RESOLUSI KONFLIK
DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM
(Kajian Empirik dan Potensi Riset Resolusi Konflik)
Humans as social beings will not escape with a name conflict. Conflict is an
essential part of organizational life, conflict is a vehicle for the coloring of life,
without any conflict meaningless life. Conflict can cause negative effects for the
organization of Islamic education, but conflict can also have a positive impact
for the survival of the organization's performance. Through conflict,
communication is woven possessed frequency better if conflicts are managed
properly, and used as an opportunity to make a change. On the other hand, the
conflict if not managed properly, it will have an impact on the resistance of
communication within the organization. Management adapted to the anatomy
and diagnosis of conflicts that have arisen, so that the diagnosis of conflict can
be detected as early as possible so that the conflict is not as a negative impact,
but conflict can be used as an opportunity to make a breakthrough in the
development of organizational performance.
71
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
dimulai dengan konflik yang terjadi pada pendidikan, terlebih lagi dirasakan oleh
rezim sebelumnya (Wirawan, 2010: vii). kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
Konflik tidak dapat dihindari dan sekaligus sebagai manager (manajer) bagi
mempunyai fungsi positif di samping dapat sekolahnya.
menyebabkan disfungsional. Bangsa dan Pengelolaan konflik dalam dunia
negara menjadi maju jika mampu pendidikan sangat diperlukan bagi keber-
menerapkan manajemen konflik yang langsungan sistem pengelolaan kinerja
dihadapinya. Oleh karena itu konflik dan organisasi. Sebagaimana yang disebutkan
manajemen konflik merupakan cabang- oleh Donna Crawford dan Richard Bodine
cabang ilmu di negara-negara maju, cabang (1996: 7); dalam organsasi pendidikan,
ilmu ini juga diajarkan di perguruan tinggi konflik muncul diakibatkan oleh
dan diterapkan pada program-proram perselisihan, tingkat kebutuhan, pengaturan
pengembangan sumber daya manusia di keinginan, dan/ tuntutan dari masing-
lembaga pemerintah, lembaga bisnis, dan masing personil anggota organisasi
organisasi swadaya masyarakat. pendidikan. Secara konstruktif konflik dapat
Salah satu pengetahuan dan menjadi respon untuk meningkatkan kinerja
ketrampilan yang perlu dikuasai oleh para organisasi. Oleh karena itu, pengelolaan
pemimpin, manajer, dan administrator, dan dalam resolusi konflik dalam dunia
bahkan setiap warga negara adalah konflik pendidikan penting untuk dilakukan,
dan manajemen konflik. Para pemimpin sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja
politik menggunakan minimal 25% dari organsisasi dan komunikasi organisasi
waktunya untuk menghadapi dan me- lembaga pendidikan Islam.
manajemen-i konflik. Konflik merupakan
salah satu esensi dari kehidupan dan
perkembangan manusia yang mempunyai Kajian Normatif Resolusi Konflik
karakteristik yang beragam. Manusia Konflik: Kajian Perspektif Umum
memiliki perbedaan jenis kelamin, strata
sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa,
suku, agama, kepercayaan, aliran, politik, Pengertian Konflik
serta budaya, dan tujuan hidupnya. Dalam
sejarah umat manusia, perbedaan, inilah Konflik berasal dari kata kerja Latin
yang selalu menimbulkan konflik. Selama configere yang berarti saling memukul
masih ada perbedaan tersebut, konflik tidak (Winardi, 2004: 1). Terdiri dari dua kata
dapat dihindari dan selalu akan terjadi. yaitu “con” berarti bersama-sama dan “fligo”
Sejumlah pakar berpendapat bahwa yang berarti pemogokan, penghancuran atau
konflik merupakan elemen penting dari peremukan (Sunarta, 2011: 3). Secara
kepemimpinan dan manajemen. Robert R. sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
Blake dan Anne A. McCanse (1991) proses sosial antara dua orang atau lebih
berpendapat bahwa elemen kepemimpinan (bisa juga kelompok) dimana salah satu
adalah penyelesaian (conflict solving), inisiatif pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
(nitiative), penyelidikan (inquiry) advokasi/ dengan menghancurkannya atau
pembelaan (advocacy), pengambilan membuatnya tidak berdaya (Pupun Sofiyati,
keputusan (decision making), dan kritik dkk., 2011: 2). Konflik berarti adanya oposisi
(critique). Dan juga gaya kepemimpinan atau pertentangan pendapat orang-orang,
dipengaruhi oleh penyelesaian konflik dari kelompok atau organisasi-organisasi.
para pemimpin dan manajer (Wirawan, Konflik juga dapat diartikan sebagai
2010: 2). Terutama dalam kepemimpinan hubungan antara dua pihak atau lebih
72
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
(individu atau kelompok) yang memiliki dalam hal tujuan yang akan dicapai (Pupun
tujuan atau kepentingan yang berbeda. Sofiyati, dkk., 2011: 2).
Konflik biasanya dilatarbelakangi oleh Adapun pengertian konflik menurut para
individu maupun kelompok karena ahli secara umum dipaparkan dalam tabel
ketidakcocokan atau perbedaan pendapat berikut:
73
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
74
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
Dari sini penulis dapat mengambil Kehadiran konflik biasanya diawali dengan
kesimpulan bahwa konflik adalah suatu munculnya bibit konflik sehingga para
gejala sosial dimana seseorang, antar orang, pemimpin baik formal maupun informal
kelompok dan antar kelompok, serta bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
organisasi dan antar organisasi terjadi saling sumber dan tipe bibit-bibit konflik secara
gap atau berbenturan atau ketidakcocokan dini, menganalisa akibat yang harus
atau perbedaan pendapat dalam hal tujuan ditanggung, serta mengidentifikasi kekuatan
yang akan dicapai. Konflik atau perbedan dan kelemahan untuk menentukan langkah
merupakan suatu hal yang sering terjadi preventif secara tepat.
didalam suatu organisasi. Bukan hanya Konflik diibaratkan “pedang bermata
dalam hal berorganisasi tetapi hal ini juga dua”, di satu sisi dapat bermanfaat jika
sering terjadi dalam kehidupan digunakan untuk melaksanakan suatu
bermasyarakat. Dalam proses interaksi pekerjaan, di sisi lain dapat merugikan dan
antara suatu hal dengan hal lainnya tidak mendatangkan melapetaka jika digunakan
ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian untuk bertikai atau berkelahi. Demikian
antara individu atau kelompok halnya dengan organisasi, meskipun
pelaksananya. kehadiran konflik sering menimbulkan
Dalam manajemen, apabila orang- ketegangan, tetap diperlukan untuk
orang yang bekerja sama erat satu sama lain kemajuan dan perkembangan organisasi.
dan khususnya dalam rangka mencapai Dalam hal ini, konflik dapat dijadikan
tujuan bersama, maka lumrah terjadi sebagai alat untuk melakukan perubahan,
perbedaan-perbedaan pandangan yang tetapi dapat menurunkan kinerja jika tidak
menyebabkan terjadinya konflik (Winardi, dapat dikendalikan (Mulyasa, 2012: 258-259).
2004: 1). Bukan hanya terjadi pada aspek
sosial saja konflik itu terjadi, melainkan
konflik juga bisa terjadi dalam diri sendiri Penyebab dan Asal-Usul Konflik
secara pereseorangan, antara tujuan yang
ingin dicapai dengan keadaan yang terjadi Menurut Robbins sebagaimana yang
pada dirinya saat itu. Hal itu juga dikutip oleh Sofiyati, konflik muncul karena
merupakan sebuah konflik. ada kondisi yang melatarbelakanginya
Begitu pula dalam dunia pendidikan, (antecedent conditions). Kondisi tersebut, yang
konflik kerap terjadi antara individu guru, disebut juga sebagai sumber terjadinya
peserta didik, dan pejabat struktural yang konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu:
termasuk dalam struktur organisasi tersebut komunikasi, struktur, dan variabel pribadi
juga tidak dapat dihindari terjadinya konflik. (Pupun Sofiyati, dkk., 2011: 9).
Banyaknya tugas kepala sekolah yang tidak 1. Komunikasi; komunikasi yang buruk
sesuai dengan fungsi dan penghargaan antar individu, dalam arti perbedaan
sebagai guru yang diberi tugas tambahan persepsi atau pandangan terhadap suatu
seringkali menimbulkan konflik, bahkan hal, ide, maupun gagasan dalam
tidak sedikit yang menyebabkan stress. organisasi, dapat menjadi sumber
75
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
konflik. Suatu hasil penelitian berbeda dengan orang lain pada saat
menunjukkan bahwa kesulitan semantik, tertentu bisa membentuk embrio
pertukaran informasi yang tidak cukup, timbulnya konflik. Hal ini juga
dan gangguan dalam saluran dikemukakan oleh William Glasser
komunikasi merupakan penghalang (1984) bahwa kebutuhan psikologis
terhadap komunikasi dan menjadi dasar seseorang yang berbeda dapat
kondisi anteseden untuk terciptanya menimbulkan benih-benih konflik.
konflik. 2. Keterbatasan sumber (limited resources);
2. Struktur; dalam konteks yag akan keterbatasan sumber yang ada di dalam
dibahas adalah mencakup ukuran organisasi pendidikan dapat
(kelompok), derajat spesialisasi yang menimbulkan benih-benih konflik.
diberikan oleh organisasi terhadap Ketika keterbatasan sumber tidak bisa
anggotanya, kejelasan dalam pembagian diatasi oleh organisasi pendidikan, maka
tugas seorang individu didalam yang terjadi adalah konflik. Kekurangan
organisasi, ketidakcocokan antara tujuan dan kekrisisan yang terjadi dapat
individu dengan tujuan kelompok menyebabkan pertentangan dalam
organisasi, sistem imbalan dan derajat interpersonal.
ketergantungan antar kelompok. Hal-hal 3. Nilai/prinsip yang berbeda (different
diatas dapat menjadi penyebab values); tiap personal dari anggota
timbulnya sebuah konflik, ukuran organsisasi pendidikan mempunyai
kelompok dan derajat spesialisasi prinsip yang berbeda dalam mengelola
merupakan variabel yang mendorong pendidikan, melakukan proses
terjadinya konflik. Makin besar pembelajaran, atau melakukan interaksi
kelompok, dan makin terspesialisasi sesama guru dan/karyawan, maka
kegiatannya, maka semakin besar pula perbedaan tersebut juga dapat
kemungkinan terjadinya konflik. menimbulkan benih-benih konflik.
3. Variabel Pribadi. Penyebab konflik
lainnya yang potensial adalah faktor Tabel 1
pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang Asal-usul Konflik dalam Organisasi
dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik Pendidikan
kepribadian yang menyebabkan individu Origins of Conflict
memiliki keunikan dan berbeda dengan Unmet Limited Different
individu yang lain. Hal-hal diatas Basic Resources Values
berbeda dalam tiap diri individu, Needs
sehingga akan cenderung menyebabkan
Time Belonging Beliefs
terjadinya sebuah konflik dalam
Money Power Priorities
organisasi (Pupun Sofiyati, dkk., 2011: 9).
Property Freedom Principles
Crawford dan Schrumpf (1994: 52–53)
Fun
memberikan diagnosa beberapa penyebab
terjadinya konflik dalam organisasi
Dari penyebab dan asal usul
pendidikan, diantaranya:
timbulnya konflik di atas, dapat diambil
1. Kebutuhan psikologis dasar (basic
kesimpulan bahwa komunikasi, struktur,
psychological needs); tiap orang
dan faktor pribadi merupakan hal-hal yang
mempunyai kebutuhan psikologis yang
dapat menyebabkan konflik itu terjadi
mendasar dan itu dibutuhkan oleh
dalam sebuah lembaga organisasi
dirinya dalam tempo tertentu. Perbedaan
pendidikan. Komunikasi yang buruk antar
kebutuhan psikologis dasar yang
personal dan tidak adanya saling memahami
76
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
satu sama lain menyebabkan konflik cepat 1. Konflik intrapersonal; yaitu konflik
terjadi. internal yang terjadi dalam diri
Begitu pula dengan perbedaan jenjang seseorang. Konflik interpersonal akan
struktur yang ada di dalam organisasi, maka terjadi ketika individu harus memilih
jika antar personil yang termaktub dalam dua atau lebih tujuan yang saling
anggota struktural suatu organisasi, saling bertentangan, dan bimbang mana yang
ego, derajat spesialisasi yang diberikan oleh harus di pilih untuk dilakukan.
organisasi terhadap anggotanya, 2. Konflik interpersonal; yaitu konflik yang
ketidakjelasan dalam pembagian tugas terjadi antar individu. Konflik
seorang individu didalam organisasi, interpersonal terjadi ketika adanya
ketidakcocokan antara tujuan individu perbedaan tentang isu tertentu, tindakan
dengan tujuan kelompok organisasi, dan dan tujuan dimana hasil bersama sangat
perbedaan sistem imbalan dengan cakupan menentukan.
pekerjaan yang dilakukan, membuat konflik 3. Konflik intragroup; yaitu konflik
bermula dan puncak konflik itu terjadi. Hal antaranggota dalam satu kelompok.
tersebut merupakan hal dalam ekstern 4. Konflik intergroup; yaitu konflik yang
penyebab konflik, faktor intern yang juga terjadi antarkelompok. Konflik
salah satu penyebab konflik adalah faktor intergroup terjadi karena adanya saling
perbedaan individu masing-masing, baik ketergantungan, perbedaan persepsi,
dari sifat, karakter, prinsip, keunikan, perbedaan tujuan dan meningkatnya
kemahiran, dan lain-lain yang ada di dalam tuntutan akan keahlian.
individu menjadi salah satu penyebab intern 5. Konflik intraorganisasi; yaitu konflik
sebuah konflik terjadi. yang terjadi antarbagian dalam suatu
organisasi. Konflik intraorganisasi
meliputi 4 jenis: (a) konflik vertikal, (b)
Macam Konflik di Organisasi Pendidikan Islam konflik horizontal, (c) konflik lini-staf,
(d) konflik peran.
Adanya sebuah konflik yamg timbul 6. Konflik interorganisasi; yaitu konflik
dalam perkembangan organisasi, pasti yang terjadi antar organisasi. Konflik ini
memberikan sebuah dampak bagi terjadi karena mereka memiliki saling
kelangsungan organisisasi teresebut. ketergantungan satu sama lain, konflik
Lingkup konflik tersebut dapat memberikan bergantung pada tindakan suatu
dampak terhadap individu maupun dampak organisasi yang menyebabkan dampak
terhadap organisasi tersebut. Konflik atau negatif terhadap organisasi lain.
pertentangan dapat terjadi antara individu
dengan individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan Dampak Konflik
kelompok. Konflik dapat terjadi diantara
pihak yang mempunyai tujuan sama karena Konflik di sekolah dapat
salah satu pihak atau kedua belah pihak menimbulkan dampak positif dan negatif,
merasa dirugikan. serta dapat mendorong inovasi, kreativitas
Di dalam lembaga pendidikan yaitu dan adaptasi. Sekolah yang tidak
sekolah, konflik dapat terjadi dalam semua berkembang bisa jadi disebabkan oleh
tingkatan, baik intrapersonal, interpersonal, kepala sekolah yang terlalu mudah merasa
intragroup, intergroup, intraorganisasi, puas dengan prestasi yang telah dicapai,
maupun interorganisasi (Mulyasa, 2012: sehingga kurang peka terhadap perubahan
262). lingkungan, dan tidak ada perbedaan
77
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
78
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
79
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
keinginan dari penduduk bumi. Begitu Manusia memiliki tuntutan serta keinginan
juga dengan konflik, akan mengguncang yang beraneka ragam dan manusia akan
(shake) yang ada di dalam organiasi selalu berusaha untuk memenuhi keinginan
tersebut, sehingga konsentrasi terpecah, tersebut. Namun untuk bisa
visi misi menjadi kabur, tujuan tidak mendapatkannya, mereka akan
jelas, program tak terealisasi, dan berkompetisi untuk mendapatkan keinginan
kesetiaan intraorganisasi semakin tersebut.
memudar. Konflik akan mengajarkan manusia
untuk dapat berpikir lebih maju untuk
mendapatkan keinginannya tersebut
Konflik : Kajian Perspektif Islam sehingga akan bermanfaat bagi
kehidupannya. Oleh karena itu, Allah
Islam tidak pernah memungkiri membekali nilai-nilai moral pada setiap
adanya konflik dalam organisasi. Manusia makhluk dalam kepentingan-
sebagai makhluk Allah mempunyai sifat kepentingannya sendiri. Selagi konflik masih
yang unik dan berlainan antara satu dengan dibutuhkan oleh manusia, maka mereka pun
lainnya. Sehingga perbedaan pendapat dibekali oleh Allah dengan kemampuan
dalam berpikir, menilai dan mengambil untuk berkonflik, baik dalam fisik, roh
keputusan merupakan tabiat yang alamiah. maupun akalnya, dan sekaligus kemampuan
Mau tidak mau, akan sukar sekali untuk untuk mencari solusinya.
mewujudkan satu kehidupan dan hubungan Islam memandang konflik bukanlah
kemanusian yang berlandaskan satu sebagai tujuan namun lebih sebagai sarana
pendapat dan satu keinginan saja. untuk memadukan antara berbagai hal yang
Kehidupan tanpa perselisihan boleh saling bertentangan untuk membebaskan
dikatakan tidak mungkin kalau organisasi kehidupan manusia dari kepentingan
itu ingin memiliki prestasi dan produktivitas individual dan dari kejelekan-kejelekan,
yang tinggi. Hal ini sebagaimana yang sehingga tidak membiarkan perbedaan-
dipaparkan oleh Allah dalam Q.S. Hud ayat perbedaan itu menjadi penyebab adanya
118: permusuhan. Islam selalu mengingatkan
bahwa sesungguhnya manusia berasal dari
80
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
81
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
lima langkah berikut ini mendasar dalam strategi dan terobosan alternatif dalam
mengatasi kesulitan: (a) Pengenalan; (b) menghadapi dan menyelesaikan konflik.
Diagnosis; (c) Menyepakati suatu solusi; (d) 5. Menumbuhkan sikap percaya diri. Hal
Pelaksanaan; dan (e) Evaluasi. ini perlu karena seseorang biasanya
Sejalan dengan lima sifat mendasar dalam menyelesaikan konflik dengan
dari sebuah penyelesaian konflik, maka menemukan jalan keluar sendiri dan
dalam manajemen konflik, dilakukan sebuah penyelesaian sendiri kadang-kadang
pendekatan dalam manajemen konflik tidak percaya diri, sehingga yang terjadi
adalah sesuai dengan konflik yang terjadi, adalah ketidakmaksimalan jalan keluar
yaitu konflik dalam intrapersonal, yang ditempuh oleh individu tersebut.
interpersonal, intragroup, intergroup, Strategi mengatasi konflik
intraorganisasi, maupun interorganisasi. interpersonal dan intergroup (Interpersonal
Strategi mengatasi konflik and Intergroup Conflict) adalah dengan:
intrapersonal dan intragrup (intrapersonal 1. Strategi Kalah-Kalah (Lose-lose Strategy);
and intragroup conflict) adalah dengan: berorientasi pada dua individu atau
1. Menciptakan kontak dan membina kelompok yang sama-sama kalah.
hubungan sahabat, pertemanan, dan Biasanya individu atau kelompok yang
jalinan hubungan yang erat untuk bertikai mengambil jalan tengah
menciptakan kontak bati yang baik pula. (berkompromi) atau membayar
Dengan menciptakan kontak tersebut, sekelompok orang yang terlibat dalam
maka setiap individu akan saling konflik atau menggunakan jasa orang
memahami dirinya sendiri dan satu atau kelompok ketiga sebagai penengah.
sama lain secara mendalam. Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa
2. Menumbuhkan rasa percaya dan diselesaikan dengan cara melibatkan
penerimaan. Hal ini penting karena pihak ketiga bila perundingan
setiap orang butuh pengakuan dari mengalami jalan buntu. Maka pihak
orang lain serta apa yang dilakukannya, ketiga diundang untuk campur tangan
yang dikatakannya, dan disarankannya oleh pihak-pihak yang berselisih atau
butuh penerimaan dari orang lain barangkali bertindak atas kemauannya
sebagai tenggang rasa dan penghargaan sendiri. Hasil kalah-kalah biasanya
terhadap dirinya. terjadi apabila konflik dimanaje dengan
3. Menumbuhkan kekuatan dan sikap menghindari, akomodasi,
kemampuan diri sendiri. Hal ini juag meratakan dan atau melalui kompromi.
penting karena dengan menumbuhkan Ada dua tipe utama dalam campur
kekuatan diri berarti seseorang sudah tangan pihak ketiga yaitu: (a) Arbitrase
kokoh dan tangguh dalam mengahadapi (Arbitration); Arbitrasi merupakan
setiap cobaan dan ujian, dan dengan prosedur di mana pihak ketiga
menumbuhkan kemampuan diri sebagai mendengarkan kedua belah pihak yang
power dan bekal dalam menghadapi berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai
permasalahan. hakim dan penengah dalam menentukan
4. Mencari beberapa alternatif jalan penyelesaian konflik melalui suatu
terobosan. Sangat berguna sekali ketika perjanjian yang mengikat. (b) Mediasi
dalam diri masing-masing personal (Mediation); Mediasi dipergunakan oleh
sudah tidak mampu lagi menanggung Mediator untuk menyelesaikan konflik
konflik sesuai dengan kemampuan dan tidak seperti yang diselesaikan oleh
kekuatan dirinya, maka dibutuhkan arbriator, karena seorang mediator tidak
mempunyai wewenang secara langsung
82
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
83
Moch. Khafidz Fuad Raya - Resolusi Konflik
84
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
penekanan, dan tawar menawar, dan Ruchyat. (2001). Makalah: manajemen konflik di
Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy) sekolah, Dinas Pendidikan Propinsi
dilakukan dengan pemecahan masalah Jawa Barat. Bandung.
terpadu dan konsultasi proses antar pihak. Sofiyati, P. dkk., (2011). Konflik dan stress;
Keempat, konflik intraorganisasi dan pengembangan dan perilaku organisasi.
interorganisasi diselesaikan dengan Malang: Universitas Brawijaya.
pendekatan birokratis, pendekatan Stoner, J. A. F. & Wankel, C. (1986).
intervensi otoritatif, pendekatan sistem dan Management 3-d. London: Prentice Hall
pendekatan struktural. International Inc.
Pengelolaan dan penanganan konflik Sunarta. (2011). Konflik dalam organisasi
hendaknya diselesaikan dan diatasi sesuai (merugikan sekaligus menguntungkan),
dengan problem yang ditimbulkan dari Artikel Berkala FISE Universitas
konflik tersebut, sehingga diagnosa konflik Negeri Yogyakarta.
dapat dideteksi sedini mungkin sehingga Winardi. (2004). Manajemen konflik (konflik
konflik bukanlah sebagai suatu yang perubahan dan pengembangan. Bandung:
berdampak negatif, melainkan konflik dapat CV Mandar Maju.
dijadikan peluang untuk melakukan Wirawan. (2010). Konflik dan manajemen
terobosan dalam pengembangan kinerja konflik. Jakarta: Salemba Humanika.
organisasi. Zunaidah. (2010). Kajian teoritis mengenai
manajemen konflik. Jurnal ILMIAH Fak.
Ekonomi Universitas Sriwijaya, Vol. 11
Daftar Pustaka No. 1.
85