(RPP)
KOMPOTENSI INTI
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan saintifik dan metode diskusi siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep energi kinetik rotasi dan usaha gerak rotasi
2. Mejelaskan konsep usaha gerak rotasi dan translasi
3. Membedakan antara energi kinetik rotasi dan energi kinetik translasi
4. Menghitung persamaan energi dan usaha gerak rotasi
MATERI AJAR:
Energi kinetik rotasi dan Energi kinetik translasi
Usaha gerak rotasi
MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Papan tulis
Alat dan bahan : Laptop dan bola
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Memfokuskan Siswa:
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama
Guru memeriksa kehadiran siswa
Apersepsi:
Guru memberikan pertanyaan mengenai materi
sebelumnya:
1. Apa yang dimaksud dengan gerak rotasi ? 15 menit
Jawaban yang diharapkan : gerakan berputar pada
suatu benda dimana perputarannya bertumpu pada
suatu sumbu putar.
2. Apa yang dimaksud dengan gerak translasi ?
Jawaban yang diharapkan: Gerak translasi gerak-
kan berpindahnya benda dengan cara bergeser
atau seluruh bidang benda yang menempel
pada permukaan lintasan tersebut ikut berpindah tempat.
Motivasi
Guru mendemonstrasikan gerak rotasi dan gerak translasi
pada sebuah bola
Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru
Guru menanyakan berbagai fakta tentang kegiatan yang
sudah didemonstrasikan
Penyampaian Tujuan Pembelajaran
Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran (rasa ingin tahu)
Pengumpulan Data
Guru Membimbing dan memberi bantuan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan dalam membuat
(Rangkuman)
Siswa dengan teliti, menuliskan data hasil diskusi
kelompok dalam membuat rangkuman/mind mapping
sesuai dengan
modul yang diberikan oleh guru
Guru mengawasi peserta didik dalam melaksanakan
diskusi kelompok
Verifikasi
Guru Mempersilahkan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi (Rangkuman/mind
mapping)
Masing” kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh rasa
percaya diri.
Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi
Penutup Generalisasi:
Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan
hasil kegiatan
Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
15 menit
Umpan Balik:
Guru menanyakan dan mengkonfirmasi tentang materi
yang belum dikuasai atau terjadi miskonsepsi
Refleksi:
Siswa melakukan refleksi manfaat dari kegiatan
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan :
1. Pengetahuan berharga apa yang dapat kamu peroleh pada
pembelajaran kita hari ini?
Evaluasi:
Evaluasi dengan memberikan Tugas
Penutup:
Guru memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu kesetimbangan benda
tegar
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing (religious)
Sikap Spiritual
Sikap Sosial
Pengetahuan
- Teknik Penilaian
1. Tes : lisan
- Bentuk Instrumen
2. Proyek
Keterampilan
- Teknik : Observasi
Mengetahui,
Tangerang, Maret 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
Franky Lumbantobing
Untuk bendayang bergerak menggelinding di atas bidang seperti pada gambar berikut.
Besarnya energi kinetik benda menggelinding merupakan jumlah energi kinetik rotasi dan
energi kinetik translasi.
Benda mengalami dua gerakan sekaligus yaitu gerak rotasi terhadap sumbu bola dan gerak
translasi terhadap bidang. Besarnya energi kinetik yang dimiliki benda merupakan jumlah
energi kinetik rotasi dengan energi kinetik translasi, sehingga dirumuskan:
Ek = EkR = EkT
Ek = ½ I . ω2 + ½ m . v2
Contoh Soal
1. Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan jari-jari 20 cm berada pada bidang datar
licin. Bola menggelinding dengan kelajuan linier 5 m/s dan kecepatan sudut 6 rad/s.
Tentukan energi kinetik total!
Penyelesaian:
Diketahui: m = 10 kg;
r = 20 cm;
v = 5 m/s; ω = 6 rad/s
Ditanya: Ek = ... ?
Jawab: I = 2/5 m . r2 = 2/5 (10)(0,2)2 = 0,16 kgm2
Ek = EkR = EkT = ½ I . ω2 + ½ m . v2
Ek = ½ (10)(5)2 + ½(0,16)(6)2 = (125 + 2,88) J = 127,88 J
Lampiran Modul
Energi yang banyak dibahas pada gerak rotasi diantaranya adalah energi kinetik. Energi
kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak baik secara translasi maupun
rotasi.
Pada gerak translasi kita menemukan energi kinetik yang muncul dipengaruhi oleh dua
besaran fisika yaitu massa dan kecepatan translasi benda. Energi kinetik translasi dinyatakan
dengan persamaan.
dengan
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Analogi dengan gerak translasi, energi kinetik pada gerak rotasi dipengaruhi oleh besaran yang
analogi dengan besaran yang berpengaruh pada gerak rotasi. Massa (m) analogi dengan momen
inersia (I) dan kecepatan translasi (v) analogi dengan kecepatan sudut (ω). Secara matematis
energi kinetik rotasi dinyatakan denngan persamaan
dengan
I = momen inersia (kgm²)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Benda Menggelinding, Meluncur, dan Slip
Penggunaan persamaan energi kinetik pada pemecahan masalah fisika biasanya dibedakan
dengan dua kasus keadaan benda, yaitu benda menggelinding dan benda yang meluncur. Benda
yang menggelinding adalah benda yang berotasi pada pada sebuah bidang sehingga benda
mengalami gerak translasi. Biasanya benda yang menggelinding berotasi memeliki bentuk
permukaan lingkaran dan bergerak di bidang yang kasar. Contohnya adalah ban yang
menggelinding di jalan aspal.
Pada saat benda menggelinding benda mengalami dua jenis gerak yaitu benda bergerak rotasi
dan juga gerak translasi sehingga energi kinetik yang dimiliki benda tersebut terdiri dari energi
kinetik translasi dan energi kinetik rotasi sehingga energi kinetik total benda memenuhi
persamaan
Berbeda dengan gerak menggelinding, gerak meluncur hanya terdiri dari gerak translasi saja hal
ini biasanya terjadi karena benda yang tidak tidak mampu berotasi dan hanya mengalami gerak
translasi walaupun bentuk benda memiliki bentuk luasan permukaan lingkaran. Contohnya ban
sepeda yang direm dan tergelincir di jalan yang licin. Pada keadaan ini benda hanya memiliki
energi kinetik translasi saja. Sehingga berlaku persamaan
EKtotal = ½mv²
Untuk benda yang mengalami slip, gerak yang terjadi adalah gerak rotasi saja tanpa mengalami
gerak translasi. Biasanya terjadi akibat bidang permukaan yang licin. Contohnya adalah ban
kendaraan yang slip jalan tanah yang licin. Dengan demikian besar energi kinetik rotasi yang
dimiliki benda hanyalah energi kinetik rotasi saja seperti pada persamaan
EKtotal = ½Iω²
Contoh soal
1. Sebuah silinder pejal memiliki massa 5 kg dengan diameter 20 cm menggelinding tanpa slip
pada bidang datar dengan kecepatan translasi 4 m/s. Tentukanlah
Penyelesaian
Dari soal dapat kita ketahui bahwa m = 5 kg dan d = 20 cm, sehingga r = 10 cm =10 = 10^-1 m,
v = 4 m/s
Untuk mengetahui nilai energi kinetik rotasi kita perlu mengetahui terlebih dahulu nilai
kecepatan sudut dan meomen inersia dari silinder pejal
Kecepatan sudut:
Momen inersia silinder pejal:
Setelah itu baru kita hitung nilai energi kinetik rotasi silinder pejal dengan menggunakan
persamaan
Pada silinder pejal ini benda menggelinding tanpa slip berarti benda mengalami gerak rotasi dan
gerak translasi sehingga energi kinetik total silinder adalah
2. Sebuah silinder berongga dan bola pejal menggelinding secara bersamaan pada bidang datar
dengan kecepatan yang sama. Kedua benda memiliki massa yang sama dengan perbandingan
jari-jari silinder terhadap bola 3:2. Berapakan perbandingan energi total pada kedua benda
tersebut
Penyelesaian
Pada kasus ini massa kedua bola sama sehingga ms = mB. Sedangkan perbandingan jari-jari
keduanya adalah RS/RB = 3/2. Perbandingan energi total pada kedua benda tersebut adalah
Kedua boloa memiliki kecepatan translasi yang sama, tetapi memiliki kecepatan sudut yang
berbeda. Kecepatan sudut setiap benda dinyatakan dengan persamaan ω = v/R. Perbandingan
energi kinetik total untuk setiap benda dapat dikembangkan menjadi
Pada gerak translasi, kita mendefinisikan usaha sebagai transfer energi melalui gaya sehingga
benda mengalami perpindahan. Analog dengan gerak translasi, pada gerak rotasi usaha
dinyatakan dengan transfer energi melalui momen gaya atau torsi sehingga benda bergerak
rotasi dengan perpindahan sudut tertentu. Usaha merupakan besaran skalar yang nilainya adalah
memenuhi persamaan
Dengan
W = usaha (J)
τ = momen gaya atau torsi (N.m)
θ = perpindahan sudut
Selain dihubungkan dengan momen gaya dan perpindahan sudut, usaha pada gerak rotasi bisa
kita definisikan juga sebagai perubahan energi kinetik rotasi benda sehingga usaha dapat
dinyatakan dalam persamaan matematis
Dengan
I = momen inersia benda (kgm²)
ω1 = kecepatan sudut awal (rad/s)
ω2 = kecepatan sudut akhir (rad/s)
Contoh soal
1. Sebuah piringan berotasi dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Piringan tersebut dipercepat
dengan memberikan gaya tambahan sehingga kecepatannya berubah menjadi 20 rad/s. Jika
massa piringan tersebut adalah 0,5 kg dengan jari-jari 20 cm, berapakan usaha yang dialami oleh
piringan?
Penyelesaian
Dari soal kita dapat mengetahui = 10 rad/s; = 20 rad /s; m = 0,5 kg; dan r = 20 cm = 0,2 m =
2×10-¹ m
Untuk menentukan usaha yang dialami piringan, kita harus mengetahui dulu momen inersia
piringan tersebut yang dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
Penyelesaian
Dari soal dapat diketahui beberapa besaran yaitu m = 1 kg, r = 10 cm =10-¹ m, ω1=0 (karena
awalnya benda diam), ω2= 20 rad/s, θ=10 rad
Momen inersia pada silinder pejal ditentukan dengan persamaan
sehingga
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian Sikap Spiritual
Petunjuk penyekoran :
Skor 4 = Baik Sekali ; selalu berdoa dengan sungguh-sungguh
Skor 3 = Baik; sering berdoa dengan sungguh-sungguh
Skor 2 = Cukup; kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh
Skor 1 = Kurang ; berdoa dengan tidak sungguh-sungguh
Skor 2= kadang-kadang
Skor 3 = sering
Skor 4 = selalu
Lampiran 3
Model diskusi
- Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat tugas yang lain
1
2
3
4
Keterangan Skor :
Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A =80 – 100 :Baik Sekali
Baik =3 B = 70 – 7 :Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 :Cukup
Kurang =1 D = ‹ 60 :Kurang
`Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Skor perolehan
Nilai =---------------------------- X 100
Skor maksimal
1 1
Pedoman Penilaian
Skor Maksimal = 20
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Penilaian akhir = Nilai Hasil lembar observasi diskusi + Nilai Hasil tes tertulis