Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PASAR JONGKOK

(STUDI KASUS DI PASAR JONGKOK

WONOKROMO SURABAYA)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah bahasa Indonesia

yang dibina/diampu oleh Ibu Mei Lina Fitri Kumalasari, M.Kes

Oleh

XAVIER MOCHAMAD YANWAR MARTIAS

B94217073

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis dengan judul Manajemen Pasar Jongkok Wonokromo
Surabaya. Selesainya makalah ini adalah sebuah anugerah dari Allah SWT karena
dengan selesainya makalah ini, syarat kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia
bisa terselesaikan.
Dalam karya tulis ini dijabarkan mengenai permasalahan dalam
menganalisis pelaksanaan manajemen pasar jongkok di wonokromo Surabaya.
Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, dengan segala usaha
keras dan bantuan semua pihak yang terkait, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Hj. Suhartini, M.Si., selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Bpk H. Achamad Murtafi Harits, Le, M.Fil.I., selaku ketua prodi
Manajemen Dakwah.
3. Ibu Nawafilul Mukarromah, S.Sos.I., selaku narasumber
4. Keluarga.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan. Tujuan karya tulis ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun
pihak lain yang memanfaatkan.

Surabaya, November 2017


Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
E. Definisi Konsep............................................................................ 4
F. Sistematika Pembahasan .............................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu……………………………………………7
B. Kerangka Teori………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel

1. Pelaku Pasar Jongkok Wonokromo ........................................................... 8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Proses Manajemen ................................................................................... 11


2. Model Perilaku Konsumen ...................................................................... 14
3. Faktor-faktor Perilaku Konsumen ........................................................... 20
4. Analisis Taksonomi Pasar Jongkok Wonokromo.................................... 55
5. Susunan Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Jongkok Wonokromo –
Surabaya……………………………………………………………….
6. Perbandingan pedagang Pasar Jongkok Wonokromo…………………
7. Pasar Jongkok 2 arah…………………………………………………..

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan terlepas dari pusat
kegiatan komersial yang disebut pasar. Sejarah pasar diawali pada zaman
pra sejarah, dimana saat itu kebutuhan manusia dapat saling dipenuhi
melalui barter. Barter yaitu kegiatan menukarkan barang yang dimiliki
untuk ditukarkan dengan barang yang dibutuhkan.
Secara umum, pasar lebih dikenal sebagai tempat bertemunya
penjual dan pembeli. Dalam konsep ekonomi pasar menggambarkan
transaksi antara penjual dan pembeli baik jasa maupun barang yang
dibutuhkan. Pasar juga dapat dikatakan sebagai tempat berputarnya uang,
dikatakan sebagai tempat berputarnya karena di pasar terjadi transaksi
antara pembeli dengan penjual. Kemudian penjual juga melakukan
transaksi kepada penjual lainnya untuk menambah barang dagangannya.
Terbentuknya pasar juga diawali oleh semakin banyaknya
kebutuhan manusia serta kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini
memudahkan semua pekerjaan manusia. Pekerjaan yang dahulunya harus
dilakukan secara manual dan harus menunggu lama untuk menghasilkan
suatu barang, kini semuanya sudah semakin canggih dan cepat. Hal inilah
yang menyebabkan kebutuhan manusia semakin hari semakin meningkat.
Dengan adanya pertumbuhan teknologi yang semakin cepat dan
pesat, masyarakat menjadi mudah untuk melakukan transaksi. Dalam
aspek pasar kemajuan teknologi ini juga sangat berperan penting dalam
sistem transaksi. Peran penting ini dikarenakan masyarakat di desa bisa
menjual hasil kebun maupun kerajinannya melalui distributor yang akan
menjualnya di pasar tradisional yang ada di kota.
Masyarakat mengenal pasar terbagi menjadi pasar tradisional dan
pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat jual beli yang dimana
terjadi interaksi secara langsung antara penjual dan pembeli. Sedangkan

1
pasar modern adalah pasar dimana seorang pembeli bisa memilih sendiri
apa saja yang dibutuhkannya kemudian transaksi hanya terjadi di satu
tempat yang disebut kasir.
Surabaya merupakan kota besar yang ada di Indonesia, sehingga
kota Surabaya memiliki banyak tempat untuk berbelanja. Baik pasar
tradisional maupun pasar modern tersebar luas di seluruh penjuru kota
Surabaya. Semua pasar yang ada di kota Surabaya ini memiliki nama serta
ciri-cirinya masing-masing. Salah satunya adalah Pasar Jongkok, pasar
yang terletak di jalan Wonokromo. Sebutan Pasar Jongkok atau Pasar
Maling ini timbul karena barang-barang yang dijual di pasar ini tidak
memiliki surat-surat yang sah, misalnya handphone. Mereka hanya
menjual sebuah handphone tanpa kotak, buku panduan, serta kelengkapan
lain seperti yang seharusnya didapat ketika membeli sebuah handphone
dari toko resmi. Akan tetapi pasar ini juga memiliki beberapa pedagang
yang menjual barang-barang baru maupun pedagang yang menerima
sistem tukar tambah. Terutama pada produk handphone dan jam tangan.
Pasar yang telah ada sejak tahun 1992 ini terkenal dengan barang-
barang bekas dan harga yang relatif murah. Pasar ini juga memiliki
sebutan lain, yaitu “Misbar”, begitu cuaca gerimis dan hujan pasar ini
tidak beroperasi karena tempatnya yang tidak berupa gedung melainkan
sebuah tenda-tenda kecil para pelapak. Pasar ini memiliki potensi sebagai
pasar tradisional di Surabaya, karena barang-barang yang dijual memiliki
harga yang relatif murah. Pengunjung bisa mendapatkan barang yang
dibutuhkan baik dalam kondisi bekas maupun baru tanpa perlu merogoh
kocek terlalu dalam asal tidak takut untuk bernegoisasi mengenai harga.
Oleh karena itu Pasar Jongkok atau Pasar Maling ini menjadi pusat belanja
masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Dalam hal pengelolaannya, Pasar Jongkok dikelola oleh swasta
atau perorangan, dimana pedagang di Pasar Jongkok membayar iuran
harian dan iuran bulan untuk tetap berjualan di daerah tersebut. Alasan

2
para pedagan membayar iuran tersebut untuk membayar uang kebersiham,
keamanan serta cara untuk mendapatkan stand yang strategis.
Setiap malam, pasar ini selalu dipadati oleh para pelaku pasar.
Kepadatan ini juga dikarenakan lokasinya yang berada di samping stasiun
Wonokromo. Jadi tak heran apabila pasaar ini setiap malam selalu ramai
dan dipadati oleh para pelaku pasar. Pasar ini beroperasi hanya ketika
malam hari saja. Oleh sebab itulah masyarakat menyebutnya Pasar
Maling, karena yang dijual adalah barang-barang resmi tetapi tidak
memiliki surat-surat serta kelengkapan yang sah.
Akibat dari keramaian pasar ini, lalu lintas di sekitar jalan
Wonokromo selalu terlihat padat dan macet. Hal ini disebabkan karena
lahan parkir yang digunakan menggunakan badan jalan sehingga
menghambat arus lalu lintas dari arah jalan Wonokromo menuju jalan
A.Yani Surabaya. Meskipun dinilai menyebabkan kemacetan, peniadaan
atau pembubaran pasar ini dirasa tidak benar. Karena dengan adanya
pasar ini tingkat pengangguran di kota Surabaya dapat berkurang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengelolaan Pasar Jongkok terhadap berlangsungnya
kegiatan usaha di Pasar Jongkok?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap adanya Pasar Jongkok
Wonokromo Surabaya?
3. Bagaimana dampak Pasar Jongkok Wonokromo terhadap lalu lintas di
Jl.Wonokromo Surabaya ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Pasar Jongkok Wonokromo
Surabaya.
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap adanya Pasar
Jongkok Wonokromo Surabaya.
3. Untuk mengetahui dampak lalu lintas dari adanya Pasar Jongkok
Wonokromo Surabaya.

3
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Kegunaan teoritik
a. Hasil ini dapat digunakan sebagai penjabaran dari teori-teori yang
ada yang berkenaan dengan pelaksanaan pengelolaan pasar
sehingga apabila terjadi ketidak sepadanan antara teori dan praktik,
maka hal ini dapat dijadikan acuan bagaimana kedepannya.
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan bagi
pihak-pihak tertentu guna menjadikan karya tulis ini sebagai acuan
untuk penelitian lebih lanjut.
2. Kegunaan praktis
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang Pasar Jongkok
Surabaya.
b. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat
yang belum mengenal Pasar Jongkok Surabaya.
E. DEFINISI KONSEP
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lebih mudah
dipahami agar tidak terjadi kesalah pahaman dan perbedaan penafsiran,
maka perlu dijelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam
penelitian ini, antara lain :
1. Manajemen
Manajemen adalah kekuatan yang menggerakan suatu usaha serta
bertanggung jawab atas sukses maupun gagalnya suatu usaha untuk
mencapai suatu hasil melalui kerja sama dengan orang lain.1
Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan
tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam organisasi
dengan sebaik mungkin. Dalam organisasi terkandung unsur kelompok
manusia. Oleh sebab itu manajemen biasanya digunakan dalam
hubungan usaha suatu kelompok manusia, walaupun manajemen bisa

1
Munir M, 2006, Manajemen Dakwah,Jakarta, Prenada Media, Hal 10

4
diartikan pula sebagai usaha-usaha individu untuk mewujudkan suatu
tujuan tertentu.2
2. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, baik jasa
maupun barang yang ditawarkan oleh penjual atau penyedia kepada
pembeli atau konsumen. Pasar juga merupakan tempat terjadinya
perpindahan kepemilikan barang dari seorang penjual kepada
pembeli.3
3. Pasar Jongkok
Pasar Jongkok adalah pasar malam yang berlokasi di
Jl.Wonokromo Surabaya. Pasar ini hanya buka pada malam hari oleh
sebab itu pasar ini memiliki sebutan lain yaitu Pasar Maling. Pasar ini
menyediakan pedagang yang menjual barang-barang bekas, baru,
maupun sistem tukar tambah. Pasar ini beroperasi sekitar pukul 19.00
sampai pukul 03.00 pagi.
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan ini di paparkan dengan tujuan untuk
memudahkan penulisan dan pemahaman. Oleh karena itu, penulisan proposal
skripsi ini di bagi dalam beberapa bab, pada tiap-tiap bab menghubungkan
antara bab I dengan bab-bab berikutnya. Dalam penelitian ini, peneliti
membagi sistematika pembahasan menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama merupakan bab pendahuluan, bab ini terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, dan sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN TEORITIK
Bab kedua merupakan kajian teoritik, bab ini terdiri dari peneliti yang
terdahulu yang relevan, kerangka teori, dan paradigma penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN

2
Pandji Anoraga, 1997, Manajemen Bisnis, Jakarta, PT. Rineka Cipta, hal.109
3
Fandy Tiptono, 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, CV. Andi Offset, Hal.59

5
Bab ketiga merupakan metode penelitian. Bab ini terdiri dari
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, tahap-tahap penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab keempat merupakan hasil penelitian. Bab ini terdiri dari gambaran
umum, penyajian data, dan analisis data.
BAB V PENUTUP
Bab kelima merupakan penutup. Bab ini terdiri dari kesimpulan, saran,
keterbatasan penelitian, dan rekomendasi penelitian.

6
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. PENELITIAN TERDAHULU
Isma melakukan penelitian tentang jual beli handphone di Pasar
Wonokromo dengan judul skripsi “Analisis Hukum Islam Pada Jual Beli
Handphone Rusak di Pasar Wonokromo”. Penelitian yang dilakukan oleh
Isma bertujuan untuk mengetahui hukum-hukum Islam tentang jual beli
handphone rusak dan praktik jual beli di Pasar Wonokromo.
Adapun yang membedakan penelitian Isma dengan penelitian ini
adalah Isma fokus terhadap praktik jual beli di Pasar Wonokromo,
sedangkan penelitian ini lebih fokus terhadap pengelolaan Pasar
Wonokromo.
Penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian
ini lebih fokus terhadap tiga pembahasan sesuai dengan rumusan masalah.
Pertama, membahas tentang pengolahan Pasar Jongkok Wonokromo
Surabaya. Kedua, tentang bagaimana tanggapan masyarakat terhadap
adanya Pasar Jongkok Wonokromo. Ketiga, tentang dampak adanya Pasar
Jongkok Wonokromo terhadap lalu lintas di Jl.Wonokromo.
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
kesamaan praktik dan lokasi penelitian yang sama, yaitu penelitian di
Pasar Jongkok Wonokromo Surabaya.
B. KERANGKA TEORI
1. Pasar
a. Pengertian Pasar
Pasar adalah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan social dan infrastruktur dimana usaha menjual barang,
jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang

7
sah yang disebut uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Hal ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pembeli untuk menukar barang yang disediakan oleh penjual
dengan uang.
b. Macam-Macam Pasar
Secara garis besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi
enam macam, yaitu pasar menurut jenis barang, waktu bertemunya
penjual dan pembeli, luas kegiatan distribusi, fisik pasar serta
menurut bentuk dan strukturnya. Berikut ini adalah pembahasan
macam-macam pasar tersebut.

1. Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan


Pasar menurut barang yang diperjualbelikan dibedakan
menjadi dua, yaitu pasar barang konsumsi dan pasar factor
produksi.

a. Pasar Barang Konsumsi adalah pasar yang


memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk
memnuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang
diperjualbelikan pada pasar konsumsi dapat langsung
digunakan oleh konsumen. Contoh barang yang dijual di
pasar barang konsumsi adalah beras, tekstil, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan pasar kelontong.

b. Pasar Faktor Produksi adalah pasar yang


memperjualbelikan beberapa faktor produksi yang berguna
bagi kelancaran faktor produksi, seperti tembakau, beras,
kopi, minyak bumi, tembaga, balai latihan kerja, mesin
cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini,
pengusaha berperan sebagai pembeli, sedangkan

8
penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan
pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor
produksi alam,pasar faktor produksi tenaga kerja, dan
pasar faktor produksi modal.

c. Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan bertemunya


calon penjual dan calon pembeli faktor produksi alam.
Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang
diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu
hanya untuk megadakan perjanjian jual beli. Adapun pasar
yang menerapkan sistem ini adalah pasar tembakau di
Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brazil), dan
pasar karet di New York (Amerika Serikat).

d. Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang


menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu diberikan kepada
para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan
dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga
kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa
tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara
pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja.
Misalnya bursa tenaga kerja.

e. Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang


mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal
yang berjangka waktu panjang. Modal yang
diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga.
Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh
pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia
yang merupakan gabungan dari BEJ dengan BES.

9
2. Pasar Menurut Waktu Bertemunya penjual dan Pembeli
Pasar menurut waktu bertemunya penjjual dan pembeli
dibedakan menjadi lima macam, yaitu pasar kaget, pasar harian,
pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan. Adapun
penjelasan mengenai macam-macam pasar ini, yaitu :
a. Pasar Kaget
Pasar kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika
terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar
kaget yaitu perayaan ulang tahun suatu daerah terdapat
pasar malam, dan sebagainya.
b. Pasar Harian
Pasar harian merupakan pasar yang setiap harinya
selalu. terjadi kegiatan jual beli, barang-barang yang
dijual di pasar ini adalah barang kebutuhan sehari-hari.
Seperti sayur-sayuran, buah-buahan, beras, dan daging.
c. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar dimana penjual dan
pembeli hanya bertemu seminggu sekali. Contoh dari
pasar ini adalah pasar kliwon, pasar legi, pasar pahing,
pasar pon, pasar wage.
d. Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan
hamya satu bulan sekali, barang-barang yang dijual di
pasar ini adalah barang-barang tertentu. Akan tetapi,
pasar jenis ini sudah mulai jarang untuk ditemui, kecuali
di daerah-daerah tertentu. Contoh barang yang diperjual
belikan di pasar ini adalah pasar hewan

10
e. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan
hanya setahun sekali ketika menjelang hari besar, para
pedagang di pasar ini juga menjual dan memperkenalkan
produk-produk baru. Contoh pasar ini, yaitu Pekan Raya
Jakarta, Pasar Malam Sekaten di Surakarta dan
Yogyakarta, serta Pekan Semalam dilaksanakan setiap
bulan Syawal.

3. Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi


Pembagian pasar menurut luasnya kegiatan distribusi
disebabkan beberapa hal yaitu sifat barang, kelancaran
transportasi, dan jumlah serta penyebaran konsumen yang
membutuhkan barang-barang. Pasar menurut luasnya kegiatan
distribusi dibedakan menjadi empat macam, yaitu pasar
setempat, pasar daerah, pasar nasional, dan pasar internasional.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Pasar Setempat
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang hanya meliputi tempat
tertentu. Barang-barang yang diperjual belikan di pasar
tersebut berupa barang konsumsi sehari-hari. Pasar ini
biasa disebut sebagai pasar local atau pasar tradisional.
b. Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang meliputi wilayah tertentu,
misalnya wilayah kabupaten atau provinsi. Pedagang-
pedagang yang ada di pasar daerah biasanya para
pedagang besar melayani pedagang eceran. Barang-

11
barang yang dijual sebagian besar adalah barang-barang
konsumsi hasil industri.
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang meliputi wilayah suatu
Negara. Barang-barang yang dikonsumsi masyarakat
seluruh Negara seperti barang konsumsi, barang
produksi, surat berharga, saham, valuta asing, dan
modal.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli Negara di seluruh dunia. Barang-
barang yang diperdagangkan di pasar tersebut
merupakan komoditi yang diminati konsumen
internasional
4. Pasar Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan
disebut pasar konkrit atau pasar nyata.
a. Pasar Konkrit (Pasar Nyata)
Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara
langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk
melakukan transaksi jual beli (tawar menawar). Barang-
barang yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas
berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut.
5. Pasar Berdasarkan Manajemen Pengelolaan
a. Pasar tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh
pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya
masyarakat. Tempat usahanya dapat berbentuk toko,
kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang

12
konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional
biasanya dikelola oleh pedagan kecil, menengah dan
koperasi. Dalam pasar ini masih ada sistem penjualan
tawar-menawar.
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak
pemerintah, swasta, dan koperasi yang dikelola secara
modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang
kebutuhan sehari-hari dam barang lain yang bersifat
tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang
jumlahnya besar. Kenyaman belanja bagi pembeli sangat
diutamakan. Biasanya penjual juga memasang label
harga pada setiap barang.
6. Pasar berdasarkan Manajemen Pelayanan
a. Pasar Swalayan (Supermarket)
Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan
barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa
memilih sendiri secara langsung apa yang akan
dibelinya. Biasanya dalam pasar ini menjual barang
kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik.
b. Pertokoan (Shopping Centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan
pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya
atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus
pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yaitu
perumahan dan pertokoan, sehingga dapat dijadikan
tempat tinggal pemiliknya maupun penyewa.
c. Mall atau Plaza atau Supermall
Mall atau plaza atau supermall adalah tempat atau
bangunan usaha yang lebih besar yang dimiliki atau
disewakan baik pada perorangan, kelompok masyarakat

13
tertentu ataupun koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi
sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung
bioskop, dan lain sebagainya.

2. Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan
kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang
menghasilkan laba.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari
penjualan dapat diperoleh laba serta memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat
mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya suatu proses
penjualan, yaitu :
a. Kondisi dan kemampuan si penjual
b. Kondisi pasar
c. Modal
d. Kondisi Organisasi Perusahaan
e. Faktor lain
Faktorr-faktor lainnya seperti periklanan, peragaan, kampanye,
pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan4

4
Abdul Halim, 2013, Makalah Manajemen Pemasaran, dipublikasikan pada tanggal 4 Februari
2014 pada http://www.academia.edu/5141422/makalah_manajemen_pemasaran

14
3. Pembelian
Pembelian adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua belah
pihak dengan cara menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan
alat penukaran yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam
transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi penawaran
antara penjual dan pembeli hingga mendapatkan kesepakatan harga
yang disepakati oleh kedua belah pihak.5

5
Yosua, 2013, Pengertian Pembelian, diakses pada tanggal 7 Februari 2014 dari
http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-pembelian

15
DAFTAR PUSTAKA

Munir M, 2006, Manajemen Dakwah,Jakarta, Prenada Media, Hal 10

Pandji Anoraga, 1997, Manajemen Bisnis, Jakarta, PT. Rineka Cipta, hal.109

Fandy Tiptono, 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, CV. Andi Offset, Hal.59

Abdul Halim, 2013, Makalah Manajemen Pemasaran, dipublikasikan pada


tanggal 4 Februari 2014
http://www.academia.edu/5141422/makalah_manajemen_pemasaran

Yosua, 2013, Pengertian Pembelian, diakses pada tanggal 7 Februari 2014 dari
http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-pembelian

16

Anda mungkin juga menyukai