Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL


Pengantar

 Sampel besar adalah sampel yang berukuran 𝑛𝑛 ≥ 30


 Dalam kehidupan nyata tidak seluruhnya dapat diambil sampel besar
 Contoh :
1. Perusahaan berbasis pertanian yang go public pada 2008 hanya ada 17
2. Negara produsen beras ada 7 negara
3. PT KAI mempunyai 7 kereta untuk jurusan Jakarta Surabaya
SAMPEL KECIL DAN CIRI CIRI DISTRIBUSI T
STUDENT
 Pada kasus sampel kecil (n<30) nilai standar deviasi (s) berfluktuasi sangat
besar sehingga nilai uji Z tidak bersifat normal
 Karenanya dipergunakan distribusi t (t student)
̅
𝑥𝑥−𝜇𝜇
 𝑡𝑡 = 𝑠𝑠
� 𝑛𝑛

dimana
t = nilai distribusi t
µ = nilai rata2 populasi
𝑥𝑥̅ = nilai rata2 sampel
s = standar deviasi sampel
n = jumlah sampel
CIRI-CIRI DISTRIBUSI T STUDENT

1. Merupakan distribusi kontinu, dimana nilainya dapat menempati semua titik


pengamatan
2. Berbentuk lonceng dan simetris dengan nilai rata2 sama dengan 0
3. Bukan merupakan 1 kurva seperti kurva z, tetapi keluarga dari distribusi t
4. Distribusi t lebih mendatar dan melebar dibandingkan dengan distribusi Z
Dampak Nilai Kritis Pada Dsistribusi t
Dibandingkan dengan Distribusi Z
1. Interval keyakinan distribusi t, P(-tα<T<+ tα)
2. Daerah dimana H0 tidak ditolak pada distribusi t lebih lebar dibandingkan
distribusi Z
3. Nilai t hitung harus bernilai lebih besar untuk menolak H0 dibandingkan
dengan nilai Z pada distribusi Z
MENGUJI RATA-RATA HITUNG POPULASI

1. Merumuskan H2 dan H1
2. Menentukan taraf nyata
3. Menentukan uji statistik dengan menggunakan rumus uji t
4. Menentukan daerah keputusan
5. Mengambil keputusan
Contoh

1. Selama bulan Juni 2008, harga saham penutupan perusahaan berbasis


pertanan di BEJ sebesar Rp 2.966 per lembarnya. Untuk melihat bagaimana
kinerja 17 saham perusahaan berbasis pertanian di pasar modal, maka
diambil 4 sampel yang terdiri 1 perusahaan pangan, 1 perusahaan
perkebunan, 1 peternakan dan 1 perikanan. Dari 4 perusahaan tersebut
diketahui bahwa harga rata2 sahamnya mencapai Rp 2.603 per lembar dengan
standar deviasi 1.397. Pada taraf 1% apakah harga saham perusahaan berbasis
pertanian mengalami penurunan, atau perbedaan selisih yang terjadi karena
faktor kebetulan saja?
1. Pada liburan Juni 2008, banyak pelajar yang berlibur ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Oleh sebab itu, perusahaan KA mempersiapakan kereta api
eksekutif untuk jurusan Cirebon, Yogyakarta dan Surabaya sebanyak 24 buah.
Harga rata2 tiket sebesar Rp 253 ribu rupiah. Untuk mendorong para pelajar
dan konsumen menggunakan KA, manajemen KAI memberikan kebijakan
untuk memberi diskon terhadap harga tiket KA eksekutif selama liburan.
Setelah kebijakan tersebut diberlakukan, selanjutnya diambil sampel secara
acak terhadap 16 jenis tiket ternyata harga tiket rata2nya mencapai Rp 212
ribu dan standar deviasi Rp 46 ribu. Apakah penurunan tarif tersebut berbeda
nyata dengan tarif sebelumnya pada taraf 5% sehingga cukup berarti bagi
konsumen terutama pelajar untuk menikmati perjalanan dengan KA eksekutif?
MENGUJI SELISIH RATA-RATA HITUNG
POPULASI
 Tujuannya untuk membandingkan nilai rata2 dua populasi apakah sama atau
berbeda
 Asumsi dalam menguji selisih rata2 sampel kecil :
1.populasi harus terdistribusi secara normal
2. populasi bersifat independen
3. varians populasi harus sama
 Pertimbangan penggabungan varians masing2 sampel menjadi 1 penduga tunggal :
1. Kedua populasi memiliki varians yang sama sehingga penggabungan semua
informasi akan menghasilkan penduga yang terbaik
2. Kedua varians akan menghasilkan varians tertimbang yang memperhatikan
karakteristik kedua populasi
𝑛𝑛1 −1 𝑠𝑠12 + 𝑛𝑛2 −1 𝑠𝑠12
 𝑠𝑠𝑝𝑝2 =
𝑛𝑛1 +𝑛𝑛2 −2

Uji t menjadi :
𝑥𝑥1 − 𝑥𝑥2
𝑡𝑡 =
𝑠𝑠 2 1
𝑝𝑝 �𝑛𝑛 +1�𝑛𝑛2
1

Dimana :
t : nilai distribusi t
𝑥𝑥1 : nilai rata2 sampel pertama
𝑥𝑥2 : nilai rata2 sampel kedua
𝑠𝑠𝑝𝑝2 : penduga varians gabungan populasi
n1 : jumlah sampel populasi pertama
n2 : jumlah sampel populasi kedua
𝑠𝑠12 : varians sampel pertama
𝑠𝑠22 : varians sampel kedua
Contoh
 Penelitian pada tahun 2008 tentang industri mobil di Indonesia menunjukkan
hasil sebagai berikut. Dari 19 jenis varian mobil Malaysia, dari Proton,
diperoleh harga rata2 Rp Rp 196 juta dengan standar deviasi 73 juta. Pada
mobil Jepang untuk 23 jenis mobil diperoleh harga rata2 Rp 245 juta dan
standar deviasi Rp 161 juta. Dengan taraf 1% apakah pernyataan bahwa mobil
proton Malaysia lebih murah dari Jepang masih berlaku?
MENGUJI HIPOTESIS PENGAMATAN
BERPASANGAN
 Data berpasangan adalah data yang satu berpasangan dengan data yang lain secara
khusus.
 Data yang sudah berpasangan tidak dapat dipisahkan untuk membentuk pasangan
yang lainnya.
 Pada data berpasangan setiap sampelnya dapat memiliki 2 data.
 Data yang berpasangan ini dikenal dengan data bebas (nonindependent)
 Ex :
1. Manajer SDM ingin melihat efisiensi dari dampak pelatihan, maka datanya berupa
data pasangan. Yaitu hasil sebelum pelatihan dan hasil sesudah pelatihan untuk
semua orang.
2. Bank Indonesia yang mengembangkan program pengembangan usaha kecil dan
menengah ingin melihat apakah ada perbedaan sebelum pembinaan dan sesudah
pembinaan pada setiap usaha kecil dan menengah yang dibina.
 Uji Statistik
𝑑𝑑�
𝑡𝑡 = 𝑠𝑠𝑠𝑠
� 𝑛𝑛

 Standar Deviasi (s)


∑ 𝑑𝑑2
∑ 𝑑𝑑 2 −
𝑛𝑛
𝑠𝑠 =
𝑛𝑛−1

Dimana
t = nilai distribusi t
= nilai rata2 perbedaan antara pengamatan berpasangan
sd = standar deviasi dari perbedaan antara pengamatan berpasangan
n = jumlah pengamatan berpasangan
s = standar deviasi
d = perbedaan antara data berpasangan
𝑑𝑑̅
Contoh
 PT PSJ Jaya merupakan perusahaan konveksi di Tangerang. Untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja maka perusahaan melakukan
pelatihan tenaga kerja untuk mengurangi kerusakan terhadap produk pakaian
yang akan dikirim ke Eropa. Catatan terhadap 10 orang bagian pemotongan
yang mengikuti pelatihan adalah sbb :
Nama Kerusakan Sebelum Pelatihan Kerusakan Sebelum Pelatihan
Siswojo 9 5
Sajimun 5 5
Hasto 7 6
Taryono 6 4
Hia 8 6
Supriyadi 7 4
Santoso 4 2
Suromo 4 1
Herry 3 3
Subeno 7 6
Dengan taraf nyata 5% ujilah pertanyaan apakah harapan manajer bahwa
pelatihan meningkatkan sehingga kerusakan semakin kecil dapat terwujud?
ANALISIS VARIANS
 Untuk mempelajari perbandingan secara simultan antara beberapa rata2
populasi dikenal dengan analisis varians (analysis of varians-ANOVA)
 Dalam Anova digunakan distribusi F.
 Distribusi digunakan untuk menguji apakah 2 atau lebih sampel berasal dari
populasi dengan varians yang sama
Ciri2 Distribusi F

1. Derajat bebas terdiri dari derajat bebas pembilang dan derajat bebas
penyebut. Derajat bebas pembilang diperoleh dari k-1, k adalah jumlah
perlakuan yang akan diuji. Derajat bebas penyebut diperoleh dari N-1, N
adalah jumlah total pengamatan dari seluruh perlakuan.
2. Distribusi Z tidak pernah mempunyai nilai negatif seperti distribusi Z
3. Nilai distribusi F mempunyai rentang dari tak terhingga sampai 0.
4. Syarat2 distribusi F:
a. Populasi yang diteliti berdistribusi normal
b. Populasi mempunyai standar deviasi yang sama
c. Sampel yang ditarik dari populasi bersifat bebas serta diambil secara acak.
PROSEDUR ANALISIS VARIANS

1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan taraf nyata
3. Menentukan uji statistik
4. Menentukan daerah keputusan sesuai dengan nilai kritis F
5. Menentukan keputusan dengan membandingkan nilai F dengan daerah
keputusan apakah menolak atau menerima H0.
Merumuskan Hipotesis

 H0 menyatakan tidak ada perbedaan yang nyata antara rata2 hitung


perlakuan.
 H1 menyatakan adanya perbedaan yang nyata antara rata2 hitung perlakuan.
H0 : µ1 = µ2 = ... µn
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ ... µn
 H0 menyatakan bahwa nilai rata2 perlakuan adalah sama, yaitu dari perlakuan
1 sampai n.
 H1 menyatakan bahwa nilai rata2 perlakuan adalah tidak sama.
Menentukan Taraf Nyata

 Taraf nyata dapat dipilih 1%, 5% atau 10% tergantung pada kepentingannya.
 Untuk menentukan nilai kritis F diperlukan pengetahuan tentang derajat
bebas pembilang (k-1) dan derajat bebas penyebut (N-k) dimana k : jumlah
perlakuan, N : jumlah total keseluruhan sampel.
Menentukan Uji Statistik

 Nilai F diperoleh dari :


𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆� 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑘𝑘−1
𝐹𝐹 = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 =
�𝑁𝑁−𝑘𝑘 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀

Dimana :
F : nilai uji statistik F
SST : Sum of square treatment atau sum of square antar perlakuan
k-1 : derajat bebas pembilang
SSE : Sum of square error atau sum of square dalam perlakuan
N-k : derajat bebas penyebut
MSTR : Mean square between treatment atau mean square antarperlakuan
MSE : Mean square error
Rumus SST dan SSE
𝑇𝑇𝑐𝑐2 ∑ 𝑋𝑋 2
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = � −
𝑛𝑛𝑐𝑐 𝑁𝑁

𝑇𝑇𝑐𝑐2
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 = �
𝑛𝑛𝑐𝑐

Dimana :
SST : Sum of square treatment
SSE : Sum of square error
Tc : kuadrat dari setiap kolom. Nilai dalam setiap pengamatan (X) dalam 1
kolom dijumlahkan kemudian dikuadratkan
nc : Jumlah pengamatan dalam setiap kolom
X : Nilai setiap pengamatan
N : Jumlah total pengamatan
Contoh
PT Sinar Mas Group ingin membangun sebuah mall di daerah Serpong. Untuk ukuran
mall yang besar diharuskan mempunyai daya dukung berupa daya beli dari
masyarakat. Karenanya ada 3 lokasi yang diincar, yaitu Kawasan Kota Lippo Karawaci,
Kota Bintaro dan Kota Bumi Serpong Damai (BSD). Survei awal didasarkan pada 5
sampel setiap kota terhadap pendapatan keluarga yang dinyatakan dalam jutaan.
Berikut adalah hasil survey tersebut :

Sampel ke Pendapatan di Pendapatan di Pendapatan di


Kota Bintaro Kota BSD Kota Lippo
1 39 49 50
2 43 46 55
3 45 44 51
4 35 45 53
5 48 36 31
Dengan taraf 5%apakah rata2 pendapatan dari setiap kota tersebut sama?
Contoh
 PT Sampoerna mengadakan pertunjukan musik outdoor yaitu Mild Live Sounandrenaline
(MLS), Mild Live Wanted (MLW), dan Sampoerna Hijau Parade (SHP). Tujuannya adalah
agar meningkatkan penjualan dari berbagai segmen masyarakat. Berikut adalah jumlah
orang yang menyatakan puas pada setiap pertunjukan dari 5 pertunjukan tersebut :
MLS MLW SHP
90 81 93
86 84 94
82 82 87
84 85 85
83 83 91
Dengan taraf nyata 5% ujilah pertanyaan apakah jenis musik menghasilkan kepuasan
yang sama? Perusahaan ini berniat apabila hasilnya sama akan dijadikan 1 jenis
pertunjukan saja. Apabila berbeda maka akan dikembangkan jenis pertunjukan dan
kemasan lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai