Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN

ANALISA KASUS 12-4


Wayside Inns, Inc

NAMA KELOMPOK 8 :
1. Fadly Fachrozy ( 11 )
2. Patricia Fernandez ( 27 )
3. Shabrina Haizah R ( 30 )
4. Silvie Agustinah ( 32 )

2018
Latar belakang

Wayside Inns, Inc adalah suatu tempat penginapan atau yang dikenal dengan motel
terletak di Kansas City, Missouri, motel ini didirikan pada tahun 1980 sebagai perusahaan
penerus United Motel Enterprises yang merupakan sebuah perusahaan yang dioperasikan
beberapa motel franchise dibawah persetujuan berlisensi dari dua rantai motel nasional.
Perusahaan penerus dibentuk untuk memiliki, mengoperasikan, dan melisensikan rantai motel
dibawah nama Wayside Inn, serta untuk melanjutkan dan mengoperasikan franchise sekarang
yang dimiliki oleh United. Management merasa bahwa strategi mengembangkan rantai motelnya
sendiri akan menghasilkan fleksibilitas yang lebih tinggi dan akan membuat mereka lebih mudah
untuk memperoleh strategi pertumbuhan jangka panjang.

Strategi pokok perusahaan adalah melayani pelancong bisnis yang tidak tertarik pada
pengaturan yang rumit. Tidak ada area-area formal pada umumnya seperti lobby, ruang
pertemuan, bars, atau restoran. Rantai ini menekankan pada pada kebersihan kamar, layanan
yang dapat diandalkan , dan harga yang lebih murah sekitar 15-20% daripada rantai motel
lainnya. Manajemen Wayside membuat propertinya dekat dengan jalan raya antar negara atau
kawasan-kawasan komersial utama, bandara, dan fasilitas industry dan perbelanjaan. Di satu kota
akan sangat mudah menemukan Wayside Inn di beerbagai lokasi strategis. Strategi ini dibangun
atas dasar lebih baik memiliki total 600 kamar di lima tau enam lokasi dalam satu kota daripada
memiliki satu hotel besar dengan 600 kamar.

Dalam rangka untuk memastikan semangat yang agresif diantara para manager unit,
perusahaan mengembangkan berbagai rencana kompensasi. Rencana kompensasi tersebut terdiri
dari 4 elemen yang secara umum terkait dengan profitabilitas. Kompensasi tersebut terdiri dari :

1. Gaji dasar yang mana kisarannya dihitung berdasarkan masa kerja dan volume
penjualan relative untuk inn khusus. Gaji diarahakan untuk subjek penilaian tahunan, dan
jumlah penyesuaian bergantung pada rekomendasi dari manager umum wilayah.
2. Insentif volume penjualan. Setiap manager unit yang memperoleh profit akan menerima
bonus sebesar 1% dari peningkatan pendapatan dari tahun sebelumnya.
3. Bonus berdasarkan ROI. Dapat dihitung dengan mengalikan ROI dengan performance
faktor. Performance factor digunakan untuk membedakan antara investasi yang besar dan
kecil dan untuk meghilangkan kompleksitas yang melekat dalam mengelola property
yang lebih besar.
4. Kompensasi yang terkahir adalah tunjangan. Setiap unit manager akan mendapatkan
apartemen (dua kamar tidur, dapur, dan ruang kecil), mobil kantor, jasa laundry, dan jasa
telepon lokal.

Rata-rata tingkat menginap pada properti yang telah dibangun 10-20% lebih tinggi
daripada pesaing motel lainnya. Segmet target market mereka yaitu pelancong bisnis tidak
dipengaruhi oleh faktor musim atau lingkungan. Kekuatan lainnya yaitu management yang
agresif, mengurangi biaya konstruksi dan waktu penyelesaian melalui standarisasi, kontrol
kualitas yang efisien dari properti sekarang.

Rumusan Masalah

Karyawan Pengembangan Proyek Wayside telah memperoleh proyeksi skedul biaya


proyek yang berkaitan dengan penyelesaian ekspansi seluas 40 kamar. Penyesuaian biaya akan
diperlukan bergantung pada kota dan kondisi tertentu. Layne Rembert, manager Inns, khawatir
mengenai rencana ekspansi 40 kamar pada akhir tahun fiskal tersebut. Hal ini dikarenakan ia
merasa bahwa 80 tambahan kamar di properti di pusat Toledo telah menurunkan tingkat
pengembalian atas investasinya. Ini akan mempengaruhi kompensasi insentif dan pendapatan
pada tahun tersebut.

Pembahasan :

Menurut hasil diskusi kelompok kami, dari perencanaan ekpansi motel Wayside Inn
terdapat dua sisi yakni pro dan kontra terhadap perencanaan ekspansi perusahaan ini.

Pro karena dalam jangka panjang keputusan ekspansi akan menjadi pendapatan yang
menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu juga bisa dilihat dari turnaway perusahaan. Tingkat
turnaway merupakan tingkat penolakan konsumen yang ingin menginap baik melalui telepon
atau secara langsung karena tidak adanya ketersediaan kamar.

Dari Exhibit 2, dapat dilihat bahwa pada hari Senin hingga hari Jumat tingkat turnaway nya
tinggi. Ini menandakan bahwa pada hari Senin hingga hari Jumat tingkat permintaan kamar
sangat tinggi. Dengan tingginya tingkat turnaway, perusahaan berarti kehilangan kesempatan
untuk memperoleh pendapatan yang seharusnya dapat ia dapatkan. Dengan melakukan ekspansi
dengan menambah jumlah kamar maka permintaan konsumen yang lebih tersebut dapat
terpenuhi sehingga perusahaan dapat memperoleh tambahan pendapatan. Selain itu, perusahaan
lain di sekitarnya dikatakan akan melakukan ekspansi pada tahun tersebut. Jika Wayside Inn
tidak melakukan ekspansi maka konsumen-konsumen yang permintaannya tidak terpenuhi di
motel tersebut akan berpindah ke motel lain. Hal ini nantinya akan berdampak pada penurunan
pangsa pasar dari Wayside Inn dan yang akhirnya menyebabkan penurunan pendapatan.
Kesempatan yang ada disini tidak boleh disia-siakan oleh Wayside Inn. Dengan menambah
jumlah kamar, Wayside Inn dapat meningkatkan pangsa pasarnya dan nantinya akan
meningkatkan pendapatan mereka yang akan berdampak pada peningkatan ROI dalam untuk
panjang.

Namun, di sisi lain ada pendapat yang kontra terhadap perencanaa ekspansi perusahaan
ini, hal ini dikarenakan tingkat ROI akan menurun pada jangka pendek yakni pada tahun 1991
sebelum ekspansi yaitu sebesar 27,06% dan lebih besar daripada ROI setelah ekspansi yaitu
hanya sebesar 24,25%, penurunan ROI ini diakibatkan biaya investasi awal yang besar dalam
melakukan ekspansi tersebut sedangkan peningkatan pendapatan belum terjadi secara signifikan
sehingga menurunkan nilai ROI, hal ini akan menyebabkan perilaku dilematis bagi Layne
Rembert karena ketika memutuskan untuk melakukan ekspansi, perusahaan akan untung namun
kompensasi yang ia peroleh justru akan lebih kecil dibandingkan dengan tidak melakukan
ekspansi hal ini dikarenakan ketika hendak melakukan ekspansi, nilai persentase ROI akan
menurun sementara apabila tidak melakukan ekspansi, perusahaan kehilangan pangsa pasar, dan
tidak memperoleh keuntungan yang semestinya bisa diperoleh meskipun kompensasi (bonus
berbasis ROI) bagi Layne Rembert yang merupakan manajer Inn, akan lebih besar dibandingkan
dengan melakukan ekspansi karena ketika tidak melakukan ekspansi, nilai ROI akan lebih besar
daripada melakukan ekspansi. Hal ini lah yang menajadikan ROI memiliki kekurangan bila
dijadikan sebagai sarana pengukuran kinerja seseorang.

Keprihatinan Layne Rembert dapat dibenarkan karena dinilai dari usulan ekspansi belum
dapat dipastikan akan berhasil atau tidak. Sedangkan dilihat dari insentif mungkin dengan
adanya tambahan ekspansi tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap layne Rembert karena
dasar perhitungan insentif dilihiat dari kenaikan pendapatan sedangkan Bonus diliat dari Roi
dimana dengan adanya investasi tambahan ROI meningkat yang menyebabkan Rembert berpikir
dua kali karena dengan adanya tambahan ruangan tersebut profit akan naik dalam jangka panjang
tetapi bonus dari Rembert menjadi mengalami penurunan
Pasangan manajemen juga bertanggung jawab faktor-faktor seperti penampilan internal
dan eksternal motel, kebersihan kamar dan sikap personil meja depan, sehingga mereka memiliki
beberapa pengaruh atas biaya langsung, biaya administrasi dan keuangan, dan lebih dari volume
bisnis. Oleh karena itu Laporan Evaluasi Kinerja dapat dikatakan dimasukkan sebagai salah satu
penentu kompensasi.

Manajer umum daerah memiliki peran kunci dan ini mungkin meningkatkan tingkat
kecemasan dari pasangan manajemen. Untuk memastikan beberapa keseragaman teknik evaluasi
di berbagai penginapan, seorang inspektur melakukan inspeksi bisa misalnya digunakan untuk
secara berkala memeriksa hal-hal seperti kebersihan ruangan dll.

Sebuah sistem ROI berbasis alami tidak adil karena terikat ke sebuah sistem pengukuran
biaya historis. Properti yang lebih tua memiliki ROI yang lebih tinggi karena basis investasinya
agak lebih kecil. Ini akan membuat hampir semua usulan perluasan terlihat kurang
menguntungkan.

Menurut pendapat kelompok kami, system pengukuran kinerja bagi manajer umum
regional sebaiknya difokuskan pada faktor – faktor yang sama seperti yang dipergunakan oleh
Kevin Gray dan Wayside Inns untuk mengevaluasi dan mengompensasi manajer motel. Karena
pengukuran kinerja manajer bukan hanya didasarkan pada laporan keuangan (laba perusahaan),
tetapi juga ditekankan pada penilaian dari beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap
kemajuan perusahaan dalam jangka panjang, yaitu dengan cara menerapkan laporan kinerja 20
nomor yang dikembangkan oleh Kevin Gray. Jika pengukuran kinerja manager hanya didasarkan
pada laporan keuangan, dalam kasus ini khususnya penggunaan ROI (Return on Investment),
maka saat perusahaan mengharuskan suatu regional tertentu atau motel tertentu untuk melakukan
ekspansi. Saat melakukan ekspansi, kebanyakan nilai ROI akan turun dibandingkan periode
sebelumnya, karena ekspansi biasanya dampaknya tidak dirasakan secara cepat. Sehingga nilai
return yang didapat dibandingkan biaya ekspansi yang dikeluarkan lebih besar biayanya. Wajar
jika para manajer merasa dirugikan karena kompensasi yang bisa mereka dapatkan lebih sedikit
dari periode-periode sebelumnnya.
Dengan menggunakan laporan kinerja yang dikembangkan oleh Kevin Gray yang juga
memberi nilai pada berbagai faktor selain finansial, seperti environment motel, faktor-faktor
manajerial dan juga faktor-faktor lain seperti kerjasama dengan RGM, sales calls, personnel
turnover dan komplain dari pelanggan yang diranking dalam empat tingkatan yaitu poor,
average,good dan superior lalu dikalikan dengan proporsi masing-masing yang telah ditetapkan
dengan penuh pertimbangan oleh Kevin Gray, maka akan terasa lebih adil. Karena bisa saja
motel/regional yang melakukan ekspansi lebih besar daripada region lain, belum akan
memperoleh pendapatan yang sebanding dengan pengeluarannya. Dengan menilai juga kinerja-
kinerja lain yang berhubungan dengan ekspansi, maka kompensasi yang diberikan kepada
manajer akan terhitung lebih rata dan adil.

Anda mungkin juga menyukai