Makalah Emg
Makalah Emg
PENDAHULUAN
1
rentang mikrovolt diinginkan menjadi tersedia. Penelitian terbaru telah
menghasilkan pemahaman yang lebih baik dari sifat-sifat permukaan rekaman
EMG. Permukaan elektromiografi digunakan untuk merekam dari otot-otot
yang dangkal di protokol klinis atau kinesiological, dimana elektroda
intramuskular digunakan untuk menyelidiki otot dalam atau aktivitas otot
local.
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
2
6. Untuk mengetahui manfaat Elektromiografi (EMG) dalam dunia
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
B. Pembangkitan Sinyal Listrik Otot.
4
Gambar Mekanisme pembangkitan gerakan otot (Moritani)
Ada dua jenis EMG digunakan secara luas yaitu EMG permukaan
dan EMG intramuskular (jarum dan fine-kawat). Untuk melakukan EMG
intramuskular, jarum elektroda atau jarum mengandung dua elektroda-
kawat halus dimasukkan melalui kulit ke dalam jaringan otot. Seorang
yang sudah terlatih atau profesional (seperti physiatrist, ahli saraf, atau
terapis fisik) mengamati aktivitas listrik ketika memasukkan elektroda.
Kegiatan insersional memberikan informasi berharga tentang keadaan otot
dan saraf yang innervating. Otot normal saat kegiatan istirahat, sinyal-
sinyal listrik normal ketika jarum dimasukkan ke dalamnya. Kemudian
aktivitas listrik dipelajari ketika otot yang diam. Aktivitas spontan
abnormal mungkin menunjukkan beberapa saraf atau kerusakan otot.
Kemudian pasien diminta untuk kontrak otot lancar. menententukan
bentuk, ukuran, dan frekuensi potensi unit motor yang dihasilkan.
Kemudian elektroda ditarik beberapa milimeter, dan sekali lagi kegiatan
ini dianalisa sampai setidaknya 10-20 kali telah dikumpulkan. Setiap lagu
5
elektroda hanya memberikan gambaran yang sangat lokal dari aktivitas
seluruh otot. Karena otot berbeda dalam struktur batin, elektroda harus
ditempatkan pada berbagai lokasi untuk mendapatkan penelitian yang
akurat.
Uji konduksi saraf oleh EMG juga sering dilakukan pada waktu
yang sama untuk mendiagnosa penyakit saraf. Beberapa pasien dapat
menemukan prosedur agak menyakitkan, sedangkan yang lain hanya
mengalami sedikit ketidaknyamanan ketika jarum dimasukkan. ketika otot
sedang diuji mungkin sedikit sakit untuk satu atau dua hari setelah
prosedur.
6
Gb.Intramuscular - Needle Electrodes Gb.Extramuscular - Surface Electrodes
7
keduanya. Sinyal yang sama mewakili sinyal yang berasal dari lokasi yang
jauh dari pendeteksian sinyal, sedangkan beda sinyal mewakili area
langsung dari permukaan yang dideteksi. Jadi, sinyal EMG lokal akan
dikuatkan dan noise karena daya listrik yang jauh akan dibuang.
8
EMG Permukaan EMG Intramuskular
Gb. Sinyal otot Analog yang normal Gb. sinyal EMG juga dikumpulkan selama
periode waktu tertentu
9
E. hasil kerja Elektromiografi (EMG).
1. Hasil normal
Jaringan otot saat istirahat biasanya elektrik aktif. Setelah aktivitas
listrik yang disebabkan oleh iritasi subsidi penyisipan jarum,
Electromyograph harus mendeteksi ada aktivitas spontan abnormal
yaitu otot pada istirahat harus elektrik diam dengan pengecualian
daerah sambungan neuromuskuler yang dalam keadaan normal sangat
spontan aktif. Ketika otot secara sukarela dikontrak, potensial aksi
mulai muncul. Sebagai kekuatan kontraksi otot meningkat, serat otot
lebih banyak dan lebih menghasilkan potensial aksi. Ketika otot
sepenuhnya dikontrak, akan muncul sebuah kelompok teratur potensi
tindakan tarif yang bervariasi dan amplitudo (a perekrutan lengkap dan
pola interferensi)
2. Hasil abnormal
10
Penyakit neuropatik memiliki karakteristik berikut mendefinisikan
EMG:
a. Beralkohol neuropati
b. Amyotrophic lateral sclerosis
c. Sindrom kompartemen anterior
d. Aksiler saraf disfungsi
e. Distrofi otot Becker
11
f. Brakialis plexopathy
g. Carpal tunnel syndrome
h. Centronuclear miopati
i. Serviks spondylosis
j. Charcot-Marie-Tooth penyakit
k. Kronis kekebalan demielinasi Poli [radiculo] neuropati (CIDP)
l. Disfungsi saraf Common peroneal
m. Denervasi (stimulasi saraf berkurang)
n. Dermatomiositis
o. Distal disfungsi saraf median
p. Duchenne distrofi otot
q. acioscapulohumeral distrofi otot (Landouzy-Dejerine)
r. Paralisis periodik Keluarga
s. Disfungsi saraf femoralis
t. Kolom kondisi
u. Friedreich ataxia
v. Guillain-Barre
w. Lambert-Eaton Sindrom
x. Mononeuritis multiplex
y. Mononeuropathy
z. Penyakit Motor neuron
aa. Beberapa sistem atrofi
bb. Myasthenia gravis
cc. Miopati (otot degenerasi, yang dapat disebabkan oleh sejumlah
gangguan, termasuk distrofi otot)
dd. Myotubular miopati
ee. Neuromyotonia
ff. Peripheral neuropati
12
gg. Poliomyelitis
hh. Polymyositis
ii. Radial disfungsi saraf
jj. Disfungsi siatik saraf
kk. Polineuropati sensorimotor
ll. Tidur bruxism
mm. Spinal stenosis
nn. Thyrotoxic paralisis periodik
oo. Disfungsi tibial saraf
pp. Ulnaris saraf disfungsi
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
14
15