KONSEP DASAR
I. KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Asfiksia neonaturum adalah bila napas bayi kurang dari 20x/mnt atau
bayi mengalami megap-megap atau tidak bernapas secara spontan. (IDAI, 2004)
saat lahir atau saat lahir yang di tandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah
(HardionoD.Pusponegoro)
kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir atau depresi
dengan menunjukkan gejala tonus otot yang menurun dan mengalami kesulitan
B. ETIOLOGI
1. Faktor ibu
- Gemeli.
- Prematur.
- IUGR.
- Kelainan konginetal
b. Pengaruh obat.
4. Faktor persalinan.
- Partes lama.
5. Faktor plasenta.
- Plasenta previa.
- Selusia plasenta.
- Plasenta tipis.
1. Asfiksia ringan.
Dalam hal ini bayi da anggap sehat (Fingorous baby) dan tidak
2. Asfiksia sedang.
100x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis dan reflek
3. Asfiksia berat.
(Hugbinson 1999)
D. MANIFESTASI KLINIS
3. Tangisan lemah.
karena gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga
Gangguan ini dapat berlangsung secara menahun akibat kondisi atau kelainan
pada ibu selama kehamilan, atau secara mendadak karena hal-hal yang di
Pada keadaan terakhir ini pengaruh terhadap hidup janin di sebabkan oleh
berhubungan dengan gangguan fungsi plasenta, hal ini dapat di cegah atau di
dan hampir selalu mengakibatkan anoksia atau hipoxia janin dan berakhir
dengan asfiksia, bayi keadaan ini perlu di kenal, agar dapat di lakukan
persiapan yang sempurna pada saat bayi lahir. faktor-faktor yang mendadak
ini terdiri atas: a) faktor-faktor dari pihak janin seperti: 1. gangguan aliran
darah dalam tali pusat karena tekanan tali pusat. 2. depresi pernapasan
plasenta.
dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel. Gangguan fungsi ini dapat ringan
derita.
kardiovaskuler, ini mempunyai akibat buruk terhadap sel-sel otak dan dapat
yang hidup dalam garis besar perubahan-perubahan yang terjadi pada asfiksia
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- PH < 7.30
G. PENATALAKSANAAN
stimulasi taktilatau tekanan positif, menggunakan bag and mask atau lewat
melalui bag and mask selam 15-30 detik , bila dalam waktu 30 detik denyut
nadi masih di bawah 80x/menit lakukan kompresi dada dengan dua jari pada
yang tidak memberi respon terthadap bantuan napas dengan bag and mask
80x/menit setelah 30 detik, kombinasi bantuan nafas dan kompresi dada atau
dalam keadaaan asistol, berikan dua adrenalin 1:10.000 dosis 0,1-0,3 ml/kg
BB intra vena/intratrakeal, dapat di ulangi tiap 3-5 menit pada respons yang
buruk terhadap resusitasi, hipovolemia, hipotensi, dan riwayat pendarahan,
berikan 10 ml/kg BB cairan infus ( NaCL, 0,9%, Ringer laktat, atau darah ).
berikan hanya setelah terjadi ventilasi yang efektif karena dapat meningkatkan
berikan dopamine atau dobutamin per infus 5-10 Ug/kg BB permenit setelah
dapat di berikan pada bayi yang tidak responsive terhadap dopamine atau
dobutamin.
Bila terdapat riwayat pemberian analgeti, narkotik pada ibu saat hamil,
berikan horcon (Nolokso) 0,1 mg/kg BB subkutan atau intra muscular atau
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Anamnese
- Gangguan atau kesulitan waktu lahir ( lilitan tali pusat, sunsang, ekstraksi
Pemeriksaan fisik.
I. KOMPLIKASI
- Edema otak.
- Perdarahan otak.
- Hiperbilirubin.
- Enterokolitis.
- Netrotikons.
- Kejang.
- Koma.
A. Pengkajian.
jawab.
2. Riwayat Keperawatan.
bagaimana gerak bayi, warna kulit bayi, dan juga pengkajian pada
ibu, merokok, bekerja keras, dan wanita yang sering takut tindakan, yang
Adakah keluarga ibu atau orang yang di tinggal ada yang sakit
daya tahan ibu menurun, bila ada penyakit menular, dapat lekas menular
pada bayi dan anak. Dan di tanya pula mungkin dari ibu ataupun
Gordon adalah, bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi, luas
kesehatan yang terbentuk dari hubungan antara klien dan lingkungan dan
suplay gizi; Pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut,
kuku, dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan.
c. Pola Eliminasi.
termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan jenis olah raga, dan
sirkulasi).
PENGKAJIAN DASAR
1. Sirkulasi.
- Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak terratur dalam batas normal.
- Murmur jantung yang dapat didengar dapat menandakan duktus arteriosus paten
3. Neurosensori.
- Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin merapat (tergantung umur
gestasi).
- Reflek tergantung pada usia gestasi, ruting terjadi dengan baik pada
gestaseminggu ke-32.
4. Pernafasan.
pernafasan.
5. Keamanan.
sianosis/pucat.
- Garis telapak kaki tidak ada pada semua telapak atau sebagian.
6. Sexualitas.
- Genetalia; Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora, dengan
klitoris menonjol.
Neonatus Faktor ibu Faktor plasenta Ganguan sirkulasi ke jantung janinFaktor janin
Bayi prematur
Asfiksi
G3 integirtas kulit
Resti infeksi
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kognitif nyeri.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi nyeri, kerusakan
kebutuhan.
anak.
FOKUS INTERVENSI
kognitif nyeri.
Kreteria hasil:
Intervensi :
Kreteria hasil :
Intervensi:
terbuka).
dan kebutuhan
Kreteria hasil :
hospitalisasi bayi
Kreteria hasil:
Intervensi:
- Berikan prevasi.
( L.Wong, 2004 )
kwarsiorkor.lnk