Nama : Nur.Latifah
NIM : 17334042
Dosen : Dr.Refdanita,M.Si,Apt
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, makalah Farmakologi mengenai “Hormon
Estrogen Dan Progesteron” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun
penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.refdanita,M.Si,Apt. yang telah
memberikan tugas makalah ini.
Jakarta,Mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.latar belakang .............................................................. 1
Bab 11 PEMBAHASAN
Hormon estrogen
a. Hormon estrogen ..................................................... 2
b. Fungsi hormon estrogen ........................................... 3
c. Pengaruh estrogen pada usia dini .............................. 4
d. Sintesa hormon estrogen ........................................... 5-6
e. Perkembangan produksi hormon estrogen ............... 7
Hormon progesteron
a. Hormon progesteron ............................................. 8
b. Jaringan tempat roduksi ....................................... 9
c. Kecepatan produksi ............................................... 9
d. Sumber prekursor kolesterol progesteron .......... 10
e. Metabolisme progesteron selama kehamilan ....... 11-13
Obat estrogen ................................................................. 14
Obat progesteron ........................................................... 15
Bab III kesimpulan ....................................................... 16-17
Daftar pustaka ............................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit
aktivitas adalah sebuah zat organik. Sifat-sifat atau kekhususan dari hormon
adalah zat ini merupakan pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu
organ atau suatu sistem.Hormon dapat didefinisikan sebagai zat organik yang
diproduksi oleh sel-sel khususdalam bahan dan dialirkan ke dalam peredaran
darah dan dengan jumlah yang sangatkecil dapat merangsang sel-sel tertentu
untuk berfungsi.Ho r mo n a d a l a h s u b t a n s i ya n g d i h a s il k a n o l e h s e l
a t a u k e l o mp o k se l ya n g bergerak dalam aliran darah yang mengantarnya
keorgan target atau jaringan dalamtubuh yang memberikan suatu reaksi
yang dapat menolongmengkoordinasi fungsi-fungsi dalam tubuh. Hormon
dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur target dengan cara:
1.Mengubah fungsi gen
2.Mempengaruhi jalur-jalur metabolic secara langsung
3.Mengkontrol perkembangan organ-organ spesifik atau produk-produk
skretorisnya.
Hormon adalah zat kimia berupa getah yang dihasilkan kelenjar endokrin
dand i s e k r e s i s e c a r a a l a mi ya n g k e mu d i a n d a r a h k e a r e a l ya n g
d i t u ju a t a u ditentukan.Adanya hormon menimbulkan efek tertentu
sesuai dengan fungsinyamasing-masing.Oleh karena itu dan sama
halnya dengan sistem tubuh lainnya dan sistemr e p r o d u k s i ju g a
me mp u n y a i h o r mo n ya n g me m b e r i k a n e f e k d a n f u n g s i
d a l a m perkembangannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HORMON ESTROGEN
PENGERTIAN
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid, karena mempunyai
struktur kimia berintikan steroid, y ang secara fisiologik, sebagian besar
diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria sebenarnya juga
memproduksi estrogen, tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit. Hormon ini
termasuk zat lipofil yang sedikit larut dalam air.
Fungsi utamanya adalah sebagai hormon seks wanita dan berhubungan
erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder wanita. Walaupun terdapat
baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam
tubuh wanita usia subur.Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia
subur ialah, sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya
sangat penting dalam mempersiapkan kehamilan.
2
B.FUNGSI HORMON ESTROGEN
Estrogen berperan dalam proses perubahan habitus seorang anak
perempuan menjadi wanita dewasa. Hormon ini menyebabkan perkembangan
dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda
kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria
tanpa melihat kelaminnya, seperti perkembangan pinggul dan payudara pada
wanita, kulit menjadi halus dan juga terlibat dalam penebalan endometrium
maupun dalam pengaturan siklus haid.
Adanya hormon estrogen pada wanita yang masih aktif menstruasi akan
menekan Lipoprotein(a) atau Lp(a). Kadar Lp(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan
apabila Lp(a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko penyakit
jantung koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian
bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran
darah sehingga muncul serangan jantung.
Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung
sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen
secara cukup.
Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga Akan tetapi, seiring
dengan meningkatnya usia, khususnya menjelang masa menopause, kadar
hormon estrogen dalam organ kaum wanita akan terus menurun, sehingga dapat
menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu
tidur, dan kecemasan yang berlebihan, termasuk meningkatnya resiko mengidap
berbagai penyakit.
3
C.Pengaruh Estrogen pada Usia Dini
Pada minggu I & II kehidupan di dunia luar, masih ada pengaruh
Estrogen dari ibu pada si bayi, karena itu uterus bayi baru lahir agak lebih besar
daripada anak kecil, juga menimbulkan pembengkakan payudara pada bayi
wanita maupun laki-laki selama sekitar 10 hari dan kadang-kadang disertai
sekresi cairan seperti air susu, sedangkan pada sekitar10 – 15 % bayi wanita
dapat timbul perdarahan pervaginam dalam minggu pertama kehidupannya.
Terdapat tiga 7ormone estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone,
dan estriol.
4
D.Sintesa Hormon Estrogen
Sintesis hormon estrogen terjadi di dalam sel-sel theka dan sel-sel
granulose ovarium, dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari hormon ini,
dan pembentukannya melalui serangkaian reaksi enzimatik.
Pada tahun 1959 Ryan dan Smith mengemukakan hipotesa 2 sel yakni
mekanisme produksi hormon steroid dalam ovarium, hipotesa ini untuk
menerangkan kerja sama antara sel theka dan sel granulose dalam pembentukan
hormon.
LH diketahui berperan dalam sel theka untuk meningkatkan aktivitas
enzim pembelah rantai sisi kolesterol melalui pengaktifan ATP menjadi cAMP,
dan dengan melalui beberapa proses reaksi enzimatik terbentuklah
androstenedion, kemudian androstenedion yang dibentuk dalam sel theka
berfungsi kedalam sel granulose, selanjutnya melakukan aromatisasi
membentuk estron dan estradiol 17 β.
Kolesterol sebagai pembakal (prekursor) steroid disimpan dalam jumlah
yang banyak di sel-sel theka. Pematangan folikel yang mengakibatkan
meningkatnya biosintesa steroid dalam folikel diatur oleh hormon gonadotropin.
5
Dari pregnenolan proses pembentukkan estrogen ada 2 cara yaitu :
1. Melalui Δ5 – 3 β hidroksi steroid Pathway / Pregnenolon pathway
2. Melalui Δ4 – 3 β ketone pathway / Progesteron pathway
6
Seperti diketahui zat awal untuk sintesis hormon steroid terdapat di
semua kelenjar hormon steroid, hormon mana yang pasti dan dimana akan
dihasilkan tergantung dari :
1. Reseptor yang tersedia untuk pengaturan hormon (ACTH, FSH, LH)
2. Enzim yang dominan untuk perubahan-perubahan susunan molekul steroid
dalam setiap kelenjar hormon.
Pada saat itu rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu
tumpukan lemak di bagian bawah tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat
payudara juga tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang cukup tinggi,
ovulasi pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak, akan
lepas dari ovarium dan mulailah siklus menstruasi
Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai
dengan siklus menstruasi. Pada awal siklus level 10ormone sangat rendah.
Ketika kelenjar hypothalamus (di otak kecil) menangkap tanda level estrogen
rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai memproduksi lebih
banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada pemasakan sel telur selama
rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen mencapai level
puncak sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.
7
HORMON PROGESTERON
a. PENGERTIAN
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus
menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon
progestogen yang banyak terdapat secara alami.
8
b.Jaringan Tempat Produksi
c.Kecepatan Produksi
9
d.Sumber Prekursor Kolesterol untuk Biosintesis Progesteron
10
e.Metabolisme Progesteron selama Kehamilan
11
Berikut adalah efek fisiologis dari Progesteron:
Efek pada sistem reproduksi
12
g. Metabolisme Progesteron selama Kehamilan
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus
luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan endometrium
untuk implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary.
Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik,
androgenik atau estrogenik (biasanya lemah).
Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai
hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan
estrogen secara endogen. Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai
berikut :
1. Ovulasi
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus-
hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang
disebabkan oleh progesteron.
2. Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi. Ini yang menjadi
dasar untuk membuat IUD yang mengandung progesteron. Pemberian progesteron-
eksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi
produksi progesteron yang berkurang dari korpus luteum menyebabkan penghambatan dari
implantasi. Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama
menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.
4. Luteolisis
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum yang
tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat folikulogenesis.
1. Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang
kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat.
2. Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya sedikit,
kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan spinnbarkeit
13
OBAT ESTROGEN
Mekanisme Kerja
Cara kerja Premaston dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya
yang berupa allylestrenol. Senyawa ini merupakan steroid sintetis yang struktur
dan fungsinya mirip dengan progesteron dan progestin. Senyawa ini dapat
berikatan dengan reseptor progesteron dan estrogen pada sel target di saluran
reproduksi wanita, kelenjar susu, hipotalamus dan hipofisis. Efek yang
ditimbulkannya yaitu memperlambat pelepasan hormon GnRH (Gonadotropin
Realeasing Hormon) dari hiptalamus dan juga memperlambat peningkatan
hormon LH (luetenezing hormon). Saat embrio sudah tertanam di dalam rahim,
progesteron akan bertindak mempertahankan kehamilan. Ia juga akan
menstimulasi pertumbuhan jaringan alveolar mamae untuk membantu
mempersiapkan produksi ASI dan melemaskan otot polos uterus untuk
mendukung pertumbuhan janin.
Indikasi atau Kegunaan Premaston
Premaston digunakan pada ibu hamil yang mengalami ancaman abortus
atau keguguran akibat kekurangan hormon plasenta. Serta umumnya diresepkan
pada ibu hamil yang saat hamil sebelumnya sering mengalami keguguran.
Selain itu obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi ancaman kelahiran
prematur.
Kontraindikasi
-Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan: Memiliki riwayat
hipersensitivitas/alergi terhadap kandungan aktif obat ini yang berupa
allylestrenol.
-Penderita gangguan fungsi hati, tromboflebitis serta pendarahan vagina yang
tidak diketahui penyebabnya.
-Menderita kanker payudara atau kanker pada organ genital lainnya.
14
OBAT PROGESTERON
Komposisi:
Crinone merupakan obat berbentuk gel untuk penggunaan di vagina,
mengandung progesteron sebagai senyawa aktifnya
Indikasi:
Crinone diindikasikan untuk terapi infertilitas pada wanita yang
disebabkan produksi hormon progesteron yang tidak memadai
Mekanisme Kerja Obat:
Progesteron merupakan salah satu hormon yang secara alami diproduksi
oleh ovarium. Progesteron memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh, namun
fungsi utamanya adalah mempertebal dinding rahim pada masa ovulasi (masa
kematangan sel telur / ovum) untuk mempersiapkan rahim untuk ditempati oleh
embrio jika terjadi pembuahan. Selain itu, progesteron juga berperan penting
dalam mempertahankan kehamilan. Wanita yang memproduksi progesteron
dalam jumlah yang tidak mencukupi seringkali sulit hamil, mengalami
keguguran atau melahirkan bayi yang prematur. Kondisi seperti ini dapat diatasi
dengan memberikan terapi progesteron, salah satunya adalah dengan
menggunakan gel Crinone yang mengandung progesteron. Progesteron yang
diberikan ini akan menghasilkan efek yang sama seperti progesteron alami pada
tubuh.
DOSIS:
Crinone biasanya diresepkan untuk digunakan sebanyak 1 kali sehari
pada hari ke18-21 siklus menstruasi. Jika terjadi kehamilan, maka penggunaan
Crinone sebaiknya dilanjutkan selama 10-12 minggu. Berikut adalah cara
menggunakan Crinone dengan benar (secara umum, langkah-langkah ini bisa
diterapkan untuk menggunakan obat lain yang juga berbentuk gel vaginal)
15
BAB III
KESIMPULAN
1.Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid, karena mempunyai struktur
kimia berintikan steroid, y ang secara fisiologik, sebagian besar diproduksi oleh
kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria sebenarnya juga memproduksi
estrogen, tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit. Hormon ini termasuk zat lipofil
yang sedikit larut dalam air.
2. Ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat
kelaminnya, seperti perkembangan pinggul dan payudara pada wanita, kulit
menjadi halus dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam
pengaturan siklus haid.
Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan
estriol.
3.Sintesis hormon estrogen terjadi di dalam sel-sel theka dan sel-sel granulose
ovarium, dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari hormon ini, dan
pembentukannya melalui serangkaian reaksi enzimatik.
16
6.Efek progesteron pada tuba fallopi. Progesteron juga meningkatkan sekresi,
pada lapisan mukosa pada tuba fallopi. Sekresi ini adalah kebutuhan untuk
nutrisi dari hasil fertilisasi, mempersiapkan tuba fallopi sebelum implantasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Turner, C. D., dan J. T. Bagnara.1988. Endrokrinologi Umum.
Terjemahan Harsojo. Airlangga University Press, Surabaya.
2. Drutel A, Archammbeaud F, Carron P. 2013. Selenium and The
Thyroid Gland. Clin Endocrinol 78(2) : 155-164
3. Azizah, D.N. 2013. Kadar Hormon Estrogen dan Progesteron pada
Kambing Bligon yang Diberi Pakan Daun Papaya. Tesis. Program
Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
4. Widiyono, I., P. P. Putro, Sarmin, P. Astuti, dan C. M. Airin. 2011.
Kadar Estradiol dan Progesteron Serum, Tampilan Vulva dan
Sitologi Apus Vagina Kambing Bligon Selama Siklus Birahi.
Jurnal Vet. Vol. 12 (4): 263-268.
5. Wijono, D. B. 1998. Peran Kadar Hormon Progesteron dalam
Plasma Darah untuk Deteksi Estrus dan Aktivitas Ovarium.
Proseding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2
Desember 1998. 267-271
18