Anda di halaman 1dari 9

Sumber :

http://www.jasasipil.com/2015/12/cara-mencari-pusat-massa-bangunan-pada-SAP-2000.html

Cara mencari pusat massa bangunan pada program SAP 2000- SAP 2000 adalah program
analisis struktur yang digunakan untuk menghitung gaya dan momen yang bekerja pada bangunan
gedung maupun jembatan. Program SAP 2000 ini juga mampu menghitung jumlah kebutuhan
tulangan pada elemen struktur seperti kolom, balok, pelat dan sebagainya. Pada artikel sebelumnya
berjudul tutorial dasar program SAP 2000 sudah dijelaskan secara simpel bagaimana tahapan
dalam penggunaan tool pada SAP 2000. Artikel berjudul Cara mencari pusat massa bangunan
pada program SAP 2000 akan dijelaskan secara mudah dalam menentukan pusat massa
bangunan tiap lantai.

Pusat massa adalah koordinat titik yang menjadi pusat berat per lantainya. Pusat massa digunakan
untuk menentukan Point Load berubah beban gempa arah X dan arah Y. Penentuan pusat massa
ini dilakukan jika anda menggunakan beban gempa statik ekivalen dalam analisis struktur dengan
program SAP 2000. Dengan kata lain beban gempa dianggap sebagai beban titik tiap lantai seperti
gambar di bawah ini.

Saya berharap anda sudah membaca artikel sebelumnya tutorial dasar program SAP
2000 Karena pada artikel ini hanya akan melanjutkan saja, Berikut pandauan dalam mencari lokasi
pusat massa bangunan pada program SAP 2000.

1. Buatlah bentuk frame bangunan 3D menggunakan frame section sesuai dengan bentuk
bangunan real.
2. Hitung beban-beban yang bekerja pada bangunan seperti beban hidup, beban mati lantai,
beban gempa, beban angin, dan sebagainya. Biasanya perhitungan beban menggunakan
program excel.
3. Pada contoh ini akan menggunakan bangunan 2 lantai yang nantinya tiap lantai akan dicari
pusat massanya untuk penempatan beban gempa arah x dan y.
4. Sebagai contoh beban gempa pada lantai 2 sebesar 9 ton. Sedangkan lantai atap
sebesar 15 ton.
5. Jika frame section sudah jadi seperti pada gambar di bawah ini, maka langkah yang harus
dilakukan selanjutnya adalah Select/block semua frame section di lantai 2 baik kolom
maupun pelat.

6. Menuju Menu Assign-Joint-Constraint. Akan keluar dialog box seperti pada gambar di
bawah ini.
7. Ubah setelan Body pada dialog box menjadi diapragm. Kemudian Add New Constraint.
Beri nama D1. Ok.
8. Ulangi langkah pada no.5, Select/block pada frame section lantai atap baik kolom dan pelat
atap. Kemudian menuju menu assign-Joint-Constraint. Pada dialog box pilih Add new
Constraint. Ubah nama menjadi D2. Ok. Hasilnya ada 2 diapragm seperti gambar di bawah
ini.
9. Menuju Menu Analysis-Run Analysis. Muncul dialoge box. Klik Run Now.

10. Menuju tempat folder penyimpanan file SAP 2000. Setelah di run biasanya ada file
berextensi OUT File. Buka file tersebut dengan notepad.
11. Setelah mendapatkan koordinat titik massa pada dua lantai maka selanjutnya adalah
membuat joint pada SAP 2000. Buka kembali program SAP. Unlock terlebih dahulu.
12. Menu Draw- draw special joint. Klik sembarang tempat pada program SAP 2000 sampai
terlihat titiknya. Kemudian klik kanan pada titik tersebut akan muncul dialoge box. Klik pada
location. klik 2x pada koordinat x atau y.
13. Muncul dialoge box lagi. Isi dengan koordinat yang sudah kita dapatkan tadi. klik Ok
14. Otomatis titik akan berpindah ke pusat massa di lantai 2. Untuk lantai atap, lakukan cara
yang sama.
15. Tambahkan beban gempa sesuai dengan perhitungan. Pada contoh ini beban gempa arah x
dan y adalah 9 ton pada lantai 2. Caranya adalah klik pada titik pusat massa. Assign-Joint
Load-Force. Ubah satuan-ubah type beban-isi beban gempa arah x.
Demikian cara mudah untuk mencari pusat massa bangunan dengan menggunakan program SAP
2000. Metode ini digunakan untuk pembebanan gempa metode statik ekivalen. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai