Labobar Makalah P3K
Labobar Makalah P3K
P3K
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah Dari Dosen
Pahala Hutajulu, S.Pd,M.Pd
KETUA PRODI PENJASKESREK
Disusun Oleh :
MAKSEN LABOBAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan
kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “P3K”. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan
memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai arti P3K. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian P3K
2. Mengetahui tujuan P3K
3. Mengetahui dasar hukum P3K
4. Mengetahui cara kerja pelaku P3K
5. Mengetahui jenis obat-obatan dan peralatan P3K
6. Mengetahui cara memberikan P3K
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Mencegah infeksi
3) Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan
tepat
3
Selain APD, penolong pertama juga menggunakan peralatan penolong
dalam menjalankan tugasnya di antaranya ialah :
1) Penutup luka :
Kasa steril.
Bantalan Kasa.
2) Pembalut luka :
Pembalut gulung (pita).
Pembalut segitiga (mitella).
Pembalut tubuller (tabung).
Pembalut rekat (plester).
3) Cairan antiseptik :
Alkohol 70%.
Betadine.
4) Cairan pencuci mata (boorwater).
5) Bidai dan peralatan stabilitas tubuh lainnya.
6) Gunting pembalut.
7) Pinset.
8) Senter.
9) Kapas.
10) Selimut.
11) Oksigen.
12) Tensimeter
13) Stetoskop.
14) Tandu.
15) Alat Tulis.
Kemampuan berimprovisasi pelaku penolong pertama juga diperlukan
apabila tidak ditemukan alat-alat di atas di lokasi kejadian sehingga dapat mencari
alat lain sesuai fungsinya serta aman untuk digunakan.
4
bahwa Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya
maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang
pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan
menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyk-banyaknya Rp. 4.500,-.
Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187,
304s, 478, 535, 566.
2.5.1 Obat-Obatan
1) CTM
Obat ini digunakan untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur) dan
pilek
2) Betadine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
3) Povidone Iodine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
4) Neo Napacyne
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas
5) Asma soho
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas
5
6) Konidin
Obat ini digunakan untuk penderita Batuk karena alergi, flu, dan pilek
7) Oralit
Obat ini digunakan untuk penderita Dehidrasi
8) Entrostop
Obat ini digunakan untuk mengobati penderita Diare
9) Demacolin
Obat ini digunakan untuk penderita Flu dan batuk
10) Norit
Obat ini digunakan untuk penderita Keracunan
11) Antasida doen
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag
12) Gestamag
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag
13) Kina
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Malaria
14) Oxycan
Memberi tambahan oksigen murni
15) Damaben
Obat ini digunakan untuk penderita Mual-mual
16) Feminax
Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid
17) Spasmal
Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid
18) Counterpain
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Pegal linu
19) Alkohol 70%
Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
20) Rivanol
Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
2.5.2 Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K
6
1) Kasa Steril terbungkus
Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan.
Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan
ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan
Plester.
2) Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah
5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah
ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan
luka pendarahan.
3) Plester
Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran
1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi
dengan kasa atau perban.
4) Plester Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat
pada umumnya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka.
Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.
5) Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan
juga sebagai bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan
kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.
6) Kain Segitiga / Mittela
Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada
kepala dan juga dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan.
7) Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban,
pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
8) Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
9) Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)
7
Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar
tidak terjadi Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk
melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia
10) Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan
untuk petugas P3K sendiri maupun korban. Penggunakan Masker
yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.
11) Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun
benda asing (kotoran) pada Luka.
12) Lampu Senter
Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka
ataupun pupil mata korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar
atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-
benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti
korban masih sadar.
13) Gelas untuk cuci Mata
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau
kontak bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata
dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai bersih.
14) Kantong Plastik Bersih
Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-
bekas perawatan luka.
15) Aquades (100ml Larutan Saline)
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan
kotoran dari Mata dan juga dapat digunakan untuk membersihkan
luka.
16) Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka
tersayat atau tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada
bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di
pasaran diantaranya adalah Betadine.
8
17) Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat
digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan.
18) Buku Panduan P3K
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah
cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka
bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan
nafas, terpapar baha kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.
9
c. Keluhan
Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh
korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus
ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya
d. Gejala
Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba
dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut
sampai ujung kaki)
e. Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa
diatas sesuai dengan prioritas pertolongan.
10
2.6.4 Evakuasi Korban
Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih
aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip
dasar dalam melakukan evakuasi adalah:
1) Dilakukan jika mutlak perlu
2) Menggunakan teknik yang baik dan benar
3) Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta
memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang
lebih besar atau bahkan kematian
11
daerah – daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat.
Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban:
1) Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban
cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang.
2) Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian pemindahan korban:
1. Persiapan,
2. Pengangkatan korban ke atas tandu,
3. Pemberian selimut pada korban
4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:
1. Pengangkatan korban
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok;
gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat
mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari
cedera.
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada
kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari
bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih
aman dan
3. Nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
3.2. Saran
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan
dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com
14