Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain, lihat Kabupaten Toba dan Batak Toba.
Danau Toba
Bahasa Batak Toba; Tao Toba
Aksara Batak; ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ
permukaan
Kepulauan Samosir
Permukiman Balige, Pangururan, Parapat
Referensi [1]
Para ilmuwan sepakat bahwa letusan Toba memicu musim dingin vulkanik yang menyebabkan
jatuhnya suhu dunia antara 3 hingga 5 °C (5,4 hingga 9,0 °F), dan hingga 15 °C (27 °F) di
daerah lintang atas. Penelitian lanjutan di Danau Malawi, Afrika Tengah, menemukan endapan
debu letusan Toba, tetapi tidak menemukan bukti perubahan iklim besar di Afrika Timur. [7] Pada
tanggal 18 Juni 2018, musibah tenggelamnya kapal feri terjadi di Danau Toba dan
menenggelamkan lebih dari 190 orang.[8]
Ada juga tempat wisata yang terkenal yaitu wisata air rangat tepatnya di bawah kaki gunung
pusuk buhit, air rangat itu adalah air hangat yang berasal dari gunung yang meletus dan Pusuk
Buhit sendiri adalah sebuah gunung aktif yang sangat disakralkan oleh etnis Batak sehingga
beragam cerita mistis pun terdapat di gunung ini. Gunung ini terletak di Pulau Samosir, dan
merupakan puncak tertinggi dari semua dataran tinggi di Pulau Samosir. Dengan ketinggian
sekitar 1.077 meter dari Danau Toba, gunung ini terlihat berdiri dengan gagahnya. Sehingga
apabila Anda sedang berada di sekitar perairan Danau Toba, maka Gunung Pusuk Buhit ini
akan terlihat sangat jelas sekali dengan puncaknya yang berwarna hijau dengan kombinasi
warna abu-abu dan ditutupi oleh awan di sekitarnya. Lalu ketika kita berenang di air rangat itu
tidak membayar uang masuk, tinggal masuk saja tapi setelah kita selesai mandi atau selesai
berenang kita diharuskan makan di tempat permandian air rangat.
Geologi[sunting | sunting sumber]
Batu Gantung di tepi Danau Toba.
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Kano Batak di dekat Haranggaol di Danau Toba (sekitar tahun 1920).
Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba adalah suku Batak. Rumah
tradisional Batak dapat dikenali dari bentuk atapnya (ujungnya melengkung ke atas
seperti perahu) dan warna cerah.[20]
Penduduk sekitar juga banyak menggantungkan hidup dengan mengembangkan perikanan air
tawar. Dulu, wajah Desa Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison yang dikenal sebagai
tujuan wisata di Simalungun menjadi sentra ikan air tawar. Di sana, menurut sebuah laporan,
belasan truk yang mengangkut puluhan ton ikan mas dan nila mondar-mandir di jalan desa.[21]