(0541) 7272700
Tlp. (0541) 739772 / 7272
KATA PENGANTAR
Samarinda, .....
RS SIAGA AL MUNAWWARAH
.......
Ketua TIM PMKP
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... . . . . . . . . . . . . 1
LAMPIRAN
Indikator Kunci………………………………………………………………………………………………..…...LAMPIRAN I
Schedule (Jadwal) Pelaksanaan Kegiatan Program PMKP RS .........................................LAMPIRAN II
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM SIAGA
RAMANIA TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal :
RS Siaga Al Munawwarah Samarinda
Direktur
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RS SIAGA AL MUNAWWARAH
NOMOR :……………………………………
TENTANG
KEBIJAKAN PROGRAM PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen mutu rumah sakit merupakan salah satu metode/ tuntunan rumah sakit
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat khususnya dibidang kesehatan, sehingga rumah sakit
mengambil langkah dengan membentuk suatu bagian/instalasi yang mengurusi
tentang manajemen mutu khususnya standar akreditasi rumah sakit yang
distandarkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO, sehingga akan berdampak pada
bagaimana rumah sakit membuat perencanaan, pelaksaaan program, monitoring dan
evaluasi sampai pada tindak lanjut dari program manajemen mutu, yang hasil
akhirnya diharapkan pasien, keluarga, pekerja,pimpinan dan pemilik rumah sakit
akan merasa puas, nyaman dan aman dalam menggunakan jasa rumah sakit atau
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didalam menjalankan organisasi ini.
Dengan manajemen mutu yang baik akan tercapai peningkatan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus untuk mengurangi risiko terhadap pasien dan
karyawan baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RS secara berkelanjutan dan
berkesinambungan melalui pengurangan risiko keselamatan pasien di RS Siaga Al
Munawwarah
2. Tujuan Khusus:
a) Meningkatkan mutu pelayanan klinis,
b) Meningkatkan mutu manajemen
c) Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
d) Terpantaunya kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e) Melakukan tindakan pencegahan terhadap insiden keselamatan pasien
melalui penggunaan indikator prioritas dari unit kerja
f) Merancang proses klinis dan manajerial yang baru dengan baik
g) Mengukur seberapa baiknya proses berjalan melalui pengumpulan data
h) Asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan
perkembangan pasien terkini
i) Terjadwalnya kegiatan pendidikan dan pelatihan mutu di lingkungan RS Siaga Al
Munawwarah
Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi. Indikator
adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan yang merupakan
variabel yang digunakan untuk menilai perubahan. Kegiatannya meliputi:
C. Keselamatan Pasien.
Indikator Keselamatan Pasien adalah suatu variabel yang digunakan untuk menilai
perubahan dalam keselamatan pasien. Keselamatan pasien ini meliputi: Insiden
Keselamatan Pasien, Manajemen Resiko dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Risk
manajemen/manajemen risiko adalah suatu pendekatan proaktif berupa kegiatan
klinis dan administratif yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
menyusun prioritas dalam menangani risiko cedera terhadap pasien, karyawan dan
pengunjung serta kerugian terhadap institusi sendiri. FMEA (Failure Mode Effeck
Analysis) adalah proses proaktif dalam memperbaiki kinerja dengan mengidentifikasi
dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi, dimana kesalahan dapat diprediksi
dan diantisipasi sehingga dampak buruk akibat kesalahan itu dapat
dihilangkan/diminimalisir demi keselamatan pasien. Kegiatannya meliputi:
3. Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien.
1. Penetapan insiden keselamatan yang harus dilaporkan ke tim keselamatan
pasien Rumah Sakit.
2. Pencatatan dan pelaporan kejadian sentinel. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan). KNC
(Kejadian Nyaris Cedera).
3. Analisa Risk Grading dan FMEA.
4. Penyusunan panduan/kerangka kerja Risk manajemen.
5. Pembuatan FMEA untuk pengurangan proaktif terhadap risiko 1 tahun sekali.
6. ICRA (Infection Control Risk Assesment )oleh tim PPI 1 tahun sekali
D. Penilaian Kinerja
Meliputi : kinerja Rumah sakit, unit kerja, para pimpinan rumah sakit, tenaga profesi dan
karyawan, Kegiatannya:
1. Kinerja Rumah Sakit:
a. Laporan Indikator Mutu rumah sakit.
b. Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
c. Laporan Implementasi hasil QCC.
2. Penilaian Kinerja rumah sakit yang berkoordinasi dengan Rekam Medis tentang
Laporan BOR, ALOS, TOI, BTO, GDR, NDR.
3. Kinerja SDM, TIM PMKP berkoordinasi dengan Bagian Kepegawaian Penilaian
kinerja RS.
a. Penilaian kinerja Direktur RS.
b. Penilaian kinerja unit kerja.
c. Penilaian kinerja para pimpinan RS.
d. Penilaian kinerja (Praktik profesional) karyawan medis .
e. Penilaian kinerja perawat & tenaga profesional lainnya.
f. Penilaian kinerja karyawan
d. Monitoring penilaian kinerja di rumah sakit
PDCA adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah alternatif yang
umumnya dipakai dalam pengendalian kualitas, metode ini dipopulerkan oleh edward
Deming.
A. Plan.
Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah
yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan
terpadu. sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanaan cara
penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan.
B. Do
Melaksanakan rencana yang telah disusun. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan
rencana yang telah dibuat dan kalau perlu dilakukan modifikasi dari perencanaan.
C. Check
Yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dari
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
D. Action.
Tahapan terakhir yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja.
Dengan melakukan penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu
mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk
selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali.
C. SASARAN
1. Sasaran Program PMKP meliputi:
a. Area klinis
1) Asesmen pasien
2) Pelayanan laboratorium
3) Pelayanan radiologi dan diagnostik imaging
4) Prosedur bedah
5) Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
6) Kesalahan medikasi dan kejadian nyaris cedera.
7) Penggunaan anestesi dan sedasi.
8) Penggunan darah dan produk darah
9) Ketersedian, isi dan penggunaan rekam medis pasien
10) Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan
b. Area manajemen
1) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
2) Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
3) Maanajemen risiko
4) Manajemen penggunaan sumber daya
5) Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
6) Harapan dan kepuasan karyawan
7) Demografi pasien dan diagnosis klinis.
8) Manajemen keuangan.
9) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan
masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan karyawan
Meliputi :
2) Kejadian Sentinel
Alat yang dapat digunakan melakukan analisis dari akibat suatu kejadian yang
berujung pada risiko tinggi adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Rumah sakit dapat juga melakukan identifikasi dan menggunakan alat serupa
untuk melakukan identifikasi dan mengurangi risiko, seperti analisis terhadap
bahaya).
Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan yang telah
dibuat. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara berkala, setiap bulan
dan evaluasi dilakukan pada pelaksanaan kegiatan, siapa yang melakukan dan
bertanggung jawab, dan mengapa kegiatan tersebut belum terlaksana.
Monev dilakukan berkala :
• Harian oleh instalasi
4) Rapat Tim
• Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan ke
instalasi
G. PENUTUP
LAMPIRAN I
INDIKATOR KUNCI
INDIKATOR AREA KLINIS
No Area Pengukuran
1 Asesmen 1 angka kelengkapan informed
terhadap area concent setelah
klinik mendapatkan informasi yang
jelas
2 Pelayanan 2 ketepatan waktu hasil
Laboratorium laboratorium
3 Pelayanan 3 angka pelaksanaan ekspertise
radiologi oleh Dokter Radiologi
4 Prosedur Bedah 4
angka tidak dilaksanakannya
fase time out
5 Penggunaan 5
Antibiotik dan angka keterlambatan
Obat lainnya penyerahan obat non racikan
6 Kesalahan 6
Medikasi
kejadian kesalahan
(Medication
penggunaan antibiotik pada
Error) &
pasien ISPA anak
Kejadian Nyaris
Cedera (KNC)
7 Penggunaan 7 assesmen pre anestesi
Anastesi dan
Sedasi
8 Penggunaan 8 angka kesalahan transfusi
darah dan
Produk Darah
9 Kelengkapan RM 9
kelengkapan pengisian
rekam medis 24jam setelah
selesai pelayanan
10 Pencegahan Dan 10 kejadian infeksi pasca operasi
Pengendalian
Infeksi,
Surveilans Dan
Pelaporan
Kebutuhan
Pasien
2 Pelaporan 2
Aktivitas yang
Angka Kepatuhan Laporan
Diwajibkan Oleh
Kasus Demam Berdarah Ke
Peraturan
Dinkes
Perundang
undangan
3 Manajemen 3 kejadian tertusuk jarum pada
Resiko petugas
4 Manajemen 4
Penggunaan angka utilisasi VIP
Sumber Daya
5 Harapan 5 angka kepuasan Pasien dan
&Kepuasan keluarga di ruang rawat inap
Pasien &
Keluarga
6 Harapan & 6 Tindak lanjut penyelesaian
Kepuasan Staff hasil pertemuan direktur
dengan unit unit kerja
7 Demografi 7 demografi penyakit pasien
Pasien & bedah umum di poli rawat
Diagnosis Klinis jalan
8 Manajemen 8 angka Penekanan umur
Keuangan piutang & pengurangan
penolakan invoice
9 pencegahan dan 9
pengendalian
dari kejadian yg
dapat angka kepatuhan
menimbulkan penggunaan APD di
masalah bagi pelayanan rawat inap
keselamnatan
pasien, keluarga
pasien dan staf
LAMPIRAN II