TINJAUAN TEORI
A. Definisi Konflik
1. Konflik
yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan.
tindakan orang lain. Dengan demikian, secara garis besar pikiran konflik
Hal ini disebabkan karena banyaknya sudut pandang dan penafsiran yang
tidak sejalan
14
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
2. Bentuk pertentangan yang bersifat fungsional, karena
antagonis
pesaing.
bertentangan
dirasakan
15
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
4. Adanya kemungkinan bahwa masing-masing pihak dapat
a. Konflik Destruktif
b. Konflik Konstruktif
16
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
untuk menanganinya. Dalam sistem yang elastis, di mana
yang bertingkai.
permukaan.
bermutu.
17
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
5. Konflik juga dapat menjadikan kita sadar tentang siapa/
perbedaan-perbedaan ras.
sosial
seperti jengkel, marah, atau takut. Namun hasil akhir dari keberadaan
18
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
mengemukakan bahwa konflik sepenuhnya merupakan bagian dari
telah kita lihat, bahwa konflik adalah sebuah benturan antara perbedaan
dan mertua yang tinggal dalam satu rumah, perbedaan yang biasanya
yang positif tentu akan terjalin hubungan yang indah antara menantu dan
hasil situasi dan kondisi yang timbul dari dua orang yang berinteraksi,
karena itu pada komunikasi yang tidak lancar berarti ada ketidaksesuaian
19
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
komunikasi yang lancar adalah adanya kesamaan sudut pandang atau suatu
2. Konflik Interpersonal
setidaknya dua pihak yang saling bergantung, yang merasakan tujuan yang
tidak sesuai, keterbatasan sumber daya, dan gangguan dari orang lain
yang terjadi antar individu. Konflik ini terjadi dalam setiap lingkungan
20
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
ketidaksesuaian. Lebih lanjut, Suprihanto (2003) juga mengatakan bahwa
dalma konflik ini adalah ungkapan emosi interpersonal itu yang terpenting
21
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Seperti yang dikutip Utami (Muarofah,2014), bahwa suatu
permasalahan yang timbul dalam suatu hubungan jika jika tidak dapat
proses yang alami, yang melekat dalam sifat alami dari semua hubungan
artinya dalam konflik salah satu pihak ada yang tidak melakukan
komunikasi.
merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
komunikasi.
22
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
tidak selalu mengarah langsung ke konflik, tetapi salah satu
yang kedua ini. Pada tahap ini muncul kesadaran oleh satu atau
c. Maksud
lain) dan tindakan yang bersifat tegas (kadar sampai mana salah
23
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Maksud penanganan konflik diidentifikasikan menjadi lima
akomodatif, kompromis.
d. Perilaku
e. Akibat
pun salah satu faktor yang sering terjadi. Larry Samovar (Sartika,2012)
24
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
menjaga sosialisasi dan hubungan, (3) mengekspresikan perasaan, (4)
1. Keterusterangan
tingkat keterusterangan.
sosial dan hubungan antara anggota dari budaya tersebut. Bahasa berfungsi
3. Mengekspresikan Perasaan
25
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Menantu Perempuan adalah
istri atau suami dari anak kita. Masuk dalam struktur keluarga batih yaitu
inti.
atau suami. Selain merujuk pada ayah mertua dan ibu mertu juga dapat
harus bisa seperti dirinya. Seorang ibu biasanya akan melihat sisi
mertua ragu dan tidak percaya kepada menantu, apakah menantu bisa
bahwa suaminya telah menjadi miliknya. Hal ini secara otomatis tanggung
26
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
gangguan dalam membentuk proses pembentukan keluarga, baik dari
dari luar (ekstern). Masalah yang bersumber dari dalam keluarga sendiri
dalam keluarga, masalah anak, dan lain-lain. Masalah yang bersumber dari
keluarga (ekstern) antara lain adanya pihak ketiga dalam keluarga, yang
dengan ibu mertua disebabkan ibu mertua belum rela berbagi anak laki-
juga tidak rela kalau suaminya terlalu dekat dengan ibunya. Intinya mereka
hubungan perkawinan.
27
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Melalui perkawinan, perbedaan tersebut kini bersatu.
konflik.
b. Perasaan cemburu
Perbedaan Individu
28
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Setiap individu adalah unik, artinya, setiap orang memiliki
29
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Masing-masing pihak memiliki cara pandang sendiri
memiliki suaminya.
menimbulkan konflik.
30
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
mengontrol pilihan satu sama lain, yang membangkitkan
konflik antara dua atau lebih individu diakibatkan oleh banyak faktor,
dalam konflik
31
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
b. Penyelesaian Konflik : bertujuan mengakhiri kekerasan melalui
persetujuan perdamaian
berperilaku positif
1. Win-Lose Strategy
32
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
pihak lain dengan mengambil sesuatu yang menguntungkan
2. Lose-Lose Strategy
33
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Penyelesaian konflik dengan strategi kalah-kalah
3. Win-Win Strategy
34
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Goleman menjelaskan (Aviani,2008) dalam membina suatu
pasangan utama bagi ibu mertua dalam mengelola rumah tangga jika
mereka tinggal dalam satu rumah. Pada keadaan rumah yang didalamnya
bila masing-masing pihak mau untuk saling mengerti kebutuhan yang lain
35
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
perempuan dengan ibu mertua untuk mengalihkan pembicaraan negatif
kearah positif.
menantu perempuan dengan ibu mertua yang tinggal satu rumah harus
perempuan untuk tetap tenang ketika terjadi konflik dengan ibu mertua,
maksud dan tujuan ibu mertua yang bersikap seperti itu. Karena ibu
mertua sudah lebih paham dalam urusan rumah tangga maupun merawat
dan lebih memahami maksud dan tujuan dari menantu. Mertua juga
diharapkan untuk tidak terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga
anaknya. Mertua harus bisa lebih mengerti menantu yang baru saja
36
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Mertua juga harus menyadari bahwa menantu masih muda dan masih
emosional.
G. Kerangka Berfikir
masa ke masa tak terkecuali pada pasangan menantu perempuan dan ibu
mertua yamg tinggal dalam satu rumah. Dengan kondisi seperti itu,
yang tinggal dalam satu rumah. Dalam hubungan tersebut kerap kali
konflik. Hal tersebut bisa berdampak pada psikologis menantu maupun ibu
dalam satu rumah yang akan menjadi fokus dari penelitian ini. Berikut
adalah skema dari kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini:
37
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
Tinggal dalam
Satu Rumah
Konflik
Interpersonal
38
Konflik Interpesonal Menantu..., Rizqi Kurnia Putri, Fakultas Psikologi UMP, 2017