Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Metagenesis: Apa itu Metagenesis?

| Dalam ilmu Biologi, pengertian


metagenesis adalah pergiliran cara perkembangbiakan makhluk hidup antara kawin (seksual)
dan tidak kawin (aseksual). Peristiwa metagenesis dapat terjadi pada hewan dan tumbuhan.
Contoh hewan yang mengalami metagenesis misalnya terjadi pada ubur-ubur (obelia).
Proses metagenesis pada ubur-ubur diawali dengan ubur-ubur dewasa akan menghasilkan
polip (tunas), bila tunas sudah dewasa akan lepas menjadi medusa yang berbentuk melayang.
Medusa ini menghasilkan sel gamet. Bila 2 medusa melakukan perkawinan, sel telur yang
terbuahi sperma akan membentuk zigot, zigot tumbuh menjadi polip baru. Demikian
seterusnya berulang menjadi siklus hidup ubur-ubur.

Metagenesis pada Ubur-ubur (obelia sp)


Sedangkan, metagenesis pada tumbuhan misalnya terjadi pada paku-pakuan dan ganggang.
Pada tumbuhan paku, metagenesis diawali dengan pecahnya kotak spora kemudian spora
akan jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi protalium. Protalium tumbuh dan membentuk
anteridium yang menghasilkan gamet jantan dan arkegonium yang menghasilkan gamet
betina. Peleburan antara sel telur dan sperma akan menghasilkan zigot. Selanjutnya zigot
akan tumbuh menjadi sporofit (tumbuhan paku penghasil spora). Pada lumut, metagenesisnya
dimulai ketika gamet jantan bertemu dengan gamet betina akan terbentuk zigot. Selanjutnya
zigot tumbuh menjadi sporofit (ganggang penghasil spora). Bila spora sudah matang makan
akan berkembang menjadi gametofit jantan dan gametofit betina (ganggang penghasil
gamet), demikian seterusnya berulang menjadi suatu siklus hidup ganggang.

Pada metagenesis, perubahan bentuk dari kecil menjadi besar atau bertambah besarnya
individu merupakan pertumbuhan. Sedangkan perubahan bentuk dari telur menjadi individu
baru merupakan proses perkembangan. Sekian uraian tentang Pengertian Metagenesis: Apa
itu Metagenesis?, semoga bermanfaat.
Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut 

1. Metagenesis pada Tumbuhan Lumut 


Pada tumbuhan lumut daun misalnya, spora tumbuh menjadi protonema, protonema tumbuh
menjadi tumbuhan lumut, tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium (alat
perkembangbiakan jantan) dan arkegonium (alat perkembangbiakan betina). Kedua organ ini
dapat berada dalam satu tumbuhan (berumah satu), dapat juga berada pada tumbuhan yang
berbeda (berumah dua). Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan
menghasilkan ovum. Karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit (bersifat
haploid), n) atau tumbuhan penghasil gamet. 
Pertemuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot yang akhirnya berkembang
menjadi sporofit (bersifat diploid, 2n) atau tumbuhan penghasil spora. Pada lumut daun,
sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan lumut. Pembentukan spora pada sporofit
terjadi melalui pembelahan sel-sel induk dalam sporangium. Sedangkan pembentukan
sporofit dimulai dari pertemuan sperma dan ovum. 

2. Metagenesis pada Tumbuhan Paku


Metagenesis tumbuhan lumut sedikit berbeda dengan metagenesis tumbuhan paku. Spora
pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbuh
menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni antreridium dan arkegonoium.
Karena itulah protalium disebut sebagai gametofit. Apabila anteridium dan arkegonoium
dihasilkan dalam satu protalium, maka disebut berumah satu, sedangkan bila dihasilkan pada
protalium yang berbeda disebut berumah dua. 

Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut bertemu dan
menghasilkan tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang dewasa akan memiliki daun yang
menghasilkan spora, yang disebut sporofil. Oleh karna itu tumbuhan paku disebut sebagai
sprofit. Untuk lebih jelasnya, lihat skema metagenesis antara tumbuhan lumut dengan
tumbuhan paku.

Anda mungkin juga menyukai