Nur Kholisa M A 22010110120061 BabIIKTI PDF
Nur Kholisa M A 22010110120061 BabIIKTI PDF
TINJAUAN PUSTAKA
gigi. Diskolorasi pada enamel gigi dapat disebabkan oleh proses penodaan
tembakau, teh, kopi dan obat kumur tertentu, dan pigmen di dalam
sampai ke akar gigi, akibatnya gusi mudah berdarah, gampang goyah dan
7
8
substansi dari luar gigi dan sering disebabkan kebiasaan minum minuman
berwarna yang berkepanjangan seperti teh, kopi, sirup dan merokok. Tar
dari asap rokok dapat menyebabkan perubahan warna dari coklat sampai
hitam.19
dan ekstrinsik.
9
berwarna hitam.
menjadi 2 kategori :
makanan.6
merah hitam.6,10
tanin, kopi, teh, bakteri kromogenik, jarang menggosok gigi, dan pasta gigi
11
yang kurang bagus. Terjadi pada permukaan bukal gigi molar atas dan
kromogen, terdapat pada pelikel pelapis gigi. Terjadi pada keadaan rongga
mulut yang bersih, dengan sedikit karang gigi, dan frekuensi karies rendah.
Diskolorasi hitam biasa terlihat pada permukaan lingual dekat tepi gingiva
dan permukaan proksimal, pada gigi susu maksila. Pada orang dewasa
uap yang mengandung asam kromat. Biasa mengenai gigi bagian anterior
akan masuk ke dalam substansi gigi atau menempel pada pelikel dan
gigi yang terjadi akan berbeda bergantung pada bahan logam kontaminan,
14
iodine (hitam), dan nikel (hijau). Penetrasi metal ke dalam substansi gigi
setelah gigi erupsi. Terjadi pada permukaan atau di dalam struktur gigi.
Disebabkan oleh cacat pada email atau cedera trauma. Beberapa hal yang
1) Nekrosis pulpa
Iritasi pada pulpa karena bakteri, mekanik atau kimia yang bisa
2) Perdarahan Intrapulpa
3) Calcific Metamorphosis
4) Usia
warna.
5) Defek perkembangan
darah.11
1) Material obsturasi
gigi.
3) Medikamentosa intrakanal
4) Restorasi korona
mahkotanya.20
18
mencatat area yang mengalami diskolorasi gigi pada sistem grid dan
2.2 Asap
oksigen cukup, hasilnya berupa uap air, gas asam arang, dan abu. Dalam
kondisi ini tidak terbentuk asap. Jika pembakaran dengan oksigen sedikit
maka asap yang dihasilkan terdiri atas gas asam arang, alkohol dan asam
organik lain.14
hanya beberapa bahan bakar yang baik digunakan pada proses pengasapan,
berupa potongan kayu, tatai maupun serbuk gergaji. Biasanya jenis kayu
yang digunakan oleh para pengolah ikan adalah tempurung dan serabut
dan rasa ikan yang sedap. Selain tempurung dan serabut kelapa, jenis kayu
keras lain adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu ulin ,dan kayu buah-buahan
pada pembakaran kayu, model atau tipe dan ukuran tungku, jenis kayu dan
20
terkandung dalam asap secara detail bergantung kepada bahan apa yang
sistem kompleks yang tersusun dari fase dispersi berupa cairan dan
medium dispersi berupa gas (cair gas). Ditambahkan oleh Hamm (1977)
dengan uap (vapours) dan kumpulan padatan (droplets). Dalam asap, baik
uap maupun padatan terdapat ratusan ribu unsur kimia. Komposisi kimia
pada uap dan padatan mempunya jenis sama meskipun dalam jumlah
keton. Proses pirolisis selulosa akan membentuk golongan fural dan fenol,
sedangkan pirolisis lignin akan menghasilkan metil ester pirogalol dan tar
21
fenol.
pembakaran kayu keras dapat menghasilkan warna dan citra rasa spesifik
(1969) menyatakan bahwa zat-zat ada dalam asap merupakan bahan yang
pangan, rasa dan aroma khas produk pengasapan juga disebabkan oleh
Pada ikan asap, fungsi utama asap selain sebagai pengawet juga
untuk memberi rasa dan warna yang diinginkan pada produk. Ikan dapat
awet karena penetrasi senyawa fenol dan asam asetat ke kulit dan daging
umur simpan suatu bahan, tetapi sejalan dengan peningkatan daya terima
cita rasa, yaitu memberi aroma dan cita rasa yang khas dan mencegah
membakar kayu atau bahan baku lain sehingga ikan kontak langsung
pengasapan.
kekurangan, antara lain memerlukan waktu yang lama, tidak efisien dalam
dari ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap pembakaran tidak
pekerja pengasapan ikan sedang bekerja, secara tidak sengaja mereka akan
menghisap asap yang dihasilkan oleh proses pembakaran. Tar akan masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi
Gambaran klinis diskolorasi gigi terlihat garis coklat hingga hitam pada
sepertiga servikal mahkota, stain pada batas lesi karies dan restorasi.