Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kantor Kepala Desa merupakan instansi pemerintah yang paling bawah yang

melakukan pendataan penduduk terutama dalam proses pembuatan Kartu Keluarga

(KK), Surat Kelahiran, Surat Kematian, Surat Keterangan Pendatang, dan Surat

Keterangan Pindah. Untuk dapat meningkatkan pendataan penduduk beserta

laporannya kepada instansi yang lebih tinggi yaitu Kecamatan, maka diperlukan

langkah-langkah pengembangan sistem pendataan. Data kependudukan biasanya

tertuang dalam data monografi, dengan bentuk kuantitatif maupun kualitatif.

Data kependudukan dapat diperoleh dari beberapa cara, antara lain dari

sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survey penduduk secara langsung. Sumber

data ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di wilayah tertentu

bahkan di ruang lingkup yang lebih besar seperti negara. Hal yang cenderung

dilakukan untuk mendapatkan data kependudukan yaitu survey sekunder, yang mana

dengan memperoleh data dari instansi-instansi atau lembaga setempat. Survey primer

juga dapat dilakukan apabila dalam suatu wilayah tidak dibatasi oleh batas

administratif. Bahkan jika ternyata pemukiman penduduk memiliki intensitas

kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga harus menggunakan metode sampling agar

mempermudah pengolahan data.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana sejarah di Desa Sibowi?

1
2. Bagaimana data kependudukan di Desa Sibowi?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Diketahuinya sebagian data kependudukan dari desa Sibowi.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur.

b. Diketahuinya tingkat kematian dan kelahiran yang ada di Desa Sibowi.

c. Diketahuinya berapa usia rata-rata untuk wanita dan pasangan usia subur

di Desa Sibowi.

D. Manfaat

1. Untuk Instansi Desa Sibowi, diharapkan dapat memberikan kemudahan

dalam proses pembuatan laporan kependudukan dan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

2. Untuk masyarakat Desa Sibowi, masyarakat bisa dengan mudah mendapat

data yang mereka perlukan di kantor pelayanan terdekat seperti kantor

Desa.

3. Untuk penulis, manfaatnya penulis bisa mengetahui jumlah penduduk di

Desa Sibowi dan bagaimana pelayanan di Kantor Desa Sibowi tersebut.

Dan penulis juga bisa mempunyai wawasan dan pengalaman baru dan

melakukan pendataan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kependudukan

1. Pengertian Kepedudukan

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang

bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan

dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,

kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya

yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya

terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan

keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan

kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan

kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan

kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan

pembangunan berkelanjutan.

Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan

nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas,

tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk

mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang

bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

3
http://kependudukan-ri.blogspot.com/p/pengertian-kependudukan-penduduk-

adalah.html.

B. Tinjauan Umum Tentang Migrasi


1. Pengertian Migrasi

Migrasi merupakan salah satu faktor dari ketiga faktor dasar yang

mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran

dan kematian. Peninjauan migrasi secara regional sangatlah penting, mengingat

adanya densitas dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor

pendorong dan penarik migrasi, adanya disentralisasi dalam pembangunan, di

pihak lain komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi antar

bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam menambah atau

mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negatra

tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam

maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara

boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya.

http://www.academia.edu/11384426/TEORI_DAN_KONSEP_MIGRASI_Ole

4
BAB III
METODE PENGAMBILAN DATA

A. Tehnik dan Cara Pengambilan Data

Metode pengumpulan data kependudukan yang kami gunakan dalam

penyusunan profil kependudukan Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava,

Kabupaten Sigi. Menggunakan satu (1) metode pengumpulan data, yaitu

survey sekunder.

Survey sekunder adalah adalah data yang didapatkan dari beberapa

literatur. Survey ini dilakukan untuk menganalisis persebaran dan

perkembangan dari jumlah penduduk 5 tahun sebelumnya. Data tersebut

digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan penduduk yang telah terjadi

sebelumnya, sehingga mampu memprediksi laju pertumbuhan penduduk untuk

tahun-tahun selanjutnya.

B. Waktu Pengambilan Data

Waktu untuk pengambilan data di Desa Sibowi kami lakukan pada hari

Kamis, 24 Januari 2019.

C. Lokasi Pengambilan Data

Lokasi pengambilan data di Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava,

Kabupaten Sigi.

5
D. Populasi

Di Desa Sibowi ini mempunyai jumlah penduduk yang berjumlah 4619

jiwa. Karena terlalu banyaknya jumlah penduduk, maka kami menggunakan

metode pengumpulan data secara tidak langsung atau melalui instansi-instansi

tertentu seperti Kantor Kepala Desa.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Desa Sibowi


1. Asal Usul Masyarakat Desa Sibowi
Ada satu rumpun pada zaman dahulu hidup dan bermukmin

mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat adat kaili (ADA-NTO-HIGI)

yang bermukim di suatu tempat diatas pegunungan sebelah timur desa

Sibowi. Rumpun keluarga ini mendiami tempat tersebut pada tahun 1706,

yang dipelopori oleh pemimpin rumpun keluarga besar bernama

TIROLEMBA yang mendapat julukan TOTUANTINA/TOTUANGATA,

yang artinya orang yang diangkat atau dikukuhkan dan dituakan oleh

rumpun keluarga besar sebagai pengatur dan pemangku adat yang di

hormati, di segani, dan di senangi.

Mereka mengasingkan diri disebabkan karane perbedaan paham,

pendapat, dan pandangan tentang kehidupan dalam tatanan adat istiadat,

budaya serta kebiasaan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat,

khususnya masyarakat adat Kaili (Ada-Nto-Higi). Rumpun keluarga

tersebut mempunyai semangat yang tinggi mereka memiliki jiwa kesatria,

maka mereka lebih memilih untuk berpisah dari rumpun masyarakat adat

Kaili Sigi (Ada-Nto-Higi) mengembara dan mengasingkan diri mencari

tempat tinggal serta menyebar kemana-mana. Dalam pengembaraan itu

7
mereke menemukan suatu tempat lembah lereng pegunungan disebelah

Timur di wilayah Desa Sibowi.

Disaat itu TIROLEMBA selaku TOTUANTINA/TOTUANGATA

mulai mengatur dan menata sebuah pemukiman, mereka juga menata bentuk

adat istiadat yang dalam bahasa kaili Ija disebut MOMPAHILONGA

sehingga pemukiman tersebut mereka abadikan menjadi sebuah nama

rumpun keluarga besar mereka, yang diberi nama HILONGA atau TO-HGI-

LONGA/TOPOMPAHILONGA yang dalam pengertiannya orang yang

mengatur, menata membentuk adat istiadat budaya serta kebiasaan

masyarakat untuk keselamatan semua manusia dalam alam lingkungan.

Mereka menemukan jati diri mereka menjadi TO-KAILI-TOHILONGA,

dan mereka memiliki kesamaan-kesamaan adat istiadat, budaya serta

kebiasaan dan bahasa dengan masyarakat Kaili Sigi (TO-KAILI-

TOHINGI). Lembah Hi-Longa atau Si-Longa tepatnya berada di wilayah

desa Baku-Bakulu (Dulu kecamatan Biromaru) sekarang sudah menjadi

kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.

2. Arti dari Desa Sibowi (Hibowi)

Sebagaimana telah dikisahkan pada bagian terdahulu bahwa sekitar

tahun 1768, mala petaka serta kutukan dari mahakuasa menimpa kehidupan

dan penghidupan manusia To-Kaili Ija (To-Hilonga) pada saat itu, sehingga

oleh TOTUANTINA TIROLEMBA melakukan musyawarah (HITOMU)

bersama para pengikutnya sesuai budaya dan tradisi yang dianutnya, maka

8
acara ritual pun dilakukan untuk meminta petunjuk dari yang maha kuasa

melalui bisikan suara gaib roh-roh leluhur yang di panggil, sehingga di

ambillah suatu keputusan (HINTIVU) bahwa nama pemukiman yang

mereka tempati diberi nama HIBOWI atau sekerang dikenal dengan Desa

Sibowi. Pengertian Hibowi atau Sibowi sebagai berikut :

a. Hi artinya Hintivu atau kesepakatan.

b. Bo artinya Bolovia atau memohon petunjuk.

c. Vi adalah akhiran untuk penekanan kata bahasa Ija untuk mempercepat

proses sesuatu tercapai.

HI-BO-WI berdasarkan petunjuk yang dimohon melalui roh-roh leluhur

pada saat itu di ibaratkan tanaman/rumput, padi, jagung yang berubah

bentuk menjadi jenis rumput ilalang (alang-alang) atau dalam bahasa Kaili

Ija (To-Hilonga) Jaana. Sehingga dalam penekanannya (VI) berarti sesuatu

berubah atau tercapai.

Tanaman inilah diputuskan melalui suatu petunjuk di mohon kepada

yang Maha Kuasa merubah kembali wujudnya menjadi padi atau jagung,

sehingga Hibowi atau Sibowi artinya Rumpun atau ilalang (alang-alang)

yang menyerupai padi.

3. Perkembangan Masyarakat

Mereka TO-HILONGA atau TO-HIBOWI, pada masa itu hidup rukun

dan damai, serta membuka diri dengan masyarakat dari luar lingkungan

mereka. Dari kehidupan mereka dahulu terisolir yang hanya bergaul dengan

9
lingkungan sendiri, kini mereka membuka diri dengan masyarakat luar yaitu

MBULAVA dan masyarakat SIDIRU, masyarakat KASUTA dan

masyarakat HIGI (Sigi) yang merupakan pecahan dari rumpun keluarga

mereka serta masyarakat lainnya. Mereka menjalin hubungan baik dan

meningkat menjadi hubungan perkawinan (hubungan pertalian darah),

sehingga kita berada di Mbulava dan Sidiru (kini sibalaya) dan kuasata (kini

lambara) maka disana akan ada kita jumpai silsilah keturunan mereka dari

masyarakat HIBOWI (kini Sibowi) dan sebaliknya.

Memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi pada saat itu, maka

oleh pemerintah kolonial belanda menggunakan kesempatan melakukan

interfensi atau campur tangan, maka pada tahun 1876 oleh pemerintah

kolonial belanda menggangkat Ritundate sebagai pimpinan pemerintahan

yang baru (sebagai kepala kampung yang pertama). Sejalan dengan itu

diikuti pula dengan masuknya misi agama Kristen (Kristen Bala

Keselamatan) di dua titik pemukiman yakni HIBOWI dan LOPO POBOYA

dan dua pemukiman lainnya yakni Watugusu dan Lonja mereka memeluk

agama Islam. Setelah berselang tidak lama, maka pergantiang kepala

kampung silih berganti. Berikut ini nama-nama Kepala Kampung sejak

tahun 1876 s.d Sekarang.

NO NAMA TAHUN KETERANGAN

1 Ritundate 1876 s/d 1909 Kepala Jaga

2 Uma Pilahari 1909 s/d 1920 Kepala Jaga

10
3 Yumbabiaa 1920 s/d 1925 Kepala Jaga

4 Laburitu/Balatai 1925 s/d 1927 Kepala Jaga

5 Yumbabia 1927 s/d 1940 Kepala Jaga

6 Pakubahi 1940 s/d 1942 Kepala Jaga

7 Daeng pasau 1942 (2 minggu) Kepala Kampung

8 Tandesuli 1942 s/d 1944 Kepala Kampung

9 Susagimpu 1944 s/d 1948 Kepala Kampung

10 Torondate 1948 s/d 1950 Kepala Kampung

11 Susagimpu 1950 s/d 1955 Kepala Kampung

12 Pariginja 1955 s/d 1961 Kepala Kampung

13 Latunisi 1961 s/d 1963 Kepala Kampung

14 Latoni 1963 s/d 1964 Kepala Kampung

15 Datu Jawa 1964 s/d 1968 Kepala Kampung

16 Djamaludin Lacindara 1968 s/d 1973 Kepala Desa

17 Yalinusi Lebe 1973 s/d 1988 Kepala Desa

18 Abd. Rahim 1988 s/d 1991 Kepala Desa

19 Abd. Munir Lamakarate 1991 s/d 1993 Kepala Desa

20 Maulidin Asri 1993 s/d 1999 Kepala Desa

21 Ishak L.Hi. Saini 1999 s/d 2005 Kepala Desa

22 Kamaludin 2005 s/d 2011 Kepala Desa

L.Rimbabibo

23 Asman Lasisa 2011 s/d 2016 Kepala Desa

11
B. Hasil
Dibawah ini terdapat beberapa kategori dari hasil pengumpulan data

yang kami lakukan di Desa Sibowi, antara lain :

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun

Berdasarkan Dusun

300
250
200
150
100 Berdasarkan Dusun

50
0
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
2450

2400

2350

2300

2250 Jenis Kelamin

2200

2150

2100
LAKI-LAKI PEREMPUAN

12
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Kelompok Tahun 2018

Umur L P Jumlah

0-5 158 216 374

6-10 167 168 335

11-15 170 182 352

16-20 145 161 306

21-25 183 179 362

26-30 168 179 347

31-35 178 185 363

36-40 192 213 405

41-45 190 193 383

56-50 181 170 351

51-55 133 135 268

56-60 100 107 207

61-65 95 138 233

66-70 77 104 181

71-75 49 55 104

>75 25 23 48

13
4. Jumlah Pasangan Usia Subur

Pasangan Usia Subur

400

350

300

250
Pasangan Usia Subur
200

150

100

50

0
Jumlah Pasangan

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wanita Usia Subur

Wanita Usia Subur

2500

2000

1500 Wanita Usia Subur

1000

500

0
Jumlah Usia Subur

14
6. Tingkat Kematian

Tingkat Kematian Tahun 2018


30

25

20

15 Tingkat Kematian Tahun


2018
10

0
Laki-Laki Perempuan

7. Migrasi Masuk

Migrasi Masuk

10
8
Migrasi Masuk
6
4
2
0
Migrasi Masuk

15
8. Migrasi Keluar

Jumlah Migrasi Keluar

3 Jumlah Migrasi Keluar

0
Migrasi Keluar

C. Pembahasan

Secara geografis Desa Sibowi memiliki luas wilayah 1208 Ha yang

terbagi menjadi 4 Dusun RT 16 yakni Dusun I (RT 1,2,3,Dan 4), Dusun II

(RT 5,6,7, Dan 8), Dusun III (RT 9,10,11, Dan 12), Dusun IV (RT 13,

14,15, Dan 16). Desa Sibowi secara administratif mempunyai batas-batas

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Sidondo III,

2. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Dengan Desa Sibalaya Utara,

3. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Desa Sibalaya Barat, dan

4. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Bakubakulu.

16
Berikut adalah pembahasan singkat dari hasil data yang sudah kami

sebutkan diatas:

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava,

Kabupaten Sigi adalah jumlah penduduk terpadat di antara semua desa

seperti Desa Sibalaya Utara, Barat, Selatan, dan Desa Lambara. Karena

jumlah keseluruhan njumlah penduduk di Desa Sibowi mencapai 4619

Jiwa.

2. Jumlah Berdasarkan Dusun

Jumlah berdasarkan dusun terbagi menjadi 4. Dusun 1 dengan

jumlah kepala keluarga. Dusun 2 dengan jumlah kepala keluarga 213.

Dusun 3 dengan jumlah 233 kepala keluarga. Dusun 4 dengan jumlah

kepala keluarga 277.

3. Jumlah Berdasarkan Jenis Kelamin

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, jumlah dari jenis kelamin

perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah jenis kelamin laki-laki.

Karena jumlah jenis kelamin perempuan mencapai 2408 Jiwa, sedangkan

jumlah berdasarkan jenis kelamin laki-laki mencapai 2221.

17
4. Jumlah Berdasarkan Umur

Jika dilihat dari golongtan umur, yang mempunyai jumlah

terbanayak adaah golongan umur 36-40 Tahun yaitu 405 Jiwa, sedang

golongan umur 0-5 Tahun hanya 374 Jiwa. Tapi yang mempunyai

golongan umur paling sedikit adalah golongan umur >75 Tahun yaitu 48

Jiwa.

5. Jumlah Pasangan Usia Subur

Dari hasil diatas jumlah pasangan usia subur yang ada di Desa

Sibowi berjumlah 380 pasangan Usia subur.

6. Jumlah Wanita Usia Subur

Dari data diatas dapat dilihat jumlah wanita usia subur berjumlah

2211 jiwa. Kita bisa lihat dari usia mereka, karena usia subur pada wanita

mulai dari usia 20-49 Tahun.

7. Rata-rata Usia Perkawinan

Dari data yang kami dapat di instansi Desa, dikatakan bahwa rata-

rata usia perkawinan di Desa Sibowi ini mulai dari usia 20 tahun.

8. Tingkat Perceraian

Di tahun 2018 belum ada pasangan yang bercerai di Desa Sibowi

ini. Yang ada hanya konflik biasa antara pasangan rumah tangga, namun

belum ada yang sampai ke tingkat perceraian.

18
9. Tingkat Kemaatian

Tingkat Kematian pada tahun 2018 berjumlah 36 jiwa. Yaitu, laki-

laki berjumlah 25 jiwa dan perempuan berjumlah 11 jiwa.

10. Tingkat Kelahiran

Pada Tahun 2018, tingkat kelahiran di Desa ini berjumlah 15

jiwa. Yaitu bayi laki-laki yang berjumlah 7 jiwa dan bayi perempuan 8

jiwa.

11. Migrasi Masuk dan Migrasi keluar

Migrasi masuk hanya terdapat 10 orang. Dan Migrasi keluar

berjumlah 15 orang. Jadi bisa kita lihat bahwa di Desa Sibowi lebih

banyak migrasi keluar dibandingkan dengan migrasi masuknya.

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara geografis Desa Sibowi memiliki luas wilayah 1208 Ha yang terbagi

menjadi 4 Dusun RT 16 yakni Dusun I (RT 1,2,3,Dan 4), Dusun II (RT

5,6,7, Dan 8), Dusun III (RT 9,10,11, Dan 12), Dusun IV (RT 13, 14,15,

Dan 16).

2. Jumlah penduduk di Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten

Sigi adalah jumlah penduduk terpadat di antara semua desa seperti Desa

Sibalaya Utara, Barat, Selatan, dan Desa Lambara. Karena jumlah

keseluruhan njumlah penduduk di Desa Sibowi mencapai 4619 Jiwa.

3. Migrasi masuk hanya terdapat 10 orang. Dan Migrasi keluar berjumlah 15

orang. Jadi bisa kita lihat bahwa di Desa Sibowi lebih banyak migrasi keluar

dibandingkan dengan migrasi masuknya.

B. Saran

Manusia tidak luput dari masalah, baik itu masalah pribadi maupun

masalah kependudukan(sosial). Banyak permasalahan kependudukan yang

telah disebutkan diantaranya tingkat kelahiran, dan kepadatan penduduk

lainnya. Tinggal bagaimana masing-masing individu atau suatu masyarakat

menyelesaikan masalah dengan solusi yang baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://kependudukan-ri.blogspot.com/p/pengertian-kependudukan-penduduk-
adalah.html. Di akses pada tanggal 03 Februari 2019

http://www.academia.edu/11384426/TEORI_DAN_KONSEP_MIGRASI_Oleh.
Diakses pada tanggal 03 Februari 2019

21

Anda mungkin juga menyukai