Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah Micro Teaching (PPL 1)

Wila Ingri Anggraini (F03111029)

6/8/2014

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : X/2

Perminatan : MIA

Materi Pokok : Perpindahan Kalor

Alokasi Waktu : 20 menit

1. A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

1. B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-
hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada berbagai kasus nyata
Indikator :

Membedakan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi dan radiasi


Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui
konduksi, konveksi, dan radiasi
Memberikan contoh peristiwa konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari

4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor

Indikator :

Menganalisis hasil pengamatan, dan mengomunikasikan hasilnya

1. C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati fenomena disekitar, peserta didik dapat mengagumi
kompleksitas dan keteraturan ciptaan tuhan
2. Melalui kegiatan mengamati fenomena disekitar, peserta didik dapat mensyukuri
karunia tuhan
3. Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat mengembangkan
perilaku ingin tahu, teliti, jujur, tekun, tanggung jawab, dan saling menghargai
pendapat
4. Melalui kegiatan mengamati, peserta didik dapat membedakan peristiwa
perpindahan kalor cara konduksi, konveksi dan radiasi
5. Melalui kegiatan berdiskusi, peserta didik dapat menentukan faktor-faktor yang
berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan
radiasi
6. Melalui kegiatan berdiskusi, peserta didik dapat memberikan contoh peristiwa
konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari,

1. D. Materi Pembelajaran

Fakta

Sebatang logam salah satu ujungnya dipanasi sedang ujung yang lain dipegang maka makin lama
makin panas, pemanasan air dan pancaran energi matahari dapat sampai ke bumi.

Konsep

Kalor dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain


Prinsip

Perpindahan kalor dapat dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi

Prosedur

Analisis peristiwa konduksi, konveksi, dan radiasi

1. E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Model : Inkuiri

Pendekatan : Saintifik

Metode : Tanya Jawab, Penugasan, Diskusi

1. F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media : Gambar dan video, power point pendukung bahan ajar

Alat : In focus

Sumber Belajar :

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2005. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Buku Fisika Penunjang

Tipler, Paul A. 1999. Fisika. Jakarta; Erlangga

1. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Waktu
No Sintaks Model Kegiatan Guru Kegiatan Peserta
didik (menit)

(yang diharapkan)
A. Pendahuluan 3 menit
Menyiapkan peserta didik, memberi Peserta didik
motivasi dan apersepsi. menjawab
salam atau
1. Guru membuka pembelajaran dengan sapaan guru.
mengucapkan salam,
2. Guru mengabsen peserta didik,
3. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat
dan media pembelajaran,
4. Guru memeriksa kesiapan peserta didik,
5. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa
6. Apersepsi:

Guru : kemarin kita semua sudah belajar


mengenai Suhu. Kita tahu bahwa suhu adalah
derajat panas suatu benda atau tingkat panas
suatu benda.

Kita juga sudah belajar tentang perubahan


ukuran (pemuaian) benda, terhadap benda yang
mengalami kenaikan suhu..

1. Motivasi: Coba perhatikan . Apa


yang terjadi pada ? (gambar
peristiwa perpidahan kalor)

Menyampaikan judul pembelajaran,


yaitu mengenai perpindahan kalor.
Peserta didik menelaah judul yang
disampaikan guru.

Menginformasikan tujuan Peserta didik


pembelajaran, yaitu agar peserta didik menelaah
dapat membedakan peristiwa tujuan yang
perpindahan kalor cara konduksi, disampaikan
konveksi dan radiasi, menentukan guru.
faktor-faktor yang berpengaruh pada
peristiwa perpindahan kalor melalui
konduksi, konveksi, dan radiasi serta
dapat memberikan contoh peristiwa
konduksi, konveksi, dan radiasi dalam
kehidupan sehari-hari.

Hingga nantinya kalian akan tahu, mengapa


pada saat kita mengaduk teh lama kelamaan
sendok menjadi panas?

Pada saat merebus air, apa yang menyebabkan


air tersebut mendidih?
Guru memberi petunjuk kepada peserta Peserta didik
didik tentang poin-poin afektif yang menyimak
diharapkan dapat dicapai pada saat dengan baik.
pembelajaran, antara lain :

Karakter: tanggung jawab, aktif, percaya diri,


dan berani. Pada aspek keterampilan sosial:
bertanya, dan menjadi pendengar yang baik.
B. Kegiatan inti 15 menit
Mengamati
Langkah 1 Guru menyajikan video
yang berkaitan dengan
Observasi atau fenomena perpindahan
pengamatan terhadap kalor
berbagai fenomena Guru mempersilahkan
peserta didik untuk
berdiskusi
Peserta didik menyimak
dengan baik informasi
yang disampaikan oleh
guru.
Peserta didik berdiskusi
mengenai konsep usaha
pada bidang datar dengan
tanggungjawab.

Menanya
Langkah 2 Guru mengajukan
pertanyaan berdasarkan
Mengajukan kejadian dan fenomena
pertanyaan tentang yang disajikan untuk
fenomena yang mengetahui rumusan
dihadapi masalah yang dibentuk
peserta didik

Mencoba
Langkah 3 Guru memberikan LKS
(Lampiran 3) terkait
Mengajukan dugaan perpindahan kalor yang
atau kemungkinan dikerjakan secara
jawaban berkelompok.
Peserta didik
menyampaikan dugaan Peserta didik dalam
awalnya mengenai kelompok mengerjakan soal
fenomena yang disajikan yang diberikan oleh guru
Guru mengunjungi tiap- dengan tanggungjawab.
tiap kelompok dan
memeriksa apakah peserta
didik mengerjakannya
dengan benar. Jika masih
ada peserta didik atau
kelompok yang belum
dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat
langsung memberikan
bimbingan.
Guru memfasilitasi peserta
didik dengan memberikan
latihan secara individual.
Peserta didik langsung
membentuk kelompok.

Mengasosiasi
Langkah 4 Perwakilan peserta didik
dalam kelompok
Mengumpulkan data dipersilahkan untuk
yang terkait dengan menuliskan jawaban di
pertanyaan yang papan tulis.
diajukan Peserta didik dalam
kelompok menganalisis
data hasil kelompok
Peserta didik menuliskan
jawaban hasil diskusi
kelompok di papan tulis
dengan percaya diri dan
berani.

Mengomunikasikan
Langkah 5 Perwakilan peserta didik
dipersilahkan untuk
Merumuskan menyampaikan hasil
kesimpulan- diskusinya
kesimpulan Guru memuji kelompok
berdasarkan data yang berpenampilan
optimal
Guru memverifikasi
melalui media
Peserta didik menyimak
penjelasan yang
disampaikan
Peserta didik memberikan
kesimpulan dengan
percaya diri dan berani.

C. Penutup 2 menit
Guru memberikan soal
latihan individu (Lampiran
4) Peserta didik menyimak
Guru memberi informasi informasi yang disampaikan
bahwa pada pertemuan oleh guru.
berikutnya akan diberikan
kuis tentang Pembentukan
bayangan pada cermin
Guru menutup pelajaran Peserta didik mengucapkan
dengan memberi salam. salam.

1. H. Penilaian
2. 1. Penilaian Sikap Sosial
1. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
2. Bentuk Instrumen : Lemba Penilaian Diri
3. Lembar pengamatan sikap :

Aspek yang Dinilai


Ketekunan dan tanggung
Keterampilan
No Nama Rasa Ingin tahu jawab dalam belajar dan
berkomunikasi pada saat
(curiosity) bekerja (individu maupun
belajar
berkelompok)
1
2
3
4
5
dst

1. 2.Pengetahuan
1. Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen :Tes tertulis
3. Kisi-kisi :
: Uraian
No Indikator Butir Instrumen
1 pemantulan baur Soal Uraian
2 Pembentukan bayangan Soal Uraian

Rubrik Lampiran 2

1. I. Daftar Pustaka

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2005. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Pontianak, 9 Juni 2013

Dosen Pembimbing, Mahasiswa PPL,

Dr. Stepanus Sahala Wila Ingri Anggraini

NIP. 19600125 198703 1 012 NIM. F03111029

Lampiran 1 : Bahan Ajar

Analisis Cara Perpindahan Kalor


Secara umum energi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu energi radiasi, gravitasi,
mekanik, termal, elektrik, magnetik, molekul, atomik, nuklir dan energi massa. Energi

dapat berubah dari satu jenis energi ke jenis energi yang lain. Pada Tabel 4.4 ditunjukkan bentuk
pokok energi.

Tabel1. Bentuk Pokok Energi (Usher,1989)

Jenis Energi Contoh Energi


Radiasi gelombang radio, cahaya tampak, infra merah, ultra violet, sinar X dan
sebagainya

energi interaksi gravitasi


Gravitasi
gerakan, pergeseran, gaya, dan sebagainya
Mekanik
energi kinetik atom dan molekul
Termal
medan elektrik, arus elektrik, dan sebagainya
Elektrik
medan magnetik
Magnetik
energi ikat dalam molekul
Molekul
gaya antara inti dan elektron
Atomik
energi ikat antara inti
Nuklir
energi E =
Energi massa

Kalor adalah salah satu bentuk energi yaitu merupakan energi termal. Energi termal ini
berbentuk energi kinetik atom atau molekul dalam suatu bahan. Kalor dapat berpindah dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi (pancaran).

1. 1. Perpindahan Kalor secara Konduksi

Pada perpindahan kalor secara konduksi, energi termal dipindahkan melalui interaksi antara
atom-atom atau molekul walaupun atom-atom atau molekul tersebut tidak berpindah. Sebagai
contoh, sebatang logam salah satu ujungnya dipanasi sedang ujung yang lain dipegang maka
makin lama makin panas pada hal ujung ini tidak berhubungan langsung dengan api, seperti
diunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Batang besi yang dipanaskan pada salah satu ujungnya.

Perpindahan panas semacam inilah yang disebut konduksi. Konduksi dapat didefinisikan sebagai
berikut: Konduksi adalah proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut.

Perpindahan kalor secara konduksi melalui suatu bahan tertentu dapat diterangkan dengan
getaran atom-atom atau molekul-molekul bahan. Pada Gambar 2 ditunjukkan jika suatu batang
penghantar kalor yang homogen dan luas penampangnya A dengan salah satu ujung batang
tersebut dipertahankan pada suatu suhu tinggi (misalnya, dihubungkan dengan air yang
mendidih) dan ujung lain juga dipertahankan pada suhu rendah (misalnya, dihubungkan dengan
balok es yang sedang mencair). Perbedaan suhu kedua ujung batang menyebabkan energi termal
terus menerus akan dikonduksikan lewat batang tersebut dari ujung yang panas ke ujung yang
dingin. Dalam keadaan mantap, suhu berubah secara uniform dari ujung yang panas ke ujung
yang dingin.

Laju perubahan suhu sepanjang batang T /I dinamakan gradien suhu. Perhatikan bagian kecil
dari batang penghantar yang panjangnya x dan T adalah beda suhu pada ujung

ujung batang seperti ditunjukkan pada Gambar 2 maka jumlah kalor yang dipindahkan secara
konduksi lewat potongan tersebut tiap satu satuan waktu, sering disebut sebagai arus termal I
adalah (Tipler, 1991).

dengan:

I = arus termal dengan satuan watt atau W (J/s)

Q = kalor yang dipindahkan secara konduksi (J)

t = lama energi termal dikonduksikan lewat batang penghantar (s)

A = luas permukaan batang penghantar (m)

x = panjang batang penghantar (m)

T = beda suhu pada ujung-ujung batang penghantar kelvin (K)

K = konstanta kesebandingan atau yang disebut koefisien konduktivitas termal atau


konduktivitas termal (watt per meter kelvin atau W/m.K)

Gambar 2. Hantaran kalor pada batang penghantar (Tipler, 1991).


Jika arus termal diketahui maka beda suhu T dapat diperoleh dari persamaan dibawah ini yaitu:

dengan R adalah resistensi termal yang sama dengan dalam satuan kelvin.sekon per joule (K.s/J).

Nilai-nilai konduktivitas termal beberapa bahan ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Konduktivitas Termal Beberapa Bahan (Tipler, 1991)

Bahan k,W/m.K k, Btu.in/jam.ft2.


Udara(270C) 0,026 0,18
es 0,592 4,11
Air(27 ) 0,609 4,22
Alumunium 237 1644
Tembaga 401 2780
Emas 318 2200
Besi 80,4 558
Timah 354 2450
Perak 293 2980
Baja 46 319
Kayu Ek (oak) 0,15 1,02
Cemara putih 0,11 0,78
Beton 0,19 1,3 69
Gelas 0,7 0,9 56

1. 2. Perpindahan Kalor secara Konveksi

Gambar 3. Pemanasan air untuk menggambarkan perpindahan kalor secara konveksi

Pada Gambar 3 ditunjukkan suatu contoh perpindahan kalor secara konveksi. Apabila
air yang berada dalam suatu gelas dipanaskan maka partikel-partikel air pada dasar gelas
menerima

kalor lebih dulu sehingga menjadi panas dan suhunya naik. Partikel yang suhunya tinggi akan
bergerak ke atas karena massa jenisnya lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis partikel
yang suhunya lebih rendah, sedang partikel yang suhunya rendah akan turun dan mengisi tempat
yang ditinggalkan oleh air panas yang naik tersebut.
Partikel air yang turun akan menerima kalor dan menjadi panas. Demikian seterusnya akan
terjadi perpindahan kalor. Perpindahan kalor yang demikian inilah yang disebut perpindahan
kalor secara konveksi. Konveksi dapat didefinisikan sebagai berikut: Konveksi adalah proses
perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat
tersebut.

Perpindahan kalor secara konveksi terdiri dari perpindahan secara konveksi alami dan konveksi
paksa.

1. Perpindahan kalor secara konveksi alami adalah proses perpindahan kalor melalui suatu
zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat perbedaan
massa jenis. Contoh dari perpindahan kalor secara konveksi alami adalah pemanasan air
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
2. Perpindahan kalor secara konveksi paksa adalah proses perpindahan kalor melalui suatu
zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat dari suatu
paksaan terhadap partikel bersuhu tinggi tersebut. Contoh dari perpindahan kalor secara
konveksi paksa adalah sistem pendinginan mesin mobil ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Pendinginan mesin mobil untuk menggambarkan perpindahan kalor secara konveksi
paksa

Laju kalor konveksi sebanding dengan luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida A,
dan beda suhu antara benda dan fluida T yang dapat ditulis dalam bentuk:

dengan:

I = laju kalor konveksi, dalam satuan watt atau W (= J/s),

Q = jumlah kalor yang dipindahkan dalam satuan joule (J)

t = waktu terjadi aliran kalor, dalam satuan sekon (s),

T = beda suhu antara benda dan fluida, dalam satuan (C atau K)

H = koefisien konveksi, dalam satuan

A = luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida.

1. 3. Perpindahan Kalor secara Radiasi


Dalam kehidupan sehari-hari, jika pada saat sinar matahari mengenai tubuh kita maka kita
merasakan panas atau artinya kita mendapat energi termal dari matahari. Matahari memancarkan
energinya yang sampai ke bumi dalam bentuk pancaran cahaya. Pancaran cahaya inilah yang
disebut dengan radiasi. Radiasi dapat didefinisikan sebagai berikut: Radiasi adalah perpindahan
kalor dari permukaan suatu benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Proses ketiga untuk transfer energi termal adalah radiasi dalam gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan zat
perantara (medium). Hal inilah yang menyebabkan pancaran energi matahari dapat sampai ke
bumi. Permukaan suatu benda dapat memancarkan dan menyerap energi. Permukaan suatu benda
yang berwarna hitam lebih banyak menyerap dan memancarkan energi dari pada permukaan
benda yang berwarna putih.

Pada tahun 1879, laju perpindahan kalor termal yang dipancarkan secara radiasi oleh suatu benda
secara empiris ditemukan oleh Josef Stefan. Stefan menyatakan bahwa laju perpindahan kalor
termal yang dipancarkan secara radiasi oleh suatu benda sebanding dengan luas benda dan
pangkat empat suhu absolutnya. Hasil empiris ini 5 tahun berikutnya diturunkan secara teoritis
oleh Ludwig Boltzmann yang disebut dengan hukum Stefan-Boltzmann dan secara matematis
dapat ditulis (Tipler, 1991):

dengan:

P = daya yang diradiasikan (watt/W)

e = emisivitas benda atau koefisien pancaran suatu benda

= konstanta Stefan

A = luas benda yang memancarkan radiasi ( )

Nilai emisivitas e suatu benda tergantung pada warna permukaan benda tersebut. Permukaan
benda yang berwarna hitam sempurna nilai e = 1, sedang untuk benda yang berwarna putih
sempurna nilai e = 0. Jadi nilai emisivitas e secara umum adalah 0 e 1.

Lampiran 2 : Penilaian

Metode dan Bentuk Instrumen


Metode Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Siswa dan Rubrik
Pengetahuan LKS

1. 3. Penilaian Sikap Sosial


1. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
2. Bentuk Instrumen : Lemba Penilaian Diri
3. Lembar pengamatan sikap :

Aspek yang Dinilai


Ketekunan dan tanggung
Keterampilan
No Nama Rasa Ingin tahu jawab dalam belajar dan
berkomunikasi pada saat
(curiosity) bekerja (individu maupun
belajar
berkelompok)
1
2
3
4
5
dst

Rubrik Penilaian Prilaku

Nilai Aspek yang Dinilai Rubrik


1 Menunjukan rasa ingin tahu 3 menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,antusias,aktif dalam
dalam kegiatan kelompok

menunjukkan rasa ingin tahu,namun tidak terlalu antusias, dan


baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh

2 tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,sulit terlibat


aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk
terlibat

1
2 Ketekunan dan tanggung jawab 3 tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
dalam belajar dan bekerja baik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
secara individu maupun
berkelompok
berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun
belum menunjukkan upaya terbaiknya

tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan


2 tugas,dan tugasnya tidak selesai

1
3 Berkomunikasi 3 aktif dalam tanya jawab,dapat mengemukaan gagasan atau
ide,menghargai pendapat siswa lain

aktif dalam tanya jawab,tidak ikut mengemukaan gagasan atau


ide, menghargai pendapat siswa lain

2 aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan


atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain

1. 4. Pengetahuan
1. Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen :Tes tertulis
3. Kisi-kisi :
: Tabel analisis dan Uraian

No Indikator Butir Instrumen


1 memberikan contoh peristiwa konduksi, konveksi, dan radiasi dalam Soal Uraian no 1
kehidupan sehari-hari
2 Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan konsep Soal Uraian no 2
perpindahan kalor
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Pengetahuan Individu

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

PEMBAHASAN : MENDESKRIPSIKAN CARA PERPINDAHAN KALOR

ALAT DAN BAHAN : LKS

1) Kelompokkanlah fenomena-fenomena berikut ini ke dalam kolom yang sesuai. Berilah


tanda cek pada kolom yang sesuai !

NO FENOMENA KONDUKSI KONVEKSI RADIASI


1 Kebakaran hutan
2 Pegangan alat masak dibuat dari kayu
3 Kulit terasa panas di dekat api unggun
4 Memasak tanpa api
5 Mobil tanpa bahan bakar
6 Dinding termos terbuat dari kaca
7 Angin darat dan angin laut
8 Pemanas ruangan
9 Pengawetan makanan modern
10 Tempat makanan terbuat dari keramik
11 Perairan dekat gunung berapi terasa panas
12 Beruang kutub memiliki bulu tebal
berwarna putih
13 Pelat pendingin radiator mobil dibuat
berlapis lapis
14 Hair dryer dapat mengeringkan rambut
15 Efek rumah kaca

2) Diskusi bersama teman

1. a. Prinsip perpindahan kalor yang sebenarnya digunakan oleh para nelayan menuju ke
laut dan ketika nelayan untuk kembali ke darat
2. b. Jelaskan secara rinci proses yang terjadi sesuai dengan ilustrasi gambar
1. a.

Lampiran 4 Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelompok


Kelompok :

Nama Anggota :

Kerjakanlah tugas berikut dengan penuh tanggung jawab !

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

Tujuan :

Peserta didik dapat menjelaskan jenis jenis perpindahan kalor

Masalah

Apa yang menyebabkan

a) Bagaimana bisa pada saat kita mengaduk teh lama kelamaan sendok menjadi panas?

b) Pada saat merebus air, apa yang menyebabkan air tersebut mendidih?

c) Bagaimana kita bisa mersakan panasnya sinar matahari yang sampai ke bumi?

Hipotesis :

Data Hasil Diskusi :

Lampiran 5 : Sintaks Model Inkuiri

Sintaks Pendekatan Saintifik


Mengamati Menanya Mengumpulkan Mengasosiasikan Mengomunikasika
data/informasi
Observasi atau Guru menyajikan
pengamatan fenomena melalui
terhadap power point, yang
berbagai berisi tentang
fenomena perpindahan kalor

powerpoint
memuat tentang
tiga peristiwa
perpindahan kalor
Mengajukan Melalui
pertanyaan pertanyaan,
tentang peserta didik
fenomena yang dimotivasi untuk
dihadapi merumuskan
masalah
berdasarkan
kejadian dan
fenomena yang
disajikan
Mengajukan Peserta didik
dugaan atau menyampaikan
kemungkinan dugaan awalnya
jawaban mengenai fenomen
yang disajikan
Mengumpulkan Peserta didik Peserta didik dalm Peserta didik Perwakilan dari tiap
data yang terkait menyimak teman kelompok dalam kelompok kelompok
dengan sekeompok nya mendiskusikan menganalisis data memaparkan hasil
pertanyaan yang yang sedang permasalahan hasil kelompok hipotesis awalnya
diajukan menyampaikan yang telah
pemikiran disajikan di LKS .
Kemudian
menuliskan hasil
diskusi pada
selembar kertas.
Merumuskan Peserta didik Data yang terkump
kesimpulan- melihat perwakilan dari hasil diskusi
kesimpulan teman yang kelompok
berdasarkan data memaparkan dirangkum
kesimpulan dari
data yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai