Anda di halaman 1dari 29

Tugas Kelompok

Akuntansi Manajemen Biaya

Studi Kasus X

Chadwick, Inc : The Balance Scorecard

Disusun oleh Anggota Kelompok 6 :

Hana Nurila Alfatin (1506810370)

Hera Khairunnisa (1506810414)

Indira Emmelina Ernestine (1506810446)

Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Semester Genap 2015/2016


UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

Statement of Authorship

“Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa
kami menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Mata Ajaran : Akuntansi Manajemen Biaya


Judul Tugas : Studi Kasus X : Chadwick, Inc
Dosen : Rafika Yuniasih S.E., AK., MSM.
Tanggal : 18 April 2016

Disusun oleh Kelompok VI :


NAMA NPM TTD

Hana Nurila 1506810370

Hera Khairunnisa 1506810414

Indira Emmelina E 1506810446


Chadwick Inc. : The Balance Scorecard

Company Background

Chadwik Inc. adalah produsen produk konsumsi dan farmasi. Salah satu divisinya adalah
Divisi Norwalk yang mengembangkan, memproduksi dan menjual obat legal untuk manusia
maupun hewan. Norwalk menjual produknya melalui beberapa distributor utama yang
menyuplai pasar lokal. Chadwick menyadari bahwa kesuksesan jangka panjang Norwalk
ditentukan oleh tingkat pendapatan yang dapat dihasilkan distributor melalui promosi dan
penjualan produk.

Research and Development

Penelitian dan pengembangan obat legal membutuhkan waktu yang tidak singkat, biaya yang
terbilang besar, dan menghadapi banyak faktor yang sulit diprediksi. Siklus nya rata-rata
membutuhkan waktu 12 tahun, karena terdapat banyak tahapan yang harus dilalui dalam
proses pengembangan dan pengujian ini. Proses pengembangan dimulai dengan menemukan
komponen yang memiliki benefit yang diinginkan. Komponen ini harus melalui berbagai
pengujian ketat yang didokumentasikan untuk menguji apakah obat ini dapat memenuhi
aturan pemerintah terkait manfaat produk, keandalan produksi dan kepastian bahwa produk
ini tidak menimbulkan efek samping. Keuntungan Norwalk selama tahun 1980 diperoleh dari
salah satu obat yang ditemukan pada akhir tahun 1960. Namun sejak penemuan obat tersebut
hingga tahun 1980-an belum ditemukan satu pun obat baru oleh divisi Norwalk. Manajemen
mulai menekan divisi Research and Development untuk mempercepat dan mengefisiensi
biaya dalam proses pembuatan obat baru tersebut.

Saat ini peneliti Norwalk mengembangkan teknik bio-engineering baru dengan menetapkan
fokus pada komponen apa yang dibutuhkan oleh obat baru yang ingin dihasilkan. Akan tetapi
teknik ini dinilai mahal karena membutuhkan investasi besar pada peralatan baru untuk
melakukan penelitian dengan computer based. Pendekatan lain yang sedang dikembangkan
adalah menemukan fungsi lain dari komponen yang sudah mendapatkan izin untuk diolah.
Saat ini bagian penjualan mulai dilatih untuk tidak hanya menjual produk yang sudah ada,
melainkan juga mendengarkan saran dan kritik dari pelanggan mengenai produk Norwalk
untuk menghasilkan ide baru sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan untuk
mengatasi keluhan terkait masalah kesehatannya.
Manufacturing

Norwalk memiliki proses produksi yang sampai saat ini dinilai terbaik dalam industrinya.
Proses produksi Norwalk dijalankan dengan cepat dan efisien, dan dapat dimulai begitu
pemerintah mengeluarkan izin. Norwalk juga dinilai telah mampu memproduksi produk baru
dalam jumlah kecil untuk proses pengujian dan evaluasi.

Performance and Measurement

Chadwick mengizinkan beberapa divisinya, yaitu divisi penelitian dan pengembangan, divisi
produksi, divisi pemasaran dan penjualan, dan divisi administrasi seperti keuangan, HRD dan
legal, untuk beroperasi secara terpisah. Chadwick kemudian memberikan tantangan kepada
setiap manager divisinya untuk dapat menyelaraskan target per divisi dengan target
perusahaan. Target tersebut adalah Return on Capital Employed (ROCE). Laporan keuangan
bulanan tiap divisi ini kemudian akan dikirim ke kantor pusat untuk kemudian dianalisa oleh
The Chadwick Executive Committee.

The Balance Scorecard Project

Bill Baron, Controller Chadwick mengemukakan ide tentang Balance Scorecard (BSC)
kepada Dan Daniels, President and Chief Operating Officer Chadwick, karena Baron merasa
BSC adalah cara terbaik untuk menyelaraskan tujuan keuangan jangka pendek dengan jangka
panjang perusahaan. Beberapa hari kemudian Daniel mengeluarkan memo untuk seluruh
Divisi Manager Chadwick. Isinya adalah meminta seluruh Manager Divisi membuat
balanced scorecard untuk divisinya yang akan dipresentasikan di kantor pusat pada 90 hari
kemudian. Salah satu manager divisi Norwalk yaitu John Greenfield menyukai ide tersebut
tapi dia tidak yakin seberapa besar kebebasan yang dapat diberikan perusahaan untuknya
membuat scorecard tersebut, sehingga ia tidak yakin untuk mendelegasikan bawahannya agar
mulai menjalankan proyek BSC tersebut.

Keesokan harinya pada pertemuan mingguan Divisi Operasi, Greenfield menugaskan komite
yang terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh Divisional Controller, Will Wagner, untuk
memfasilitasi pembuatan Balanced Scorecard untuk Norwalk. Setelah membaca artikel
terkait balanced scorecard, Wagner menemui Greenfield untuk mengetahui visi dan strategi
bisnis Norwalk. Berikut ini adalah data yang diberikan oleh Greenfield :
Exhibit 1 Norwalk Pharmaceutical Division – Business Strategy :

1. Manage Norwalk Portfolio of investments


 Minimize cost to executing our existing business base
 Maximize return/ yield on all development spending
 Invest in discovery of new compounds
2. Satisfy customer needs
3. Drive responsibity to the lowest level
 Minimize centralized staff overhead
4. People development
 Industry Training
 Unique mix of technical and commercial skills.

Greenfield menerima memo baru dari Daniels yang meminta tiap divisi untuk menggunakan
data kuantitaf. Daniels hanya menginginkan balanced scorecard yang disusun berdasarkan
“hard data”.

Creating Norwalk’s Balance Scorecard

Butuh waktu berminggu-minggu bagi Wagner untuk dapat mengumpulkan kesepuluh top
manager divisi Norwalk untuk mendiskusikan Balanced Scorecard. Walaupun Wagner
merasa bahwa pertemuan yang berlangsung tidak begitu efisien dikarenakan tidak semua top
10 manager hadir dan ada top manajer yang tidak fokus dalam upaya pembuatan Balanced
Scorecard ini, pada akhirnya sebuah Balanced Scorecard berhasil disusun. Berikut ini adalah
Balanced Scorecard yang berhasil disusun dalam pertemuan tersebut :

EXHIBIT 2 NORWALK PHARMACEUTICAL DIVISION


FINANCIAL CUSTOMER INTERNAL INNOVATION
MEASURES MEASURES MEASURES MEASURES
Net Contribution Market Share For Price Index For $ Revenue From
Key Markets “Basket” Of New Products
Fonnulation Introduced In Last 3
Years
Working Capital Customer Complaint Cost Index For
Rate Technical Compounds
Operating Profit Capital Turnover
After Tax Inventory Turns By
Product Class
Gross Margin $
Sg & A $

ANALISA BALANCED SCORE CARD UNTUK CHADWICK INC.

Analisa atas BSC yang telah dibuat oleh manajer Chadwick :

- Manajemen telah membuat suatu analisa yang menggambarkan aspek bisnis strategi
dalam penyelarasan tujuan perusahaan yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan

- Manajemen telah menyusun BSC yang diturunkan dari analisa bisnis strategi
perusahaan dan telah dengan pemahaman yang disampaikan oleh Kaplan dan David
Norton di mana aspek penilaian atas performa perusahaan dinilai dari persepektif
keuangan, konsumen, internal proses bisnis, dan pembelajaran serta pertumbuhan.
Namun BSC yang sebelumnya disusun hanya mencakup kompenen penilaian saja.
Seharusnya BSC menjelaskan lebih rinci tentang target yang ingin dicapai serta pihak
yang bertanggungjawab atas masing – masing target.

Analisa atas propose BSC untuk memperbaiki BSC yang telah ada :

Langkah-langkah pembuatan Balanced Scorecard dengan tahapan metode yang baru:

1. Penentuan Visi dan Misi Perusahaan


Visi dan Misi Perusahaan sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Greenfield
terkait strategi bisnis adalah sebagai berikut:
a. Memaksimalkan Portofolio Investasi dari Divisi Norwalk
 Melakukan efisiensi biaya
 Memaksimalkan pengembalian dari biaya pengembangan yang dikeluarkan
 Investasi dalam penemuan komponen baru
b. Memenuhi kebutuhan pelanggan
c. Memaksimalkan kinerja hingga ke level terendah
 Meminimalisir kemungkinan penumpukan karyawan di salah satu bagian

d. Mengembangkan kualitas dari pekerja


 Pelatihan industri
 Melakukan kombinasi antara kemampuan teknis dan kemampuan komersial.

2. Penjelasan Produk
Norwalk Pharmaceutical meriset dan memproduksi obat-obatan legal baik bagi untuk
manusia dan hewan.

3. Penjelasan Nilai-nilai Inti (Core Value) Perusahaan


Dalam artikel tidak disebutkan secara jelas hal-hal apa saja yang menjadi nilai inti
(core value) dari Chadwick Inc. atau divisi Norwalk. Namun, kami mencoba menarik
kesimpulan terkait nilai-nilai yang ditanamkan oleh Chadwick Inc. atau divisi
Norwalk dalam menjalankan bisnisnya, yaitu sebagai berikut:
 Efektif dan Efisien
Hal ini dilakukan oleh Chadwick Inc, khususnya oleh divisi Norwalk, dalam
melakukan proses produksinya.
 Konsisten
Konsistensi Chadwick Inc. atau divisi Norwalk dapat dilihat dari predikatnya
sebagai salah satu brand terbaik di industri farmasi ini dengan kualitas produk
yang tinggi.
 Inovatif
Meskipun hasil inovasi obat baru belum banyak terealisasi, akan tetapi
manajemen menyadari pentingnya inovasi dalam penelitian dan pengembangan
produk baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Analisis Lingkungan Bisnis Internal


Secara internal, Chadwick telah mampu mengembangkan proses produksi yang
efektif dan efisien. Selain itu, proses produksi juga dilakukan secara legal setelah
mendapat izin pemerintah.
Chadwick juga memberikan kebebasan untuk divisi-divisi tertentu agar dapat
beroperasi secara mandiri. Kebebasan juga diberikan Chadwick kepada divisi-divisi
dalam pencapaian target perusahaan yang telah ditetapkan.

5. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan :


a. Kekuatan :
 Proses produksi cepat dan efisien;
 Desentralisasi divisi;
 Divisi diberikan kebebasan untuk menyelaraskan targetnya dengan target
perusahaan;
 Alur pelaporan target dan keuangan divisi jelas.
b. Kelemahan :
 Divisi R&D kurang inovatif;
 Tahapan yang perlu dilalui dalam mengembangkan produk baru cukup lama;
 Top manajer sulit untuk dikumpulkan dan tidak fokus dalam pengerjaan
proyek pembuatan BSC.

6. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal


a. Faktor Politik
Proses produksi Chadwick Inc, sangat bergantung pada izin yang diberikan
pemerintah. Dalam memperoleh izin peredaran obat ini sarat dengan politik dan
negoisasi.
b. Faktor Ekonomi
Melihat pangsa pasar Chadwick Inc. yang baik dan banyaknya respon pelanggan
dan customer tentang ide mereka terkait Norwalk produk, maka potensi ekonomi
yang dapat dikembangkan oleh Chadwick Inc. atau divisi Norwalk masih sangat
besar.
c. Faktor Sosial
Chadwick Inc. merupakan salah satu brand terbaik dalam industri farmasi.
Predikat tersebut memberikan prestis tersendiri di mata para konsumen terhadap
produk yang dijual.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi merupakan faktor yang penting dalam industri farmasi. Aspek
teknologi dibutuhkan dalam proses research and development serta proses
pembuatan obat itu sendiri. Perkembangan teknologi tentunya sangat cepat
berubah dan kecenderungan untuk terus mengalami perbaikan dan modernisasi,
jadi investasi dalam teknologi harus menjadi salah satu hal yang menjadi fokus
perusahaan.
e. Faktor Lingkungan
Sebagai salah satu brand obat terbaik dalam industri farmasi dan penyandang
predikat produsen obat dengan proses manufaktur yang sangat baik, tentunya
Chadwick akan mempertimbangkan konsekuensi kegiatan manufakturnya dengan
dampak lingkungan yang ada.
f. Faktor Hukum dan Peraturan
Ketentuan pemerintah mengatur bahwa produksi dan peredaran obat-obatan harus
memperoleh izin dari pemerintah. Dalam hal ini, Chadwick Inc. sudah memenuhi
ketentuan hukum yang berlaku.

7. Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
 Mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang baik
 Dalam proses produksi, fasilitas produksi perusahaan mampu untuk membuat
obat dalam skala produksi yang kecil (untuk keperluan riset)
 Merupakan salah satu brand terbaik di industri ini
 Hubungan dan jaringan dengan distributor baik
 Meimiliki potansi sumber daya manusia yang menunjang untuk mencapai
tujuan perusahaan
b. Kelemahan(Weaknesses)
 Sudah lama tidak menghasilkan produk baru;
 Penjualan bergantung pada produk yang sudah ada sehingga produk tidak
terdiversifikasi
 Kurangnya respon terhadap kebutuhan pasar
c. Peluang (Opportunities)
 Adanya kecendurungan pertambahan penduduk tiap tahunnya di berbagai
negara sehingga menciptakan peluan pangsa pasar baru
 Kepercayaan konsumen saat ini hendaknya dijadikan peluang untuk terus
memperbaiki kualitas produk yang ada
 Teknologi yang selalu berkembang merupakan suatu peluang dalam hal
memperbaiki keefisiensian produksi dan mutu produk untuk kedepannya

d. Ancaman (Threats)
 Semakin ketatnya persaingan dengan kompetitor di industri yang sama
 Munculnya brand lain yang menawarkan benefit yang sama pada harga yang
lebih murah
 Ketatnya pengeluaran izin obat
 Ketergantungan terhadap distributor

I. PERSPEKTIF KEUANGAN

NET CONTRIBUTION MARGIN

ANALISA :

1. Menurut kami penggunaan net contribution margin bisa menjadi ukuran performa
finansial perusahaan
2. Net contribution margin menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membiaya
biaya fix dan operasional perusahaan setelah menutupi biaya variabelnya
3. Dengan penggunaan net contribution magin sebagai pengukur performa finansial,
maka ada indikasi bahwa perusahaan memang ingin lebih fokus me-review biaya
variabel yang ada. Yang nantinya juga bisa berguna untuk keputusan pengefisiensian
biaya

SARAN

1. Dengan adanya keputusan untuk membuat BSC sebagai pengukur kinerja perusahaan,
maka setiap organ perusahaan wajib menyelaraskan tujuan divisi dengan tujuan besar
perusahaan yang diukur dengan rasio ROCE
2. Dengan adanya kewajiban penyelarasan ujuan tiap divisi, maka ada baiknya sistem
perusahaan diubah menjadi sentralisasi
3. Perusahaan hendaknya membuat satu database yang bisa diakses bersama. Namun
tentunya dengan mempertimbangkan unsur "user previllage"
4. Manager sales : bertanggung jawab atas besaran penjualan produk di tiap periode
akuntansi
5. Manajer marketing : bertanggung jawab untuk lebih gencar mempromosikan produk
obat yang ada ke konsumen potensial contohnya dokter yang praktik di rumah sakit
serta apotek yang ada baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit
6. Manajer produksi : bertanggung jawab atas pengelolaan biaya variabel yang ada.
Mengatur efisiensi dalam penggunaan bahan produksi.
7. Manajer pembelian : bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi dengan supplier
sehingga bisa membeli bahan baku dengan harga relatif murah

WORKING CAPITAL

ANALISA

1. Menurut kami penggunaan nilai working capital sudah mencerminkan pengukuran


performa finansial
2. Working capital mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola selisih dari
jumlah aktivitas investasi dan pembiayaannya untuk digunakan dalam operasional
sehari – hari

SARAN

1. Dengan komitmen perusahaan menggunakan working capital sebagai ukuran


performa finansial, maka sudah merupakan keharusan perusahaan mengelola
efektivitas pemakaian mesin – mesin yang ada untuk memproduksi obat – obatan
2. Perlu dijadikan catatan, bahwa industri farmasi adalah industri yang bergantung pada
teknologi jadi kaitannya dengan working capital adalah cara perusahaan mampu
berinvestasi di teknologi, namun perusahaan harus sudah siap untuk menggunakan
teknologi tersebut, salah satunya adalah training karyawan bagian produksi
3. Manajer produksi : bertanggung jawab dalam penggunaan mesin secara optimal
sehingga mampu memproduksi obat dengan kualitas dan kuantitas yang ditargetkan
4. Manajer finansial : bertanggung jawab atas pengelolaan investasi perusahaan yang
nantinya digunakan dalam aktivitas produksi perusahaan
OPERATING PROFIT AFTER TAX (OPAT)

ANALISA

1. Operating profti after tax menurut kami juga dapat digunakan sebagai ukuran dari
performa finansial perusahaan
2. Dengan digunakan nilai OPAT, maka perusahaan bisa lebih spesifik lagi melihat
kemampuan perusahaan perusahaan dalam menghasilkan profit
3. Jika perusahaan dapat menghasilkan OPAT bernilai positif (meraih keuntungan)
dengan kata lain perusahaan sudah mampu melunasi seluruh kewajibannya pada
stakeholders. Contohnya perusahaan telah mampu membayar utang ke kreditur,
membayar pajak ke negara, membayar kewajiban ke supplier, serta membayar gaji
pada karyawannya.

SARAN

1. Adanya keselarasan kinerja seluruh divisi perusahaan dalam mencapai target OPAT
yang ditetapkan
2. Kenaikan jumlah penduduk dunia hendaknya dijadikan peluang sebagai pangsa pasar
potensial untuk dijadikan konsumen
3. Disisi lain pesaing seperti produsen obat – obatan generik juga merupakan pesaing
perusahaan yang harus menjadi pertimbangan vesar
4. Manager sales : bertanggung jawab atas besaran penjualan produk di tiap periode
akuntansi
5. Manajer marketing : bertanggung jawab untuk lebih gencar mempromosikan produk
obat yang ada ke konsumen potensial contohnya dokter yang praktik di rumah sakit
serta apotek yang ada baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit
6. Manajer produksi : bertanggung jawab atas pengelolaan biaya variabel yang ada.
Mengatur efisiensi dalam penggunaan bahan produksi. Bertanggung jawab dalam
penggunaan mesin secara optimal sehingga mampu memproduksi obat dengan
kualitas dan kuantitas yang ditargetkan
7. Manajer pembelian : bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi dengan supplier
sehingga bisa membeli bahan baku dengan harga relatif murah, namun memiliki
kualitas yang baik
8. Division Manager : bertanggung jawab untuk me-review taget – target perusahaan
dengan mengadakan eprtemuan rutin sebelum akhir periode buku. Sebab target
OPAT melibatkan berbagai divisi dalam mencapainya
II. PERSPEKTIF PELANGGAN

MARKET SHARE FOR KEY MARKET

ANALISA

1. Menurut kami penggunaan markest share for key market sudah baik dalam mengukur
performa perusahaan untuk dari perspektif konsumen
2. Market share adalah presentase yang mengukur persentase pasar yang ditentukan dalam
ukuran unit maupun revenue
3. Market share juga merupakan sebuah indikator tentang apa yang dilakukan sebuah
perusahaan terhadap pesaingnya dengan memperhitungkan faktor – faktor yang akan
mempengaruhi nilai penjualan perusahaan

SARAN

1. Perusahaan mampu memperluas pangsa pasar, membuat produk dengan kemasan yang
unik, dan selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dalam rangka menaikkan
penjualan dan dapat bersaing dengan kompetitor
2. Manajer marketing : bertanggung jawab untuk proses mendapatkan konsumen. Manajer
juga harus memantau penjualan dari prosuk pesaing contohnya obat generik. Jika
perusahaan sulit bersaing dari sisi harga, maka harus dipastikan perusahaan dapat unggul
dari segi kualitas produk baik dari konten obat serta kemasan obat. Manajer marketing
juga harus gencar untuk menawarkan produk obat perusahaan ke dokter dan rumah sakit
sebab, obat yang diproduksi oleh perusahaan merupakan obat legal dimana
peruntukannya menggunakan resep dokter

CUSTOMER COMPLAINT RATE

ANALISA

1. Tingkat komplain dari konsumen yang dijadikan indikator performa sungguh baik sebab
perusahaan bisa mengukur biaya kualitas perusahaan dan kepuasan pelanggan perusahaan

SARAN

1. Perusahaan harus menetapkan target indikator yaitu dengan tingkat komplain pelanggan
yang terus berkurang tiap periodenya
2. Manjer produksi : bertanggungjawab untuk menghasilkan produk yang terbaik dari segi
mutu. Manajer produksi selalu memantau karyawan mereka agar selalu bekerja tepat
sasaran dalam membuat obat dan memasukkan obat tersebut ke kemasan yang ada
3. Tim Quality Assurance : bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi terhadap produk
yang dihasilkan. Misalnya melakukan inspeksi berkala tiap 2 minggu sekali dengan
mengunjungi pabrik – pabik dan mengevaluasi pekerjaan tim produksi
4. Tim customer care : berrtanggung jawab untuk memastikan pelayanan after sales
perusahaan tanggap dengan komplian pelanggan. Misalnya jika ada komplain dari
pelanggan kemasan obat rusak, maka 1 x 24 jam permasalahan tersebut harus dipecahkan.
Perusahan juga harus menargetkan tidak adanya repeat komplain dari pelanggan yang
terjadi ketika im customer care telah melayani komplain

III. PERSPEKTIF PROSES BISNIS

ANALISA

1. Menurut kami pengukuran performa dari perspekif bisnis internal menggunakan capial
turn over, inventory turn over, price index, dan cost index sudah bisa menggambarkan
perusahaan
2. Perusahaan dapat mengukur kemampuannya untuk mengelola dana yang tertanam di
persediaan berputar dalam suatu periode tertentu
3. Perusahaan juga mengukur kemampuan modal perusahaan yang bisa digunakan untuk
menghasilkan penjualan produk

SARAN

1. Dalam mengukur performa dengan indikator yang telah ditentukan, maka perusahaan
sebabaiknya fokus pada efektifitas dan efisiensi proses produksi
2. Kami menyarankan adanya tambahan indikator lain dalam perspektif ini yaitu indikator
pengembangan produk yang harus dinaungi oleh divisi R&D jangan dibuat terpisah
menjadi perspektif tersendiri
3. Indikator yang kami sarankan yaitu jumlah pertambahan produk baru, penurunan
development cycle time, serta kenaikanpendapatan dari produk yang berhasil dipatenkan
4. Manjer produksi : bertanggungjawab untuk menghasilkan produk yang terbaik dari segi
mutu. Manajer produksi selalu memantau karyawan mereka agar selalu bekerja tepat
sasaran dalam membuat obat dan memasukkan obat tersebut ke kemasan yang ada
5. Tim Quality Assurance : bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi terhadap produk
yang dihasilkan. Misalnya melakukan inspeksi berkala tiap 2 minggu sekali dengan
mengunjungi pabrik – pabik dan mengevaluasi pekerjaan tim produksi
6. Manajer pembelian : bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi dengan supplier
sehingga bisa membeli bahan baku dengan harga relatif murah, namun memiliki kualitas
yang baik
7. Manajer marketing : bertanggung jawab memberikan laporan mengenai kebutuhan pasar
konsumen atas produk obat yang dibutuhkan dan melaporkannya ke bagian R&D
8. Manajer R&D : melakukan riset terkait dengan obat – obatan yang dibutuhkan, pro aktif
ke lembaga – lembaga pemerintah untuk mengkaji hasil riset ataupun untuk mendapatkan
hak paten suatu obat
9. Manajer Keuangan : bertanggung jawab atas investasi yang akan ditanamkan perusahaan
khususnya adalah investasi teknologi yang menunjang tim R&D untu melakukan riset
yang lebih cepat dan akurat. Salah satunya adalah investasi di bio-technology

IV. LEARNING AND GROWTH

SARAN :

1. Seharusnya perusahaan mencantumkan perspekif ini ke dalam BSC mereka


2. Indikator yang digunakan adalah jam training dari karyawan
3. Manajer HRD : bertanggung jawab atas kemampuan baik hard skill maupun soft skill
yang bisa menunjang kegiatan operasional sehingga nantinya tujuan ROCE perusahaan
juga tercapai dari kecakapan tenaga – tenaga yang handal
4. Manajer HRD harus mencantumkan budget per tahun untuk training per divisi yang
dianggap perlu dan harus menentukan target jam training dalam setahun
5. Maanajer HRD juga selalu emmantau kinerja karyawanan setelah dilaksanakannya
training
8. Perancangan Balanced Scorecard untuk Chadwick Inc.
a. Financial Perspective

PERSPEKTIF TUJUAN PENCAPAIAN TUJUAN TARGET INISIATIF PENANGGUNG


JAWAB
SUB TUJUAN INDICATORS BOBOT

Revenue Growth (50%)


kenaikan % kontribusi 15% 10% - Mengingkatkan Sales Manager
produk baru pendapatan dari jumlah penjualan yang
produk baru akan berasal dari produk
menaikkan total baru
penjualan dari
periode
FINANCIAL
sebelumnya
(25%)
pengembangan % kontribusi 15% 10% - Mengingkatkan Sales Manager
pangsa pasar pendapatan dari jumlah penjualan yang
konsumen baru berasal dari konsumen
akan menaikkan baru
total penjualan
dari periode
sebelumnya
adopsi strategi % kenaikan 20% 15% - Mengingkatkan Sales Manager
penetapan penjualan dari jumlah penjualan yang
harga periode berasal dari strategi
sebelumnya penetapan harga

Cost Reduction (30%)


penurunan unit % Penurunan 15% 10% - mengurangi biaya Production
cot Unit Product Cost unit produk dengan Manager,
dari periode mencari supplier Purchasing
sebelumnya bahan pembuatan obat Manager
yang lebih rendah,
namun kualitas tetap
baik
penurunan % Penurunan 10% 5% - mengurangi biaya Production
customer cost Unit Customer konsumen Manager,
Cost dari periode Purchasing
sebelumnya Manager
penurunan % Penurunan 5% 5% - mengurangi biaya Accounting
biaya distribusi Cost per channel distribusi, Manager
distribution salah satunya dengan
channel dari cara pemesanan via
periode elektronik (sistem
sebelumnya EDI)
Asset Utilization (20%)
Improve % Kenaikan 10% 10% - memaksimalkan aset Production
utilisasi aset Return on serta investasi lainnya Manager
Investment (ROI) (mesin produksi) yang
dari periode manfaatnya digunakan
sebelumnya untuk operasional
perusahaan
% Kenaikan 10% 10% - memaksimalkan aset Production
Economic Value serta investasi lainnya Manager
Added (EVA) (mesin produksi) yang
manfaatnya digunakan
untuk operasional
perusahaan
b. Customer Perspective

PERSPEKTIF TUJUAN PENCAPAIAN TUJUAN TARGET INISIATIF PENANGGUNG


JAWAB
SUB INDICATORS BOBOT
TUJUAN
CORE (45%)
Kenaikan % kenaikan 10% 20% - meningkatkan Marketing
market share market share penjualan Manager, Sales
Manager
Kenaikan % kenaikan 15% 20% - meningkatkan Marketing
customer repeating kualitas produk dan Manager, Sales
retention constomer menjaga hubungan Manager
CUSTOMER baik dengan
(25%) pelanggang khususnya
dokter dan rumah sakit
% growth 30% - meningkatkan Marketing
customer kualitas produk dan Manager, Sales
menjaga hubungan Manager
baik dengan
pelanggang khususnya
dokter dan rumah sakit
Kenaikan % konsumen baru 10% 10% - gencar melakukan Marketing
akuisisi dari total promosi dan Manager, Sales
konsumen pertambahan pengenalan Manager
konsumen produk(contohnya giat
membuka stand -
stand pengenalan obat
di rumah sakit - atau
apotek yang ada)
Kenaikan % kontribusi 10% 10% - gencar melakukan Marketing
profitabilitas pendapatan dari promosi dan Manager, Sales
konsumen konsumen baru pengenalan Manager
akan menaikkan produk(contohnya giat
total penjualan membuka stand - stand
dari periode pengenalan obat di
sebelumnya rumah sakit - atau
apotek yang ada)
PERFORMANCE VALUE (55%)
Penurunan Penurunan harga 5% 5% - mencari supplier Purchasing
harga untuk konsumen bahan baku yang Manager,
dari periode relatif murah dan Production
sebelumnya melakukan efisiensi Manager,
biaya Marketing
Manager

Improve Penurunan retur 10% 5% - meningkatkan Production


product quality penjualan kualitas produk obat Manager
konsumen dari baik dari segi material
periode obatnya hingga ke
sebelumnya pengemasan sehingga
tidak banyak retur
penjualan dari sisi
perusahaan, adanya
inspeksi yang
dilakukan tim Quality
Assurance
Improve Rating dari 15% Minimal 85% - Meningkatkan Marketing
product surveykonsumen konsumen kualitas produk yang Manager, Sales
functionally terkait produk meberikan rating dihasilkan dan Manager
dengan predikat menjaga hubungan
"baik" baik dengan konsumen
Improve Rating dari 15% Minimal 85% - Meningkatkan Marketing
product image surveykonsumen konsumen kualitas produk yang Manager, Sales
terkait pelayanan meberikan rating dihasilkan dan Manager
perusahaan dengan predikat menjaga hubungan
"baik" baik dengan konsumen
Kenaikan Tingkat ketepatan 10% maksimal 5% dari - Meningkatkan Sales Manager
delivery pengantaran total order yang kualitas armada (Service and
realibility produk konsumen meleset pengiriman & menjaga delivery
pengirimannya dari komunikasi baik manager)
total order dengan pelanggan
keseluruhan
c. Process Perspective

PERSPEKTIF TUJUAN PENCAPAIAN TUJUAN TARGET INISIATIF PENANGGUNG


JAWAB
SUB INDICATORS BOBOT
TUJUAN
INNOVATION (30%)
Pertambahan Jumlah 10% Minimal 1 Produk - Meningkatkan R & D Manager
Produk Baru pertambahan baru berhasil diteliti kemampuan dalam
Produk Baru setiap tahunnya melakukan riset obat
dan menyediakan
fasilitas yang memadai
untuk riset (bio-
PROCESS technology),studi
(25%) literatur mengenai
farmasi lebih
ditingkatkan
Kenaikan % pendapatan 5% Minimal 5% - Mengingkatkan R & D Manager,
pendapatan produk yang kenaikan jumlah penjualan yang Sales Manager
produk yang dipatenkan pendapatan berasal berasal dari hasil
dimiliki dari produk baru inovasi yang terus ada
(dipatenkan) yang berhasil dan berkembang
dari periode dipatenkan (inovasi dari bio
sebelumnya tecnology)

jumlah produk 5% Minimal hanya 1 - Meningkatkan usaha Legal Manager


yang pending produk yang negosiasi dengan
proses hak pending dalam pihak terkait hak
patennya proses paten selama paten(negosiasi
satu tahun dengan pemerintah
atau institusi
kesehatan)
Development Penurunan waktu 10% minimal 3 tahun - Meningkatkan R & D Manager
Cycle Time product penurunan waktu kemampuan dalam
development pengembangan meriset obat dan
cycle(jumlah suatu produk menyediakan fasilitas
tahun) yang memadai untuk
riset (bio-
technology).Pro aktif
untuk menyampaikan
hasil riset ke institusi
kesehatan pemerintah
sehingga proses
pengembangan produk
menjadi lebih cepat

OPERATION (40%)
Kenaikan % Penurunan 5% Maksimal 3% Meningkatkan Production
kualitas dari produk cacat produk defect dari efektifitas produksi manager
proses total produk yang dan pengawasan
produksi dihasilkan tiap dalam proses produksi
bulannya
Penurunan biaya 10% 10% Meningkatkan Production
kualitas dari efektifitas produksi manager
periode dan pengawasan
sebelumhya dalam proses produksi
Kenaikan % Naiknya trend 5% 10% Efisiensi penggunaan Production
efisiensi proses penurunan unit input manager
produksi cost dari periode
sebelumnya

% output yang 10% 5% Peningkatan Efisiensi Production


dihasilkan dari penggunaan input dan manager
periode efektifitas kerja dari
sebelumnya karyawan produksi
Penurunan jumlah hari 10% minimal proses Meningkatkan Production
waktu produksi produksi suatu produksi berkurang efektifitas produksi manager
produk 3 hari dalam proses dan pengawasan
pembuatan suatu dalam proses produksi
produk
POST SALES SERVICE (30%)
Kenaikan kecepatan 10% minimal 1 hari Meningkatkan kualitas Sales manager
kualitas pelayanan dalam pelayanan dalam pelayanan after sales (customer care)
pelayanan merespon melayani 1 dan meningkatkan
komplain dari komplain mutu produk(konten
konsumen pelanggan obat dan kemasan
obat)
Kenaikan waktu dalam 10% tidak ada repeating Meningkatkan kualitas Sales manager
efisiensi penyelesaian komplain dari tiap pelayanan after sales (customer care)
pelayanan komplain nomor sales order dan meningkatkan
konsumen mutu produk (konten
obat dan kemasan
obat)
Penurunan Penurunan cycle 10% 5% penurunan Meningkatkan kualitas Sales manager
waktu time (penurunan waktu pelayanan after sales (customer care)
pelayanan waktu pelayanan dan meningkatkan
after sales mutu produk(konten
dibanding dengan obat dan kemasan
periode obat)
sebelumnya)
d. Learning and Growth Perspective

PERSPEKTIF TUJUAN PENCAPAIAN TUJUAN TARGET INISIATIF PENANGGUNG


JAWAB
SUB TUJUAN INDICATORS BOBOT

INCREASE EMPLOYEE CAPABILITIES (35%)


Meningkatkan Jumlah pelatihan 15% 4 pelatihan dalam 1 Memperbaharui skill HRD Manager
kemampuan tahun serta meningkatkan
dan kemampuan karyawan
pengetahuan terkait proses terbaru
LEARNING
karyawan Durasi pelatihan 20% 7 jam efektif dalam Maksimalisasi HRD Manager
AND
dengan 1 pelatihan kualitas pelatihan dan
GROWTH
memberikan pemahaman terhadap
(25%)
pelatihan yang materi pelatihan
terkini
INCREASE MOTIVATION AND ALIGNMENT (30%)
Membangun Saran kepada 15% Mengadakan group Mengukur partisipasi HRD Manager
komunikasi karyawan meeting setiap karyawan
yang baik Saran yang 15% bulan Mengukur kualitas HRD Manager
antara dilaksanakan oleh partisipasi karyawan
supervisor dan karyawan dan mengetahui
tim terkait apakah saran yang
kondisi di diberikan pada group
lapangan meeting telah
dilaksanakan dengan
baik
INCREASE INFORMATION SYSTEMS CAPABILITIES (35%)
Menyajikan Persentase proses 35% Peningkatan Mengurangi waktu HRD Manager
informasi yang dengan sebesar 80% yang dibutuhkan untuk
lebih akurat kemampuan real- menyampaikan
dan tepat time feedback informasi dan
waktu meningkatkan
ketepatan konten
informasi

Anda mungkin juga menyukai