yang sudah tejadi disebut represi. Ketika ekspresi tersebut kembali tersekspresi maka disebut
derepressed. Enzim yang merupakan komponen anabolik seringkali menjadi subjek represi
yang terjadi pada level transkripsi.
Gambar 1.a induksi sintesis enzim membutuhkan gula
laktosa sebagai sumber energi E coli.ketika laktosa
tidak ada, sel mensintesis mensintesis banyak
pemanfaatan laktosa. Ketika sel ditransfer ke
lingkungan yang mengandung laktosa, maka sintesis
enzim yang membeutuhkan laktosa dengan cepat akan
terinduksi. (b) ketika triptofan tidak ada di lingkungan,
E coli mensintesis enzim yang dibutuhkan untuk
biosintesis triptofan. Ketika triptofan ditambhkan maka
biosintesis enzim akan dengan cepat tidak aktif.
Model Operon
Model operon menjelaskan regulasi dari pengkodena gen yang dibutuhkan untuk
penggunanaan laktosa. Transkripsi dari satu atau set dari gen struktural yang berdampingan
diregulasi oleh 2 elemen pengontrol. Elemen pertama yang disebut gen regulator (gen
represor) mengkode protein yang disebut represor dibawah kondisi yang cocok. Represor ini
mengikat pada elemen kedua yaitu operator (sekuen operator). Operator selalu terletak
bersebalahan dengan gen struktual atau gen yang ekspresinya sedang diatur. Ketika represor
terikat pada operator, transkrispsi gen struktural tidak dapat terjadi. Hal ini dikarenakan
pengikatan represor pada operator menghalangi RNA polimerase dari pengikatan promotor
site yang terletak bersebalahan dengan sekuen operator. Operator terletak bersebalahan
dengan promotor dan gen struktural. Unit lengkap yang bersebalahan, termasuk gen
struktural, operator dan promoternya disebut sebagai operon. Peristiwa ini bergantung pada
kehadiran atau ketidakhadiran suatu molekul efektor yang disebut sebagai inducersmolekul
efektor (inducer dan co-represor) berlaku sebagai pengikat pada represor.
Pada kasus operon terinduksi, represor bebas terikat pada operator, menonaktifkan
transkripsi. Ketika molekul efektor (inducer) hadir, maka akan terikat pada represor,
melepaskan represor dari operator. Sehingga penambahan inducer dapat mengaktifkan
transkripsi.
Pada kasus represibel operon. Represor bebas tidak daapt mengikat pada operator.
Hanya repressor-molekul efektor (co represor) kompleks aktif terikat pada operaot. Sehingga
transkripso dari struktural gen pada operon represibble dapat aktif jika tidak ada, dan akan
non aktif jika ada co repressor.
Karena produk dari gen regulator yaitu represor, dapat menonaktifkan transkripsi dari
gen struktural, operon meodel. Hal ini disebut sistem kontrol negatif. Pada kontrol positif,
produk dari gen pengatur dibutuhkan untuk mengaktifkan transkripsi.
allolactose, dihadirkan dari reaksi laktosa yang dikatalis oleh b-galaktosidase. Sekali
dibentuk, allolaktose terikat pada represor menyebaban ikatan tersebut dilepaskan dari
operator sehingga menyebabka induces transkripsi pada z, y, a dan gen struktural.
operator dan mencegah pengikatan RNA polimerasi pada promoter. Transkripsi trp operon
pada keadaan depressed (ketidak hadiran triptofan) 70 kali dibanding hadirnya triptofan.
Gambar. Organisasi triptofan operon pada E
coli. Operon mengandung 5 gen struktura; yang
mengkode enzim yang tergabung dalam
biosintesis triptofan. trpR gen yang mengkode
trp repressor tidak berhubungan dengan trp
operon. Operator pada trp operon berada di
promary promoter (p1). Terdapat 2 transkripsi
terminasi yaitu t dan t.
Positif Kontrol lac Operon oleh CAP dan Cyclic AMP
Ada fenomena yang disebut represi katabolit (efek glukosa) yang menyusun bahwa
glukosa akan dimetabolis ketika ada sehingga lebih efisien energi. Adanya glukosa dapat
mencegah induksi lac operon. Represi katabolit dari lac operon memdiasi kontrol positif
transkripsi dengan proteinpengatur yang disebut CAP dan molekul effektor kecil yang dsebut
AMP siklis. CAP= cyclic AMP protein). Lac promoter mengontrol 2 pemisahan yaitu 1 untuk
RNA polimerase dan 1 untuk CAP-cAMP kompleks.
Gambar. Sintesis katalis adenilsiklase AMP
siklis dari ATP
Hanya kompleks CAP-cAMP yang terikat pada lac promoter; pada ketidakhadiran
cAMP, CAP tidak dapat terikat. cAMP bertindak sebagai molekul efektor, menentukan efek
adri CAP pada transkripsi lac operon. Konsentrasi cAMP intraseluler bergantung ada glukosa.
Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan menurun dengan tajam konsentrasi cAMP. Glukosa
atau metabolit lain dapat menghambat aktivitas adenilsiklase, enzim yang membentuk cAMP
dari ATP. Ketika konsentrasi cAMP turun, CAP tidak dapat mengikat pada lac promoter .
Bagaimana perbedaan operon inducer dan operon represibel?
Pada kasus operon terinduksi, represor bebas terikat pada operator, menonaktifkan
transkripsi. Ketika molekul efektor (inducer) hadir, maka akan terikat pada represor,
melepaskan represor dari operator. Sehingga penambahan inducer dapat mengaktifkan
transkripsi.
Pada kasus represibel operon. Represor bebas tidak daapt mengikat pada operator.
Hanya repressor-molekul efektor (co represor) kompleks aktif terikat pada operaot. Sehingga
transkripso dari struktural gen pada operon represibble dapat aktif jika tidak ada, dan akan
non aktif jika ada co repressor.