Anda di halaman 1dari 2

Nama : Felix Arnes SitoruS

NIM : 21S18022
Prodi : S1 Manajemen Rekayasa
Dosen : Yosef Manik, PhD

Danau Toba merupakan salah satu objek wisata yang ada di Sumatera Utara. Danau Toba
juga merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh wisatawan apabila berkunjung ke
Sumatera Utara karena Danau Toba adalah salah satu ikon Sumatera Utara yang memiliki
pemandangan yang sangat indah.
Selain pemandangan yang indah, Danau Toba juga memiliki akomodasi dan fasilitas yang
memadai antara lain tempat penginapan yang sangat beragam mulai dari yang murah ( homestay,
losmen ) hingga hotel berbintang lima. Di Danau Toba juga menyediakan fasilitas bermain serta
wahana yang digemari banyak orang diantaranya perahu / kapal yang biasanya digunakan untuk
membawa wisatawan berkeliling dan mengunjungi Desa yang ada di sekitar Danau Toba antara lain
Tomok, Tuk-tuk. Di desa tersebut, wisatawan biasanya membeli souvenir-souvenir yang dijual oleh
masyarakat dan harga souvenir yang dijual pun cukup terjangkau.
Ekosistem Kawasan Danau Toba terletak di dataran tinggi Bukit Barisan di Provinsi Sumatera
Utara, secara geografis terdapat antara koordinat 2o10’ LU - 3o0’ LU dan 98o20’ BT – 99o50’ BT.
Ekosistim Kawasan Danau Toba mencakup daratan pulau Sumatera (mengelilingi bagian luar Danau
Toba) seluas 190.314 ha; daratan pulau Samosir seluas 69.280 ha dan luas permukaan air Danau Toba
112.959 ha. Ekosistem Kawasan Danau Toba secara administratif terletak di 7 (tujuh) kabupaten
yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo. Seluruh ekosistim
kawasan Danau Toba meliputi 41 kecamatan yaitu 11 kecamatan di Kabupaten Simalungun, 11
kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, 8 kecamatan di Kabupaten Samosir, 5 kecamatan di
Kabupaten Humbang Hasundutan, 3 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, 3 kecamatan di
Kabupaten Dairi dan 1 kecamatan di Kabupaten Karo.
Akibat perkembangan zaman, ekosistem Kawasan Danau Toba telah banyak mengalami
perubahan, misalnya daerah tangkapan air Danau Toba (Pulau Samosir maupun daratan Sumatera
yang mengelilingi danau). Perubahan tersebut mencakup luas hutan dan keragaman vegetasi
penutupan lahan yang terjadi baik oleh bencana alam maupun akibat kegiatan pertanian (bercocok
tanam dan peternakan) oleh penduduk, perluasan pemukiman penduduk yang populasinya terus
bertambah dari tahun ke tahun. Adanya perubahan kondisi permukaan daerah tangkapan air Danau
Toba tersebut juga mempengaruhi debit air yang masuk ke Danau Toba melalui daerah aliran sungai
sehingga tinggi permukaan air Danau Toba mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Kualitas air
Danau Toba juga mengalami penurunan dimana selain akibat kegiatan pertanian yang belum
melakukan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan juga oleh karena masuknya ke
badan air Danau Toba limbah dari pemukiman dan hotel-hotel sekitar Danau Toba, limbah pertanian
dan peternakan, maupun limbah transportasi air, serta limbah dari kerambah jaring apung.

Anda mungkin juga menyukai