Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PRODUK PT KERETA API INDONESIA

PROGRAM STUDI D III MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DISUSUN OLEH : Fiko Alfiantoro


Nanda Virgi Nugraha
PRODUCT KNOWLEDGE
Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat, terutama bisnis di
bidang jasa yang mengutamakan jasa pelayanan. Semakin meningkatnya
persaingan di Indonesia menuntut perusahan untuk selalu menciptakan
strategi yang tepat untuk menjalankan usaha dan memfokuskan perhatian
terhadap konsumen atau pelanggan.

Dengan kata lain perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan


kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta memenuhi apa yang mereka
harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dibandingkan dengan apa yang
dilakukan oleh pesaing. Serta bertambah rumitnya masalah yang dihadapi oleh
masyarakat dan harus selesai dalam waktu yang cepat dan singkat. Suatu
perusahaan agar panjang umur, perlu dicarikan cara untuk mengatasinya.
Caranya adalah terus dilakukan dan ditingkatkan omset penjualannya atau
jumlah pelanggannya karena hanya dengan meningkatkanya omset penjualan,
atau jumlah pelanggan, tujuan dapat tercapai.

Perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa angkutan umum


semakin hari semakin banyak, karna semakin tinggi tingkat populasi manusia di
muka bumi maka akan semakin tinggi tingkat kebutuhan transportasi manusia
sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini perusahaan yang bergerak dibidang
transportasi sedang melakukan strategi untuk meningkatkan omset perusahaan
dengan cara yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama yaitu
memuaskan pelangan sehingga akan terciptanya citra yang baik bagi
peusahaan, semakin meningkatnya penumpang yang menggunakan jasa maka
akan semakin banyak permintan, keluhan dan semakin bertambah rumitnya
masalah yang dihadapi oleh perusahaan karena permintaan penumpang dan
harus selesai dalam waktu yang cepat dan singkat.

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri


dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga
mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena
sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan
darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
Sejarah PT KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan
pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal
17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van
den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh
Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar
kereta 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu,
10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen-


Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong
minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak
mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900
tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110
km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada
tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874),


Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914),
bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km
antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923,
sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di
Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak -
Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok,
juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai


6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km,
kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa
pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA
disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar kereta


1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram
kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943)
sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan
Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro -
Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro -
Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang
memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan
yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini,
banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro -
Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus


1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api"
(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan
pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya,
menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan
perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak
diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia.
Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta
Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia"
(DKARI). Dari sejarah kita bisa melihat bahwa kereta api merupakan moda
transportasi yang sangat diminati oleh kalangan masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sendiri kereta api dikelola oleh PT KAI sebagai pengatur


moda transportasi massal ini. PT KAI bertugas sebagai pengambil kebijakan dari
setiap keputusan yang ada dan berhubungan langsung dengan kereta.
PT KAI merupakan satu satunya perusahaan kereta yang mengelola
jalannya arus per kereta apian yang ada di Indonesia, sehingga secara tidak
langsung PT KAI tidak mempunyai saingan dalam bidang kereta api. Namun
dalam hal transportasi darat PT KAI memiliki banyak saingan mulai dari
bis,angkutan pribadi hingga travel yang semuanya memberikan pelayanan yang
maksimal. Hal ini disadari betul oleh PT KAI yang dituntut harus memberikan
pelayanan yang maksimal

Dari sector sosioekonomis keadaan perekonomian di Indonesia yang


belum stabil, diantaranya tingkat inflasi yang tinggi dan pendapatan perkapita
Indonesia yang masih cenderung rendah menyebabkan keadaan ekonomi
masyarakat Indonesia juga rendah. Banyaknya jumlah masyarakat indonesia
kalangan menengah kebawah menyebabkan banyak masyarakat yang
menggunakan angkutan umum yang terjangkau dan mempunyai efisiensi
waktu.

Dilihat dari segi sosial banyak masyarakat yang bertempat tinggal suatu
daerah tetapi pekerjaan dan melakukan aktivitas di daerah lain sehingga
memaksa mereka untuk menggunakan transportasi yang bebas macet. Untuk
mengatasi kemacetan dan juga keterlambatan dalam beraktivitas, maka pilihan
jatuh kepada kereta api. Penggunaan kereta api didasari oleh keefisienan waktu
yang ditawarkan. Namun, hal ini sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi PT.
Kereta Api Indonesia untuk memaksimalkan serta mengelola sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia.

Dari hal ini PT KAI memberikan beberapa pilihan produk yang


menjadikan PT KAI menjadi ilihan bagi para konsumen. PT KAI memberikan
pelayanan kereta dalam kota dan juga antar provinsi. Di wilayah DKI Jakarta
Produk PT KAI adalah Commuter line yang di produksi oleh anak dari
perusahaan PT KAI yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada
pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Jabotabek. PT KCJ
menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL
ekspress, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL
ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Hal inilah yang menjadi basis kuat
produk PT KAI di wilayah Jabodetabek. Dengan adanya Commuter Line para
konsumen yang memiliki tempat tinggal jauh dari DKI dapat di permudah.
Dalam hal pelayanan Commuter Line memberikan pilihan kartu multi trip dan
single trip yang mana ini untuk kemudahan para konsumen.

Selanjutnya PT KAI juga memiliki produk untuk melayani perjalanan Jarak


jauh ataupun antar provinsi. Pelayanan yang diberikan adalah kereta jarak jauh
yang di setting untuk melayani konsumen dengan puas. Produk PT KAI yang ini
memiliki berbagai macam class, dari kelas ekonomi, bisnis hingga eksekutif.
Setiap class memiliki kelebihan dan kelemahannya masing masing,contoh
apabila kita memilih kelas ekonomi maka pelayanan yang kita dapat akan
berbeda dari segi kenyaman didalam kereta.
TEORI BUSINESS TO CUNSOMERS
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin berkembang,
dengan adanya teknologi informasi, segala informasi yang dibutuhkan akan
dapat diakses kapan dan dimana saja. Tentunya persaingan bisnis semakin
ketat. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus mampu meningkatkan
pelayanan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi untuk
melawan tantangan berbagai persaingan.
Pelayanan dan pembelian tiket secara online kini telah diterapkan
diberbagai perusahaan. Tiket secara online atau sering disebut e-ticketing
dapat dilakukan melalui internet dan kemudian pelanggan dapat melakukan
transaksi dengan mudah. E-Bisnis merupakan penggunaan teknologi yang
bertujuan untuk mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau
menciptakan suatu sistem untuk mencapai suatu keuntungan.

Dalam hal ini PT KAI telah memenuhi 4 klasifikasi yang diterapkan dalam teori
B2C(Brain To Consumers)
1. Auction Store
PT KAI memiliki web yang menjadikan para konsumen mudah untuk
melihat informasi terbaru yang diberikan oleh PT KAI yaitu pada web
www.kereta-api.co.id . para konsumen diberikan kemudahan untuk
melihat informasi terbaru yang diberikan oleh PT KAI.
2. Online Store
PT KAI juga memiliki web yang melayani pembelian tiket secara
online. Hal ini sebagai bentuk kemudahan yang diberikan oleh PT KAI
pada para konsumen agar lebih efektif dan efisien waktu dari konsumen.
Selain itu pembelian tiket online juga membuat waktu lebih terjaga.
PEMBAHASAN

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan,


dan kebutuhan pelanggan telah dipenuhi dengan baik. Suatu pelayanan dinilai
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini
terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan
suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan
pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak
pelayanan terhadap populasi sasaran.

Saat ini dapat dikatakan bahwa pelayanan publik kereta api indonesia
dinilai sudah memberikan kepuasan dan juga jaminan keamanan bagi
penumpang di stasiun. Dapat dilihat pada banyaknya penumpang kereta api
(kelas ekonomi) yang hadir tepat waktu di stasiun. Selain itu, fasilitas didalam
stasiun dan didalam kereta juga banyak perubahan menjadi lebih baik, serta
keamanan yang terjaga baik di dalam stasiun maupun dalam perjalanan. Hal ini
sangat penting untuk dikoreksi dan diperbaiki untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan publiknya.

Selain itu pelayanan yang diberikan PT KAI jga sudah sangat baik. Dari
pembelian tiket yang dilakukan secara On line hingga keamanan sudah dijamin
oleh PT KAI.

Anda mungkin juga menyukai