Disusun Oleh :
Plafon merupakan salah satu produk bahan bangunan yang digunakan sebagai penutup
atap suatu bangunan. Serat limbah bungkus plastik pada percobaan ini digunakan sebagai bahan
campuran dalam pembuatan plafon. Serat limbah bungkus plastik akan dicampur dengan bahan
pengikat yaitu menggunakan gipsum.Tujuan penggunaan limbah bungkus plastik dalam
pembuatan plafon gipsum ini adalah sebagai suatu tindakan untuk mengurangi dan mengatasi
adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan dari membuang sampah plastik
sembarangan.Tujuan percobaan pembuatan plafon gipsum ini adalah untuk mengetahui prosedur
yang benar dalam membuat plafon gipsum, mengetahui harga pokok produksi plafon gipsum per
m² dan memanfaatkan limbah plastik sebagai tindakan untuk mengurangi pencemaran
lingkungan.Proses pembuatan plafon gipsum ini diawali dengan menyiapkan masing-masing
bahan dan alat yang digunakan, kemudian semua bahan diukur dengan neraca.Selanjutnya,
semua bahan dicampur dan dimasukkan dalam cetakan kemudian didiamkan dan tunggu sampai
kering dan mengeras.Setelah dirasa kering dan mengeras, angkat plafon gipsum yang sudah jadi
tersebut.
PENDAHULUAN
Plafon merupakan bidang pembatas antara atap rumah dan ruangan dibawahnya dan
ketinggian plafon atau langit-langit rumah umumnya berkisar antara 2,75 s/d 3,75 m. Plafon
rumah memiliki banyak fungsi yaitu untuk menjaga kondisi suhu didalam m ruangan akibat sinar
matahari yang menyinari atap rumah yang mengakibatkan udara panas diruangan ditahan oleh
plafon sehingga tidak langsung mengalir keruang dibawahnya sehingga suhu ruangan tetap serta
juga berfungsi untuk melindungi ruangan-ruangan didalam rumah dari perembesan air yang
masuk dari atas atap rumah, menetralkan suara yang bising dari atap pada saat hujan dan juga
plafon dapat membantu menutup dan menyembunyikan benda-benda seprti kabel instalasi listrik,
pipa telepon dan struktur atap sehingga interior ruangan tampak lebih indah.
Limbah plastik cukup potensial untuk diolah menjadi produk industri, yang sampai
sekarang belum dimanfaatkan secara maksimal dibidang industri dan merupakan salah satu
sumber yang dibilang gratis (ekonomis) untuk didapat.Selain itu, dengan penggunaan limbah
plastik ini dalam campuran pembuatan gipsum dapat juga mengurangi dan mengatasi adanya
pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan dari membuang sampah plastik
sembarangan.Dari bahan- bahan tersebut dapat diolah menjadi barang industri dan bahan pengisi
atau bahan tambahan untuk produk-produk yaitu untuk pembuatan plafon yang dapat
membentuk produk yang bersifat komposit, sehingga dalam proses pembuatannya memerluhkan
tekanan agar lebih menyatuh dan dapat menghasilkan produk yang lebih padat.
Gipsum merupakan mineral terbanyak dalam batuan sedimen dan lunak bila murni, dan
merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi kapur tulis, yang dalam perdagangan biasanya
gipsum mengandung 90% CaS04.H20. Kata gipsum berasal bahasa Yunani yang berarti
memasak serta begitu tidak larut dalam air. Gipsum dapat digolongkan menjadi 2 (dua) macam
yaitu: yang belum mengalami kalsinasi dapat digunakan dalam pembuatan semen Porland dan
sebagai pupuk serta yang mengalami proses kalsinasi yang sebagian besar digunakan sebagai
bahan bangunan, bahan dasar untuk pembuatan kapur, bedak, cetakan keramik, tuangan logam,
dan gigi. Gipsum digunakan sebagai bahan perekat, mineral mempunyai sifat yang lebih baik
dibandingkan dengan perekat organik karena tidak menimbulkan pencemaran udara, murah
tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologi dan tahan terhadap zat kimia dan juga gipsum
mempunyai sifat yang cepat mengeras yaitu sekitar 5-10 menit. Saat ini gipsum sebagai bahan
bangunan yang berfungsi untuk mengeraskan bahan campuran untuk papan gipsum dan profil
pengganti tripleks dari kayu. Papan gipsum dan profil adalah salah satu produk jadi setelah
material gipsum diolah melalui pabrikasi menjadi tepung sehingga dapat digunakan untuk
pembuatan profil dan juga digunakan sebagai plafon, papan partisi dan memiliki kemampuan
untuk dihias serta menjadi lebih kuat apabila mengalami penekanan.
Tujuan percobaan ini adalah memanfaatkan limbah plastik yang belum dimanfaatkan
secara maksimal, dan belum diolah atau diproses menjadi plafon sebagai bahan
bangunan.Sedangkan untuk manfaat percobaan ini adalah agar dapat mengetahui cara pembuatan
plafon gipsum dengan prosedur yang benar dan tepat.
METODE PERCOBAAN
Bahan yang digunakan yaitu casting plaster (gipsum),limbah plastik yang sudah dipotong kecil-
kecil,minyak goreng dan air.Pada percobaan pembuatan gipsum kali ini menggunakan 2 model
variabel limbah plastik, yang pertama yaitu limbah plastik potongan panjang-panjang dan yang
kedua yaitu limbah plastik potongan kotak-kotak.Sedangkan untuk alat yang digunakan yaitu
penggaris,cetakan (0,1 m × 0,2 m),alas cetakan, cetakan (0,12 m × 0,2 m),wadah dan neraca.
B. Prosedur Pembuatan
Dari hasil pembuatan plafon gipsum diperoleh bahwa didapat tekstur plafon gipsum yang
cukup keras dan kuat, baik untuk plafon gipsum ukuran (0,12 m × 0,2 m) dan plafon gipsum
ukuran (0,1 m × 0,2 m).Hasil analisa produk plafon gipsum dari limbah plastik menunjukkan
bahwa variasi jumlah serat limbah plastik memberikan hasil yang nyata terhadap kuat dan keras
dari produk plafon yang dihasilkan.Selain itu, untuk ketebalan kedua ukuran yang berbeda
tersebut memiliki ketebalan yang sama yaitu 1 cm.Dibawah ini adalah gambar produk plafon
gipsum yang sudah kami buat.
PERINCIAN BIAYA
Harga plafon gipsum di pasaran : Rp. 60.000 per lembar ukuran (240 cm x 120 cm).
Sehingga hpp nya adalah :
⇒ 68000÷(1,2×2,4)
Jika harga casting plaster per zak isi 20 kg = Rp. 35000 maka harga casting plaster per kg
adalah Rp. 35000/20 kg = Rp. 1750
Berikut ini adalah perincian bahan yang digunakan beserta harganya dalam pembuatan
plafon gipsum ukuran (0,12 m × 0,2 m) dan plafon gipsum ukuran (0,1 m × 0,2 m) :
Harga total bahan plafon gipsum per lembar ukuran (0,2m × 0,1m) = Rp. 210.Jika luas
plafon gipsum tersebut adalah 0,02 m². Maka harga pokok plafon gipsum per lembar
ukuran (0,2m × 0,1m) adalah Rp. 210/0,02m² = Rp. 10500/m²
Harga total bahan plafon gipsum per lembar ukuran (0,12m × 0,2m) = Rp. 262,5.Jika
luas plafon gipsum tersebut adalah 0,024 m². Maka harga pokok plafon gipsum per
lembar ukuran (0,22m × 0,30m) adalah Rp. 262,5/0,024 m² = Rp. 10937,5/m²
3. Harga perlembar ukuran 240×120 = 2,88 × 10.937 = ± 30.000, dan harga dipasaran
68.000. Sehingga ini memungkinkan untuk diproduksi.
SIMPULAN