Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
Teuku Edyansyah
Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Aceh Utara
teukuedyansyah@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas
produk terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (Studi Kasus Pada Bank
Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo). Yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah para nasabah
yang mempunyai produk-produk bank pada Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo. Dan sampel
dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
kuesioner, studi kepustakaan dan observasi. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 orang nasabah
Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo. Untuk nilai koefisien korelasi (R) diperoleh sebesar 0,734
dan nilai Adjusted R2 sebesar 0,529 atau 52,9% dan sisanya sebesar 47,1% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar model penelitian ini (error term). Dari hasil pengujian secara parsial, kedua variabel bebas yakni
kualitas pelayanan (X1) memiliki nilai thitung (6,229) > ttabel (1,984) dan kualitas produk (X2) memiliki nilai
thitung (3,515) > ttabel (1,984), jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan (X1) dan kualitas produk
(X2) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan nasabah (Y) pada Bank Mandiri Cabang
Lhokseumawe Pendopo. Untuk pengujian secara simultan atau bersamaan (Uji F), kualitas pelayanan
(X1) dan kualitas produk (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah (Y) pada Bank
Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo karena nilai Fhitung (56,558) > Ftabel (3,09). Dan untuk variabel
yang paling dominan mempengaruhi kepuasan nasabah adalah kualitas pelayanan (X 1) dengan nilai Fhitung
(6,229).
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of service quality and product quality to customer
satisfaction at PT. Bank Mandiri (Persero ) Tbk (Bank Mandiri Lhokseumawe Pendopo). That is the
subject of this research is the customers who have bank products at Bank Mandiri Lhokseumawe
Pendopo. And samples in this study is 100 respondents. The data collection techniques used were
questionnaires, literature study and observation. Authors distributed questionnaires to 100 customers of
Bank Mandiri Lhokseumawe Pendopo. To the value of the correlation coefficient (R) obtained at 0.734
184
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
and Adjusted R2 value of 0.529 or 52.9 % and the remaining 47.1 % is influenced by other factors outside
of our model (error term). Of the partial test results, two independent variables namely the service quality
(X1) has a value of tcount (6.229) > ttable (1.984) and products quality (X2) has a value of tcount (3.515) >
ttable (1.984), so it can be concluded that the service quality (X1) and product quality (X2) partial effect on
customer satisfaction (Y) at Bank Mandiri Lhokseumawe Pendopo. For testing simultaneously or
concurrently (Ftest), service quality (X1) and product quality (X2) significantly influence customer
satisfaction (Y) at Bank Mandiri Lhokseumawe Pendopo because Fcount (56.558) > F (3,09). And for the
most dominant variable affecting customer satisfaction is the service quality (X1) with Fcount (6.229).
tersebut di mata nasabahnya. Jika nasabah pelanggan, juga harus melihat tersedianya
merasakan pengalaman yang sesuai dengan yang sumberdaya yang memadai dalam perusahaan.
nasabah harapkan maka nasabah akan Kualitas pelayanan sangat dipengaruhi
memberikan citra yang baik kepada perusahaan. oleh harapan pelanggan. Harapan pelanggan
Citra perusahaan yang baik dapat menjadi daya dapat bervariasi dari pelanggan satu dengan
saing perusahaan dalam menghadapi pesaing- pelanggan lain walaupun pelayanan yang
pesaingnya. diberikan konsisten.Kualitas mungkin dapat
Model kualitas layanan perbankan yang dilihat sebagai suatu kelemahan kalau pelanggan
populer dan hingga kini banyak dijadikan acuan mempunyai harapan yang terlalu tinggi,
dalam riset pemasaran adalah model servqual walaupun dengan suatu pelayanan yang baik.
(service quality). Dalam model servqual, Menurut Lovelock (2007) memberikan
Parasuraman (1994) mendefinisikan kualitas pengertian kualitas layanan sebagai tingkat
layanan sebagai penilaian atau sikap global yang kesempurnaan tersebut untuk memenuhi
berkenaan dengan superioritas suatu layanan keinginan pelanggan, sedangkan menurut
sedangkan kepuasan nasabah adalah respon dari Parasuraman (1994), kualitas layanan merupakan
penilaian tersebut. Kualitas layanan harus perbandingan antara layanan yang dirasakan
dimulai dari kebutuhan nasabah dan berakhir (persepsi) pelanggan dengan kualitas layanan
pada persepsi nasabah. Bank Mandiri Cabang yang diharapkan pelanggan. Jika kualitas
Lhokseumawe Pendopo merupakan salah satu layanan yang dirasakan sama atau melebihi
instansi pelayanan jasa dalam dunia perbankan, kualitas layanan yang diharapkan, maka layanan
akan memberikan pelayanan yang prima kepada dikatakan berkualitas dan memuaskan.
nasabahnya guna membentuk performance/citra Lupiyoadi (2006) mengemukakan bahwa
yang baik, dan kepuasan nasabahnya. kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai
Berdasarkan latar belakang penelitian seberapa jauh perbedaan antar kenyataan dan
diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu harapaan pelanggan atas pelayanan yang mereka
(1). Bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan terima atau peroleh. Sedangkan menurut Kotler
terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank (2005) kualitas pelayanan merupakan suatu
Mandiri (Persero) Tbk (Studi Kasus Pada Bank bentuk penilaian pelanggan terhadapa tingkat
Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo)? (2). layanan yang dipersepsikan (Perceived service)
Bagaimanakah pengaruh kualitas produk dengan tingkat pelayanan yang diharapakan
terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank (expected value).
Mandiri (Persero) Tbk (Studi Kasus Pada Bank Menurut Lamb (2001) kualitas jasa
Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo)? adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa
STUDI KEPUSTAKAAN yang diterima sesuai dengan yang diharapkan,
maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
Definisi Kualitas Pelayanan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui
Kualitas pelayanan kini sangat harapan pelanggan, maka kualitas jasa
dibutuhkan untuk mencapai kepuasan pelanggan. dipersepsikan ideal.
Dengan adanya kualitas, berarti perusahaan Menurut Assauri (2004) kualitas adalah
harus memenuhi harapan-harapan pelanggan dan bagaimana cara untuk mencari tahu apa yang
memuaskan kebutuhan mereka. Namun menciptakan nilai bagi pelanggan dan
demikian meskipun definisi ini berorientasi pada perusahaan harus memberikan nilai tersebut.
pelanggan, tidak berarti bahwa dalam Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus
menentukan kualitas pelayanan penyedia jasa mendapat perhatian yang serius dari manajemen
harus menuruti semua keinginan pelanggan. organisasi jasa. Untuk menetapkan kualitas
Dengan kata lain, dalam menetapkan kualitas pelayanan yang ingin dicapai oleh sebuah
pelayanan, perusahaan harus mempertimbangkan organisasi jasa, terlebih dahulu organisasi
selain untuk memenuhi harapan-harapan tersebut harus mempunyai tujuan yang jelas.
186
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan seberapa jauh suatu produk dapat memenuhi
pelanggan dan berakhir pada presepsi pelanggan persyaratan dan spesifikasi kualitas yang
(Kotler, 2005). Hal ini berarti bahwa citra ditetapkan (Tjiptono, 2005).
kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut Kualitas produk merupakan hal penting
pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan
melainkan berdasarkan sudut pandang atau jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di
presepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap pasar untuk memuaskan kebutuhan dan
kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh keinginan pelanggan. Dewasa ini sebagian besar
atas keunggulan suatu jasa. pelanggan semakin kritis dalam mengkonsumsi
Dari seluruh defenisi tersebut dapat suatu produk. Pelanggan selalu ingin
dilihat bahwa kualitas pelayanan dapat mendapatkan produk yang berkualitas sesuai
disimpulkan sebagai sebuah tingkat kemampuan dengan harga yang dibayar, meskipun ada
(ability) dari sebuah perusahaan dalam sebagian masyarakat berpendapat bahwa, produk
memberikan segala yang menjadi harapan yang mahal adalah produk yang berkualitas.
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas produk merupakan fokus utama
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa dalam perusahaan, kualitas merupakan salah satu
yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kebijakan penting dalam meningkatkan daya
kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan saing produk yang harus memberi kepuasan
dan keramahtamahan yang ditujukan melalui kepada pelanggan yang melebihi atau paling
sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.
untuk kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan Menurut Dharmmesta (2001), kualitas produk
(service quality) dapat diketahui dengan cara adalah produk yang sesuai dengan yang
membandingkan persepsi para pelanggan atas disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk
pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar
peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya kualitas yang telah ditentukan. Menurut Asri
mereka harapkan/inginkan terhadap atribut- (2000) kualitas produk adalah kecocokan
atribut pelayanan suatu perusahaan. penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan. Menurut Gaspersz
Definisi Kualitas Produk (2002), Kualitas produk adalah kesesuaian
Kualitas merupakan karakteristik dari produk dengan kebutuhan pasar atau pelanggan.
produk yang meliputi ukuran, bentuk dan Perusahaan harus benar-benar memahami apa
komposisi. Karakteristik ini yang menentukan yang dibutuhkan pelanggan atas suatu produk
nilai produk dalam pemasaran dan seberapa baik yang akan dihasilkan.
fungsi produk yang dirancang. Kualitas dari Menurut Swastha dan Irawan (2001)
suatu produk umumnya disesuaikan dengan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri
standard kualitas dari unit produk secara khusus serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh
diukur derajat kecocokannya sesuai dengan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
standard. Standard ini merupakan, standard dari yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Goetsch
pelanggan, yang diperoleh dari pengalaman yang dan Davis (2002) bahwa kualitas produk adalah
lalu, standard pemasaran, dan teknik merancang. suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
(Saladin, 2003). barang, jasa, manusia, produk, dan lingkungan
Kualitas produk merupakan faktor yang memenuhi atau melebihi harapan.
persaingan utama dalam menentukan Sedangkan menurut Tjiptono (2005), kualitas
keberhasilan dan kelangsungan dari suatu merupakan perpaduan antara sifat dan
perusahaan (Saladin, 2003). Konsep kualitas karakteristik yang menentukan sejauh mana
sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan
suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh
desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain sifat dan karakteristik itu memenuhi
merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kebutuhannya.
kualitas kesesuaian merupakan suatu ukuran
187
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
kualitas adalah karakteristik dari produk dalam disimpulkan bahwa kualitas produk adalah
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan- keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan
kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat dengan keinginan konsumer yang secara
laten. Sedangkan menurut Alma (2007) kualitas keunggulan produk sudah layak diperjualkan
adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk sesuai harapan dari pelanggan. Pelanggan
tersebut. Kualitas dalam pandangan pelanggan senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja
adalah hal yang mempunyai ruang lingkup suatu produk, hal ini dapat dilihat dari
tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam kemampuan produk menciptakan kualitas produk
pandangan produsen saat mengeluarkan suatu dengan segala spesifikasinya sehingga dapat
produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. menarik minat pelanggan untuk melakukan
Menurut Feignbaum (2000) bahwa kualitas pembelian terhadap produk tersebut.
produk adalah keseluruhan gabungan Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan
karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, bahwa kualitas yang diberikan suatu produk
rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
memuat produk dan jasa yang digunakan terhadap produk yang ditawarkan.
memenuhi harapan pelanggan.
Kualitas merupakan faktor yang terdapat Definisi Kepuasan Nasabah
dalam suatu produk yang menyebabkan produk Kepuasan nasabah merupakan faktor
tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk terpenting dalam berbagai kegiatan bisnis.
apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan Kepuasan nasabah adalah tanggapan nasabah
oleh sekumpulan kegunaan (bundle of utilities). terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang
Fungsinya termasuk di dalam daya tahan, dirasakan antara harapan yang sebelumnya
ketidak ketergantungan pada produk atau dengan kinerja produk yang dirasakan. Dengan
komponen lain, eksklusivitas, kenyamanan, terpuaskannya keinginan dan kebutuhan para
wujud luar (warna, bentuk, pembungkusan, dan nasabah, maka hal tersebut memiliki dampak
sebagainya) dan harga yang ditentukan oleh yang positif bagi perusahaan. Apabila nasabah
biaya produk (Yamit, 2005). Kualitas sebagai merasa puas akan suatu produk tentunya nasabah
faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang tersebut akan selalu menggunakan atau
atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil mengkonsumsi produk tersebut secara terus
tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang menerus. Dengan begitu produk dari perusahaan
atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan. tersebut dinyatakan laku di pasaran, sehingga
(Assauri, 2004) perusahaan akan dapat memperoleh laba dan
Untuk mencapai kualitas produk yang akhirnya perusahaan akan tetap survive atau
diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi dapat bertahan bahkan kemungkinan akan
kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga berkembang.
agar produk yang dihasilkan memenuhi standar Menurut Lupiyoadi (2006), banyak
yang telah ditetapkan sehingga pelanggan tidak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan
akan kehilangan kepercayaan terhadap produk tercapainya tingkat kepuasan nasabah yang
yang bersangkutan. Pemasar yang tidak tinggi. Tingkat kepuasan nasabah yang tinggi
memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan dapat meningkakan loyalitas nasabah dan
akan menanggung tidak loyalnya pelanggan mencegah perputaran nasabah, mengurangi
sehingga penjualan produknya pun akan sensitivitas nasabah terhadap harga, mengurangi
cenderung menurun. Jika pemasar biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya
memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya
dengan periklanan dan harga yang wajar maka jumlah nasabah, meningkatkan efektivitas iklan,
pelanggan tidak akan berpikir panjang untuk dan meningkatkan reputasi bisnis.
melakukan pembelian terhadap produk (Kotler Menurut Arief (2007) disebutkan bahwa
dan Amstrong, 2001). kepuasan atau ketidakpuasan nasabah adalah
respon nasabah terhadap evaluasi
188
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan harapan, maka yang terjadi adalah
sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah ketidakpuasan. Menurut Lovelock (2007)
pemakaiannya. Kepuasan nasabah merupakan mengatakan bahwa kepuasan nasabah
fungsi dari harapan dan kinerja. Swastha dan merupakan perbandingan antara produk yang
Irawan (2001) memberikan pendapat bahwa dirasakan dengan yang diprediksi sebelum
kepuasan keseluruhan ditentukan oleh produk dibeli/dikonsumsi. Jika yang dirasakan
ketidaksesuaian harapan yang merupakan nasabah melebihi dugaannya, nasabah akan
perbandingan antara kinerja yang dirasakan merasa puas, sebaliknya jika yang dirasakan
dengan harapan. lebih rendah dari harapannya, nasabah akan
Kepuasan merupakan fungsi positif dari merasa tidak puas.
harapan nasabah dan keyakinan diskonfirmasi. Ratminto (2005) mendefinisikan
Dengan demikian kepuasan atau ketidakpuasan kepuasan nasabah sebagai tanggapan emosional
mayarakat merupakan respon dari perbandingan pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi
antara harapan dan kenyataan. Lebih lanjut suatu produk atau jasa. Kepuasan merupakan
dijelaskan oleh Ratminto (2005) bahwa kepuasan tingkat perasaan nasabah yang diperoleh setelah
merupakan respon afektif terhadap pengalaman nasabah melakukan/menikmati sesuatu.
melakukan konsumsi yang spesifik. Sementara Kepuasan nasabah merupakan perbedaan antara
Engel (1994) mendefinisikan kepuasan nasabah yang diharapkan nasabah (nilai harapan) dengan
sebagai evaluasi purna beli terhadap alternatif situasi yang diberikan perusahaan di dalam usaha
yang dipilih yang memberikan hasil sama atau memenuhi harapan nasabah (Mowen. 2002).
melampaui harapan nasabah. Kotler (2005) Menurut Tjiptono (2005), untuk
memberikan definisi kepuasan nasabah sebagai mewujudkan dan mempertahankan kepuasaan
perasaan senang atau kecewa seseorang yang nasabah, maka perusahaan akan melaksanakan
berasal dari perbandingan antara kesannya empat hal yaitu :
terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan 1. Mengidentifikasikan siapa nasabahnya.
harapan-harapannya. 2. Memahami tingkat harapan nasabah atas
Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya kualitas.
pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu 3. Memahami strategi kualitas layanan
memadai (Tjiptono, 2005). Pada dasarnya, nasabah.
kepuasan nasabah itu suatu keadaan dimana 4. Memahami siklus pengukuran dan umpan
kebutuhan, keinginan, dan harapan nasabah, balik dari kepuasaan nasabah.
dapat terpenuhi melalui produk yang Peningkatan layanan sebagai salah satu
dikonsumsi. Tjiptono (2005) mengatakan upaya pencapaian kepuasan nasabah bukanlah
kepuasan itu terlihat dari respons nasabah merupakan tugas yang ringan yang dapat
terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang diselesaikan secepatnya, oleh karena itu layanan
dipersepsikan antara harapan awal (atau standar sempurna harus diberikan sejak awal hingga
kinerja tertentu) dengan kinerja aktual produk seterusnya, karena dampak suatu layanan yang
yang dirasakan setelah pemerolehan produk. buruk sangat besar. Dengan kata lain pemberian
Lamb (2001) mengatakan bahwa layanan yang terbaik akan menguntungkan
kepuasan nasabah adalah tingkat perasaan kedua belah pihak.
seseorang setelah membandingkan kinerja Dari beragam pengertian kepuasan
produk yang dia rasakan dengan harapannya. nasabah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari kepuasan nasabah merupakan tanggapan
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan perilaku, berupa evaluasi atau penilaian
harapan. Menurut Lupiyoadi (2006) purnabeli nasabah terhadap penampilan, kinerja
merumuskan bahwa kepuasan nasabah sebagai suatu barang atau jasa yang dirasakan nasabah
evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap dibandingkan dengan keinginan, kebutuhan, dan
kinerja produk yang dipilih memenuhi atau harapan terhadap produk atau jasa tersebut. Hal
melebihi harapan sebelum pembelian, apabila ini yang dapat menimbulkan kepuasan nasabah,
persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi pembelian ulang dan loyalitas. Dan kepuasan
189
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................
nasabah ini sangat dipengaruhi oleh persepsi dan 3. Observasi (Pengamatan) yaitu dilakukan
harapan nasabah terhadap suatu produk atau jasa. untuk mengamati secara langsung objek
Jadi kepuasan nasabah pada dasarnya mencakup penelitian yang dianggap tepat dan dapat
perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil melengkapi informasi yang diperlukan.
yang dirasakan oleh nasabah. Kepuasan nasabah
ini sangat penting diperhatikan oleh perusahaan Metode Analisis Data
sebab berkaitan langsung dengan keberhasilan Dalam menganalisa data dalam penelitian
pemasaran dan penjualan produk perusahaan. ini peneliti menggunakan regresi berganda.
Karena penelitian ini meneliti lebih dari satu
variabel bebas yaitu kualitas pelayanan (X1) dan
METODE PENELITIAN kualitas produk (X2). Adapun persamaan
regresinya adalah sebagai berikut :
Lokasi dan Subjek Penelitian Y = a + b1X1 + b2X 2 + εi
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Pada
Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo
Dimana:
yang beralamat di Jalan Merdeka No. 1 Kota
Y = Kepuasan Nasabah
Lhokseumawe. Dan yang menjadi subjek
a = Konstanta
penelilitian ini adalah para nasabah yang
b = Koefisien Regresi
mempunyai produk-produk bank pada Bank
X1 = Kualitas Pelayanan
Mandiri Cabang Lhokseumawe Pendopo.
X2 = Kualitas Produk
εi = Error term
Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
Definisi Operasional Variabel
satuan-satuan atau individu-individu yang
1. Kualitas pelayanan (X1) adalah
karakteristiknya hendak diteliti. Adapun yang
perbandingan antara layanan yang dirasakan
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
(persepsi) pelanggan dengan kualitas
para nasabah pada Bank Mandiri Cabang
layanan yang diharapkan pelanggan.
Lhokseumawe Pendopo yaitu sebanyak 8105
2. Kualitas produk (X2) adalah keseluruhan ciri
orang nasabah pada Bank Mandiri Cabang
serta sifat dari suatu produk yang
Lhokseumawe Pendopo. Setelah dihitung dengan
berpengaruh pada kemampuan untuk
menggunakan rumus Slovin, sampel yang
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
diperoleh sebesar 99 maka dibulatkan menjadi
tersirat.
100 responden.
3. Kepuasan nasabah (Y) adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal
Teknik Pengumpulan Data
dari perbandingan antara kesannya terhadap
1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data
kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-
akurat yang bersumber dari pertanyaan yang
harapannya.
telah dibuat terlebih dahulu yaitu berupa
daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan
Uji Validitas
kepada responden yang diteliti dan ini
merupakan cara untuk memperoleh Uji validitas dihitung dengan
informasi yang lebih luas tentang data diri membandingkan nilai rhitung (correlated item-
dan karakteristik responden. total correlations) dengan nilai rtabel. Jika rhitung >
2. Studi kepustakaan yaitu suatu pendekatan dari rtabel (Ghozali, 2005). Untuk menentukan
pencarian data dan informasi melalui nilai degree of freedom (df) adalah dengan
perpustakaan dengan cara mencari buku- rumus (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah
buku literatur serta tulisan-tulisan karya sampel dan k adalah jumlah item variabel.
ilmiah. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh landasan teoritis yang relevan Uji Reliabilitas
dengan variabel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai
190
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 “Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Lhokseumawe 18 – 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi – Universitas Malikussaleh
...............................................................................................................................................................................