Anda di halaman 1dari 8

PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT DAN ALAT MUAT.

PT. JAGAAMAN SARANA

Usulan Kerja Praktek

Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan kerja praktek Program Sarjana Strata-1


Teknik Pertambangan

DiajukanOleh :

ANTON
NIM. F3G212087

PROGRAM TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
JANUMARI 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan pemindahan tanah mekanis,keserasian alat muat
dan alat angkut merupakan faktor penting dalam kegiatan penambangan.
Hal ini berpengaruh kepada seberapa dapat mengetahui waktu kerja
efektif dan produktifnya.
Namun demikian kenyataan yang terjadi ketika di lapangan bisa
lain. Banyak kendala yang mungkin timbul yang dapat menyebabkan
tidak serasinya alat muat dan angkut tersebut, sehingga waktu kerja tidak
efektif dan tidak produktif. Hal ini sebabkan oleh berbagai faktor yang
tidak atau di perhitungkan yang menjadi hambatan di lapangan.
Oleh karena itu keserasian alat angkut dan alat muatdi bahas cara
kerja dan kemampuan kerja masing-masing alat tersebut serta hambatan-
hambatan yg di timbulkan di lapangan.
Kegiatan tersebut memiliki korelasi dengan teori kuliah yang
diajarkan di teknik pertambangan sehingga kerja praktik di PT.
JAGAAMAN SARANA akan sangat menunjang perluasan wawasan dan
pengaplikasian ilmu teknik pertambangan di dunia industri secara nyata.
Untuk itu perlu kiranya kami memilih perusahaan ini, oleh karena itu saya
mengangkat judul PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT DAN ALAT
MUAT.

1.2 Batasan masalah


Batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada :
1. Berapa efisiensi kerja di perusahaan
2. Berapa produktivitas alat gali muat pada kegiatan penambangan
3. Berapa produktivitas alat angkut pada kegiatan penambangan
4. Apakah serasi (match factor) atau tidak antara alat gali muat dan
angkut.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui efisiensi kerja di perusahaan
2. mengetahui efisiensi alat gali muat dan alat angkut
3. mengetahui produksi alat gali muat dan alat angkut
4. mengetahui nilai Match factor (keserasi) antara alat gali muat dan
alat angkut dalam kegiatan penambangan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam mengoptimalkan kinerja alat mekanis dalam upaya
pencapaian target produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang
sekarang beroperasi.
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Kegiatan Penambangan


Penambangan adalah pengambilan endapan bahan galian dari kulit bumi
dan dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan atau diproses lebih lanjut.
Penambangan secara umum meliputi aktivitas dasar sebagai berikut :

3.1.1 Pembongkaran (Breaking/Loosening)


Pembongkaran atau loosening adalah suatu kegiatan yang meliputi
pekerjaan untuk melepaskan batuan atau bijih dari batuan induknya. Untuk
melakukan pembongkaran diperlukan alat-alat yang sesuai dan tepat untuk
daerah yang akan dikerjakan. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung pada faktor
teknis dan ekonomis. Faktor teknis misalnya jenis, sifat fisik dan letak endapan,
sedangkan faktor ekonomis misalnya harga alat dan biaya perawatan alat
tersebut. Dimana pekerjaan pembongkaran pada PT. JagaAman Sarana
dilakukan bersamaan dengan pemuatan.

3.1.3 Pemuatan (Loading)


Setelah pembongkaran maka dilakukan pekerjaan selanjutnya, yaitu
pemuatan. Pemuatan atau loading adalah serangkaian kegiatan atau pekerjaan
yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material bahan galian ke dalam
alat angkut ke suatu tempat penampungan material (stock yard), ataupun
waste dump dan alat yang digunakan adalah Bucket Excavator.

3.1.4 Pengangkutan (Hauling)


Pengangkutan adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk
mengangkut endapan bahan galian dari suatu operasi penambangan.
Pengangkutan ini sangat mempengaruhi kegiatan penambangan, kadang-
kadang untung dan rugi suatu perusahaan pertambangan terletak pada lancar
atau tidaknya pengangkutan.Alat angkut yang digunakan adalah dump truck
Quester dan Hino.

3.2 Alat–alat Tambang Utama


3.2.1 Hydraulic Excavator
Mesin yang menggunakan tekanan hydraulic untuk menggerakkan bucket
sehingga dapat menggali material. Berdasarkan pada cara bergeraknya bucket,
Hydraulic Excavator terbagi menjadi dua macam: Back Hoe dan Power Shovel.
Pada kegiatan pengupasan overburden di PTMMI digunakan jenis
BackHoe, yang merupakan alat gali yang menggunakan tekanan hydraulic untuk
menggerakkannya.
Penggalian yang dapat dilakukan oleh Hydraulic Excavator Antara lain:
1. Menggali di bukit, misalnya untuk m e l a k u k a n pengupasan tanah penutup
(Striping Overburden).
2. Memuat (Loading) material ke sebuah alat angkut yaitu dump truck.
3. Membuang tanah penutup ke bagian belakang daerah yang sudah
kosong (Dumping of Top Soil into Spoil Bank). Cara kerja ini di sebut Back
Filling Digging Method .

Waktu edar alat gali muat yang diamati adalah yang dibutuhkan oleh
alat ini untuk melakukan satu kali kegiatan penggalian yang meliputi:
1. Waktu untuk menggali
2. Waktu untuk swing isi
3. Waktu untuk dumping
4. Waktu untuk swing kosong

3.2.2 Dump Truck


Alat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut material-material
seperti tanah, endapan bijih, batuan untuk bangunan dan lainnya pada jarak
yang dekat sampai sedang. Dump truck cukup fleksibel, artinya dapat dipakai
untuk mengangkut bermacam-macam barang dengan muatan, bentuk dan
jumlahnya beranekaragam dan tidak tergantung pada jalur jalan. Alat angkut ini
dapat digerakkan dengan menggunakan motor bensin, diesel, butane dan
propane.
Adapun waktu edar dump truck merupakan waktu yang dihitung sejak
dump truck tersebut melakukan suatu kegiatan yang serupa dalam satu putaran.
Waktu edar dump truck yang dihitung meliputi:
1. Waktu untuk memuat
2. Waktu dari front ke timbangan
3. Waktu untuk menunggu antrian di timbangan
4. Waktu untuk menunggu ditimbang
5. Waktu dari timbangan ke Stock Pile
6. Waktu untuk manuver dumping
7. Waktu untuk dumpin
8. Waktu kembali kosong
9. Waktu menunggu untuk dimuat
10. Waktu untuk manuver muat
3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Mekanis
3.3.1 Faktor Material
Jenis dan kondisi material yang akan digali akan berpengaruh pada
hasil produksi.
1. Berat jenis (Density)
Berat jenis adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu
alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat,
mengangkut dan lain sebaginya akan dipengaruhi oleh berat material
tersebut.

2. Faktor Pengembangan Material


Pengembangan material adalah penambahan volume material atau tanah
yang diganggu dari bentuk aslinya. Material di alam itu terdapat dalam
bentuk padat dan terkonsolidasi dengan baik sehingga hanya sedikit
bagian-bagian yang kosong atau yang terisi oleh udara di antara butir-
butirnya, terutama kalau butir tersebut halus sekali. Tetapi bila material
tersebut digali dari tempat aslinya akan terjadi pengembangan volume.
Untuk material yang ada di alam kita mengenal
istilah :
a. Kekuatan asli(Bank)

Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan.


Dalam keadaan seperti ini, butiran-butiran yang dikandunginya masih
terkonsolidasi dengan baik.
b. Keadaan Gembur(Loose)

Material yang telah digali dari tempat aslinya, akan mengalami


perubahan volume yaitu pengembangan. Hal ini disebabkan adanya
penambahan hingga udara di antara butir-butir tanah.
c. Keadaan padat (compact)

Keadaan ini akan dialami oleh material yang mengalami proses


pemadatan atau pemampatan. Perubahan volume terjadi karena adanya
penyusutan rongga udara di antara partikel-partikel tersebut.
BAB IV
DATA PENGAMATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Kegiatan Penambangan


Kegiatan penambangan yang dilakukan di tambang PT. JagaAman
Sarana menggunakan sistem penambangan terbuka dengan menggunakan
kombinasi excavator dan dump truck. Sistem penambangan terbuka meliputi
kegiatan pengupasan lapisan penutup (top soil), pemuatan (loading),
pengangkutan (hauling), penimbunan disposal (dumping), pemuatan ore,
hauling ore, dumping ore.

4.2 Pengamatan Waktu Kerja


Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang sesungguhnya digunakan
pada operasi. Dalam 1 hari kerja Perusahaan ditetapkan 1 shift kerja (tabel 4.1)
:
Tabel 4.1
Waktu Kerja PT Sarolangun Bara Prima
Jam Masuk Kerja Shift 1

Sabtu – Kamis Jum'at


Kegiatan Waktu Durasi Kegiatan Waktu Durasi
Kerja Produktif 1 07.00 -12.00 5 Jam Kerja Produktif 1 07.00 -11.30 4,5 Jam
Istirahat 12.00 - 13.00 1 Jam Istirahat 11.30 - 13.00 1,5 Jam
Kerja Produktif 2 13.00 - 17.00 4 Jam Kerja Produktif 2 13.00 - 17.00 3,5 Jam
Total Waktu Kerja Produktif 9 Jam 8 Jam
Tabel 4.2
Efisiensi Waktu Kerja di PT JAGAAMAN SARANA Februari 2018

Hambatan Yang Dapat Dihindari Hambatan Yang Tidak Dapat


Dihindari

Kebu Waktu - Persiapan Tunggu Persiap- Isi bahan Hujan + Safety


Hari
tu- cepat Pulang dump an alat bakar Slippery Talk
han istirahat (menit) Truck (menit) (menit) (jam) (menit)
Oper (menit) (menit)
ator
(meni
1 t)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Rata-
rata
Tabel 4.3
Efisiensi Waktu Kerja Aktual di PT Jagaaman, Februari 2018

JAM KERJA EFEKTIF

Keterangan
No Kegiatan Total (jam)
Jumlah Satuan
I. Jam Tersedia
a. Hari Kalender hari hari
jam/jumat
b. Hari Libur
hari
c. Solat Jumat
hari
d. Total Waktu Tersedia
e. Total waktu Produktif
II. Waktu Hambatan Yang Dapat Dihindari
a. Kebutuhan Operator mnt/shift
b. Persiapan Pulang mnt/shift
c. Waktu tunggu Dump Truck Datang mnt/shift
Total

III. Waktu Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari


a. Hujan + Slippery bulan
b. Safety Talk (Pengarahan Safety) Isi mnt/senin
c. Bahan Bakar mnt/hari
d. Persiapan Alat mnt/shift
Total
Total Hambatan

Waktu Efektif/bulan
Waktu Efektif/hari
Waktu Efektif/shift

Anda mungkin juga menyukai