Anda di halaman 1dari 4

TERJEMAH TAREKAT AL-QADIRIYAH AL-ARAKIYAH

SUDAN

Nama:
Dia bernama Abdullah bin Sayid Dafaullah bin Sayyid Ahmad Muqbil
Kunyah:
Panggilannya Abu al-Batul, itu adalah anak perempuannya. Sebagaimana dalam syiir al-
Arakiyin yang popular dengan nama walad Abu Marwah.
Al-Araki Abu al-Batul tidak ada masalah
Yang mempunyai Jenggot yang memancarkan cahaya
Beliau juga dipanggil dengan Abu Abuwwat karena menjadi bapak secara ruh. Juga
dipanggil Nusaibah bagi anak-anaknya.
Penisbatan:
Nama al-Araki suatu dinisbahkan kepada suku al-Araki yang asalnya suku syarif
(keturunan sy. Hasan). Lalu dinisbahkan kepada al-Arakiy karena beberapa sebab:
Pertama, Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Ishaq Syaikh Muhammad al-Nil 1, bahwa
Sayyid Muhammad Nafi saat kedatangaannya dari tanah suci. Karena permusuhan yang
dialami oleh keluarga Nabi saw (Ahlu Bait) yang digencarkan oleh para dinasti
Abbasiyah yang sebelumnya didahului oleh para pengikut dinasti Umayyah. Hingga
membuat mereka pergi ke Sudan Barat. Tepatnya di daerah Arak. Di tanah Arak ini
banyak sekali suku-suku yang menghormati para Ahlu Bait, para ulama dan tokoh agama.
Kemudian bertemu dengan sepupu mereka bernama Sayyid Salamah, putra Sayyid Rafi’,
Sayyid Amir, Sayyid Husain.
Kedua, sebagaimana yang disebutkan oleh Khalifah al-Quthb Syaikh Dafaullah al-
Mashawin paman dari Syaikh Hasan bin Syaikh Ahmad al-Naji. 2 Paman Abdullah al-
Araki setelah berniat pulang dari Madinah al-Munawwarah ke negeri Sudan, mengambil
nasab mulianya dari buku nasab syarif di kota Madinah di bawah masa kezaliman al-
Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi, beliau mendapati kakeknya yang bernama Muhammad Nafi’
pergi dari kota Madinah lantaran kezaliman al-Hajjaj bin Yusuf menuju kota Fes Maroko.
Salah satunya daerah Sudan, di sana ia mempersunting putri Hasan al-Ma’arik yang
menjadi sumber rujukan nisbah suku yang di daerah Suduwan.
Ketiga, menurut Mutasarrij, a. sebagaimana dalam bukunya yang mengumpulkan untaian
kata-kata yang dihimpun dan divetak tahun 1935 M. Seorang Syarif dari Hadramaut ke

1
Al-Nafahât al-Zakiyyah fî Manâqib al-Tharîfiyyah hal. 37.
2
Manuskrip Nasab al-ʻArakiyîn
Sudan hingga bercampur baur dengan orang-orang al-Arakiyin. Beliau tinggal di Sumur
Sarar yang dekat dari daerah Bara. Syarif tersebut dinamai dengan Sayyid Muqbil. Beliau
menikahi pemudi dari suku Araki. Yang pada akhirnya menjadi satu suku yakni Araki.
Selain itu ada riwayat lain yang menyatakan bahwa kata Araki merupakan sebuah nisbah
kepada negeri Iraq. Versi ini kata Araki merupakan serapan perubahan dari Iraqiyin.
Riwayat ini dapat ditemukan pada seorang manuskriptor, Amin Muhammad Zain. 3 Para
penguasa Abbasiyah membunuh banyak sekali para syarif. Sebagian di antaranya
dijebloskan ke dalam penjara hingga ajal menjemput. Ini dilakukan lantaran mereka takut
para imam Syiah melengserkan kekuasaan mereka bagi para syarif.
Gelar:
Beliau dipanggil dengan panggilan yang begitu banyak.
Di antaranya: Imam Ahlusunnah, Syaikh al-Islam al-Wariʻ al-Zahid al-Nasik, yang
mempunya Makrifat sempurna dengan ilmu-ilmu syariah dan hakikat, Salik menuju jalan
kebahagian para salaf dan penyempurna orang-orang belakangan. Semua orang
bersepakat atas keutamaan dan kealimannya. Beliau adalah tokoh pada zamannya.
Mengikuti para wali besar yang menjadi panutan. Mereka orang-orang bahagia, seorang
wali quthb, yang menjadi panutan dalam dua ilmu yakni fikih dan tasawuf. Itulah yang
menjadi lima inti yang diterima oleh semua kalangan. Dikenal dengan kesalehan dan
kealimannya, ibadahnya, ketakwaannya, kemuliannya, dan menjadi mursyid para salik.
Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Hamid Abu Asha Syaikh al-Hasan al-Qurasyi:
Kelahiran dan Pertumbuhan:
Beliau dilahirkan kurang lebih pada abad 15 M di kota Ubaid Diri. 4 Bunda beliau
bernama Hadiyah binti Atef Jemiabiah. 5 Beliau besar di lingkungan yang saleh dan
terjaga dari kemaksiatan yang sangat mendukung dengan suasana keilmuan. Lingkungan
tersebut sangat berpengaruh pada kepribadian beliau. Sehingga beliau mampu selesai
hafal al-Quran sejak belia di bawah asuhan ayahanda. Lalub berguru kepada Syaikh
Ishaq.6 Beliau juga berguru kepada Syaikh Khalil dalam bidang tafsir, hadis dan segala
macam ilmu keagamaan juga kepada Syaikh Hamd al-Nil.
Beliau juga murid dari Syaikh Abdurrahman bin Jabir al-Arbaini yang mana semua
muridnya mencapai derajat quthb dalam ilmu dan keagamaan.
Syaikh Abdullah bin Dafaullah al-Araki telah melaksanakan peran penting dalam
memindahkan madrasah putra-putra Jabir ke daerah al-Jazirah. Yang mana daerah
tersebut merupakan daerah yang sangat penting dalam polnitik dan sosial. Tepatnya
terletak di Sinar yang terdapat kerajaan al-Faunj yang konon dahulu menguasai negeri

4
Kampung utara al-jaili dekat dengan Wad Ramli
5

6
Al-Nafahât al-Zakiyyah fî Manâqib al-Thariqiyyah hal. 151
Sudan di zamannya. Jasa Syaikh Abdullah al-Araki tidak hanya mencakup dalam negeri
saja namun juga menembus luar negeri seperti al-Hijaz. Beliau tinggal di Hijaz mendapat
kedudukan tinggi dalam bidang keilmuan dan kerohanian. Profesor Yahya Muhammad
Ibrahim7 menceritakan tentang madrasah putra Jabir bahwa Abdurahman bin Jabir belajar
fikih dan semua disiplin ilmu setelah saudaranya hingga menyelesaikannya kepada Khalil
sebanyak 40 kali khataman. Lanjutnya, peninggalannya sangat nampak bagi kita lebih
banyak jika kita melihat kepada para muridnya yang mencapai derajat quthb. Syaikh Ajib
mengangkat Abdullah al-Araki sebagai mufti. Tugas tersebut dijalankan dengan penuh
kehormatan dan kebersihan karena beliau memiliki kecerdasan.
Nasab dan Urgensinya
Mengenal nasab secara mendetail merupakan termasuk sesuatu sangat penting yang
patuut diperhatikan. Selain itu sebagai sarana menjaga kemurniannya. Sebab ilmu waris
bergantung pada ilmu nasab yang mana menjadi separuh ilmu waris. Misalnya saja
hingga tidak tahu orang-orang yang dapat menghalangi bagian waris. Sama halnya juga
dengan mengenal para kerabat yang mana agama sangat menganjurkan untuk
mengetahuinya, sebagaimana termuat baik dalam al-Quran maupun hadis dan ijmak
ulama.
2 :‫﴿واتقوا الله الذي تساءلون به والرحام﴾ النساء‬ ‫فقال جل من قائل‬
Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab musnad-nya, begitu juga al-Turmudzi dan al-
Hakim dari Abu Hurairah ra,
‫))تعلموا من أنسابكم ما تصلون به أرحامكم فإن صلة الرحححم محبححة فححي الصححل مححثراة فححي‬
))‫المال منسأة في الثأر‬
belajarlah dari nasab-nasab kalian sesuatu yang bisa menyambungkan kekerabatan
kalian.
Nasab merupakan salah satu dari lima pokok inti yang disepakati seluruh ajaran untuk
dijaga. Sebagaimana ungkapan syair:
‫ومثلها عقل وعرض قد وجب‬ * ‫وحفظ الدين ثم النفس من مال نسب‬
Menjaga nasab disyariatkan oleh Allah swt melalui pernikahan dan pelarangan zina dan
hukuman-hukumannya. Oleh karenanya Rasulullah saw bersdabda8:
((‫))ليس من رجل ادعى لغير أبيه وهو يعلمه إل وكفر‬
9
((‫ ))لارقبوا عن أباءكم فمن رغب عن أبيه فهو كفر‬:‫وقال ﷺ‬
10
((‫ ))منادعىإلىغير أبيه وهو يعلم أنه غير أبيه فالجنة عليه حرام‬:‫وقال ﷺ‬

7
Târîkh al-Taʻlîm al-Dînî fî al-Sûdân hal. 115 Dar al-Jil Lebanon
8

9
11
((‫ الطعن في النسب والنياحة على الميت‬:‫ ))اثنتان في الناس هما بهم كفر‬:‫وقال ﷺ‬
Oleh karena itu di sini akan disebutkan nasab Syaikh Abdullah al-Araki yang diwarisi
oleh para penerusnya hingga saat ini. Nasab tersebut telah dinukil dari buku daftar para
syarif oleh beliau sendiri. Berikut nasab beliau:
Saya Abdullah al-Araki bin Syaikh Dafaulllah bin Sayyid Ahmad Muqbil bin Sayyid
Muhammad Nafi’ bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Salamah bin Sayyid Ahmad bin
Sayyid Badr bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Hasan bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Amir
bin Sayyid Husain bin Sayyid Ismail bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Ibrahim bin Sayyid
Imam Musa al-Kadzhim bin Imam Ja’far al-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin
Sayyid Ali Zainal Abidin bin Sayyid Imam –yang popular dengan penghulunya para imam
dan pemimpin mereka- Abu Abdullah al-Husain, Syahid Karbala ra putra dari Fathimah
al-Zahra’ putri Rasulullah Muhammad saw.
Inilah nasab yang disepakati kesahihannya yang telah dilestarikan oleh nenek moyang
kami dengan menghafalkannya. Di antara mereka ada yang membuatnya syair seperti
Sayikh Tharifi bin Syaikh Yusuf.

10

11

Anda mungkin juga menyukai