Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurkhafifah Jaelani

NIM : 200107501029
Kelas : Pendidikan Biologi A
Mata Kuliah : Genetika Molekuler

TUGAS 1
Tipe Aksi Gen

1. Uraikan yang termasuk Gen Pengatur beserta perannya masing-masing.


2. Berdasarkan adanya gen pengatur yang mengendalikan kerja gen struktural, berarti tidak
semua jenis protein senantiasa dapat disintesis oleh gen struktural. Hanya pada saat kondisi
tertentu saja dapat disintesis. Berikan contoh protein tersebut dan kondisi yang
memungkinkan untuk dapat disintesisnya suatu protein. Selamat menganalisa.

JAWABAN
1. Gen pengatur adalah gen yang meregulasi ekspresi gen yang lain. Terdapat dua sistem
pengendalian ekspresi gen, yaitu: pengendalian positif dan negatif. Pengendalian positif pada
suatu operon dimana operon diaktifkan oleh produk gen regulator. Sebaliknya, pengendalian
negatif berarti operon tersebut dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator.
Pengendalian positif membutuhkan protein untuk terjadinya transkripsi, sedangkan
pengendalian negatif membutuhkan protein untuk menghambat terjadinya transkripsi.
Adapun produk gen regulator ada dua macam yaitu: aktivator dan represor. Aktivator
berperan dalam pengendalian secara positif, sedangkan represor berperan dalam
pengendalian secara negatif. Produk gen regulator bekerja dengan cara menempel pada sisi
pengikatan protein regulator pada daerah promoter gen yang diaturnya. Pengikatan aktivator
atau represor pada promoter ditentukan oleh keberadaan molekul efektor yang biasanya
berupa molekul kecil seperti asam amino, gula dan metabolit serupa lainnya. Molekul efektor
yang mengaktifkan ekspresi gen disebut induser. Sedangkan yang bersifat menekan ekspresi
gen disebut represor.
2. Gen struktural beserta situs pengontrolan yang mengatur kecepatan transkripsi gen tersebut
disebut operon. Gen-gen yang mengelompok menjadi operon ini umumnya mengkode
beberapa protein yang diperlukan untuk fungsi yang saling berkoordinasi, misalnya beberapa
enzim yang diperlukan untuk biosintesis asam amino tertentu, atau beberapa enzim yang
bekerja bersama-sama dalam satu jalur metabolisme tertentu. Operon yang paling sederhana
terdiri dari satu gen struktural dan satu promotor yang berperan sebagai situs pengikatan
RNA polimerase. Operon ini bersifat konstituitif, artinya diekspresikan secara terus-menerus.
Beberapa operon sederhana mungkin diregulasi oleh suatu atenuator, yang mengkodekan
struktur RNA yang dapat mengakibatkan RNA polimerase menghentikan proses transkripsi
lebih awal. Sebagain besar operon pada bakteri terdiri dari banyak gen struktural dan situs
pengontrol. Pada bakteri, banyak operon mengandung lebih dari satu gen struktural atau
sistron. Operon-operon polisistronik ini akan mendiskripsi menjadi satu mRNA tunggal. Tiap
daerah pengkode protein pada mRNA ditentukan oleh kodon start-nya sendiri sintesis protein
diterminasi. Operon pada eukariota biasanya bersifat monosistronik, yaitu hanya
mengandung sebuah gen. Regulon adalah sekelompok operon yang ekspresinya dikontrol
oleh sebuah protein regulon letaknya umumnya tidak bersebelahan.
Contohnya:
a. Operon lac merupakan suatu sistem model yang baik untuk sejumlah konsep regulasi gen
pada prokariota. Operon ini terdiri dari tiga gen struktural (lacZ, lacY, dan lacA) dan tiga
situs pengontrol (lacCRP, lacP1, dan lacO). Gen-gen struktural lacZ, lacY, dan lacA,
secara berurutan mengkodekan enzim β-galaktosidase, permease, dan transasetilase
Katabolisme (pemecahan) laktosa sangat membutuhkan protein ini. Situs pengontrol
lacCRP, lacP1, dan lacO secara berurutan merupakan situs pengikatan untuk protein
reseptor cAMP, RNA polimerase, dan represor laktosa. Ekspresi operon lac operon akan
terhambat, bahkan walau ada laktosa, apabila dalam medium terdapat glukosa.
Penghambatan seperti ini dinamakan “represi katabolit”, terjadi karena rendahnya
konsentrasi cAMP yang disebabkan oleh cukupnya kadar glukosa di dalam medium.
Apabila ke dalam medium ditambahkan cAMP berlebih, maka represi akan hilang,
walaupun glukosa masih ada. Kemampuan cAMP mengaktifkan ekspresi operon lac
disebabkan oleh interaksi cAMP dengan protein yang disebut CRP (for cAMP receptor
protein) atau CAP (catabolite activator protein). Kompleks cAMP-CRP akan berikatan
dengan sekuens operon lac yang berada di-upstream dari tempat pengikatan RNA
polimerase, dan menstimulasi aktivitas RNA polimerase sampai 20-50 kali lipat.
b. Operon trp mengkode protein-protein yang berperan dalam biosintesis triptofan (trp),
Kelompok gen ini, seperti halnya operon lac, diregulasi oleh represor yang berikatan
dengan sekuens operator. Aktivitas represor trp untuk mengikat sekuens operator akan
diperkuat apabila ia terikat dengan triptofan. Dalam hal ini, triptofan disebut sebagai
korepresor. Karena aktivitas represor trp untuk mengikat sekuens operator akan diperkuat
dengan adanya triptofan, maka dapat dikatakan kecepatan ekspresi operon trp ditentukan
oleh banyaknya triptofan di dalam sel. Apabila triptofan terdapat dalam konsentrasi
cukup tinggi, maka ekspresi operon trp akan dihambat, sehingga biosintesis triptofan pun
terhambat. Mekanisme seperti ini disebut regulasi negatif terhadap ekspresi gen.
Sebaliknya pada operon lac, adanya laktosa justru akan mengaktifkan ekspresi operon,
jadi laktosa berfungsi sebagai induktor. Mekanisme seperti ini disebut regulasi positif.
Operon trp mengandung lima gen struktural, yaitu: trp-E, trp-D, trp-C, trp-B, dan trp-A,
yang mengkode enzim triptofan sintetase. Disamping itu operon trp juga mengandung
sebuah sekuens promoter tempat RNA polimerase terikat pada saat inisiasi transkripsi,
dan sebuah gen represor (trp R) yang mengkode protein represor trp. Protein represor ini
yang nantinya akan berikatan dengan sekuens operator, dan menghalangi terjadinya
transkripsi. Pada operon lac, allolaktotase/laktosa yang berikatan dengan protein represor
akan menginaktifkan represor, sehingga transkripsi dapat berlangsung. Sebaliknya pada
operon trp, pengikatan triptofan pada protein represor justru akan menghalangi terjadinya
transkripsi.
c. Operon ara melibatkan tiga enzim yang dikode oleh tiga gen berurutan, yaitu araB, araA,
dan araD. Aktivitas transkripsi ketiga gen tersebut diatur oleh gen keempat yaitu araC.
Lokus araC dan araBAD ditranskripsi dengan arah yang berlawanan oleh suatu daerah
promotor sentral. Aktivitas ipromotor araC (Pc) maupun promotor araBAD (PBAD)
distimulasi oleh CAP-cAMP. Operon ara mempunyai dua operator yaitu araO1
(mengendalikan araC) dan araO2 (mengendalikan araBAD). Operator araO2 terletak
cukup jauh dari promotor PBAD (pada posisi-265 dan -294) tetapi masih mampu
melakukan pengendalian transkripsi. Sisi pengikatan CAP terletak sekitar 200 bp
disebelah hulu dark promotor ara. Protein araC (dikode oleh araC) mempunyai 3 daerah
pengikatan yaitu pada araO2, araOl, dan pada aral yang dapat dibedakan menjadi dua
sub-bagian yaitu aral1 dan aral2.
d. Operon gal pada E. coli terdiri atas tiga gen struktural, yaitu galE, galT, dan galK yang
ditranskripsi dari dua promotor yang saling tumpang tindih pada sisi sebelah hulu dari
galE. Operon ini selain bertanggung jawab dalam metabolisme galaktosa sebagai sumber
karbon, juga berperan dalam mengubah UDP-glukosa menjadi UDP-galaktosa pada
waktu tidak ada galaktosa. Meskipun transkripsi kedua promotor gal dapat diinduksi oleh
galaktosa, tetapi produk galE dalam aras dasar selalu dibutuhkan pada saat tidak tersedia
galaktosa. Operon gal juga diatur oleh sistem represi katabolic. Pada saat konsentrasi
cAMP tinggi, kompleks CAP-cAMP akan menstimulasi transkripsi dari promotor
pertama sekaligus menekan promotor kedua sehingga terbentuk produk gen-gen
struktural operon gal. Sebaliknya, jika bakteri ditumbuhkan dalam medium yang
mengandung glukosa, sehingga konsentrasi cAMP rendah, maka transkripsi dimulai dari
promotor kedua yang terletak disemailah hulu promotor pertama. Keadaan ini
menyebabkan disintesisinya enzim-enzim gal pada aras dasar (basal level). Kedua
promotor gal tersebut dikendalikan secara negatif oleh produk gen galR yang tidak terikat
dengan operon gal.

Anda mungkin juga menyukai