PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor Kepala Desa merupakan instansi pemerintah yang paling bawah yang
(KK), Surat Kelahiran, Surat Kematian, Surat Keterangan Pendatang, dan Surat
laporannya kepada instansi yang lebih tinggi yaitu Kecamatan, maka diperlukan
Data kependudukan dapat diperoleh dari beberapa cara, antara lain dari
sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survey penduduk secara langsung. Sumber
data ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di wilayah tertentu
bahkan di ruang lingkup yang lebih besar seperti negara. Hal yang cenderung
dilakukan untuk mendapatkan data kependudukan yaitu survey sekunder, yang mana
dengan memperoleh data dari instansi-instansi atau lembaga setempat. Survey primer
juga dapat dilakukan apabila dalam suatu wilayah tidak dibatasi oleh batas
kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga harus menggunakan metode sampling agar
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana data kependudukan di Desa Sibowi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Diketahuinya berapa usia rata-rata untuk wanita dan pasangan usia subur
di Desa Sibowi.
D. Manfaat
Desa.
Dan penulis juga bisa mempunyai wawasan dan pengalaman baru dan
melakukan pendataan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kepedudukan
pembangunan berkelanjutan.
3
http://kependudukan-ri.blogspot.com/p/pengertian-kependudukan-penduduk-
adalah.html.
Migrasi merupakan salah satu faktor dari ketiga faktor dasar yang
adanya densitas dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor
tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam
maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara
http://www.academia.edu/11384426/TEORI_DAN_KONSEP_MIGRASI_Ole
4
BAB III
METODE PENGAMBILAN DATA
survey sekunder.
tahun-tahun selanjutnya.
Waktu untuk pengambilan data di Desa Sibowi kami lakukan pada hari
Kabupaten Sigi.
5
D. Populasi
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sibowi. Rumpun keluarga ini mendiami tempat tersebut pada tahun 1706,
yang artinya orang yang diangkat atau dikukuhkan dan dituakan oleh
maka mereka lebih memilih untuk berpisah dari rumpun masyarakat adat
7
mereke menemukan suatu tempat lembah lereng pegunungan disebelah
mulai mengatur dan menata sebuah pemukiman, mereka juga menata bentuk
rumpun keluarga besar mereka, yang diberi nama HILONGA atau TO-HGI-
tahun 1768, mala petaka serta kutukan dari mahakuasa menimpa kehidupan
dan penghidupan manusia To-Kaili Ija (To-Hilonga) pada saat itu, sehingga
bersama para pengikutnya sesuai budaya dan tradisi yang dianutnya, maka
8
acara ritual pun dilakukan untuk meminta petunjuk dari yang maha kuasa
mereka tempati diberi nama HIBOWI atau sekerang dikenal dengan Desa
bentuk menjadi jenis rumput ilalang (alang-alang) atau dalam bahasa Kaili
yang Maha Kuasa merubah kembali wujudnya menjadi padi atau jagung,
3. Perkembangan Masyarakat
dan damai, serta membuka diri dengan masyarakat dari luar lingkungan
mereka. Dari kehidupan mereka dahulu terisolir yang hanya bergaul dengan
9
lingkungan sendiri, kini mereka membuka diri dengan masyarakat luar yaitu
sehingga kita berada di Mbulava dan Sidiru (kini sibalaya) dan kuasata (kini
lambara) maka disana akan ada kita jumpai silsilah keturunan mereka dari
interfensi atau campur tangan, maka pada tahun 1876 oleh pemerintah
yang baru (sebagai kepala kampung yang pertama). Sejalan dengan itu
dan dua pemukiman lainnya yakni Watugusu dan Lonja mereka memeluk
10
3 Yumbabiaa 1920 s/d 1925 Kepala Jaga
L.Rimbabibo
11
B. Hasil
Dibawah ini terdapat beberapa kategori dari hasil pengumpulan data
Berdasarkan Dusun
300
250
200
150
100 Berdasarkan Dusun
50
0
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Jenis Kelamin
2450
2400
2350
2300
2200
2150
2100
LAKI-LAKI PEREMPUAN
12
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Umur L P Jumlah
71-75 49 55 104
>75 25 23 48
13
4. Jumlah Pasangan Usia Subur
400
350
300
250
Pasangan Usia Subur
200
150
100
50
0
Jumlah Pasangan
2500
2000
1000
500
0
Jumlah Usia Subur
14
6. Tingkat Kematian
25
20
0
Laki-Laki Perempuan
7. Migrasi Masuk
Migrasi Masuk
10
8
Migrasi Masuk
6
4
2
0
Migrasi Masuk
15
8. Migrasi Keluar
0
Migrasi Keluar
C. Pembahasan
(RT 5,6,7, Dan 8), Dusun III (RT 9,10,11, Dan 12), Dusun IV (RT 13,
sebagai berikut:
16
Berikut adalah pembahasan singkat dari hasil data yang sudah kami
sebutkan diatas:
1. Jumlah Penduduk
seperti Desa Sibalaya Utara, Barat, Selatan, dan Desa Lambara. Karena
Jiwa.
17
4. Jumlah Berdasarkan Umur
terbanayak adaah golongan umur 36-40 Tahun yaitu 405 Jiwa, sedang
golongan umur 0-5 Tahun hanya 374 Jiwa. Tapi yang mempunyai
golongan umur paling sedikit adalah golongan umur >75 Tahun yaitu 48
Jiwa.
Dari hasil diatas jumlah pasangan usia subur yang ada di Desa
Dari data diatas dapat dilihat jumlah wanita usia subur berjumlah
2211 jiwa. Kita bisa lihat dari usia mereka, karena usia subur pada wanita
Dari data yang kami dapat di instansi Desa, dikatakan bahwa rata-
rata usia perkawinan di Desa Sibowi ini mulai dari usia 20 tahun.
8. Tingkat Perceraian
ini. Yang ada hanya konflik biasa antara pasangan rumah tangga, namun
18
9. Tingkat Kemaatian
jiwa. Yaitu bayi laki-laki yang berjumlah 7 jiwa dan bayi perempuan 8
jiwa.
berjumlah 15 orang. Jadi bisa kita lihat bahwa di Desa Sibowi lebih
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara geografis Desa Sibowi memiliki luas wilayah 1208 Ha yang terbagi
5,6,7, Dan 8), Dusun III (RT 9,10,11, Dan 12), Dusun IV (RT 13, 14,15,
Dan 16).
Sigi adalah jumlah penduduk terpadat di antara semua desa seperti Desa
orang. Jadi bisa kita lihat bahwa di Desa Sibowi lebih banyak migrasi keluar
B. Saran
Manusia tidak luput dari masalah, baik itu masalah pribadi maupun
20
DAFTAR PUSTAKA
http://kependudukan-ri.blogspot.com/p/pengertian-kependudukan-penduduk-
adalah.html. Di akses pada tanggal 03 Februari 2019
http://www.academia.edu/11384426/TEORI_DAN_KONSEP_MIGRASI_Oleh.
Diakses pada tanggal 03 Februari 2019
21