Anda di halaman 1dari 21

Banyaknya siswa yang memperoleh nilai mata pelajaran biologi di bawah ketuntasan

minimal disebabkan salah satunya karena proses pembelajaran selama ini belum melibatkan
siswa secara aktif oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar biologi terutama pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia dengan
menerapkan metode role playing. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang
melibatkan empat komponen yakni: Planning (rencana), Action (tindakan), Observation
(pengamatan), Reflection (refleksi).
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8.1 yang berjumlah 43 siswa. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus.
Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil tes (ranah kognitif) siklus I nilai rata-rata kelas 65,5
dengan ketuntasan belajar kelas 65%, nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90, siswa yang
tuntas belajar secara individu sebanyak 28 siswa dan 15 siswa yang belum tuntas. Pada siklus
II nilai tes rata-rata kelas mencapai 71,5 dengan ketuntasan belajar kelas 87,5% nilai terendah
45 dan nilai tertinggi 95, siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 38 siswa dan 5
siswa yang belum tuntas.
Hasil belajar afektif siswa dari lembar observasi pada siklus I siswa yang tuntas belajar secara
individu sebanyak 19 siswa dan 24 siswa yang belum tuntas belajar. Ketuntasan belajar kelas
pada siklus I baru 45% dan pada siklus II ketuntasan belajar kelas mencapai 85%. 37 siswa
yang tuntas belajar secara individu dan 6 siswa yang belum tuntas belajar. Contoh ptk ipa
terpadu smp
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Implementasi pembelajaran dengan metode role
playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Pokok sistem pencernaan pada
manusia Kelas VIII SMPN 1 .... Kecamatan .... Kabupaten ....

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas IPA SMP yang diberi
judul “ IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN
DI KELAS 8.1 SMPN 1 .... KECAMATAN .... KABUPATEN .... TAHUN PELAJARAN
2015/2016 ". Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda
yang menginginkan FILE PTK IPA SMP KELAS 8 lengkap dalam bentuk MS WORD
SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK
dapat (SMS ke 0856-47-106-928 dengan Format PESAN PTK SMP 011).
BAB1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


UU no.20 tahun 2003 mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi siswa (peserta
didik) dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dengan berpegang pada konsep pembelajaran dalam proses pendidikan maka diharapkan
setiap siswa maupun guru dapat senantiasa belajar dan menemukan sendiri maupun atas
bantuan orang lain konsep¬konsep yang dipelajari. Oleh karena itu maka dibutuhkan
beragam metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar siswa.
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses
belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, berubah pengetahuannya,
kecakapan, pemahaman, sikap tingkah lakunya, dan kemampuannya
Dalam proses belajar mengajar, tujuan pengajaran merupakan salah satu komponen yang
penting. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses tersebut meliputi aspek-aspek kognitif,
afektif, psikomotor dan kemampuan interaktif. Download PTK biologi smp doc Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien, maka seorang pengajar biasanya akan memilih metode dan media yang secara nalar
diperkirakan tepat untuk menyampaikan suatu topik yang sedang dibahas
Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru dan siswa di sekolah diperoleh
pembelajaran yang ada cenderung monoton, hanya ceramah saja sehingga proses
pembelajaran hanya berjalan satu arah saja. Disini dapat diketahui bahwa rendahnya
penguasaan siswa terhadap materi biologi pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain : kemauan siswa dalam mata pelajaran biologi masih rendah, dikarenakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode atau langkah-langkah yang kurang
bervariasi dan monoton, sehingga siswa tidak tertarik pada materi pembelajaran yang
diajarkan. Kemampuan berfikir siswa kurang berkembang karena guru tidak merangsang
siswa untuk berfikir kreatif dalam belajar.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi pelaku pendidikan khususnya guru mata pelajaran
biologi. Untuk itu harus dicari sebab akibatnya demi tercapainya tujuan pengajaran dan
sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa. Dan salah satu upaya yang dapat ditempuh
adalah menerapkan metode pembelajaran aktif role playing (bermain peran).
Metode role playing (bermain peran) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada
dalam situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Role playing
(bermain peran) termasuk dalam bermain yang diarahkan. Untuk melakukan role playing
(bermain peran) sebelumnya siswa harus memiliki pengetahuan awal agar dapat mengetahui
karakter dari peran yang akan dimainkannya. Tugas guru dalam kegiatan role playing
(bermain peran) di kelas sangatlah penting dimana guru harus berperan sebagai pengamat,
sebagai model, melakukan evaluasi dan melakukan perencanaan.
Metode role playing (bermain peran) banyak melibatkan siswa untuk beraktivitas dalam
pembelajaran dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa
tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari akan lebih kuat, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa SMPN
1...... Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian siswa yang masih rendah. Selain itu
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru biasanya hanya menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab saja, hal ini dapat menyebabkan suasana belajar menjadi kurang
menyenangkan sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi berkurang.
Download ptk ipa smp kurikulum 2013
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui secara komprehensif
tentang peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan melalui penerapan
pembelajaran aktif role playing, untuk mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul
“IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN
DI KELAS 8.1 SMPN 1 .... KECAMATAN .... KABUPATEN .... TAHUN PELAJARAN
2015/2016.”

B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penafsiran dari judul skripsi, beberapa istilah
yang perlu penulis tegaskan disini antara lain:
1. Implementasi
Implementasi dalam kamus besar bahasa indonesia berarti pelaksanaan atau perencanaan.
Implementasi di sini merupakan aplikasi atau penerapan yang berasal dari teori yang
kemudian diterapkan pada lapangan, sehingga dari permasalahan yang ada akan
menghasilkan sebuah kesimpulan realitas.
2. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran atau pengajaran sendiri adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Diantara
keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. jadi Pembelajaran aktif adalah segala
bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan
pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.8 Istilah yang sekarang ada dan memiliki esensi
yang sama dengan pembelajaran aktif adalah PAKEM atau pembelajaran aktif, efektif, dan
menyenangkan. Istilah ini ada dalam rangka peningkatan mutu pendidikan manajemen
berbasis sekolah (MB S).
3. Role playing (Bermain Peran)
Role playing (bermain peran) dan metode sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan
dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Sedangkan dalam metode role
playing pembelajaran biologi ini adalah suatu metode mengajar konsep dalam sistem organ.
Di sini hendaknya murid diberi kesempatan untuk berinisiatif dan kreatif serta diberi
bimbingan atau lainnya agar lebih berhasil.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah
mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek
pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi
bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan
menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
5. Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan manusia adalah materi pada mata pelajaran biologi yang diajarkan kepada
siswa kelas 8 SMP pada semester gasal.
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
dari proses tersebut.
Pencernaan makanan merupakan suatu proses mengubah makanan menjadi sari-sari makanan
agar dapat diangkut oleh darah atau sistem limfe, agar dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam PTK ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi pembelajaran aktif role playing untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi sistem pencernaan di kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan .... ?
2. Bagaimana keaktifan siswa mengikuti pelajaran biologi pada materi sistem pencernaan
dengan metode role playing di kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan .... ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran aktif role playing dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi sistem pencernaan di kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan ....
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa mengikuti pelajaran biologi pada materi sistem
pencernaan dengan metode role playing di kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan .....

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti tentang peranan pembelajaran aktif role
playing untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, skripsi ini sebagai persyaratan
mengikuti kenaikan pangkat dan golongan bagi guru PNS.
2. Manfaat Bagi Siswa
a. Memudahkan siswa dalam memahami konsep sistem pencernaan.
b. Meningkatkan kreativitas siswa.
c. Siswa termotivasi untuk belajar biologi.
d. Memberikan pengalaman baru pada siswa dalam belajar.
e. Memberikan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa tertarik dan antusias dalam
mengikuti pelajaran.
e. Melatih siswa untuk belajar aktif dengan menumbuhkan daya kreatif siswa.
3. Manfaat Bagi Guru
a. Memperoleh pengetahuan baru tentang penerapan metode pembelajaran role playing.
b. Termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dan keprofesionalismeannya dalam kegiatan
belajar mengajar. Download ptk ipa smp kurikulum 2013
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran
dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.
4. Manfaat Bagi Sekolah
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran biologi siswa kelas 8.1.
b. Mengoptimalkan hasil belajar siswa kelas 8.1.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Aktif Role Playing (Bermain Peran)
a. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri, baik dalam bentuk interaksi antar siswa
maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Istilah yang sekarang
ada dan memiliki esensi yang sama dengan pembelajaran aktif adalah PAKEM atau
pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan. Istilah ini ada dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan manajemen berbasis sekolah (MBS).
Wina Sanjaya mengusung PBAS (pembelajaran berorientasi aktivitas siswa) dalam bukunya
yang berjudul strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Disebabkan oleh
dua hal yang harus dipahami. Pertama, dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Artinya terdapat keseimbangan antara
aktivitas fisik, mental, emosional, dan aktivitas intelektual. Kedua, dipandang dari sisi hasil
belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan
intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor).
Metode role playing adalah salah satu metode pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
siswa. Dimana metode ini melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan akan
memberikan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa dari kegiatan
pembelajaran akan lebih kuat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari.
b. Pengertian Role Playing (Bermain Peran)
Pembelajaran role playing (bermain peran) atau sosiodrama adalah pembelajaran seolah-olah
berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman terhadap suatu konsep.
Role playing (bermain peran) dan metode sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan
dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sos iodrama pada dasarnya mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Disini hendaknya murid diberi
kesempatan untuk berinisiatif dan kreatif serta diberi bimbingan atau lainnya agar lebih
berhasil.
Menurut Wina Sanjaya, Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran
sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi
peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa
mendatang. Simulasi sendiri berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan
terhadap suatu peristiwa.
Menurut Tony W dan Daphne J mengatakan, ”you must also remember that you will be
playing a particular part, and although you do not need to be a great actor or actress, you do
need to work out the details of your role. Try and imagine that you really are in the
situation. (kamu harus juga ingat bahwa kamu akan bermain peranan (bersandiwara) dalam
sebuah fakta, dan meskipun kamu tidak butuh menjadi seorang aktor atau aktris yang hebat,
kamu butuh kerja yang detail diluar dari peranmu, cobalah dan bayangkan bahwa kamu
sungguh-sungguh dalam kondisi itu).
Pada intinya metode pembelajaran Role Playing (bermain peran) ini adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang
dilakukan siswa dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati.
c. Tujuan Pembelajaran Role Playing

Tujuan yang diharapkan dengan pembelajaran Role Playing ini antara lain:
1. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain (toleransi)
2. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
3. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
4. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Role Playing
untuk menyelenggarakan metode ini diperlukan langkah-langkah : 1. Persiapan
a. Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
c. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus
dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang
terlibat dalam pemeranan simulasi.
2. Pelaksanaan
a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c. Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3. Penutup
a. Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
terhadap proses pelaksanaan simulasi.
b. Merumuskan kesimpulan.
e. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Role Playing
Setiap metode pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Begitu juga dengan metode role playing mempunyai kekurangan dan kelebihan.
1. Kelebihan metode role playing adalah:
a. Menyenangkan sehingga siswa terdorong untuk berpartisipasi.
b. Memupuk perkembangan intelektual, kreativitas dan keterampilan sosial.
c. Mendidik siswa mampu menjelaskan sendiri masalah yang dihadapi.
d. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa.
e. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sedang
dipelajari.
f. Menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa, toleransi dan cinta kasih terhadap
sesama makhluk.
g. Menimbulkan diskusi yang hidup
h. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa

2. Kekurangan metode role playing adalah:


a. karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi
b. rasa malu dan takut akan mengakibatkan ketidakwajaran dalam memainkan peranan,
sehingga has ilnya pun kurang memenuhi harapan
c. tidak dapat diterapkan pada anak yang masih sangat muda karena mereka belum pernah
mendapat informasi yang luas tentang berbagai peran serta belum memiliki keterampilan
sosial dalam bermain secara berkelompok
d. pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
e. menuntut imajinasi dari guru dan siswa serta memerlukan waktu yang cukup lama.
f. tidak semua materi pelajaran biologi dapat diterapkan dalam metode role playing.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan
oleh usaha. Sedangkan belajar sendiri memiliki definisi yang bermacam-macam. Berikut ini
beberapa definisi belajar menurut para pakar pendidikan, diantaranya :
Menurut Slameto belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar menurut Oemar Hamalik adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan
Menurut Cliffort T Morgan dalam bukunya "Introduction to psychology" belajar adalah
sebagai berikut " learning is any relatively permanent change in behavior that is the result of
past experience”.(belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman masa lalu)
Menurut sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian belajar yaitu :

"Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang didasari dengan
pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi perubahan baru
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya.
Menurut Nana Sudjana Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan
aspek-aspek lain yang ada pada individu.
Begitu juga Moh Uzer Usman mendefinisikan Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungannya. Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar,
akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya,
maupun aspek sikapnya. Download ptk ipa smp kurikulum 2013 Misalnya dari tidak bisa
menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi yakin, dari tidak
sopan menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, hasil belajar adalah suatu hasil perubahan yang telah
dicapai siswa dalam suatu proses belajar.
b. Tujuan Hasil Belajar
Adapun yang menjadi tujuan diadakannya hasil belajar kepada para siswa dalam proses
belajar mengajar menurut Muhibbin Syah adalah sebagai berikut:
Pertama, untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu
kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi, guru dapat mengetahui
kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar dan mengajar yang melibatkan
dirinya selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.
Kedua, untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan hasil evaluasi
guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya
menunjukkan tingkat usaha yang efisien, sedang hasil belajar yang buruk adalah cermin
usaha yang tidak efisien.
Ketiga, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berarti
dengan evaluasi guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik
akan menunjukkan tingkat usaha yang efisien begitu juga sebaliknya.
Keempat, untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan,
kecerdasan yang dimilikinya untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan
guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.
Kelima, untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, apabila sebuah metode
yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa yang memuaskan,
guru seyogyanya mengganti metode tersebut atau menggabungkan dengan metode lain yang
serasi.
c. Ranah Hasil Belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang
kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) serta
bidang psikomotor (kemampuan /keterampilan bertindak /berperilaku). Ketiganya tidak
berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu ketiga
aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.
Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan
ada pula dari luar dirinya
Di bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar.
1) Faktor Internal dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Aspek fisiologis, meliputi keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu.
b. Aspek psikologis yang terdiri atas; intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi.
2) Faktor Eksternal dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Lingkungan sosial meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
b. Lingkungan non sosial seperti: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Menurut Muhibbin Syah, pendekatan ini dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu. Faktor ini berpengaruh pada taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa
3. Materi Sistem Pencernaan
a. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Konsep sistem pencernaan merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang diajarkan
pada siswa SMP kelas 8.1 semester satu (ganjil). Standar kompetensinya adalah Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Sedangkan Kompetensi dasar pada materi ini
adalah Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan.
Proses pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan melibatkan alat-alat pencernaan di dalam sistem pencernaan. Menurut
Helena dalam bukunya Biology mengatakan bahwa “the digestive tube begins with the oral
cavity and includes the pharynx, eshophagus, stomach, smell intestine, large intestine, and
anus.” (pembuluh pencernaan dimulai dengan rongga mulut, dan masuk ke faring (hulu
kerongkongan), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus).
Allah SWT sebenarnya telah menciptakan berbagai keajaiban di dalam tubuh manusia salah
satunya adalah sistem pencernaan, Allah menciptakan anggota tubuh manusia dengan sebaik-
baiknya dan menyusunnya dengan seimbang, serasi sehingga tampak harmonis. Contoh ptk
ipa biologi smp pdf Oleh karena itu dalam agama islam maupun kesehatan menganjurkan
agar manusia makan dan minum tetapi jangan berlebihan Hal ini bisa kita lihat pada Al
Qur’an surat Al A’raaf ayat 31: Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs. Al A’raaf: 31)
Menurut Sumarwan, sistem pencernaan pada manusia meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah alat-alat yang dilalui oleh makanan,
sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang menghasilkan enzim untuk membantu
mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar
Gambar. 2.1 saluran pencernaan pada manusia

a. Mulut
Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama pengunyahan,
gigi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus makanan,
yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan meningkatkan luas permukaannya.
Kehadiran makanan dalam rongga mulut (oral cavity) akan memicu refleks saraf yang
menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui ductus (saluran) ke rongga mulut.
Lidah akan mengecap makanan selama pengunyahan dan membantu membentuk makanan
menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Contoh ptk ipa terpadu smp Selama penelanan, lidah
akan mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya kedalam faring.

Gambar. 2.2 Rongga mulut.


b. Kerongkongan
Makanan dari mulut akan masuk kerongkongan melalui faring (hulu kerongkongan). Faring
adalah persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat
katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup tenggorokan
agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan tetapi masuk ke kerongkongan.
Kerongkongan merupakan organ berbentuk tabung, dengan panjang kurang lebih 25 cm.
Pada kerongkongan terjadi gerak peristaltik yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan
sehingga masuk ke lambung.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut.
Lambung terdiri atas tiga bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Dinding Lambung terdiri dari otot yang tersusun
melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi. Akibatnya makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata
dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti
bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar, berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung,
enzim renin, dan enzim pepsinogen. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit
atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton. Enzim renin
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Gambar. 2.3 lambung


d. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, lebih kurang 5 m, serta banyak
mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus tersusun atas tiga bagian, yaitu:
1. Usus dua belas jari (duodenum)
Pada usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Disini terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan pankreas yaitu
a. tripsin, berfungsi mengubah protein (pepton) menjadi asam amino
b. amilase, berfungsi mengubah pati yang telah tercerna
sebagian atau seluruhnya menjadi gula sederhanan
c. lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Usus dua belas jari juga menerima cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu
berfungsi mengemulsikan lemak
2. Usus tengah (jejenum)
Pada usus tengah ini terjadi pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Hasil akhir
pencernaan di usus tengah adalah karbohidrat dipecah menjadi disakarida dan monosakarida;
protein menjadi asam amino; dan lemak menjadi asam lemak. Download ptk ipa smp
kurikulum 2013 Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
3. Usus penyerapan (ileum)
Pada usus penyerapan inilah sari-sari makanan diserap oleh dinding usus halus. Permukaan
dalam dinding usus halus mempunyai jonjot usus (vili) jonjot membuat permukaan usus halus
bertambah luas sehingga sari makanan cepat terserap
Gambar. 2.4 usus halus

e. Usus besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu
dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Sewaktu kimus melalui usus besar
dan menuju ke rektum, air dikeluarkan dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat.
Otot-otot rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk dikeluarkan dari
tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa makanan keluar anus yang membuka.

Gambar. 2.5 usus besar


2. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang berperan sebagai biokatalisator.
Biokatalisator ialah zat yang mempercepat reaksi kimia yang terjadi pada sel tubuh, namun
tidak ikut bereaksi.
Tabel. Saluran pencernaan, enzim, dan fungsi enzim
b. Makanan dan fungsinya bagi Manusia
Makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Untuk dapat digunakan oleh tubuh, zat makanan ada yang harus
dicerna lebih dahulu yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan vitamin, mineral, dan
air dapat langsung diserap dan digunakan oleh tubuh
Fungsi makanan bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut.
1. sumber energi (tenaga). Energi digunakan untuk aktivitas tubuh. Misalnya karbohidrat dan
lemak
2. sumber bahan pembangun sel dan jaringan tubuh serta mengganti sel-sel tubuh yang rusak
atau tua. Misalnya protein.
3. pengatur proses yang terjadi di dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap
berbagai penyakit. Misalnya mineral, vitamin, dan air.
Karbohidrat. Karbohidrat berguna sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat tersusun
dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Setiap 1 gram karbohidrat
mengandung 4.1 kalori. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain
beras, jagung, sagu, gandum, singkong, ubi, kentang, talas, buah-buahan, dan gula.
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida, disakarida,
dan polisakarida
Lemak. Lemak berfungsi sebagai sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kalori
untuk tiap gram. Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa,
kelapa sawit, kacang tanah, kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin dan lemak
hewan (lemak daging dan ayam).
Protein. Fungsi utama protein ialah membangun struktur utama tubuh, mengganti sel-sel yang
rusak, dan mengatur berbagai proses di dalam tubuh. Satu gram protein menghasilkan energi
sebesar 17 kilojoule.Sumber protein dapat berasal dari hewan disebut protein hewani,
misalnya daging, ikan, telur, keju. Sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut
protein nabati, misalnya kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Vitamin. Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi, jika tubuh
kelebihan vitamin maka akan dibuang lewat ginjal. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan
Penyakit Defisiensi.Vitamin di klasifikan menjadi 2 golongan, yaitu vitamin yang larut dalam
air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin Yang Larut Dalam Air, misalnya vitamin B
dan C. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak, misalnya vitamin A, D, E, dan K. Garam-garam
mineral. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang. Dan besi dari
hemoglobin dalam sel darah merah.
Air. Air merupakan komponen terbesar penyususn protoplasma. Sekitar 60% dari berat tubuh
maniusia adalah Air. Di dalam tubuh, air berfungsi untuk melarutkan zat makanan dan
mempercepat reaksi kimiawi tubuh, membentuk cairan tubuh, dan mengatur panas tubuh.
Kebutuhan air dapat diperoleh dari air minum, buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya.
Setiap orang memerlukan sekitar 4 liter air setiap hari. Kehilangan air dalam tubuh
menyebabkan dehidrasi.
c. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan, infeksi
kuman, atau makanan-makanan tertentu. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan antara lain sebagai berikut.
1. Diare
Diare terjadi apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi
lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare.
Penyebab diare antara lain stres, makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai
dinding usus. Download ptk biologi smp pdf Diare dalam waktu lama
menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
2. Sembelit
Sembelit terjadi bila buang air besar lambat. Hal ini terjadi karena usus besar menyerap air
secara berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras. Beberapa faktor penyebab
sembelit adalah kurang minum, kurang makanan berserat, usia, kurangnya aktivitas fisik,
kehamilan, dan stres.
Untuk membantu meringankan penderita sembelit, banyak minum air putih dan makan
makanan yang mengandung serat.
3. Radang usus buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu akibat dari infeksi yang terjadi pada usus buntu. Gejala penyakit ini
adalah sakit perut di bagian bawah sebelah kanan. Radang usus buntu terjadi jika lubang yang
menghubungkan usus buntu dengan usus besar tersumbat. Penyumbatan dapat terjadi karena
lendir yang menebal atau masuknya benda keras. Selanjutnya bakteri yang secara alami
berada dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu. infeksi inilah yang menyebabkan
usus buntu meradang dan menimbulkan rasa sakit.
Radang usus buntu dapat diatasi dengan operasi. Operasi dilakukan untuk memotong usus
buntu dan menutup lubang bekas pemotongan usus buntu.
4. Maag (Tukak lambung)
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dikenal
dengan sakit maag. Gejala umum penyakit maag adalah pegal-pegal di punggung, berat
badan berkurang, kurang nafsu makan, kembung, mual, dan muntah¬muntah.
5. Radang pada dinding lambung (Gastritis)
Radang dinding lambung merupakan peradangan yang terjadi pada membran mukus yang
melapisi lambung. Gejala radang dinding lambung misalnya kesulitan bernafas, feses hitam
bercampur darah, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Radang dinding
lambung dapat disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu, alkohol, obat-obatan
(misalnya aspirin), racun (misalnya amonia dan merkuri), dan bakteri tertentu. Radang
dinding lambung dapat dicegah dengan menghindari alkohol, aspirin, dan membiasakan pola
makan yang sehat dan seimbang.
6. Parotitis
Parotitis disebut juga penyakit gondong (gondongan). Penyakit ini disebabkan oleh virus
yang menyerang kelenjar ludah di bagian telinga, sehingga kelenjar ludah tersebut
membengkak. Untuk mengatasinya minumlah vitamin C dan jika perlu pergi ke dokter.
d. Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Memamah biak
Saktiyono menjadikan materi sistem pencernaan pada hewan untuk tingkat SMP sebagai
fokus pengetahuan. Contoh ptk ipa terpadu smp Oleh karena itu peneliti mengambil salah
satu contoh hewan yaitu hewan memamah biak seperti sapi. Saluran pencernaan hewan
memamah biak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

Gambar. 2.6 sistem pencernaan pada hewan (sapi)


Hewan memamah biak memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri berfungsi untuk
menjepit makanan. Hewan memamah biak memiliki lambung besar yang berfungsi untuk
menyimpan makanan sementara. Lambung tersebut terbagi menjadi empat, yaitu perut besar
(rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), dan perut masam (abomasum).
Pada proses pencernaan, makanan dari mulut akan masuk ke kerongkongan. Dari
kerongongan, Makanan masuk ke perut besar dan perut jala. Di dalam perut besar dan perut
jala makanan dicampur sehingga terjadi proses fermentasi selulosa oleh adanya enzim
selulase, enzim selulase dihasilkan oleh bakteri yang hidup dalam lambung hewan tersebut.
Makanan yang belum dikunyah dengan sempurna atau masih kasar akan dimuntahkan
kembali ke dalam mulut untuk dikunyah kedua kalinya. Selanjutnya makanan masuk melalui
perut besar, perut jala, dan seterusnya masuk ke perut kitab. Di dalam perut kitab makanan
dicerna secara mekanik. Selanjutnya, makanan masuk ke perut masam. Download PTK
biologi smp doc Di dalam perut masam dihasilkan asam dan enzim pencernaan.
Pencernaan disini menghasilkan bentuk makanan seperti bubur yang disebut kim. Kim
selanjutnya masuk ke usus halus. Di usus halus terjadi penyerapan zat-zat makanan. Sisa-sisa
makanan menuju usus besar untuk dikeluarkan melalui anus sebagai feses.

B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dengan kata lain hipotesis adalah kesimpulan
sementara dan masih diperlukan lagi uji kebenarannya.
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka hipotesis tindakan penelitian ini
adalah sebagai berikut : Implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada siswa
kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan .....
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian juga seringkali disebut metodologi yaitu cara-cara untuk mengumpulkan
dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.
Suatu penelitian baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengolahan data pasti
mengharuskan adanya metode yang jelas, sistematis dan terarah. Contoh ptk ipa biologi smp
pdf Jadi metode penelitian adalah cara untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap
permasalahan.

A. Subjek Penelitian dan karakteristiknya


Penelitian ini dilaksanakan pada kelas 8.1 SMPN 1 .... Kecamatan ..... Dengan jumlah siswa
43 anak, jumlah siswa putri 33 anak dan siswa putra 10 anak serta dibagi menjadi 8
kelompok. Sebagian menjadi pemain dan sebagian lagi menjadi pengamat aktif. Karakteristik
kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya keaktifan siswa dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini diadakan selama 1 bulan. Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data mulai
bulan Agustus sampai dengan September 2015 yaitu pada siswa kelas 8.1 SMPN 1 ....
Kecamatan ....
Tempat penelitian tepatnya di SMPN 1 .... Dasar pertimbangannya sebagai berikut: Lokasi
sekolah yang strategis, keadaan sekolah yang menarik, Sarana dan prasarana sekolah yang
lengkap dan semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk mengadakan penelitian,
serta suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan memudahkan peneliti dalam mengadakan penelitian.

C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara guru dengan peneliti
dalam menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan atau siswa di
sekolah. Contoh ptk ipa terpadu smp Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan
bapak Kudsi selaku guru biologi kelas 8.1 dan bapak Ahmad Kahfinnudin selaku kepala TU
di SMPN 1 .... Kecamatan .....
Siklus-siklus dalam PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian tindakan kelas


Proses pelaksanaan siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menjelaskan proses pencernaan
pada manusia
2) guru membagi siswa menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
3) menyampaikan rencana pelaksanaan pelajaran
4) memberikan pengarahan kepada siswa tentang simulasi yang akan dilakukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario yang
telah disusun.
skenario siklus I adalah :
Pada siklus I ini, siswa memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan
makanan pada manusia. Guru menunjuk 15 siswa dari perwakilan kelompok maju ke depan
untuk memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan makanan pada
manusia. Mekanisme role playing tentang proses pencernaan makanan pada manusia adalah
sebagai berikut :
1) Guru dibantu siswa menggambar susunan alat pencernaan manusia
di atas lantai kelas.
2) 15 orang perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan
untuk melakukan simulasi tentang proses pencernaan makanan.
3) Siswa-siswa yang melakukan simulasi berdiri di tempatnya
masing-masing di atas lantai yang sudah diberi gambar.
4) Makanan (siswa 1,2, dan 3)
5) Masuk kedalam mulut (siswa 4)
6) Makanan (siswa 1,2, dan 3) melewati lidah, kelenjar ludah dan gigi (siswa 5, 6 dan 7)
7) Makanan (siswa 1, 2, dan 3) didorong oleh lidah (siswa 5) ke kerongkongan (siswa 8)
8) Kerongkongan (siswa 8) mendorong makanan (siswa 1,2, dan 3) masuk kedalam lambung
(siswa 9)
9) Lambung (siswa 9) mengganti kalung makanan (siswa 1, 2, dan 3) menjadi kalung yang
bertuliskan kim
10)Lambung (siswa 9) mendorong kim (siswa 1, 2, dan 3) ke usus halus (siswa 10)
11) Usus halus (siswa 10) mengganti kalung kim (siswa 1 dan 2) menjadi kalung sari
makanan, sedang kim (siswa 3) menjadi materi (sisa makanan)
12) Usus halus (siswa 10) menggandeng sari makanan (siswa 1 dan 2) sedangkan materi
(siswa 3) didorong oleh usus halus (siswa 10) ke usus besar (siswa 11)
13)Usus besar (siswa 11) mengganti kalung materi menjadi feses dan didorong ke rektum
(siswa 12)
14) Rektum (siswa 12) mendorong feses (siswa 3) ke anus (siswa 13)
15) Anus (siswa 13) menggandeng feses (siswa 3)
c. Observasi
Pada tahapan ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh peneliti sebagai bentuk kolaborasi guru
dengan peneliti. Pada akhir siklus siswa mengerjakan tes.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi, hasil tes dikumpulkan dan dianalisis sehingga
diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Yang harus dilakukan pada tahap ini
adalah memperhatikan kekurangan pada siklus I sehingga dapat diperbaiki pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) Permasalahan diidentifikasikan dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus 1
2) Guru merancang kegiatan pembelajaran pada materi selanjutnya yaitu sistem pencernaan
pada hewan memamah biak
3) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus II. Disini
siswa benar-benar dipersiapkan untuk lebih terarah pada indikator pencapaian yaitu pada
penekanan keaktifan dan hasil belajar siswa, untuk mengetahui apakah ada peningkatan
dalam pembelajaran biologi melalui metode role playing ini.
b. Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario yang
telah disusun.
Skenario siklus II adalah:
Pada siklus II ini, siswa memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan
makanan pada hewan memamah biak contohnya sapi. Guru menunjuk 13 anak perwakilan
dari kelompok maju kedepan untuk memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses
pencernaan makanan pada sapi. Mekanisme role playing tentang proses pencernaan makanan
pada sapi adalah sebagai berikut:
1) Guru dibantu siswa menggambar susunan alat pencernaan pada
sapi di atas lantai
2) 13 orang perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan untuk melakukan
simulasi tentang proses pencernaan makanan
3) Siswa-siswa yang melakukan simulasi berdiri di tempatnya masing-masing di atas lantai
yang sudah diberi gambar
4) Makanan (siswa 1 dan 2)
5) Masuk kedalam mulut (siswa 3)
6) Makanan (siswa 1 dan 2) melewati lidah (siswa 4) dan gigi (siswa 5)
7) Makanan (siswa 1 dan 2) didorong oleh lidah (siswa 4) ke kerongkongan (siswa 6)
8) Kerongkongan (siswa 6) mendorong makanan (siswa 1 dan 2) masuk kedalam rumen
(siswa 7)
9) Dari rumen (siswa 7) makanan (siswa 1 dan 2) masuk ke dalam retikulum (siswa 8) dalam
bentuk makanan kasar
10) Dari retikulum (siswa 8) makanan menuju ke omasum (siswa 9)
11) Omasum (siswa 9) mendorong makanan menuju ke abomasum (siswa 10)
12) Abomasum (siswa 10) mengganti kalung makanan (siswa 1 dan 2) menjadi kalung yang
bertuliskan kim
13)Abomasum (siswa 10)mendorong kim (siswa 1 dan 2)masuk ke usus halus (siswa 11)
14)Usus halus (siswa 11) mengganti kalung kim (siswa 1) menjadi sari
makanan, sedangkan kim (siswa 2) menjadi sisa makanan
15) Usus halus (siswa 11) menggandeng sari makanan (siswa 1)
sedangkan sisa makanan (siswa 2) didorong oleh usus halus (siswa
11) ke usus besar (siswa 12) Download ptk biologi smp pdf
16) Sisa makanan (siswa 2) berhenti di dalam usus besar (siswa 12)
17) Usus besar (siswa 12) mengganti kalung sisa makanan menjadi feses dan didorong ke
anus (siswa 13)
18) Anus (siswa 13) menggandeng feses (siswa 2)
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hampir sama dengan siklus I
tetapi lebih menekankan pada hasil belajar dimana perubahan yang lebih diinginkan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II adalah hasil penelitian yang dilakukan dalam kedua siklus tersebut.
Jika dari analisis data mengalami peningkatan yang signifikan, maka penelitian dianggap
berhasil.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data.
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Jenis Data
Jenis data yang didapatkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kuantitatif: (1) hasil belajar siswa tiap akhir siklus, dan (2) keaktifan siswa selama
proses pembelajaran.
b. Data kualitatif terdiri dari: (1) Tanggapan siswa tentang proses pembelajaran biologi pada
materi sistem pencernaan, dan (2) kemudahan dan kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran.
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode observasi
Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang diselidiki.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi belajar mengajar pada saat
dilakukannya tindakan. Download ptk ipa smp kurikulum 2013 Data diambil dengan
menggunakan lembar observasi.
Dengan indikator :
a. aktivitas pada saat pembelajaran biologi
b. reaksi siswa pada saat pembelajaran role playing
c. keadaan siswa pada saat pembelajaran
d. aktivitas dalam mengerjakan LKS
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai variable yang berupa catatan-catatan,
transkip, buku-buku, dan sebagainya. Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan
data berupa nama siswa, jumlah siswa dan lain-lain.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang
berhubungan dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, serta
digunakan sebagai metode penguat dari hasil metode interview dan observasi
3. Metode tes
Metode tes digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa pada materi sistem
pencernaan kelas 8.1 semester I SMPN 1 .... Kecamatan .....
Dengan indikator :
a. siswa dapat menyebutkan proses pencernaan
b. siswa mampu membedakan alat-alat pencernaan dan kelenjar pencernaan
c. siswa dapat menjelaskan fungsi dari bagian-bagian sistem pencernaan
d. siswa dapat mengidentifikasi perubahan makanan dalam sistem pencernaan
4. Metode wawancara
Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh data lisan tentang pendapat siswa terhadap
pembelajaran role playing.
Dengan indikator:
a. rasa senang terhadap pelajaran biologi
b. ketertarikan terhadap proses pembelajaran role playing
c.
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengetahui langkah¬langkah yang harus
kita ambil untuk memperoleh data penelitian. Instrumen penelitian meliputi:
1. Skenario pembelajaran
Skenario pembelajaran berisi tentang langkah-langkah kegiatan guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar pada tiap siklus. Dalam hal ini berupa: Silabus, RPP, LKS, soal-soal tes, dan
lembar observasi.
2. Materi dan bentuk tes
Materi yang diberikan untuk tes adalah materi yang berkaitan dengan materi sistem
pencernaan, soal yang digunakan adalah tipe obyektif pilihan ganda dengan empat alternatif
jawaban dengan satu jawaban yang benar. Item soal yang akan digunakan dalam penelitian
adalah 20 butir soal dan waktu yang digunakan adalah 30 menit. 3. Data lembar observasi
siswa
Pengisian lembar observasi siswa bertujuan untuk memperoleh data tentang situasi belajar
mengajar dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran biologi. Lembar
observasi terdiri dari 14 indikator, yang terdiri atas 9 indikator positif dan 5 indikator negatif.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran oleh seorang observer dengan
menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai observer.

F. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut, metode
analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti
dan menyajikan sebagai temuan.
Analisis data mengenai hasil belajar pada kemampuan kognitif dengan cara menghitung rata-
rata nilai dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Download PTK biologi smp
doc
1. Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus menurut Arikunto sebagai
berikut.
ÂC
C= N
Keterangan:
C = nilai rata-rata kelas ÂC = jumlah nilai siswa N = banyaknya siswa
2. Ketuntasan belajar secara individual
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah mencapai nilai 60 ke atas.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual menurut Ali
sebagai berikut.

Keterangan:
= nilai ketuntasan belajar
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai 60 ke atas)
= jumlah total siswa

3. Ketuntasan belajar secara klasikal


Nilai tes diperoleh setelah diadakan tindakan kelas, kemudian dianalisis untuk mengetahui
ketuntasan belajar siswa. Download ptk biologi smp pdf Rumus yang digunakan untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal menurut Ali sebagai berikut.

Data hasil belajar afektif siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I dan siklus II
dihitung dengan menggunakan rumus:
1. Ketentuan persentase ketuntasan belajar afektif siswa

Keterangan:
NP % = Persentase nilai siswa yang diperoleh
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimal
2. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas

Keterangan:
ÂSb = Jumlah siswa yang dapat nilai > 65% (kognitif atau hasil tes) atau ~ 60% (afektif atau
lembar pengamatan).
ÂK = Jumlah siswa dalam kelas

G. Indikator keberhasilan
1. Indikator hasil belajar
Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 65 yang ditetapkan SMPN 1 .... untuk mata pelajaran biologi kelas 8,
penelitian dikatakan berhasil apabila jumlah individu yang mencapai nilai > 65 sebanyak
85% atau 37 siswa dari seluruh siswa dalam kelas yaitu 43 siswa. Download PTK biologi smp
doc
2. Indikator aktifitas siswa
Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa
sekurang-kurangnya 60% atau 26 siswa dari 43 siswa terlihat aktif dalam mengikuti
pembelajaran dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ali, M., Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1998.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, jakarta: Bumi Aksara, 2008.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.
Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Taddris, Jus 1,
Mesir : Darul Ma'arif, 1968.
Biomed, Rusdi, dan Bambang Karnoto, Seribu Pena Biologi SLTP Jilid 2, Jakarta: Erlangga,
2001.
Campbell, dkk, Biologi, Jilid I1 Jakarta; Erlangga, 2004, Ed. 5. Dalyono, M., Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: Asy-syifa’, 1992.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1998.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, Cet. 3.
, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi aksara, 2007.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychologi, Sixth edition, New york : MC.Graw Hill
International Book Company,1971.
Nawawi, Hadari, dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:
Gajahmada University Press, 1995, cet II.
NK, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka cipta, 2003.
Purwanto, Ngalim, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, FMIPA: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2003.
S., Winata Putra Udin, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka,
2001.
Saktiyono, Sains Biologi SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Esis, 2004. Samadhi,
Ari,”Pembelajaran Aktif”, http://www.google.co.id/.
Samporno, Agus,”Penerapan Metode Belajar Aktif dalam Pembelajaran Berbasis Proyek”,
http://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2007.
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 15.
Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1995.
Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Subagyo, P Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka cipta, 1991.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2008.
Sumarwan, dkk, IPA SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Erlangga, 2007.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2000, Cet. 5.
Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rusdakarya, 1995.
Whelpton, Tony, and Daphne Jenkins, Role play Practice Spanish, United Kingdom: Long
Man Group, 1988.
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.

Anda mungkin juga menyukai