Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH UTILITAS

STEAM

KELOMPOK 9:
1.
2.
3.
4.

HENDRA WIDIYANTO
ANDRIAN BUDIKUSUMO
BELLA WAHYU ARDIYANTI
YOSI ADHI CHANIAGO

(D500130032)
(D500130142)
(D500140050)
(D500140082)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya dengan judul STEAM
sebagai tugas dari mata kuliah Utilitas. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Eni Budiyati,S.T,M.eng. selaku dosen pengampu mata kuliah Alat Industri
Kimia yang telah membimbing kami hingga dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebut satu per satu yang senantiasa membantu dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami meminta maaf apabila dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan. Tidak lupa
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan tugas ini. Semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala usaha
kita. Semoga tugas ini berguna bagi semua pihak.
Surakarta, 19 Oktober 2016

penulis

DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan dan Manfaat...........................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian Steam dan Manfaatnya...................................................


Macam-macam Steam......................................................................
Alat Pembuat Steam.........................................................................
Bagian-Bagian Boiler.....................................................................
Proses pembuatan Steam dan Distribusi Steam.............................

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era yang serba modern ini, teknologi mendorong manusia
untuk berlomba-lomba memenuhi kebutuhannya. Selain kemajuan
dalam bidang teknologi, kemajuan dalam sektor industri pun
meningkat khususnya industri kimia. Salah satu produk industri kimia
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu.
Dalam industri pembuatan susu tentunya membutuhkan suatu bahan
pendukung yang digunakan untuk proses strerilisasi atau pasteurisasi
susu segar agar bakteri yang terkandung didalamnya mati dan susu
awet untuk dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Bahan
pendukung tersebut adalah steam. Dalam sebuah industri, steam
disediakan oleh unit utilitas. Unit utilitas merupakan unit pendukung
yang bertugas menyediakan bahan bakar, air, listrik, udara tekan, dan
steam. Steam sangatlah erat kaitannya dengan dunia industri kimia.
Steam memiliki banyak kegunaan pada industri makanan, minuman,
kertas, karet, gula, oil refinery, bahkan industri pembuatan bahanbahan kimia lainnya. Penggunaan steam biasa ditemukan pada alat-alat
industri seperti heat exchanger, menara distilasi, evaporator, dan lainlain. Steam juga dibedakan menjadi beberapa macam dan dibuat
melalui suatu proses dengan menggunakan alat boiler. Oleh karena
peran steam dalam industri kimia sangat penting, maka dalam makalah
ini akan dibahas tentang pengertian steam, penggunaan steam, dan
proses pembuatan steam.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian steam dan manfaatnya dalam dunia industri kimia?
2. Apa saja macam-macam steam?
3. Alat apa yang digunakan untuk membuat steam dan apa saja
bagian-bagian alat tersebut?
4. Bagaimana proses pembuatan steam dan distribusi steam?
5

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
disampaikan diatas maka tujuan dan manfaat yang diharapkan adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian steam dan manfaatnya dalam dunia industri
kimia.
2. Mengetahui macam-macam steam.
3. Mengetahui alat yang digunakan untuk membuat steam dan
bagian-bagiannya.
4. Mengetahui proses pembuatan steam dan distribusi steam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STEAM DAN MANFAATNYA


Steam merupakan gas ideal yang tidak terlihat yang dihasilkan dengan
penambahan panas dalam air (penguapan). Steam memiliki kandungan panas
kondensasi yang besar dan banyak digunakan dalam pabrik kimia (Woodruff
dkk,2005).
Steam dapat diidentifikasi dengan mengetahui tekanan dan temperaturnya.
Umpan yang akan dirubah menjadi steam berupa air, untuk mengubahnya
diperlukan panas sebagai berikut (Woodruff dkk,2005):
Panas sensibel cairan, yaitu sejumlah panas yang diperlukan untuk

memanaskan air tersebut dari 0C ke temperatur didih.


Panas penguapan, yaitu sejumlah panas yang diperlukan untuk
menguapkan air tersebut pada temperatur didih tanpa terjadi kenaikan

temperatur.
Panas steam lanjut, yaitu panas yang diperlukan untuk pemanasan
saturated steam sehingga menjadi superheated steam.
Steam banyak dimanfaatkan dalam industri kimia diantaranya sebagai

berikut (Woodruff,2005):

Steam sebagai pemanas secara langsung atau tidak langsung dalam alatalat industri seperti heat exchanger, menara distilasi, evaporator, dan

lain-lain.
Steam digunakan dalam pembakaran bahan bakar minyak (oil refinery)
Steam digunakan sebagai pengering (drying)
Steam digunakan sebagai penghasil tenaga dalam turbin steam.

Contoh industri yang menggunakan steam diantaranya industri kertas,


karet, gula, dan oil refinery. Suatu proses yang menggunakan steam memiliki
beberapa kelebihan diantaranya (Woodruff,2005):

Pengontrolan suhu relatif rendah


Memiliki range yang besar untuk suhu operasi

Tidak beracun dan kehilangan energi yang terjadi bisa digantikan


Tidak membutuhkan material yang mahal
Konstruksi yang digunakan relatif murah.

B. MACAM-MACAM STEAM
Steam dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut
(Kusumadewi,2015):
1) Saturated steam, yaitu uap air yang terbentuk pada suhu didih dan tidak
mengandung titik-titik air maupun gas asing.
2) Wet steam, yaitu campuran dari saturated steam dan titik-titik air yang
terdistribusi merata. Steam ini terbentuk misalnya pada waktu air
mendidih dengan sangat kuat atau karena kondensasi sebagian dari uap
jenuh.
3) Superheated steam, yaitu uap yang dipanaskan melebihi temperatur
didihnya. Pada tekanan yang sama steam ini memiliki kerapatan lebih
rendah daripada saturated steam
C. ALAT PEMBUAT STEAM
Steam dibuat dari bahan air segar menggunakan sebuah alat yang disebut
boiler. Boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap atau
steam untuk berbagai keperluan. Sebelum diuapkan, air umpan yang digunakan
harus melalui proses demineralisasi untuk mensterilkan air dari mineralmineral yang menghambat kerja boiler. Apabila tidak dilakukan proses tersebut
maka efisiensi boiler berkurang dan steam yang dihasilkan kualitasnya kurang
maksimal. Untuk meningkatkan efisiensi kerja boiler bisa menggunakan
economizer. (Payne dan Richard, 1996).
Berikut ini adalah macam-macam boiler yang menyesuaikan kebutuhan
masing-masing pengguna:
1) Macam-macam boiler berdasarkan bahan isian yang melalui tube-tubenya
dibedakan menjadi dua jenis (Djokosetyardjo,1990):
Fire Tube Boiler

Terdiri dari tangki air yang dilubangi dan dilalui pipa-pipa,


dimana gas panas yang mengalir pada tangki tersebut melalui tubetube digunakan untuk memanaskan air di dalam tangki. Fire tube
boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil

dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire


tube boilers kompetitif untuk kapasitas 15000-20000 lb/hr dengan
tekanan 100-150 psig. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan
bakar minyak atau gas.

Water Tube Boiler


Prinsip kerja water tube boiler merupakan kebalikan dari fire
tube boiler. Air mengalir melalui tube-tube yang terletak di dalam
gas panas yang dihasilkan dari pembakaran. Ketika air dalam tubetube mendapat pemanasan, air dalam pipa mendidih sehingga air
mengandung uap dan berat jenis air berkurang, air dan uap mengalir
ke atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan
menggantikan posisi air yang menuju ke atas. Pada drum atas air dan
uap berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap jenuh disalurkan ke
superheater untuk diubah menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai
penggerak mesin uap. Bahan bakar yang digunakan bisa gas atau
padatan fuel. Water tube boiler juga tersedia dalam berbagai variasi
model.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :
a) Forced, induced dan balanced draft membantu untuk
meningkatkan efisiensi pembakaran, sehingga efisiensi tinggi.
b) Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant
pengolahan air.
c) Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

2) Macam-macam boiler berdasarkan tekanannya dibedakan menjadi 2


sebagai berikut (Djokosetyardjo,1990):
Low Pressure Boiler

Tipe ini memiliki steam operasi kurang dari 15 psi,


menghasilkan air dengan tekanan dibawah 160 psi dan temperature
dibawah 250 F.

High Pressure Boiler


Tipe ini memiliki steam operasi lebih dari 15 psi,
menghasilkan air dengan tekanan di atas 160 psi dan temperature di
atas 250 F.

10

3) Macam-macam boiler berdasarkan bahan bakar yang digunakan


dibedakan menjadi 4 macam sebagai berikut (Djokosetyardjo,1990):
Solid Fuel
Pemanasan yang terjadi pada boiler akibat pembakaran antara
pencampuran bahan bakar padat (batu bara, sampah kota, kayu)
dengan oksigen dan sumber panas.
Oil Fuel
Pemanasan yang terjadi pada boiler akibat pembakaran antara
pencampuran bahan bakar cair (solar, residu, kerosin) dengan
oksigen dan sumber panas.
Gaseous Fuel
Pemanasan yang terjadi pada boiler akibat pembakaran antara
LNG (Liquid Natural Gas) dengan oksigen dan sumber panas. Harga
bahan baku pembakarannya lebih murah diantara semua boiler yang
lain.
Electric
Pemanasan yang terjadi pada boiler akibat sumber listrik yang
menyuplai sumber panas.
4) Macam-macam boiler berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi 5
macam yaitu sebagai berikut (Djokosetyardjo,1990):
Power Boiler
Steam yang digunakan pada power boiler ini berasal dari tipe
water tube boiler. Steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar turbin dan
menghasilkan listrik dari generator. Kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam untuk menghasilkan listrik dari generator.
Industrial Boiler.
Steam yang digunakan pada idustrial boiler ini berasal dari tipe
water tube boiler atau fire tube boiler. Kegunaannya untuk
menjalankan proses industri dan sebagai tambahan panas. Steam
memiliki tekanan yang sedang dan kapasitas yang besar.

11

Commercial Boiler
Steam yang digunakan pada commercial boiler ini berasal dari
tipe water tube boiler atau fire tube boiler. Kegunaannya untuk
menjalankan proses operasi komersial. Tekanan yang dimiliki steam
rendah.
Residential Boiler
Steam yang digunakan pada residential boiler ini berasal dari
tipe fire tube boiler. Boiler ini memiliki tekanan dan kapasitas yang
rendah, biasanya digunakan pada perumahan.
Heat Recovery Boiler
Steam yang digunakan pada heat recovery boiler ini berasal dari
tipe water tube boiler atau fire tube boiler. Steam yang dihasilkan
memiliki kapasitas dan tekanan yang besar, kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasil
steam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Selain alat boiler, dalam pembuatan steam mengggunakan alat tambahan
sebagai berikut (Sihombing, 2009):
1) Deaerator
Deaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang
terkandung dalam air boiler, sesudah melalui proses pemurnian air (water
treatment). Selain itu deaerator juga berfumgsi sebagai pemanas awal air
pengisian boiler sebelum dimasukkan ke boiler. Deaerator bekerja
berdasarkan sifat dari oksigen yang kelarutannya berkurang dengan
adanya kenaikan suhu.

Deaerator terdiri dari dua drum dimana drum yang lebih kecil
merupakan tempat pemanasan pendahuluan dan pembuangan gas-gas dari
bahan air boiler. Sedangkan drum yang lebih besar merupakan tempat

12

penampungan bahan air boiler yang jatuh dari drum yang lebih kecil
diatasnya.
2) Economizer
Economizer dapat diartikan sebagai penghemat bahan bakar dalam
proses pemanasan air pengisian pada boiler. Alat ini bekerja dengan
memindahkan panas dari gas asap (hasil pembakaran) ke air pengisian
(feed water) yang sedang masu untuk memanaskan air di dalam pipa
sehingga air tersebut menjadi saturated.

D. BAGIAN-BAGIAN BOILER
Boiler memiliki bagian-bagian yang peranannya penting dalam
pembuatan steam seperti berikut ini (Kusumadewi,2015):
1). Tungku Pengapian (Furnace)
Furnace bisa dikatakan sebagai tungku pembakaran. Di dalam
furnace terjadi pembakaran bahan bakar yang panasnya akan tersalurkan
secara konveksi, radiasi, atau pun konduksi pada pipa-pipa yang dialiri air
yang permukaan pipanya menempel pada dinding furnace. Proses
perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:
Radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas yang
akan menempel pada dinding tube.
Konduksi, Panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang
menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
Konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air
sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.

13

Didalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang
pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama akan tejadi pemanasan
langsung dari sumber panas yang diterima langsung oleh tube (pipa),
sedangkan pada ruang kedua yang terdapat pada bagian atas, panas yang
diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari ruang pertama.
2). Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas
dengan perbandingan 50% air dan 50% uap. Uap yang dihasilkan di dalam
drum merupakan uap jenuh (saturated steam). Di dalam drum di pasang
sekat-sekat dengan tujuan agar air tidak ikut terbawa oleh uap. Air yang
memiliki suhu rendah akan turun ke bawah sekat dan air yang bersuhu
tinggi akan naik ke atas sekat dan menguap.
3). Superheater
Steam yang dihasilkan dari steam drum merupakan steam basah.
Untuk bisa digunakan pada turbin atau keperluan industri lain, maka steam
harus diubah menjadi steam kering. Tempat mengubah steam basah menjadi
steam kering inilah yang disebut dengan superheater. Proses yang terdapat
dalam superheater adalah pemanasan dengan suhu 260C sampai 350C,
sehingga uap benar-benar menjadi kering.
4). Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan
udara yang digunakan untuk menghembus atau meniup bahan bakar agar
dapat terbakar sempurna. Prinsip kerja pada komponen ini adalah dengan
menaikkan suhu normal udara yang masuk menjadi sekitar 230C sehingga
dapat menghilangkan kandungan air dalam udara yang dapat menganggu
proses pembakaran.
5). Dust Collector (pengumpul abu)
Komponen isi berfungsi sebagai penangkap abu sisa pembakaran yang
berada disepanjang aliran pembakaran sampai dengan gas buang.
Keuntungan dalam penggunaan alat ini yaitu gas hasil pembakaran yang
dibuang bebas dari debu yang dapat mencemari lingkungan dan mengurangi

14

kemungkinan kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir
dengan permukaan alat.
6). Pengatur pembuangan gas bekas (asap)
Komonen ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya damper
pengatur gas asap sebelum penggunaan IDF ( induced draft fan). IDF
berfungsi untuk menangkap asap yang keluar dari pembakaran yang
dialirkan melalui dust collector yang selanjutnya akan dibuang melalui
cerobong asap. Semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar
isapan yang akan terjadi dari dalam dapur.
7). Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah
melebihi standar yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua buah
yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety
valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah
ditentukan, pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg/cm2,
sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5
kg/cm2.
8). Gelas Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui ketinggian air di dalam drum agar memudahkan pengontrolan
jumlah air dalam ketel selama proses operasi berlangsung. Gelas penduga
ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan
yang membuat level air tidak dapat dibaca.
9). Pembuangan Air Ketel
Pada komponen ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian
atas, pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat
terlarut. Contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu
pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam
drum, digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini
bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang ditentukan.
E. PROSES PEMBUATAN STEAM DAN DISTRIBUSI STEAM

15

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Sistem steam berfungsi untuk mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Sistem bahan bakar adalah semua
peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung

pada

jenis

bahan

bakar

yang

digunakan

pada

sistem

(Djokostyardjo,1990).
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
umpan. Air umpan bisa berasal dari kondensat atau air makeup (air baku yang
sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses.
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer
sebagai pemanas awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang
(Djokostyardjo,1990).
Proses pembuatan steam atau mekanisme kerja boiler adalah sebagai
berikut (Sihombing, 2009) :
1) Air yang telah difiltasi melalui reverse osmosis kemudian kemudian
dialirkan ke deaerator untuk dipanaskan awal dan memisahkan logam
atau mineral yang berada di dalam air, dengan tujuan agar air dapat
dibakar dalam boiler dan meningkatkan efisiensi air dan menghindari
korosi pada pipa-pipa yang dilaluinya.
2) Setalah diproses di deaerator, kemudian air dipompakan ke economizer
menggunakan

feeding

pump. Pemanasan

di dalam economizer

menggunakan gas buang yang berasal dari dalam boiler. Gas panas
tersebut hanya diset melalui economizer sebelum dibuang melalui
chimney. Tujuan gas panas dialirkan melalui economizer hanyalah untuk
pemanasan pembantu untuk air yang akan dipanaskan di boiler.
3) Setelah air dipanaskan melalui economizer, maka air tadi akan dialirkan
ke drum boiler dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan sementara
untuk air sebelum dibakar di boiler.

16

4) Air di dalam drum boiler merupakan air yang sudah panas yang bersuhu
sekitar 165-180C yang akan segera dibakar di dalam boiler untuk
mengubah air menjadi steam.
5) Setelah dibakar di dalam boiler, air tadi berubah menjadi steam tapi
belum bisa digunakan disebabkan air masih menjadi steam basah, oleh
sebab itu steam basah tersebut dialirkan ke superheater dengan tujuan
untuk meningkatkan suhu dan mengubah steam basah menjadi steam
kering.
Proses distribusi steam bisa digambarkan dengan diagram berikut
(Maspaung,2016):

Steam yang dihasilkan oleh boiler langsung disalurkan ke alat


proses yang membutuhkan steam. Alat proses itu disebut dengan
konsumen steam. Konsumen steam bisa berupa heat exchanger, steam
masuk melalui shell-shell di dalam heat exchanger. Kemudian terdapat
seam trap yang berfungsi membuang kondensat saat terbentuk,
menghindari steam keluar, memungkinkan membuang udara dan gas lain
yang tidak terkondensasi. Selanjutnya steam yang keluar dari alat proses di
kondensasikan dan di pompakan ke deaerator. Dari deaerator umpan di
pompakan kembali ke dalam boiler. Begitu selanjutnya siklus distribusi
steam (Maspaung, 2016).

17

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi


distribusi steam (Maspaung,2016):

Kebocoran steam
Penggunaan dry steam
Penggunaan dry steam sangat bermanfaat karena transfer panas menjadi

cepat dan teratur.


Tekanan Uap. Gunakan uap pada tekanan serendah mungkin saat

penggunaan steam.
Isolasi pipa dan peralatan proses panas. Hal ini untuk mencegah terjadinya

kebocoran steam, menghindari adanya kerugian panas dan steam.


Hambatan perpindahan panas (Kerak atau kotoran, Kondensat dll). Adanya
hambatan ini membuat distribusi steam kurang lancar, bisa juga hambatan

ini merusak kualitas steam.


Pemanfaatan
Kondensat.

mengoptimalkan energi termal, di gunakan untuk recovery.


Pemanfaatan Flash steam.
Pemilihan dan pemeliharaan steam traps
Ukuran pipa steam dan kondensat yang sesuai.

Kondensat

18

dapat

digunakan

untuk

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Steam merupakan gas tidak terlihat yang dihasilkan dengan penambahan
panas dalam air (air yang diuapkan). Steam dibedakan menjadi tiga macam
yaitu saturated steam, wet steam, dan superheated seam. Steam dibuat dengan
alat bernama boiler. Boiler terdiri beberapa macam, akan tetapi yang sering
digunakan adalah fire tube boiler (gas masuk dalam tube-tube) dan water tube
boiler (air masuk dalam tube-tube). Proses pembuatan steam di awali dengan
umpan berupa air segar di pompa agar masuk ke dalam deaerator untuk
dipanaskan awal dan proses demineralisasi (pembuangan mineral-mineral
logam). Setalah itu air masuk ke dalam economizer untuk dipanaskan
tambahan. Selanjutnya air di tampung ke dalam drum boiler yang sudah panas
dengan suhu 165-180C sebelum dibakar pada boiler agar berubah menjadi
steam. Selanjutnya air dibakar dalam boiler dan berubah menjadi steam basah.
Steam basah dipanaskan lagi dalam superheater yang bertujuan untuk
meningkatkan suhu dan mengubah steam basah menjadi steam kering. Steam
yang sudah jadi siap dipakai ke dalam alat proses seperti heat exchanger, turbin
steam dan menara distilasi melalui proses distribusi steam. Dalam distribusi
steam dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya kebocoran steam
yang akan mengurangi jumlah steam, tekanan uap yang digunakan, isolasi pipa
dan peralatan proses panas, hambatan perpindahan panas, dll. Steam biasa
digunakan dalam proses drying pada industri kimia seperti industri kertas, gula,
karet, steam juga digunakan sebagai penghasil tenaga dalam turbin steam, dan
pembakaran bahan bakar minyak.
B. SARAN
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari Ibu Eni Budiyati,ST,M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah utilitas
dan teman-teman pembaca agar dalam makalah yang berjudul steam ini dapat
memberikan manfaat yang lebih besar kepada pembaca.

19

DAFTAR PUSTAKA
Djokosetyardjo,M.J. 1990. Ketel Uap. Jakarta: Pradnya Paramita.
Payne,F.William dan Richard E.Thompson. 1996. Efficient Boiler Operations
Sourcebook. USA: The fairmont Press,Inc.
Sihombing, Helmon. 2009. Mekanisme Proses Pemanasan Air di dalam Boiler
dengan Mempergunakan Heater Tambahan untuk Effisiensi Pembakaran.
Skripsi.Medan : Universitas Sumatra Utara

Kusumadewi, Josita. 2015. Mekanisme Pembuatan Steam. Makalah Utilitas:


Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Woodruff, Everett B, Herbet B. Lammers, dan Thomas F. Lammers. 2005. Steam


Plant Operation Eighth Edition. New York: McGraw-Hill.

Maspaung, Parlindungan. 2016. Prinsip Konservasi Energi Pada Sistem


Distribusi Uap. http://distribusiuap.scribt.com. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2016 pukul 12.20 WIB.

20

Anda mungkin juga menyukai