

Berdasarkan prator dan celce-murcia (1979:3) ada beberapa faktor penting yang menjadi kunci
dari grammar translation method, yaitu:

a. Kelas diajar dengan menggunakan bahasa ibu dengan menyisipkan sedikit bahasa
target/asing.
b. Vocabulary diajarkan dalam bentuk daftar
c. Penjelasan panjang diperlukan ketika membahas grammar
d. Grammar.
e. Pembahasan konten tidak terlalu diperhatikan, treatment dengan cara memberikan
latihan dalam menganalisis grammar.
f. Sistem drill (pengulangan) seringkali hanya dilakukan saat menterjemahkan kalimat.
g. Tidak terlalu memperhatikan pronunciation (cara pengucapan kata)

2. Kelebihan dari Metode Grammar-Translation adalah :

a. Mengembangkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam membaca, menulis dan


menterjemah literatur bahasa asing.
b. Memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa asing karena di perbolehkan
menggunakan bahasa ibu (native languange) dalam proses pengajaran bahasa tersebut.
Dengan menggunakan metode ini, anak kecil menghubungkan kata-kata asig sehingga
ikatan memori yang kuat bisa terbentuk.

3. Kekurangan dari Metode Grammar-Translation

a. Metode ini memusatkan perhatian pada keterampilan membaca dan menulis,


mengabaikan keterampilan menyimak dan berbicara.
b. Metode ini tidak dapat merealisasikan tujuannya dalam membiasakan siswa untuk
menulis dengan benar.
c. Metode ini hanya sesuai bagi siswa yang cerdas saja.
d. Metode ini mengharuskan siswa berpikir dengan bahasa asing bahasa ibu, kemudian
pemikiran itu di terjemahkan ke dalam otaknya yakni kepada bahasa sasaran.
e. Metode ini terjadi secara tidak sadar, hal itu menghambat cepatnya pengajaran bahasa.
f. Metode ini menjadikan/membuat guru jadi malas.
g. Peran guru dslsm metode ini gampang, jika dia menguasai bahasa asing.

Grammar translation method merupakan cara konvensional di dalam mengajar bahasa asing.
Meskipun metode ini memiliki beberapa keunghulan, nampaknya metode ini sudah mulai
ditinggalkan karena dianggap kuno dan urang tepat bila digunakan di dalam mengajar bahasa
asing di masa sekarang ini. Namun sebenarnya, metode apapun yang digunakan, semua
bergantung kepada tujuan dari pengajaran bahasa itu sendiri. Selain itu, kecerdasan,
keterampilan, serta kreatifitas guru daat menentukan kesuksesan dari sebuah metode
pengajaran

C. Metode Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif menurut Djajadisastra (1982), “Metode belajar kelompok


merupakan suatu metode mengajar dimana murid-murid disusun dalam kelompok-kelompok
waktu menerima pelajaran atau mengerjakan soal-soal dan tugas-tugas”.
Johnson, et al. (1994); Hamid Hasan (1996) “Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok
kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok”.
Stahl (1994) “Cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan
meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial”.
Eggen and Kauchak (1996:279) “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah
kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama”.
Sunal dan Hans (2000) “Cooperative learning merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik
agar bekerja sama selama proses pembelajaran”.
Kauchak dan Eggen dalam Azizah (1998) “Cooperative learning merupakan strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan”.
Bern dan Erickson (2001:5) “Cooperative learning(pembelajaran kooperatif) merupakan
strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok
belajar kecil di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar”.
Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi
pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
Suprijono, Agus (2010:54) “Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas
meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru”.
Slavin (Isjoni, 2011:15) “In cooperative learning methods, students work together in four
member teams to master material initially presented by the teacher”.
Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6
orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.

1. Prosedur pembelajaran kooperatif


Pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu: (Suprijono, 2009)
 Penjelasan materi
 Belajar dalam kelompok
 Penilaian
 Pengakuan tim

2. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif


Didalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen yang berkaitan. Menurut Lie
( 2004 ):
 Saling ketergantungan positif
 Interaksi tatap muka
 Akuntabilitas individual
 Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

3. Macam-macam model pembelajaran kooperatif


antara lain:
 Model jigsaw
 Model think pair and share
 Model decision making
 Model group investigation
 Model dabate
 Model mind mapping
 Model examples non examples
 Model mencari pasangan (make-a match)
 Model artikusasi
 Model pembelajaran berdasarkan masalah
 Model picture and picture
 Model bertukar pasangan
 Model consept sentense
 Model cooperatif script
 Model snowball throwing
 Model kooperatif terpadu membaca dan menulis
 Model course review horay
 Model group to group exchange
 Model talking stik
 Model arisan
 Model lingkaran kecil-lingkaran besar
 Model kepala bernomor (numbered heads together)
 Model kepala bernomor struktur
 Model role playing
 Model scramble
 Model student facilitator and explaining
 Model tim siswa-kelompok prestasi (student teams-achievement division)
 Model take and give
 Model tebak kata
 Model Word Square

4. Unsur-unsur model pembelajaran kooperatif


yaitu :
 Saling ketergantungan positif
 Interaksi tatap muka
 Tanggung jawab perseorangan
 Komunikasi antar anggota kelompok
 Evaluasi proses kelompok

5. Karakteristik model pembelajaran koopertif


Bennet (dalam Isjoni, 2012:41) menyatakan bahwa tidak semua belajar kelompok dapat
dikatakan pembelajaran kooperatif. Menurutnya ada lima karakteristik utama yang
membedakan pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok antara lain:
 Positive interdevence (hubungan timbal balik),
 Interaction face to face (interaksi antar siswa),
 Tanggung jawab pribadi dalam anggota kelompok,
 Membutuhkan keluwesan, dan
 Adanya proses kelompok.
6. Tujuan pembelajaran kooperatif
 Meningkatkan hasil belajar akademik
 Penerimaan terhadap keragaman
 Pengembangan ketrampilan sosial

7. Keunggulan model pembelajaran kooperatif


Kelebihan model pembelajaran kooperatif menurut Hill and Hill (dalam Hobri, 2009:49)
adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan prestasi siswa;
 Memperdalam pemahaman siswa;
 Menyenangkan siswa;
 Mengembangkan sikap kepemimpinan;
 Mengembangkan sikap positif siswa;
 Mengembangkan sikap menghargai diri sendiri;
 Membuat belajar secara inklusif;
 Mengembangkan rasa saling mememiliki;
 Mengembangkan keterampilan masa depan.

Selanjutnya Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2012:24), mengatakan ada lima keunggulan
yang diperoleh dalam model pembelajaran kooperatif antara lain sebagai berikut:
 Saling ketergantungan yang positif,
 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu,
 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas,
 Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan,
 Terjalinya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan
 Memiliki banyak kesempatan untuk mengekpresikan pengalaman emosi yang
menyenangkan.

8. Kelemahan model pembelajaran kooperatif


Kelemahan model pembelajaran kooperatif menurut Dess (dalam Hobri, 2009:52-53) adalah
sebagai berikut:
 Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit untuk mencapai target
kurikulum;

 Membutuhkan waktu ynag lama bagi guru sehingga kebanyakan guru tidak mau
menggunakan strategi pemebelajaran kooperatif;

 Membutuhkan keterampilan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan
atau menggunakan strategi pembelajaran kooperatif;

 Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

Fatkhan Amirul Huda. 2017. Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran


Discovery.http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-pembelajaran-
discovery/ (diakses pada 8 april 2019)

Fatkhan Amirul Huda. 2017.Pengertian dan Contoh Pembelajaran Cooperative


Learning.http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-contoh-pembelajaran-cooperative-learning/
(diakses pada 8 April 2019)

Admin Ganteng.2014.Pengertian Grammar Translation Method, Tujuan, Serta


Keuntungannya.https://www.belajarbahasainggrisku.id/2014/07/pengertian-grammar-
translation-method-tujuan-serta-keuntungannya.html (diakses pada 7 April 2019)

Sudjianto.2004.Metode Pengajaran Bahasa Asing dan Implikasinya terhadap Pengajaran


Bahasa Jepang.makalah

Awal Huedeva.2017.Definisi Metode Grammar-Translation Beserta Kelebihan dan


Kekurangannya.https://www.guruenjoy.com/2017/03/definisi-metode-grammar-
translation.html (diakses pada 8 April 2019)

Anda mungkin juga menyukai