Anda di halaman 1dari 11

Hole Geometry Selection

TUJUAN


 Memahami Perencanaan Geometri Lubang Pemboran Berdasarkan Ukuran Casing
dan Bit
 Pendekatan Bottom to Top

 Ukuran Flow String

 Pendekatan Untuk Mengatasi Problem


 Mengenali Masalah Yang Timbul Dalam Pemilihan Ukuran Geometri Lubang
Pemboran

 Mengenali Proses Perencanaan Pemilihan Ukuran Casing dan Bit
 Pemilihan Pipa

 Pemilihan Coupling


 Memahami Proses Pemilihan Kombinasi Bit-Casing Dengan Menggunakan Chart
Yang tersedia

Dril-001 Hole Geometri Selection 1


1. Pendahuluan

Perencanaan dan pemilihan ukuran casing dan bit mempunyai maksud supaya
pemboran berjalan dengan baik dengan tidak meninggalkan sumur sebelum di komplesi
baik secara teknik dan ekonomi sukses. Sukses di dalam pemboran belum tentu sukses
secara ekonomi, bila investasi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan perolehan, demikian
sebaliknya.

2 Dril-014 Deskripsi Materal Clay


2. Langkah-langkah Desain Secara Umum
Program geometri lubang bor didasarkan pada ukuran bit dan casing yang
digunakan. Sedangkan program casing secara umum yang digunakan berukuran secara
berurutan : 13,375ª, 10,75ª, 9,625ª, 7,625ª, 7ª, 5.5ª atau 5ª. Penyimpangan dari program di
atas disebabkan karena pemboran yang dalam atau bila menghadapi tekanan yang tinggi.
Secara garis besar penyimpangan tersebut disebabkan :
 Laju produksi yang tinggi membutuhkan rangkaian tubing yang besar
 Problem pemboran sehingga digunakan intermediate string dan satu atau
beberapa liner
 Rangkaian intermediate yang terlalu dalam menyebabkan problem desain
tension sehingga menggunakan pipa yang tebal untuk mengontrol beban
burst atau collapse,
 Batasan rig selama running rangkaian pipa yang berat.

2.1. Pendekatan Bottom to Top


Prioritas tertinggi didalam perencanaan ukuran lubang sumur adalah desain
yang menyediakan secara ekonomis produksi dari pay zone. Artinya bahwa pay zone
dianalisa potensial alirannya dan problem pemboran diperhitungkan, pendekatan ini
disebut dengan bottom to top. Kebalikan dari pendekatan ini sering menghasilkan
batasan produksi dari kapasitas pay zona.

2.2. Ukuran Flow String


Rangkaian tubing merupakan sarana untuk mengalirkan minyak atau gas dari
reservoir ke permukaan dengan laju alir yang ekonomis. Tubing dengan diameter kecil
atau choke menyebabkan laju alirnya dengan friksi yang tinggi, dengan demikian
diameter tubing yang besar lebih disukai untuk mempertimbangkan laju alir. Problem
komplesi dapat lebih parah bila ukuran tubing dan casingnya kecil, sehingga
mengurangi kebebasan peralatan-peralatan yang ditempatkan dan operasinya sulit dan
aktivitas workover lebih susah. Tipe perencanaan sumur dapat dilihat pada Gambar 1.
Geometri Gambar 1.a dan 1.c menggunakan diameter tubing yang besar. Geometri
Gambar 1.b dengan ukuran tubing yang kecil, dimana akan membatasi laju alir fluida
dari pay zona. Sebagai tambahan pada Gambar 1.b, perencanaannya membutuhkan
coupling yang khusus, sedangkan a dan b menggunakan standard diameter coupling.

2.3. Perencanaan Dalam Mengatasi Problem


Variasi kondisi geologi akan menyulitkan di dalam memperkirakan sekitar
operasi pemboran yang dilakukan. Sebagai contoh, bila menembus garis patahan masuk
ke daerah tekanan tinggi akan membutuhkan pemboran liner dan ini sebenarnya lebih
baik menggunakan intermediate casing bila tidak terjadi daerah patahan. Geometri
lubang bor sering diseleksi untuk menambah rangkaian casing jika dibutuhkan sesuai
dengan kondisi geologinya, seperti terlihat pada Gambar .2.

Dril-001 Hole Geometri Selection 3


3. Problem Pemilihan ukuran
Banyak problem pemilihan ukuran yang harus dipertimbangkan sebelum final
geometry lubang bor ditetapkan. Problem ini mula-mula dihubungkan dengan
pertimbangan ukuran casingnya dan pertimbangan apakah dengan komplesi open hole, dan
keduanya dihubungkan dengan perencanaan casing.
3.1. Desain Casing

Flow string yang besar seperti terlihat pada Gambar 1c, menggunakan ukuran 13
3/8ª untuk intermediate casingnya, 20ª ukuran surface casingnya. Persoalan yang timbul
ialah apabila menghadapi formasi yang bertekanan tinggi karena akan mengalami
kesulitan. Tabel 1 memperlihatkan pipa-pipa yang dibutuhkan untuk berbagai variasi
kondisi untuk rangkaian intermediate casing dengan asumsi yang digunakan hanya
untuk satu beratan (pounder) dan grade.

 Tabel 1. Desain Casing yang dibutuhkan untuk ukuran 13 3/8”


Drilling Conditions* Casing
Maximum Mud Wt Surface Weight, Grade
lb/gal Pressure lb/ft
psi
13 3000 72.0 S-95
5000 72.0 L-125
14 3000 80.7 S-95
5000 80.7 L-125
15 3000 80.7 L-125
5000 80.7 L-125
16 3000 80.7 L-125
5000 80.7 L-125
7500 80.7 L-125
10.000 ** **
Beban tension akan menjadi kritis dalam Tabel .1. Beban hook di udara dari
rangkaian 887.700 lb merupakan harga yang terjelek di dalam Tabel di atas. Jika faktor
desain sebesar 1,5 diterapkan untuk mengakses desain rig yang digunakan, maka desain
derrick dan substructure yang dibutuhkan mempunyai kekuatan sebesar 1.331.550 lb.
Dari hal tersebut nampaklah bahwa spesifikasi rig yang digunakan akan mempengaruhi
pemilihan ukuran dan casing yang dipakai.

3.2. Annulus Casing Lubang


Problem penyemenan akan menjadi masalah jika annulus casing-to-hole adalah
kecil. Jarak yang kecil disekitar pipa dan sambungan dapat menyebabkan semen akan
kehilangan cairan dengan cepat dan menyebabkan cement bridge. Perusahaan-
perusahaan biasanya merencanakan dengan jarak annulus minimum sekitar 0,375
sampai 0,50 in dan ukuran 0,750 in lebih disukai.

3.3. Annulus Drillstring Lubang


Persoalan bisa timbul jika luas antara drillstring dan annulus terlalu besar atau
sebaliknya terlalu kecil. Hal ini disebabkan apabila lubangnya terlalu besar akan
menyulitkan pembersihan lubangnya dari mud cake atau lainnya dan bila ukuran

4 Dril-014 Deskripsi Materal Clay


lubangnya terlalu kecil menyebabkan friksi tekanannya besar dan aliran turbulen
sehingga menyebabkan erosi. Lubang besar umumnya terletak di bagian atas dan
ukuran kecil terletak di bagian bawah sumur.
Pembersihan lubang bor dilakukan dengan menggunakan fluida pemboran
dengan cara memindahkan cutting dari annulus, dimana dipengaruhi oleh faktor-faktor
viskositas, kecepatan settling cutting dan laju alir annular lumpur. Kecepatan annular
lumpur dapat didekati dengan persamaan :
24.50 xQ
V
dH 2  dDS 2 .............................................................................. (1)

dimana :
V = kecepatan annular, ft/min.
Q = Laju alir lumpur, gal/min.
dH = diameter lubang bor, in.
dDS = diameter drillstring, in
Mud engineer sering menggunakan bentuk persamaan yang lain dari kecepatan
annular :
 PO 
V  
 Vann  ........................................................................................................... (2)
dimana :
V = kecepatan annular, ft/min
PO = pump output, bbl/min
Vann = Volume annular, bbl/1000 ft.
Volume annular dapat diestimasi dengan rule-of-thumb :
Vann = 1/4 x 3.14 x (dH2 - dDS2) x kedalaman ......................................... (3)
Sejumlah rig pemboran tidak akan mampu menyediakan pump horse power
yang cukup untuk membersihkan permukaan lubang bor, dengan demikian akan
menggunakan gel plug dengan viskositas tinggi untuk membersihkan annulus.

3.4. Underreaming
Underreaming ialah teknik yang digunakan untuk membesarkan ukuran lubang
bor dengan menggunakan drill bit. Peralatan underreaming menggunakan lengan
dengan bit cones yang dapat diaktifkan dengan tekanan pompa sesudah underreaming
terletak dibawah dengan drillstring di bawah casing seat. Efek negatif peralatan
underreaming yang menggunakan lengan akan menyebabkan damaged dan loss
didalam lubang bor.

Dril-001 Hole Geometri Selection 5


4. Pemilihan Ukuran Casing Dan Bit
Perencanaan ukuran casing dan bit harus mempertimbangkan problem yang akan
dihadapi untuk menentukan karakteristik ukuran casing dan bit yang dibutuhkan.
Karakteristik yang dibutuhkan untuk menentukan ini adalah :
 diameter luar dan dalam casing
 diameter coupling
 ukuran bit

4.1. Pemilihan Pipa


Ketersediaan casing merupakan prioritas utama di dalam merencanakan
pemilihan geometri lubang bor. Casing dengan strength yang tinggi sering digunakan
untuk sumur-sumur yang dalam yang mempunyai diameter dalam (drift) yang kecil
dimana akan mempengaruhi pemilihan ukuran drillpipe dan bit yang digunakan.
Diameter luar (OD) dari casing mempunyai kecocokan dengan banyak ukuran,
diameter drift dimana lebih kecil dari diameter dalam (ID) merupakan kontrol pemilihan
bit untuk open hole di bawah casing. Heavy weight pipe dibutuhkan untuk hal-hal yang
khusus dan biasanya diameter driftnya dikurangi. Rule of thumb yang digunakan adalah
di bawah 1 in, sebagai contoh 9 5/8ª casing dapat digunakan bila diamater driftnya 8
5/8ª.
Pemilihan geometri lubang dengan pendekatan bottom-to-top dapat dimulai
dari diameter drift casing sebagai kriteria kontrol. Logika desainnya dapat diikuti sebagai
berikut :
 Lakukan desain pipa di bawah kondisi spesifik drift dan diameter luar.
 Gunakan material dan yield strength yang tinggi
 Gunakan pipa dengan drift khusus yang cocok dari beberapa produsen
pipa
Sebagai pilihan akhir, pipa manufaktur akan disiapkan sebagai desain spesial
pipa yang didasarkan pada minimum drift yang dibutuhkan dengan membesarkan tebal
dinding dan diameter luar.

4.2. Pemilihan Coupling


Pemilihan coupling secara umum direncanakan sesuai dengan kebutuhan beban
burst, collapse dan tension. Pemilihan diameter coupling dapat ditentukan dari Tabel 2,
dimana diperlihatkan diameter luar dari berbagai tipe coupling dan ukuran pipa. API
coupling normalnya 1 in lebih besar dibandingkan pipa pada ukuran di atas 7 5/8 in.

4.3. Pemilihan Ukuran Bit


Ukuran program bit tergantung dari ukuran casing yang dibutuhkan. Ukuran bit
mempunyai banyak pilihan, tetapi bit non-standard tidak selalu cocok untuk berbagai
kondisi seperti pada karakteristik center jet. Sebagai tambahan, pemilihan bit akan
menjadi sulit untuk untuk ukuran bit yang kecil yaitu di bawah 6,5 in. Tabel .3,
memperlihatkan berbagai ukuran dari Hughes insert tooth bit.

6 Dril-014 Deskripsi Materal Clay


5. Standar Kombinasi Bit-Casing
Gambar 3 dapat digunakan untuk menyeleksi ukuran bit dan casing yang dibutuhkan
untuk berbagai macam program. Cara menggunakan chart ini , tentukan ukuran casing atau
liner untuk ukuran terakhir dari pipa yang di ©runª.

 Tabel .2. Clearances for API and Various Premium


Proprietary Couplings
Coupling Size, in
Pipe Size
LTC (API)1 SFJ2 VAM3 IJ-4S4
in
41/2 5.0 4.59 5.106 5.150
5 5.563 5.09 5.391 5.875
51/2 6.050 5.625 5.891 6.375
65/8 7.390 6.75 7.390 7.390
75/8 8.50 7.75 8.504 8.50
85/8 9.625 8.75 9.625 9.625
95/8 10.625 9.75 10.625 10.625
103/4 11.750 10.875 11.748 -
1Long thread and coupling (same diameter as STC or BTC)
3VAM (Vallource)
2SFJ (Hydrill) 4IJ-4S(NL. Atlas Bradford

 Tabel .3. Size Availability for Various Hughes Insert Tooth, Journal Bea-ring Bits

Hughes Bit Designation (IADC Code)


Bit Size J-44(6,1,7)
J-22(5,1,7) J-33(5,3,7) J-77(7,3,7) J-99(8,3,7)
In J-55(6,3,7)
43/4 X
57/8 X X
6 X X
61/8 X X
61/2 X X X
63/4 X
77/8 X X X X X
83/8 X
81/2 X X X X X
83/4 X X X X X
91/2 X X X
93/8 X X X X
105/8 X X
11 X
121/4 X X X X
171/2 X X

Dril-001 Hole Geometri Selection 7


 Gambar .1. Kombinasi ukuran lubang bor dari sebuah sumur

 Gambar .2. Perencanaan geometri lubang bor dengan liner yang dibutuhkan

8 Dril-014 Deskripsi Materal Clay


 Gambar .3. Chart seleksi ukuran casing dan bit(Courtesy of Oil and Gas Journal)

Dril-001 Hole Geometri Selection 9


DAFTAR PUSTAKA

1. Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineering", Vol. 1, Penn
Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
2. nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas, 1973.
3. Moore P. L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, Tulsa-
Oklahoma, 1974.
4. McCray A. W., Cole F. W., "Oil Well Drilling Technology", The University of Oklahoma
Press, 1979.

10 Dril-014 Deskripsi Materal Clay


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN

dDS = diameter drillstring, inch


dH = diameter lubang pemboran, inch
PO = pump output, bbl/min
Q = laju alir lumpur, gal/min
V = kecepatan annular, ft/min
Vann = volume annular, bbl/1000 ft

Dril-001 Hole Geometri Selection 11

Anda mungkin juga menyukai