Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA RUJUKAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


00 1/3
RSK DITETAPKAN OLEH :
Dr. TADJUDDIN CHALID DIREKTUR UTAMA,
MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr.H. KAMAL ALI PARENGRENGI, M.KES
NIP 196108121990031002

PENGERTIAN : 1. Ketentuan yang mengatur tata cara pelaksanaan rujukan pasien


dari dan ke RS Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.
2. Rujukan adalah proses dari dan ke RS Dr. Tadjuddin Chalid
Makassar untuk pemeriksaan diagnostik, prosedur teraupetik
termasuk alih rawat.

TUJUAN : Agar proses merujuk pasien berlangsung dengan aman dan lancar
serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.

KEBIJAKAN : Panduan Rujukan RS Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

PROSEDUR : A. Dokter yang merujuk


Dokter yang merujuk harus berbicara dengan dokter penerima
rujukan dan memberikan informasi:
1. Identitas pasien
2. Anamnesis singkat kejadiannya, termasuk data prarumaha sakit
yang penting.
Penemuan awal pada pemeriksaan penderita, serta respon
terhadap terapi.

B. Informasi untuk petugas yang akan mendampingi


Petugas pendamping harus paling sedikit diberitahukan:
1. Pengelolaan jalan napas penderita
2. Cairan yang telah / akan diberikan
3. Prosedur khusus yang mungkin akan diperlukan
Revised trauma score, prosedur resusitasi, dan perubahan-
perubahan yang mungkin akan terjadi selama dalam perjalanan.

C. Dokumentasi
Yang disertakan dengan pasien adalah dokumentasi mengenai
permasalahan penderita, terapi yang telah diberikan, keadaan
pasien saat akan dirujuk.
TATA CARA RUJUKAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSK
00 2/3
Dr. TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR

D. Sebelum merujuk
Pasien dalam keadaan sestabil mungkin, seperti dianjurkan
dibawah ini:
1. Airway
 Pasang airway atau intubasi bila perlu
 Suction bila perlu
 Pasang NGT untuk mencegah aspirasi
2. Breathing
 Tentukan laju pernapasan (respiration rate), berikan oksigen
 Ventilasi mekanik bila diperlukan
 Pasang pipa toraks (chest tube) bila perlu
3. Circulation
 Kontrol pendarahan luar
 Pasang 2 jalur infuse melalui pemberian kristaloid
 Perbaiki kehilangan darah dengan kristaloid atau darah, dan
teruskan pemberian selama transportasi.
 Pasang kateter uretra untuk monitor keluaran urin
 Monitor kecepatan dan irama jantung
4. Susunan syaraf pusat
 Bila penderita tidak sadar, bantuan pernapasan
 Berikan manitol atau diuretika bila diperlukan
 Imobilisasi kepala, leher, toraks, dan/atau vertebrae lumbalis
5. Pemeriksaan diagnostik
 Foto ronsen servikal, toraks, pelvis, ekstrimitas
 Pemeriksaan lanjutan seperti CT scan dan aortografi
biasanya tidak ada indikasi
 Pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, golongan darah, dan
cross match, analisis gas darah, tes kehamilan semua wanita
subur.
 Penentuan denyut jantung dan saturasi hemoglobin (EKG
dan pulse oximetry)
6. Luka
Tindakan dibawah ini tidak boleh memperlambat rujukan
 Setelah kontrol pendarahan, bersihkan dan perban luka
 Berikan profilaksis tetanus
 Antibiotika dimana diperlukan
7. Fraktur : bidai dan traksi
TATA CARA RUJUKAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSK
00 3/3
Dr. TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR

PENGELOLAAN SELAMA TRANSPORTASI


Petugas pendamping harus yang terlatih, tergantung keadaan
pasien dan masalah yang mungkin akan timbul.
1. Monitoring tanda vital dan pulse oximetry
2. Bantuan kardio-respirasi bila diperlukan
3. Pemberian daraha bila diperlukan
4. Pemberian obat sesuai instruksi dokter, atau sesuai
prosedur
5. Menjaga komunikasi dengan dokter selama transportasi
UNIT TERKAIT :
1. InstalasiGawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
3. Intensif Care Unit (ICU)

Anda mungkin juga menyukai