Pendahuluan
Gambar 1. MP 89 Pulverizer
1
LEARNING GUIDE
Sistem Pulverizer, yang memasok, menggiling dan menyalurkan batubara
serbuk dengan media udara atau dimana udara dibawa masuk ke dalam
sistem, haruslah menyediakan suatu cara tertentu untuk mengisolasi sistem
tersebut dan memperkenankan suatu media inerting masuk ke dalam area
tertentu di dalam sistem tersebut
Sebagai media inerting digunakan gas CO2 (Carbon dioxide) untuk Unit 1-2,
sedangkan untuk Unit 3-4 digunakan media uap (steam). Carbon dioxide /
Steam digunakan untuk menggantikan udara yang kaya oksigen di dalam mill.
Dengan demikian maka kebakaran akan dapat dihindari. Material yang
membara di dalam mill tidak dapat sepenuhnya dipadamkan dengan proses
inerting. Oleh karena itu, proses pembersihan batubara di dalam pulverizer
dilakukan dengan proses swirling dalam atmosfer inert untuk mengurangi
bahaya ledakan. Proses ini tidak diperlukan pada kondisi mill stop normal.
2
LEARNING GUIDE
System Piping Diagram
3
LEARNING GUIDE
Water
Wash
FS
Steam
PI
PS
T
CO2
banks
4
LEARNING GUIDE
5
LEARNING GUIDE
6
LEARNING GUIDE
7
LEARNING GUIDE
8
LEARNING GUIDE
Auxiliary Steam
Uap (steam) lebih ringan dari udara. Tekanan kerja uap yang digunakan adalah
antara 7 kg/cm2 gauge sampai dengan 10,5 kg/cm 2 gauge (100 psig – 150 psig)
pada temperatur saturasi. Minimal sebanyak 50% Carbon dioxide dialirkan ke
aliran udara masuk pulverizer. Sedangkan 50% sisanya dialirkan ke bagian
intermediate dan top housing.
Pada saat mill trip dalam kondisi penuh batubara di dalamnya, maka batubara
harus dibuang keluar setelah proses inerting mill. Nosel water wash dipasang di
jalur masuk windbox udara primer dan kotak pyrite untuk mempermudah
proses pembuangan batubara. Mill dioperasikan tanpa mengalirkan udara
primer untuk membuang campuran batubara/air ke sistem pembuangan pyrite
dengan proses swirling. Laju aliran water wash yang direkomendasikan adalah
9,5 m3/jam (untuk Unit 1-2) dan 14,3 – 16,6 m 3/jam (untuk Unit 3-4) pada
tekanan 4,2 – 5,6 kg/cm2 (60 – 80 psig).
Yang perlu diingat, prosedur inerting dan swirling hanya digunakan untuk
mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran dan bahaya
ledakan, sehingga aman untuk di start ulang. Pada saat diketemukan terjadinya
kebakaran di dalam Mill, maka perlu dilakukan tindakan sesuai dengan
prosedur penanggulangan kebakaran.
Setelah anda membaca topik materi diatas dan untuk mengingatkan kembali apa
yang sudah anda baca, maka cobalah anda tuliskan:
Jelaskan Sistem Aliran Inerting dengan bantuan diagram atau gambar, sebagai
berikut :
1. Jelaskan maksud dan tujuan Inerting System.
2. Jelaskan prinsip kerja Inerting System.
3. Jelaskan Piping Diagram Inerting System.
4. Jelaskan fluida yang dipergunakan dalam Inerting System.
5. Jelaskan prinsip kerja water wash setelah Inerting System.
9
LEARNING GUIDE
Bagaimana jawaban anda, apakah sesuai dengan jawaban diatas, coba anda
bandingkan dan perhatikan dimana letak kesalahan yang anda sering lakukan,
ulangi lagi topik pelajaran ini jika anda melakukan banyak kesalahan.
10
LEARNING GUIDE
Tabung CO2
11
LEARNING GUIDE
Steam (uap) yang digunakan dipasok dari sistem Auxiliary Steam header
dimana tekanan header dijaga sebesar minimal 22 kg/cm 2 dengan temperatur
sekitar 245 oC.
12
LEARNING GUIDE
Setelah anda membaca topik materi diatas dan untuk mengingatkan kembali
apa yang sudah anda baca, maka cobalah anda mengingat komponen-
komponen utama dari Inerting System. Untuk mengingatkan apa yang anda
telah pelajari sebelumnya maka tutuplah topik pelajaran ini dan cobalah anda
jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pada sebuah kertas kosong:
13
LEARNING GUIDE
Pada saat terjadi trip pada mill, sistem kontrol pembakaran akan menyetop
pulverizer dan coal feeder dan akan mengisolasi semua pasok udara yang
menuju ke pulverizer, antara lain seal air ke pulverizer dan coal feeder, semua
katup jalur batubara ke burner, Primary Air shutoff damper, hot dan cold
damper. Sistem kontrol pembakaran akan mencegah pulverizer yang trip untuk
start kembali sebelum proses inerting dan swirling selesai dilaksanakan. Bagan
alir pelaksanaan inerting setelah mill trip dapat dilihat pada gambar 12.
14
LEARNING GUIDE
5. Operator Control Room kemudian dapat menekan tombol “Initiate Inerting”
di RZ operator interface.
6. Katup utama CO2 (Steam) akan terbuka selama 8 menit dan katup 2%
bleed (by-pass) akan menutup. Lampu “Inerting in Progress” akan menyala
di RZ operator interface dan panel kontrol lokal.
7. Sistem akan memunculkan alarm “Hyjector Pump Start Required”. Ketika
sistem telah menerima umpan balik bahwa salah satu pompa A atau B
telah beroperasi, maka katup air Hyjector mill akan membuka dan lampu
“Clearing Permitted” akan menyala di panel kontrol lokal setelah 2 menit.
1. Indikasi “Open Lower Pyrites Gate” akan menyala berkedip sebagai tanda
bagi operator lokal untuk menekan tombol “Open Lower Prytes Gate”.
Lower Pyrites Gate akan membuka.
2. Indikasi “Open Water Wash Valve” akan menyala berkedip sebagai tanda
bagi operator lokal untuk menekan tombol “Open Water Wash Valve”.
Ketika katup terbuka selama 3 menit (water flush), lube oil pump Mill akan
start auto dan operator lokal akan melihat lampu indikasi “Start Mill”
berkedip.
3. Operator lokal diharuskan menekan tombol “Start Mill” dan mill akan
berputar untuk proses swirling selama 7 menit.
.
Monitoring
1. Ketika waktu 7 menit terlampaui, indikasi “Stop Mill” akan berkedip dan
operator lokal harus menekan tombol “Stop Mill” di panel kontrol lokal.
2. Ketika mill stop, maka lube oil pump mill akan stop secara auto dan proses
water wash akan berlanjut selama 3 menit untuk “Final Wash”.
3. Setelah 3 menit tercapai, indikasi “Close Water Wash Valve” akan berkedip.
Tutup katup water wash dengan menekan tombol pada panel kontrol lokal.
4. Ketika katup water wash telah tertutup, indikasi ”Close Lower Pyrites Gate”
akan berkedip dan operator lokal dapat menutup lower pyrites gate dengan
menekan tombol di panel kontrol lokal.
5. Pada saat pyrite gates berada dalam posisi normal (upper gate terbuka dan
lower gate tertutup) maka indikasi “Inerting Complete” akan menyala pada
interface RZ operator demikian pula di panel kontrol lokal.
Pindahlah ke halaman berikutnya
15
LEARNING GUIDE
6. Indikasi “Select Normal Mode” di RZ operator interface akan menyala
berkedip menunggu tindakan operator control room menekan tombol ke
“Normal Mode”. Setelah ditekan maka indikasi “Pre-Start Required” akan
menyala.
7. Proses pre-start akan secara otomatis berlangsung ketika proses start coal
burner dibutuhkan.
8. Indikasi “Pre-Start in Progress” akan menyala dan katup CO2 diperintahkan
untruk membuka selama 2 menit.
9. Ketika waktu 2 menit terlampaui, lampu “Pre-Start complete” akan menyala
dan sistem akan start dalam waktu 5 menit. Jika mill trip terjadi sebelum
waktu 5 menit tersebut, maka permintaan proses pre-start akan dilakukan
kembali.
Inerting
Sequence
Select
Normal Mode
Normal Mode
Selected
Inerting
Required
Inerting Permissive
Satisfied
Initiate
Inerting
Inerting
In Progress
Inerting
Complete
Pyrite
Gate Alarm
Pre Start
Required
Pre Start
In Progress
Pre Start
Complete
16
LEARNING GUIDE
17
LEARNING GUIDE
18
LEARNING GUIDE
2. Pada saat sequence “Start Mill”, terjadi gangguan pada Mill, misalkan
tekanan minyak pelumas rendah, motor overload, vibrasi tinggi, temperatur
tinggi dan lain-lain, maka proses inerting dihentikan. Catat alarm yang
muncul dan hubungi pihak pemeliharaan terkait.
19