TUMBUHAN LUMUT
Protalium (protalus) memiliki dua jenis gamet yang berbeda karena proses
dua organ seks yang berbeda pula. Dengan begitu spermatozoid dihasilkan dari
anteridium dan sel telur (ovum) dihasilkan dari arkegonium. Gamet yang dihasilkan
oleh protalium merupakan proses pembelahan secara mitosis. Kemudian sel telur
akan bersifat sesil sehingga akan tetap berada di arkegonium. Sedangkan hasil
spermanya akan mampu bergerak karena bersifat motil.
Metagenesis tumbuhan paku ini dilanjutkan dengan pembentukan zigot dari
fase sporofit dengan kromososm diploid (2n) yang merupakan hasil bertemunya
gamet paku sperma dan ovum.
Kemudian zigot tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa dan
mengulangi proses metagenesis tadi.
Metagenesis tumbuhan paku ini dapat terjadi melalui fase sporofit dan gametofit karena kedua
fase tadi dap’at hidup secara independen. Maka dari itu metagenesis paku yang menggunakan
fase gametofit tidak akan membutuhkan bantuan dari indukan tumbuhan paku dengan fase
sporofit, sehingga dapat hidup bebas.
Dalam metagenesis tumbuhan paku terdapat protalus atau protalium yang berbentuk hati
dengan ukuran yang kecil sekitar 1 - 5 mm. Bahkan kita dapat melihatnya dengan kasat mata
seperti contoh protalium atau protalus pada tumbuhan paku sejati Dicksonia Antarctica seperti di
bawah ini.