Sulistiawati
18/432308/PBI/01566
Kontrol positif dari Lac Operon oleh CAP dan AMP Siklis
Model Operon, oleh Jacob dan Monod ditujukan untuk menjelaskan induksi
dari biosintesis dari enzim yang dilibatkan dalam pemanfaatan laktosa ketika gula
ini ditambahkan ke medium tempat tumbuhnya sel-sel E. coli. Adanya glukosa,
diketahui untuk mencegah induksi dari lac operon, sebaik enzim pengontrol
operon lain yang dikandung di dalam katabolisme karbohidrat (misalnya operon
arabinosa dan galaktosa). Kejadian ini disebut represi katabolit (atau efek
glukosa), yang dengan jelas berkembang untuk memastikan bahwa glukosa
dimetaboliskan ketika tersedia, dalam pilihan lain kurang efisien, sumber energi.
Represi katabolit dari lac operon sekarang dikenal untuk dimediasi oleh
kontrol positif dari transkripsi oleh suatu pengatur (regulator) protein yang disebut
CAP (Catabolit Activator Protein) dan suatu efektor mollekul kecil yang disebut
AMP siklik (adenosa-3’-5’-fosfat). CAP biasanya juga disebut protein reseptor
AMP siklik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya lac promotor mengandung
dua sisi yang mengikat terpisah. (1) satu untuk RNA polimerase dan (2) satu lagi
untuk CAP-cAMP kompleks.
CAP-cAMP kompleks harus diikat terhadap sisi ikatannya dalam lac
promotor dalam urutan operon untuk diinduksi. CAP-cAMP kompleks
menggunakan kontrol positif selama transkripsi lac operon. Meskipun mekanisme
pesis dari CAP-cAMP menstimulasi RNA polimerase mengikat promotor masih
tidak pasti, kontrol positifnya transkripsi lac operon dengan kuat dibuat dengan
eksperimen in vivo dan invitro.CAP dikenal memiliki fungsi sebagai dimer seperti
lac reseptor, ia multimerik dalam bigian fungsionalnya.
Hanya CAP-cAMP kompleks mengikat lac promotor, jika cAMP tidak ada
maka, CAP tidak mengikat. cAMP berperan sebagai molekul efektor, menentukan
efek CAP pada transkripsi lac operon. Konsentrasi Intraseluler cAMP peka
terhadap ada atau tidak adanya glukosa. Konsentrasi tinggi glukosa menyebabkan
penurunan tajam pada konsentrasi intraseluler cAMP.