2.1. Sejarah Perusahaan PT Mark Dynamics Indonesia terletak di Jl. Pelita Barat No. 2, Medan Star Industrial Estate, Jl. Raya Medan-Lubuk Pakam Km 19,35 Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara. PT Mark Dynamics Indonesia berdiri pada tanggal 10 April 2002 diatas lahan seluas 5000 m . Pabrik mulai beroperasi pada tanggal 1 September 2003. PT Mark Dynamics Indonesia didirikan oleh investor asing yang berasal dari Malaysia yang bernama Mr. Chien Kien Ping. Orientasi PT Mark Dynamics Indonesia saat ini adalah pembuatan cetakan sarung tangan keramik yang digunakan dalam industri pembuatan sarung tangan untuk keperluan rumah tangga dan dunia kesehatan. Visi perusahaan yakni menjadi perusahaan yang menghasilkan produk bermutu tinggi di dunia sedangkan yang menjadi misi perusahaan adalah sebagai berikut: 1. High quality, menghasilkan kualitas yang terbaik di dunia 2. Low cost, meningkatkan efisiensi di segala bidang sehingga biaya produksi dapat ditekan 3. Menjaga komunikasi yang baik dengan dan memberikan service tepat waktu 4. Memperkerjakan tenaga-tenaga kerja yang potensial dan berbakat 5. Selalu berusaha memunculkan ide-ide baru dan produk baru
Karena pentingnya kualitas bagi PT Mark Dynemics Indonesia maka pada tanggal 30 Juli 2009, PT Mark Dynemics Indonesia memperoleh penghargaan ISO (International Standart Organization) 9001 versi 2000 dibidang Quality Management System yang diperoleh dari lembaga internasional.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT Mark Dynamics Indonesia menerima pesanan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Namun PT Mark Dynamics Indonesia lebih mengutamakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Orientasi PT Mark Dynemics Indonesia saat ini adalah pembuatan cetakan sarung tangan keramik yang bahan dasarnya adalah tanah liat. Cetakan sarung tangan ini akan digunakan dalam industri pembuatan sarung tangan untuk keperluan rumah tangga, dan dunia kesehatan. Cetakan sarung tangan ini memiliki model, jenis perlakuan dan ukuran yang berbeda-beda. Setiap permintaan umumnya berbeda-beda dengan
permintaan yang lain. PT Mark Dynamics Indonesia akan membuat cetakan sarung tangan berdasarkan spesifikasi dari setiap permintaan konsumen.
2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur
organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya Dalam mengelola aktifitas perusahaan PT. Mark Dynamics Indonesia menggunakan struktur organisasi campuran yang berbentuk lini fungsional. Jika dilihat dari struktur organisasinya, terlihat adanya pembidangan tugas, dimana pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas. Disamping itu, wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya dalam bidang-bidang tertentu secara langsung. Bentuk struktur organisasi dari PT Mark Dynamics Indonesia terlihat pada gambar 2.1.
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian PT Mark Dynamic Indonesia dapat dilihat pada lampiran 9.
2.3.3.Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga Kerja berjumlah 300 orang dengan shift yang berbeda-beda. Pada PT Mark Dynamics Indonesia ada 3 shift yakni: 1. Shift I : pukul 08.00 16.00 (staff kantor dan lantai produksi kecuali yang disebutkan dibawah) 2. Shift II : pukul 15.00 23.00 (Compounding, Oven, Security) 3. Shift III: pukul 21.00 06.00 (Oven, Security) Hari kerja dalam seminggu adalah 7 hari kerja dengan 8 jam kerja per harinya.
PERSONEL EXECUTIVE
ACCOUNTING EXECUTIVE
PRODUCTION EXECUTIVE
MARKETING EXECUTIVE
QA / MR EXECUTIVE
OFFICE BOY
SECURITY
DRIVER
PURCHASING
CASHIER
QC & INSPECTOR
QA ASSISTANT
FQC LEADER
IPQC LEADER
IPQC OPERATOR
MOULD SUPERVISOR
FILING SUPERVISOR
SPRAY ON SUPERVISOR
MAINTENANCE
FILLING LEADER
SPRAY LEADER
GLAZE LEADER
GRATING LEADER
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
OPERATOR
perintah koordinasi
2.3.4.Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Operator di lantai produksi menerima upah pokok Rp. 805.000 per bulannya. Jika pekerja lembur maka perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut: 1 jam pertama = Rp. 6.980
1jam kedua = Rp.805.000 x2 = Rp.9.306 173
Untuk jam ketiga dan seterusnya mengikuti cara perhitungan untuk jam kedua. Pekerja menerima premi pengalaman kerja Rp.30.000 per tahun pada masa kerja yang dijalani. Jika pekerja tidak hadir tanpa pemberitahuan kepada pihak perusahaan maka dikenakan potongan upah dengan perhitungan sebagai berikut: Potongan = Rp.805.000 = Rp.32.200 / 1 hari kerja 25
2.4. Proses Produksi 2.4.1. Bahan-bahan Bahan baku adalah bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut didalam proses produksi sampai dihasilkan barang jadi. Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan cetakan sarung tangan sebagian besar berasal dari Jepang sedangkan yang lainnya diperoleh dari pulau Jawa. Bahan-bahan terlihat pada tabel 2.1.
2.4.2. Uraian Proses Produksi Proses produksi dibagi per departemen proses yaitu compounding, filling, washing, Texture, Spray on, glaze, pemanggangan, dan grating dan packing. Selain departemen diatas, ada satu departemen lain yaitu departemen Moulding. Departemen Moulding ini bertujuan untuk membuat mould. Mould diperlukan untuk dipakai sebagai wadah pada saat pengisian (filling). Cetakan ini memiki spesifikasi tertentu sesuai dengan bentuk dan size permintaan.
Tabel 2.1. Bahan bahan Pembuatan Cetakan Sarung Tangan Jenis Bahan Nama Bahan
1. Tanah baru (clay) 2. Tanah recycle dari filling, washing, dan Texture 3. Sodium silikat Bahan Baku 4. Formula Spray 5. Formula glaze 6. Pewarna 1. Stempel dan tinta Bahan Tambahan 2. Karton 3. Plastik 1. Air Bahan Penolong 2. Larutan sabun 3. Ceramic ball (peluru) 4. Tepung putih
Fungsi Bahan
Bahan baku utama yang memiliki komposisi 60-70% dari keseluruhan bahan baku Bahan baku penambah dari tanah baru yang dimasukkan kembali ke tangki kacau. Ppengencer pada saat compounding Bahan baku yang ditembakkan pada saat proses spray on Bahan baku yang dicelupkan former sehingga former menjadi keras dan berkilat setelah pemanggangan Untuk mewarnai sisi tapak sesuai warna permintaan konsumen Untuk pelabelan nomor produksi Tempat kemasan dari produk jadi Pmbungkus produk jadi sabelum dikemas dengan karton Pelarut dari tanah liat saat compounding Mencegah melekatnya bahan cetakan dengan mould pada pembuatan design mould, block mould, master mould dan production mould Pembentuk Texture pada mesin Texture Bahan baku pembuatan mould
2.4.2.1. Uraian Proses Produksi Pembuatan Mould Moulding adalah proses pembuatan cetakan former (mould), Cetakan ini yang nantinya akan digunakan sebagai alat utama dalam pembuatan former sarung tangan. Proses pembuatan mould ini terdiri dari 4 tahapan utama, yaitu : 1. Pembuatan design mould 2. Pembuatan block mould 3. Pembuatan master mould 4. Pembuatan production mould 1. Pembuatan Design mould Pembuatan design mould adalah proses awal dari pembuatan cetakan, Design mould adalah cetakan awal berupa former padat dimana bentuk dan spesifikasi teknisnya berasal dari konsumen. Design mould terdiri dari 2 bagian besar yaitu bagian tangan dan lengan tangan yang keduanya terbuat dari tepung kuning ditambah dengan tepung putih.
2. Pembuatan Block mould Pembuatan block mould adalah proses kelanjutan dalam pembuatan production mould setelah design mould selesai dibuat. block mould memiliki bentuk seperti production mould. berbentuk balok yang terdiri dari dua bagian atas dan bawah dengan rongga berbentuk former didalam kedua balok tersebut jika digabungkan. block mould dibuat dengan menggunakan design mould.
3. Pembuatan Master mould Master mould adalah Cetakan yang akan digunakan untuk mencetak production mould Production mould adalah cetakan yang nantinya akan digunakan di lantai produksi untuk membuat former. Untuk membuat satu pasang master mould dibutuhkan satu pasang block mould. Master mould terdiri dari bagian atas dan bagian bawah, pencetakan master mould bagian atas dan bagian bawah dikerjakan dengan cara yang sama. Production mould dicetak dalam jumlah yang cukup besar, oleh karena itu master mould harus terbuat dari bahan yang cukup keras sehingga dapat digunakan berkali-kali.
4.
Pembuatan Production Mould Production mould adalah cetakan yang akan digunakan di lantai produksi,
Cetakan inilah yang nantinya akan digunakan untuk membuat former. Production mould dibuat setelah proses pembuatan master mould selesai. Penduplikasian production mould dibuat dengan menggunakan master mould.
2.4.2.2. Uraian Proses Produksi Pembuatan Former Pembuatan former terdiri dari proses coumponding, filling, washing, Texture, Spray on, dan atau glaze, oven dan terakhir grating dan packing. a. Compounding Tanah liat baru dibawa ke departemen compounding dengan forklift dari gudang bahan baku
Tanah baru dimasukkan ke dalam tangki kacau dimana sebelumnya telah diisi dengan air. Tanah liat diaduk ditangki kacau dan ditambahkan larutan sodium silikat yang berguna untuk menambah berat jenis dan viskositas dari compound (larutan tanah liat dan air). Selain tanah liat baru, tanah liat recycle dari departemen filling, washing, dan Texture juga dimasukkan dengan komposisi 73:27 untuk pembuatan tangan dan perbandingan 70:30 untuk pembuatan tapak. Tangki kacau pembuatan tapak berbeda dengan tangki kacau untuk pembuatan tangan. Pada pembuatan tapak, setelah melalui pengacauan langsung dilakukan pengisian (filling) pada mould khusus tapak. Proses pengkacauan berlangsung 3-4 jam
Dari tangki kacau, compound dialirkan lewat tapis (saringan) 1 untuk memisahkannya dari kotoran dan kayu, menuju mixer 1.Compound
selanjutnya dialirkan dari mixer 1 melalui mangnet listrik pada tong sirkulasi. Dari tong sirkulasi selanjutnya dialirkan menuju tempat magnet batang untuk kemudian dialirkan menuju tapis 2. Pemangnetan dengan menggunakan magnet dilakukan untuk memisahkan compound dari bijibiji logam yang terikut pada bahan baku. Setelah melalui tapis 2, compound kembali dialirkan pada tangki mixer 2 dan kemudian dialirkan ke atas menuju tangki penampungan utama untuk disimpan
b. -
Filling Compound yang berasal dari departemen compounding dialirkan ke tong sirkulasi dengan melalui pipa. Compound kemudian dibersihkan dari biji besi dengan menggunakan magnet listrik kembali di dalam tong sirkulasi.Compound dialirkan ke tangki stock sementara melalui pipa dengan menggunakan pompa. Kemudian compound dialirkan ke tangki hijau/tangki vakum. Di dalam tangki hijau, compound di vakumkan selam 3-4 jam untuk menghilangkan gelembung udara di dalam compound. Selama proses pemvakuman compound yang ada di dalam tangki hijau tetap diaduk. Dari tangki hijau, kemudian compound diisikan melalui filling gun ke dalam cetakan (mould) yang digerakkan oleh konveyor dengan kecepatan rendah. Setelah diisi penuh, compound tapak yang berada pada mould yang lain (sudah hampir kering karena lebih dahulu dibuat di bagian lain) kemudian diletakkan di atas mould tersebut, setelah itu compound diisi lagi sampai mould yang digabungkan tadi penuh. Proses ini bertujuan untuk melekatkan tapak pada former Compound yang berada di dalam mould kemudian dikeringkan sampai berat dari former sesuai dengan spesifikasi. Pada saat ini dilakukan pengambilan sampel berat.untuk menentukan titik sehingga diperoleh titik tempat penuangan yang tepat. tuang yang sesuai
Air yang tersisa pada mould dituang dari mould dan didiamkan selama 30 menit dengan posisi terbalik.
Mould dibuka dengan hati-hati dan former ditimbang untuk mengetahui berat serta diperiksa secara visual kecacatannya. Former yang tidak sesuai beratnya (1000-1040 gram) dan memiliki cacat dikumpulkan untuk dikembalikan kembali pada departemen compounding
Mould yang telah dibuka dibersihkan dengan air gun dan diletakkan pada konveyor menuju Blower (mesin pengering) supaya nantinya mould diisi kembali.
Compound yang telah berbentuk tangan diletakkan pada trolley untuk kemudian di keringkan pada mesin Drying.
c. -
Washing Proses terlebih dahulu mengambil former yang masih basah yaitu output dari departemen filling, dimasukkan kedalam mesin Drying yang sebelumnya disusun diatas trolley Former yang telah disusun diatas trolley yang diletakkan berjajar dengan jarak yang telah ditentukan dikeringkan di dalam mesin Drying selama 5 jam. Setelah dikeringkan di mesin Drying, former yang masih berada di atas trolley, dikeluarkan dan diletakkan di luar mesin dan menunggu untuk dibersihkan.
Former yang sudah kering, dibersihkan dengan cara terlebih dahulu memotong garisan-garisan tebal mulai dari ujung jari, sisi jari, sampai tidak ada lagi garisan tebal pada former. Kemudian meratakan tepi lubang tapak.
Kemudian mencuci former dengan kain gosok dimulai dari bagian tepi former dilanjutkan kesela-sela jari secara merata.
Setelah itu menggosok sela-sela jari dengan kain kecil sampai bekas potongan/sudut jari tajam hilang.
Selanjutnya menggosok dengan spon kasar ujung-ujung jari, sela-sela jari, sampai keseluruhan bagian former dari lubang tapak.
Kemudian dilanjutkan dengan menggosok tepi tapak dengan spon kasar sampai tepi tapak pada former bulat (tidak tajam).
Dilanjutkan
dengan
menggosok
seluruh
bagian
former
dengan
menggunakan spon halus. Setelah semuanya selesai dibersihkan, operator harus memastikan bahwa hasil washing sudah bagus dan setelah itu diperiksa oleh leader IPQC beserta leader washing. Hasil dari washing disusun di troli dan di bawa ke departemen texture, spray on atau dan glaze untuk diproses sesuai permintaan masing-masing konsumen.
d. -
Texture Operator mengambil cetakan sarung tangan kemudian mencelupkan cetakan sarung tangan tersebut kedalam ember yang berisi air sampai batas pergelangan.Setelah dicelupkan ke air, cetakan sarung tangan dikibaskibaskan dan dianginkan selama 5 -10 detik. Ctakan sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam inkubator dengan tangan kiri memegang cetakan sarung tangan dan balut dengan kain karet dari bagian bawah sampai batas yang diinginkan. Kemudian tangan kanan memegang gun dan kaki menginjak pedal gas untuk melepas peluru. Tangan kanan mengarahkan tembakan kira-kira 5-8 cm kearah cetakan sarung tangan secara merata keseluruh bagian tetapi tidak boleh dilakukan secara berulang-ulang pada area yang sama karena akan merusak tekstur pada daerah tertentu.
e. -
Spray On Terlebih dahulu membuat formula dan dilakukan penyaringan campuran tanah dan glaze tersebut dengan menggunakan magnet listrik untuk menghilangkan biji besi yang ikut tercampur kedalam campuran tersebut agar hasil semprot baik. Setelah bersih, operator mengambil Spray gun yang telah diisi formula spray kemudian mengarahkan Spray Gun kearah permukaan yang akan di semprot dengan jarak 25-30 cm.Selanjutnya semprot permukaan secara
merata pada setiap sisi dengan cara menyemprot dari bagian bawah sampai keatas (ujung jari) sambil diputar diatas meja spray on yang didesain dapat berputar otomatis dengan kecepatan yang sama untuk tiap sisi cetakan sarung tangan.
f. -
Glaze Proses dimulai dengan membuat formula glaze dengan komposisi bahan yang telah di tentukan terlebih dahulu sesuai spesifikasi. Kemudian mengambil kuas yang bersih yang sebelumnya disemprot dengan angin kemudian mengambil former yang telah dicek kekasaran Setelah semuanya siap, Kemudian dilakukan penguasan terhadap former tersebut mulai dari ibu jari, celah setiap jari, putar kedua sisi former dan kuas pada telapak former serta body former lalu ujung jari. Former dicelup ke dalam larutan glaze yang sudah diaduk terlebih dahulu. Spon kering digunakan untuk membersihkan ujung jari dari sisa-sisa glaze yang mengering.
g. -
Pemanggangan Hasil dari Texture, spray on dan atau glaze dibawa ke bagian
Pemanggangan dimana disusun per 700 piece diatas rolling oven. dimasukkan ke dalam oven melalui kereta rel dimana suhu oven saat itu diatas 100 derajat celsius.(panas dari oven dipeoleh dari sisa panas
pembakaran sebelumnya). Ini dilakukan selama 2 jam dengan pintu oven dibiarkan terbuka. Pintu oven ditutup dan panel thermal diatur sampai
12000 C untuk masak penuh atau 6000 C selama 5 jam atau selama 7 jam
dengan suhu 9000 C untuk setengah matang tergantung spesifikasi kekerasan yang diminta konsumen Pintu oven dibuka dan former dibiarkan dingin sampai suhu mencapai 300 derajat selama 4 jam baru bisa dikeluarkan dari tungku oven
h. -
Grating dan Packing Untuk former yang mendapat perlakuan glaze, tapak dan ujung-ujung jari former dihaluskan dengan mesin grating. Sedangkan untuk unglaze (tidak memperoleh perlakuan Glazing), former dibersihkan dari debu-debu yang menempel dengan mesin pembersih debu. Sebelum cetakan sarung tangan dipacking, setiap cetakan melalui kegiatan final quality control (FQC). Kegiatan ini antara lain uji berat dengan sampel dan uji dimensi untuk seluruh cetakan sarung tangan. Setelah melalui FQC, produk dibungkus dengan plastik dan dipacking dengan kardus dan kemudian ditandai dengan spidol tipe produknya dan asal konsumen supaya tidak tertukar dengan permintaan lainnya Blok diagram proses pembuatan cetakan sarung tangan dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
Desain Mould
Block Mould
Master Mould
Production Mould
Compunding
Filling
Washing
Texture
Spray On
Glaze
Pemanggangan
Grating
Packing
2.5. Mesin dan Peralatan Adapun spesifikasi mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi di lantai pabrik dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin
No. 1.
Spesifikasi
- Kapasitas :1,5-2 lengan/jam - Daya : 22 KW - Tegangan 200-230 Volt - Arus: 10 ampere - Putaran: max 30 rpm
Jumlah 1 unit
2.
Tangki kacau
- Type
: R88M-WP75030M
3 unit
tempat pencampuran tanah liat baru, recycle, air dan sodium silikat.
3.
Tangki Mixer
2 unit
berfungsi
menampung
compound
4.
Tangki Penampungan
6 unit
utama untuk
hasil
departemen
5.
Tangki Stok
1 unit
penampungan compounding
sementara dari
hasil tangki
penampungan utama
6.
Tangki Hijau
12 unit
compound dikacau dan mengalami pemvakuman selama 4 jam untuk pengisian melalui filling gun
7.
Drive Conveyor
Chain
3 unit
pengisian compound ke mould dan dijalankan dengan kecepatan terentu sambil menunggu kering
- Daya
: 1 HP
- Frekuensi: 50/60 Hz
8.
Mesin
Drying
1 unit
Oven Filling
9.
Mesin Texture
8 unit
Jumlah 9 unit
11.
Mesin Grating
3 unit
12.
3 unit
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan cetakan sarung tangan adalah terlihat pada tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Peralatan Pisau Meteran Rol siku Kaliper Palu Papan Desain mould Block mould Master mould Fungsi Peralatan Memotong bagian yang tidak diperlukan Mengukur panjang, lebar, tinggi dan diameter. Pengukuran sudut dan kelurusan Pengecek kelurusan Alat dalam pembuatan mould Digunakan untuk pembuatan mould Pembuatan block mould Pembuatan master mould Pembuatan mould produksi
Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan (lanjutan) No 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Peralatan Timbangan Spon Kuas Alat kikis Air gun Alat pengukur tinggi Viscometer Stopwatch Saringan (filter) Ember Kain penggosok Fungsi Peralatan Mengukur berat dari tepung putih, tepung kuning, berat former dll Membersihkan former Membersihkan former Membersihkan former Membersihkan former dengan bantuan angin. Mengukur tinggi dari former Mengukur viskositas dari bahan yang digunakan Mengukur waktu dalam pengukuran berat jenis dan viskositas Saringan untuk menyaring tanah yang ditumpahkan pada departemen filling Tempat penampungan air Membersihkan former pada departemen washing
21 22
Alat pelindung tangan Membersihkan tanah compound, formula Spray dan glaze dari biji-biji besi
2.6. Utilitas Utilitas adalah semua bahan pembantu produksi yang tidak terlibat langsung sebagai bahan baku, tetapi sebagai bahan penunjang produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Utilitas merupakan sarana penunjang untuk menjalankan kegiatan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir.
1.
Utilitas Listrik Tenaga listrik yang digunakan oleh PT. Mark Dynamics Indonesia untuk
menjalankan seluruh sistem pada perusahaan sebagian besar dipasok oleh PT. PLN (persero) yang disalurkan dari Gardu Induk Penyalur sektor Tanjung Morawa. Untuk mengantisipasi pemadaman yang dilakukan oleh PLN, maka PT. Mark Dynamics Indonesia juga memiliki Generator Set yang digunakan sebagai tempat untuk pembangkit listrik alternatif 2. Utilitas Gas Tenaga gas yang digunakan oleh PT. Mark Dynamics Indonesia sabagai sumber panas untuk tungku oven dan mesin Drying. Tenaga gas ini diperoleh pasokan Perusahan Gas Negara (PGN) yang didicek meterannya perhari oleh petuga PGN. Selain dari pasokan PGN, PT. Mark Dynamics Indonesia juga mengantisipasi kekurangan pasokan dengan cara pemakaian dari tabung LPG 12 kg sebanyak 12 unit