Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ryo Ardhi Surya Gumelar

NRP : 04211745000024
Mata Kuliah : SPBL
PEKERJAAN UNDERWATER

DI OFFSHORE RIG

Dalam dunia offshore pasti banyak hal berhubungan dengan air, dikarenakan offshore
sendiri adalah bangunan lepas pantai yang berada di tengah laut, dalam perawatan bangunan
offshore tersebut ada kalanya dialakuakan. Hal itu harus dilakukan dengan tujuan merawat
dan memonitoring bangunan offshore agar oprasional nya dapat berjalan dengan baik dan
sesuai target dari pengeboran yang telah di rencanakan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah inspeksi underwater inspeksi ini
dilakukan dengan tujuan menjaga bagian bawah dari offshore yang berada di bawah air
supaya aman dan tidak terjadi gangguan yang dapat menimbulkan masalah bagi operasional
offshore, mengingat bagian pondasi dari offshore merupakan penopang yang menjadi
tumpuan aktifitas drilling di atasnya. Berikut adalah metodetransportasi yang memungkinkan
manusia melakukan pekerjaan didalam air ataupun didasar air. Pekerjan di bawah air laut /
underwater work :
1. Search : loss, locate work sites, surveys seabed
2. Inspection : identify accoustic target, monitoring, detect leakage, record
3. Assembly, Modification, Repair
4. Recovery, Salvage, Debris Cleaning
5. Measurement, and Precise Aligment : Pipeline, Flange.
Metode diving dalam melakukan pekerjaan bawah laut contohnua adalah Pressurized
(Hyperbaric) Diving dan Unpressurized (Sobaric). keuntungan Unpressurized diantaranya
adalah dalam penyelaman ini pekerja akan terlindung dari kondisi tekanan tinggi dan
lingkungan bawah air yang dapat menggangu pekerjaan atau bahkan mambahayakan btubuh
pekerja. Hal itu dapat mengantisipasi timbulnya masalah psikologis akibat kenaikan tekanan
air. Tidak terjadi pula problem seperti oxygen toxicity, CO2 poisoning, inert gas narcosis,
decompression sickness supaya pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar. Namun selain
keuntungan dalam metode ini juga terdapat kerugian contohnya adalah efektifitas kerja
kurang dikarenakan seluruh tubuh dilapisi oleh pakaian sehingga sedikit mengganggu
pekerjaan, misalnya saat penyelam melakukan pengelasan bawah laut maka terkadang
penyelam sedikit sukit bergeerak leluasa.
Jenis diving diantaranya adalah air diving yaitu bernafas dengan tabung udara biasa
sampai kedalaman kurang lebih 180 ft. Berarti penyelam tidak memakai tabung oksigen saat
melakukan inspeksi underwater, biasanya dilakukan pada bagian bain tepi atau sedikit di
bawah air yang tidak perlu waktu lama dalam menyelam. Yang kedua adalah mixed gas
diving, penyelaman ini dilakukan pada kedalaman kedalaman lebih dari 180 ft sebagian atau
semua kandungan Nitrogen harus dibuang dengan carainerting gas (Helium)agar efek
narcosis terhadap diver dapathilang, jenis diving ini biasanya dilakukan untuk pengejekan
atau repair pada kedalaman dengan membutuhkan waktu lama. Dan biasanya harus dilakukan
oleh profesional karena banyak resiko yang bisa terjadi saat melakukan inspeksi underwater
yang pada kedalaman lebih dari 180 ft. Di karenakan daya tahan tubuh akan menurun dan
tekanna darah akan meningkat saat melakukan inspeksi.
DecompressssionhProblem
penyelam di-dekompres iberdasarkan skeduleter tentu sesuai dengan kedalaman penyelaman
yang telah dilakukan agar inert gas yang diserap oleh tubuh dibawah tekanan tertentu dapat
terlepas tanpa terbentuk formasi bubble yang mampu mengakibatkan terjadinya
decompression sickness atau bends.
SCUBA (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus)
Hal yang harus diperhatiakn dalam SCUBA Memakai silinder bertekanan tinggi sebagai
penyimpan udara untuk bernafas, Udara disuplai ke diver oleh sebuah demand regulator yang
mendistribusikan udara pada tekanan yang sama dengan tekanan air di sekelilingnya ,
hembusan nafas buang dari diver disemburkan langsung ke air. SCUBA jarang digunakan
untuk operasi komersial di offshore, karena Under- water works tidak memerlukan
horizontal-mobility melainkan suplai breathing gas yang tak terbatas dan komunikasi 2 arah
yang baik untuk alasan keamanan dan instruksional. SCUBA efektif untuk operasi militer,
scientific works, dan olah raga air.
Jadi dapat di simpulkan bahwa dalam pekerjaan under water banyak hal yang perlu di
perhatikan yang utama adalah saftey, dikarenakan pekerjaan uderwater meerupakan salah
satu pekerjaan yang terbilang beresiko tinggi. Cotohnya adalah pengelasan bawah air, dalam
pengelasan bawah air lebih banyak hal yang harus di perhatikan dibandingkan pengelasan di
daret, dikarenakan saat kita mengelas di dalam air memerluan keahlian yang memadai
dikarenakan banyak faktor yang mepengaruhi hasil pengelasan contohnya arus gelombang
hewan hewan laut dan juga tinggat tekannan laut di kedalaman yang dapat mengganggu
kinerja dalam pengelasan uder water.

Anda mungkin juga menyukai