LP Mas
LP Mas
OLEH :
APRILIA KARTIKA SARI
1201200070
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada By. Ny. Z dengan Meconium
Aspiration Syndrome di Ruang 11 Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Disusun oleh :
Aprilia Kartika Sari
NIM. 1201200070
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Malang, April 2014
Mahasiswa
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Ruang 11 Perinatologi
I. DEFINISI
Aspirasi dari cairan amnion yang berisi mekonium pada trakhea janin atau bayi baru
lahir saat di dalam uterus atau saat bernafas pertamakali.
II. PATOFISIOLOGI
Sindroma ini biasanya terjadi pada infant full-term. Mekonium ditemukan pada
cairan amnion dari 10% dari keseluruhan neonatus, mengindikasikan beberapa tingkatan
aspiksia dalam kandungan. Aspiksia mengakibatkan peningkatan peristaltik intestinal karena
kurangnya oksigenasi aliran darah membuat relaksasi otot spincter anal sehingga mekonium
keluar. Mekonium tersebut terhisap saat janin dalam kandungan.
Aspirasi mekonium menyebabkan obstruksi jalan nafas komplit atau partial dan
vasospasme pulmonary. Partikel garam dalam mekonium bekerja seperti detergen,
mengakibatkan luka bakar kimia pada jaringan paru. Jika kondisi berkelanjutan akan terjadi
pneumothoraks, hipertensi pulmonal persisten dan pneumonia karena bakteri.
Dengan intervensi yang adekuat, gangguan ini akan membaik dalam beberapa hari,
tetapi angka kematian mencapai 28% dari seluruh kejadian. Prognosis tergantung dari jumlah
mekonium yang teraspirasi, derajat infiltrasi paru dan tindakan suctioning yang cukup.
Suctioning termasuk aspirasi dari nasofaring selama kelahiran dan juga suctioning langsung
pada trachea melalui selang endotracheal setelah kelahiran jika mekonium ditemukan.
Perencanaan berikut difokuskan pada perawatan infant yang mengalami aspirasi mekonium
dan yang berresiko mengalami komplikasi pulmonary.
MANIFESTASI SPESIFIK
· Noda mekonium saat lahir
· Takipnea
· Hipoksia
· Hipoventilasi
PENANGANAN
· Suction secara adekuat pada hipopharing saat kelahiran
· Intubasi dan suction pada trachea
· Tangani dengan penanganan distress pernafasan
· Cegah hipoksia dan acidosis
PENGKAJIAN FISIK
Pulmonarry
· Disstress pernafasan dengan gasping, takipnea (lebih dari 60 x pernafasan per menit),
grunting, retraksi, dan nasal flaring
· Peningkatan suara nafas dengan crakles, tergantung dari jumlah mekonium dalam paru
· Sianosis
· Barrel chest dengan peningkatan dengan peningkatan diameter antero posterior (AP)
PENGKAJIAN BEHAVIORAL
· Disminished activity
STUDY DIAGNOSTIK
Rontqen dada untuk menemukan adanya atelektasis, peningkatan diameter antero
posterior, hiperinflation, flatened diaphragma dan terdapatnya pneumothorax
DATA LABORATORIUM
Analisa gas darah untuk mengidentifikasi acidosis metabolik atau respiratorik dengan
penurunan PO2 dan peningkatan tingkat PCO2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tingi insufisiensi pernafasan berhubungan dengan aspirasi mekonium
Tujuan 1 : Mencegah dan mengeluarkan mekonium yang teraspirasi pada saat lahir atau
setelahnya
Intervensi :
o Observasi kebutuhan akan suctioning nasofaring saat kepala bayi lahir. Mekonium dalam
cairan amnion merupakan indikasi dilakukan suction sebelum bayi baru lahir bernafas
o Lakukan suction pada trakhea infant dengan selang endotrakheal setelah kelahiran. Prosedur
ini dilakukan sebelum menstimulasi infant jika ditemukan mekonium untuk mencegah
aspirasi lebih lanjut
o Lanjutkan suction pada mulut bayi untuk mengeluarkan partikel mekonium yang lebih besar.
Infant yang teraspirasi mekonium memerlukan resusitasi, khususnya infant yang mengalami
disstress pernafasan
o Berikan istirahat dan ketenangan pada infant. Menangis atau agitasi dapat meningkatkan
tekanan intra thorakal, menyebabkan pneumothorax
o Set ventilator mekanik untuk memberikan tekanan yang lebih tinggi dengan frekuensi nafas
pendek (60 – 70 x /menit. Setting ini diperlukan untuk memberikan ventilasi alveoli bagian
distal pada infant dengan aspirasi mekonium berat
o Pertahankan hiperoksigenasi dan nilai pH/AGD pada 7,45 – 7,55 dengan PCO2 22 – 30
mmHg. Hiperoksigenasi mencegah sirkulasi fetal persisten. Keadaan alkalosis respiratorik
membentu menurunkan vasokontriksi paru pada infant dengan aspirasi mekonium.
o Berikan fisiotherapi dengan perkusi dan vibrasi setiap 1 – 2 jam. Gunakan percussor atau
vibrator jika infant dapat mentoleransi treatment. Prosedur ini membantu mengeluarkan
sekresi tapi prosedur ini dilakukan tergantung pada kondisi infant
o Jika dipesankan, berikan steroid untuk menurunkan respon inflamasi mekonium. Walaupun
obat hidrokortison merupakan pilihan tetapi penggunaannya masih diperdebatkan.
Intervensi :
o Kaji ekpressi verbal dan non verbal, perasaan dan penggunaan koping mekanisme. Data
tersebut diperlukan untuk membantu perawat untuk membangun koping yang konstruktif
pada keluarga
o Anjurkan orangtua mengungkapkan perasaannya tentang keadaan sakit anaknya, perawatan
yang lama, dan prosedur yang dilakukan pada anaknya. Verbalisasi membantu
mempertahankan rasa percaya, menurunkan tingkat kecemasan orangtua dan meningkatkan
keterlibatan orangtua
o Berikan informasi yang konsisten dan akurat tetang kondisi dan perkembangan bayinya,
perawatan di masa yang akan datang, dan potensial problem pernafasan. Informasi akan
menurunkan kecemasan terhadap keadaan bayinya.
o Anjurkan keluarga berkunjung, ikut memberikan perawatan bila mungkin. Kunjungan,
komunikasi dan partisipasi pada perawatan infant membantu proses bounding
o Informasikan kepada orangtua tentang kebutuhan setelah pulang dan intruksikan prosedur
yang penting saat di rumah. Beberapa infant membutuhkan bantuan ventilator setelah pulang
ke rumah.
o Rujuk orangtua pada perawat komunitas dan informasikan tentang fasilitas kesehatan yang
bisa dihubungi. Rujukan memberikan support kepada keluarga untuk terus mengontrol
keadaan bayinya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN LAIN YANG MUNGKIN :
· Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan kalori.
· Kecemasan orangtua berhubungan dengan kemungkinan kematian pada infant, respon
terhadap perawatan yang lama, dan pemberian bantuan ventilator di rumah
· Resiko tinggi deficit volume cairan berhubungan dengan IWL dari peningkatan pernafasan
· Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pneumonia sebagai akibat mekonium pada paru
· Resiko tinggi injury berhubungan dengan komplikasi pneumothoraks, atelektasis
· Kegagalan pertukaran gas berhubungan dengan pneumonitis chemical dan kegagalan fungsi
paru akibat aspirasi mekonium
· Inefektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan aspirasi mekonium
· Deficit pengetahuan orangtua berhubungan dengan perawatan jangka panjang setelah
kepulangan.
DAFTAR PUSTAKA
Melson, Kathryn A. & Marie S. Jaffe, Maternal Infant Health Care Palnning, Second Edition,
Springhouse Corporation, Springhouse, 1994