Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

( PENANGGULANGAN PENANGANAN CEDERA )


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Olahraga
Dosen Pengampu
M. Habibie, S.Pd, M.pd

Disusun Oleh
Kelompok 6

Muhammad Atha Illah 20.16.0150

Nor Anita 20.16.0152

Nor Kholisah 20.16.0154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat Allah


Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini. Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang semilir keimanan.
Kami menyadari dalam makalah kami terdapat banyak kekurangan
dikarenakan kekurangan kami sendiri. Maka dari itu,kami mengharapkan kepada
teman-teman agar berkenan memberikan kritik dan saran unutuk kami.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita
dalam mata kuliah ini.

Martapura, 07 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulis....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN P3K................................................................................
B. PRINSIP-PRINSIP P3K..................................................................
C. SIKAP DASAR YANG SEBELUM MELAKUKAN P3K
D. MACAM-MACAM CEDERA DAN CARA PENANGANAN.....

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kecelakaan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Pendidikan
Sekolah Dasar adalah masa di mana anak sangat aktif berinteraksi satu sama lain dengan
teman sebaya. Interaksi dalam permainan terkadang menimbulkan resiko cidera pada anak
Sekolah Dasar. Ketika mereka berinteraksi terakadang juga tidak memikirkan kondisi
kesehatan satu dengan yang lain. Interaksi permainan yang sifatnya bebas dikalangan siswa
Sekolah Dasar seperti berlari-lari ketika jam istirahat atau permainan yang melibatkan fisik
lainnya dapat meningkatkan resiko kecelakaan atau cidera ketika mereka berada di
lingkungan sekolah. Guru merupakan orang terdekat ketika mereka berada di sekolah. Guru
perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan untuk siswanya yang mungkin mengalami kecelakaan, cidera, maupun kondisi
berbahaya seperti henti napas dan henti jantung, yang mungkin terjadi di jam sekolah.
Keterampilan yang diperlukan antara lain balut bidai maupun bantuan hidup dasar.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan cedera pada anak yaitu kurangnya
pengawasan, bebas melakukan kegiatan apapun, kelambanan yang disebabkan karena
buruknya koordinasi otot anak, terlalu aktif, kurangnya pengendalian emosi atau sebagai
bentuk pemberontakan anak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang Dimaksud dengan Penanggulangan Penanganan Cedera?
2. Apa Saja Prinsip-prinsip P3K?
3. Sikap Dasar Yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan P3k?
4. Macam-Macam Cedera Dan Cara Penanganannya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian P3K.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsp P3K.
3. Untuk mengetahui sikap sebelum melakukan P3K.
4. Untuk mengetahui macam-macam cidera dan penanganannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN P3K
Pertolongan pertama pada kecelakaan atau biasa disingkat P3K adalah pertolongan
pertama yang diberikan kepada orang-orang yanga mengalami kecelakaan ataupun sakit dan
gangguan kesehatan lainnya sebelum memperoleh pertolongan dari tenaga medis seperti
dokter, perawat, bidan atau pun paramedis. Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan P3K
hanyalah bersifat sementara waktu guna menangkal terjadinya akibat yang lebih parah, jila
pertolongan pertama tidak dilakukan secara benar. Dapat ditafsirkan bahwa, P3K lebih
bersifat antisipasi terhadap dampak negatif yang merugikan korban.
Pertolongan pertama pada kecelakaan atau musibah tersebut harus ditangani dengan
baik. Hindari rasa panik dan terburu-buru, perlakukan korban dengan baik, serta yang
terpenting adalah jangan biarkan korban merasa panik dengan keadaannya. Oleh karena itu,
maka kita perlu mengetahui berbagai prinsip, maksud dan tujuan P3K. Adapun maksud
pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan diantaranya adalah:
1. Mengurangi dampak yang lebih berbahaya akibat kecelakaan atau penyakit yang
tiba-tiba menyerang.
2. Memberikan perasaan tenang kepada korban sehingga tidak gelisah dan takut
yang justru akan lebih memperparah keadaan.
3. Mencegah korban mengalami cacat yang lebih lanjut jika tidak segera ditangani.
4. Mencegah bahaya maut sehingga kemungkinannya bisa dihindar

B. PRINSIP-PRINSIP P3K

Dalam memberikan bantuan atau pertolonngan pertama pada korban kecelakaan, maka
harus memperhatikan prinsip-prinsip P3K. adapun prinsip pemberian pertolongan pertama
pada korban kecelakaan diantaranya:

1. Jangan panik, tetap tenang. Perhatikan korban dengan baik. Jangan tergesa-gesa
meindahkan korban karena bisa saja satu langkah kecil akan memperparah
keadaan, bukannya menolong malah membunuh korban.

2
2. Berikan pertolongan dengan cepat dan tepat. Gunakan mata dan semua indra
dengan sebaik-baiknya, kemudian ambil langkah yang paling tepat.
3. Perhatikan keadaan korban, apakah masih sadar atau pingsan. Selain itu, pada
korban kecelakaan perhatikan pendarahan korban serta luka-luka dan
kemungkinan patah tulang yang dialami korban.
4. Periksa pernapasan korban dan denyut nadinya. Pernapasan korban mungkin
dalam keadaan yang tersengal-sengal atau bahkan bisa berhenti.
5. Amankan korban di tempat yang aman. Dalam keadaan apapun, korban
kecelakaan harus segera diamankan di tempat yang aman sehingga tidak
menambah kondisi lebih parah. Segera bawa korban ke rumah sakit sesaat setelah
memperoleh pertolongan pertama.1

C. SIKAP DASAR YANG PERLU DIKETAHUI SEBELUM MELAKUKAN P3K

Sikap dasar sebelum melakukan P3K merupakan suatu hal yang mesti dipaharni secara
bait oleh guru Pendidikan Jasmani sebelum melakukan tindakan pertolongan dalam kegiatan
P3K. Sikap dasar sebelum rnelakukan P3K bertujuan untuk:

1. Memberikan kesempatan sejenak untuk meneliti kecelakaan jenis apakah yang


dialami pendcrita/korban.
2. Dengan demikian guru Pendidikan Jasmani dapat menetapkan rnetode atau cara
ysng tepat unluk melakukan pertolongan.
3. Menghindari guru dari sikap gugup atau panik menghadapi penderita/korban.

Kiat untuk menerapkan sikap dasar sebelum me1akukan tindakan P3K yang penting
diketahui adalah "bersikap tenang". Orang yang tidak tenang cenderung tidak dapat
mengambil tindakan dengan cara yang benar. Hal ini akrn membahayakan korban/penderita.
Oleh karena itu bersikaplah rileks dalam arti tidak tegang menghadapi kejadian apapun
juga, hal ini adalah modal utama untuk bertindak secara benar. Kenalilah terlebih dahulu
bantuan P3K yang bagaimanakah yang paling tepat kita lakukan.

1
Ensikloblogia Blog Kumpulan Sumber Ilmu untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Umum
https://www.ensikloblogia.com/2019/05/pengertian-p3k-maksud-prinsip-dan.html, diakses tgl 09,November,2021.
Pukul:09.17

3
Beberapa sikap dasar yang perlu dipahami guru Pendidilan Jasmani sebelum
melakukan pertolongan adalah:

1. Bersikap tenang, jangan ragu-ragu, jangan cemas menghadapi berbagai kejadian


yang membutuhkar perlolongan. Ketergesa- gesaan, perasaan cemas bisa
berakibat fatal bagi yang akan kita tolong. Oleh karena itu kita harus bersikap
biasa-biasa saja akan tetapi tetap berpikir mencarikan cara/metode yang benar
sesuai keadaan korban ketika itu.
2. Mengamati keadaan sekitar kejadian dengan cara seksama. Misalnya: Suatu
ketika guru Pendidikan ]asmani melakukan kegiatan praktek sepak bola di
lapangan dekat sekolah. Seseorang siswa tampak mengalami pendarahan pada
bagian telapak kakinya. Amatilah sejenak keadaan di sekitarnya untuk menjawab
pertanyaan berikut:
a. Apakah tepat jika kita langsung memberikan pertolongan di ternpat
kejadian itu ? Jika lapangan atau tempat kejadian itu banyak air atau
berlumpur, maka pertolongan pertama bagi penderita yang luka kurang
tepat dilakukan. Pindahkanlah posisi penderita ke tempat yang kering. Jika
darah terlalu banyak keluar, usahakan dulu menghentikannya (sebelum
dibersitrkan / diperban secara benar).
b. Apakah disekitar ternpat kejadian itu ada fasilitas atau alat yang
diperlukan?
c. Bagaimanakah kondisi penderita ketika itu ?
d. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk mengangkut penderita ke
tempat pengobatan PUSKESMAS terdekat?
e. Tindakan apakah yang bisa dilakulan untuk mengantisipasi terjadinya
infeksi?
3. Mengamati pernafasan korban, Dengan mengamati pernapasan kita dapat
rnemperkirakan bantuan apa yang mungkin dilakukan. Misalnya: Seorang siswa
terkena bola tepat dibagian perutnya. Hal itu bisa mengakibatkan korban susah
bernafas, oleh karena itu kita bisa melakukan "pernalasan buatan". Mengangkat-
angkat bagian pinggang korban yang terbaring telentang, menekan-nekan dengan
telapak tangan pada bagian dada korban, meniupkan nafas kemulut korban
merupakan “pernalasan buatan".

4
4. Pengambilan keputusan. Setelah bersikap penuh cermat, baik terhadap sekitar
tempat kejadian, kondisi korban, maupun pernafasannya, mungkin saja ada dua
tindakan yang dapat dilakukan secara bersamaan. Misalnya: Seorang korban
mengalami pendarahan yang banyak karena luka, selain menahan keluarnya
darah, kita bisa minta bantuan orang lain yang ada ditempat kejadian untuk segera
menghubungi petugas medis terdekat. Dengan demikian bantuan akan lebih
berhasil dan terlaksana lebil cepat. Tidak perlu semua orang yang ada di dekat
korban melakukan kegiatan menolong ditempat itu, atau sebagian besar menonton
peristiwa tersebut. Dengan demikian berbagai bentuk, kemungkinan membantu
dapat kita lakukan secara optimal.

D. MACAM-MACAM CEDERA DAN CARA PENANGANANNYA

Ada 2 gangguan yang sering terjadi pada saat cedera, yaitu: Gangguan umum dan
gangguan khusus, sebagai berikut:

1. Gangguan Umum
a. Pertolongan Pertama pada Collaps

Collaps yang lebih dikenal dengan istilah shock, Muhammad (1975 : 108)
mendefenisikan bahwa “Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana
sistem peredaran darah terganggu sehingga tidak dapat memenuhi keperluan''.
Siswa atau korban shock memperlihatkan beberapa ciri-ciri atau gejala sebagai
berikut: Muka pucat, keluar keringat dingin, Tidak teratur denyut nadi,
kecepatan lebih dari 100 kali permenit
dan mungkin lemah, gelisah atau kejang-kejang. Terjadinya peristiwa collaps
ini antara lain disebabkan beberapa hal berikut :

1) Terjadinya gangguan peredaran oksigen yang menyebabkan tidak


Iancarnya sistem pernafasan.
2) Kondisi badan yang lemah atau dalam keadaan kurang sehat.
3) Tidak makan pada waktu sebagaimrna biasanya dan mengakibatkan
korban mengalami lapar.
4) Terhisap atau terpaksa menghisap asap, misalnya ketika seseorang
berada ditempat terbuka dan berasap, atau ketika ada orang yang
merokok.

5
5) Kondisi tubuh atau fisik seseorang yang kurang tahan berdiri di
bawah terik matahari.

Pertolongan yang dapat dilakukan guru terhadap siswa yang mengalami


collaps adalah :

1) Angkatlah korban ketempat/ruangan yang sejuk.


2) Longgarkan ikat pinggang atau pakaian korban.
3) Baringkan korban dengan posisi terlentang, usahakan kepalanya lebih
rendah dari bagian kaki, hal ini dapat diupayakan dengan
mengganjalkan kedua kaki korban dengan bantal.
4) Jika korban nampak kedinginan berilah selimut.
5) Jika korban sadar rninumkanlah air hangat.
6) Jika korban belum juga sadar berilah ia minyak kayu putih dan
oleskan pada bagian hidung korban.
7) Jika belum ada juga perubahan dari korban shock segeralah bawa
korban ke petugas kesehatan.

b. Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan


Pingsan dapat diartikan sebagai suatu kondisi/keadaan seseorang yang tidak
sadarkan diri. Kejadian pingsan bagi siswa yang lebih sering terjadi
disebabkan oleh faktor fisik atau kesehatan siswa yang menurun, di samping
itu ada juga disebabkan karena terjadi benturan keras setelah terjatuh dari
tempat yang cukup tinggi, pingsan sewaktu bermain/berolahraga di bawah
sirar matahari, udara yang hangat karena banyaknya orang, terkejut melihat
sesuatu yang mengerikan, lapar yarg berlebihan (misalnya tidak sarapan pagi
sebelum berangkat sekolah dan sebaginya).
Untuk memberikan pertolongan pada siswa yang pingsan dapat
dilakukan
beberapa kegiatan berikut :
1) Angkatlah korban ketempat yang lapang, segar, teduh dan nyaman.
2) Baringkanlah dengan kepala tanpa bantal/alas, jika muka atau waiah
korban nampak memerah boleh berikan bantal dengan miringkan
posisi tubuh korban, tujuannya untuk memudahkan korban jika dia
muntah.

6
3) Longgarkan pakaian dan ikat pinggang korban.
4) Jika korban nampak dingin beri selimut.
5) Jika korban belum sadar jangan berikan dulu makanan dan minuman.
6) Jika belum ada perubahan maka bawalah ke petugas kesehatan..

2. Gangguan Khusus
a. Pertolongan Pertama Pada Luka Lecet (Luka kecil)
Pada luka lecet, lakukan pembersihan dengan air mengalir dan berikan luka
dengan antiseptic atau jika tidak ada maka bisa menggunakan betadint,
setelah itu tutup luka dengan kasa steril dan diplester jika tidak ada 2 itu
tadi bisa menggunakan kain bersih untuk menahan darah yang keluar.

b. Luka Memar
Pada luka memar ini biasanya disebabkan kena pukulan seseorang yang
keras, terjatuhnya suatu benda yang keras dan berat jatuh kebadan korban
sehingga menyebabkan kerusakan diarea bawah kulit kita yang ditandai
dengan kulit membiru dan membengkak, kemungkinan pembuluh darah di
bawah kulit yang pecah tetapi tidak dapat keluar.
Cara pertolongannya
1) Jaringan kulit yang memar dikompres dengan es atau air dingin,
2) Apabila memarnya terjadi di kepala, perhatikan diarea kepala nya apa
kalau saja terbentur dengan benda keras yang dapat mengakibatkan
geger otak atau patah tulang, apabila tidak ada beri korban bantal dan
kompres bagian memar dengan air dingin.

c. Luka Robek
Pada luka robek, memerlukan jahitan pada luka. Penjahitan luka harus
dilakukan oleh petugas kesehatan dan ditempat pelayanan kesehatan. Cara
pertolongan sementara, yaitu:
1) Bersihkan luka dengan air bersih mengalir.
2) Tutup luka dengan kasa steril
3) Bawa ke petugas kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan.
4) Penolong menghubungi petugas kesehatan, mengantar ke fasilitas
kesehatan terdekat.

7
Korban yang masih terdapat luka robek tersebut kemudian dilakukan
penjahitan luka, penutupan luka dengan kasa steril dan dilakukan
pembalutan atau diplester.2

d. Luka Tusuk
Luka tusuk luka yang disebabkan benda-benda runciag (lancip), akibat luka
tusuk bisa terjadi dikarenakan:
1) Jika benda yang menusuk itu kotor, bahaya ada kuman yang biasa dan
kuman tetanus.
2) Apabila tusukan mengenai pembuluh darah, maka akan terjadi
pembuluh darah yang akan membesar.

Cara Menolong:

1) Bila ada pendarahan, maka lakukan terlebih dahulu untuk


membersihkan pendarahan.
2) Bersihkan bagian luar dari kotoran dengan cairan steril atau air bersih.
3) Kalau luka tidak dalam siramlah dengan hidrogen pesoksids untuk
menghentikan kuman tetanus (apabila ada).
4) Tutup pula dengan kasa steril, beri pembalut sebagai penahan untuk
tidak terjadi pendarahan lagi.
5) Apabila pendarahannya tidak terkendali maka bawa segera ke rurnah
sakit.

e. Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang


Kejadian patah tulang sering kali terjadi pada siswa SD, karena mereka suka
berkejar-kejaran atau bermain dengan berbagai aktivitas lainnya yang tidak
mereka sadari sebagai penyebab bahaya, jatuh pada saat lari, berolahraga,
sering juga naik-naik keatas meja atau kursi yang mernbuat anak-anak (SD)
patah tulang. Rahardjo (1992:50) juga mengemukakan tanda-tanda terjadinya
patah tulang yaitu:
2
Nurlaela Emi&Mamluaty Asri Nurul, Mei 2020, “Peningkatan Pengetahuan Mengenai Pertolongan
Pertama pada Perdarahan Akibat Luka Cidera pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Bligo
Kabupaten Pekalongan”, Jurnal URECOL University Research Colloquium: Bidang Pengabdian
Masyarakat, http://u.lipi.go.id/1524294153. Diakses 11 November 2021

8
1) Merasa nyeri bila bagian yang cedera itu digerakkan.
2) Terdapat perubahan bentuk pada tempat yang patah.
3) Terdapatnya pembengkkan pada tempat yang patah.
4) Bahagian tulang mencuat keluar.
5) Terdengar suara berdekuk pada saat terjadinya maupun sewaktu
digerak-gerakkan.
6) Terjadinya gerakan yang tidak normal pada bagian tuIang yang patah
tersebut".

Tindakan pertolongan yang diberikan pada kasus patah tulang, yaitu:

1) Hentikan pendarahan dengan pembalut atau kapas.


2) Tutup luka dengan pembalut yang steril.
3) Lakukan pembidaian.
4) Anggota yang patah ditinggikan.

Semua penderita patah tulang harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat
perawatan selanjutnya, tetapi sebelum itu salah satu guru harus tahu cara
menolong pemasangan bidai sebelum di bawa rumah sakit supaya jangan
terjadi pergeseran pada tulang yang patah dan mengurangi rasa sakit pada si
penderita.

Syarat-syarat pembidaian:

1) Sediakan alat-alat sebelum pembidaian


2) Bidai harus dari bahan yang pipih
3) Sebelum dibidai maka bungkus terlebihdahulu bidainya supay empuk
4) Jangan terlalu keras saat melakukan pengikatan bidai
5) Ikat bidai secukupnya pada anggota tubuh yang dibidai

Untuk melakukan pertolongan pada korban yang patah tulang dapat


diakukan kegiatan berikut ini :

1) Jika terjadi penderahan, usahakan melakukan pencegahan agar tidak


keluar banyak darah.
2) Bila penderita shock atasi terlebidahulu dengan cara membaringkan
dan menyelimuti korban..
3) Bila ada luka usahakanlah hindari terjadinya infeksi.

9
4) Pasanglah bidai sesuai dengan persyaratannya.
5) Setelah bidai terpasang segera dibawa ke rumah sakit.3

3
Dr. Darni, Maret 20020, “Keterampilan Dasar Yang Diperlukan Guru Pendidikan Jasmani Untuk Melakukan
P3K Disekolah Dasar” diakses 13, November 2021 pukul. 9:34. Hal.7-17

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Pertolongan Pertema pada Kecelakaan (P3K) adalah suatu tindakan yang
dilakukan berdasarkan prinsip dan metode tertentu untuk menolong korban sebelum
di bawa ke rurnah sakit atau dibantu oleh pihak medis (dokter)
b. Sikap dasar yang perlu dikuasai oleh guru perdidikan jasmani untuk melakukan P3K
adalah :
1. Bersikap tenang, jangan ragu-ragu, jangan
tergesa-gesa menghadapi korban yang akan ditolong;
2. Mengamati keadaan di sekitar lokasi kejadian dengan cara seksama;
3. Mengamati pernafasan korban, termasuk rnengarnati kondisi korban saat itu;
4. Pengambilan keputusan untuk melakukan pertolongan

B. SARAN
a. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di sekolah maka guru pendidikan jasmani
diharapkan menyampaikan penyuluhan bimbingan kepada siswa untuk tidak
melakukan berbagai hal yang bisa menimbulkan kecelakaan. Di samping itu guru
harus melakukan pengawasan selama berlangsunya kegiatan praktek olahraga di
Iapangan.
b. Membentuk kelornpok dokter kecil
c. Untuk meningkatkan keterampilan guru pendidikan jasrnani dala melakukan
P3K di sekolah, maka diharapkan pihak Depdikbud ( misalnya depdikbud setempat
dengan persetujuan kepala sekolah) mengadakan sernacam pembekalan keterampilan
P3K bagi guru pendidilan jasmani dalam wilayah sekitaran sekolah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nekada Yoshima Dede Cornelia&Wiyani Christin, Agustus 2020, “Pelatihan Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan untuk Guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Depok, Sleman, DIY”.
Jurnal Pengabdi Dharma Bakti . Vol. 3, No.02,
http://dharmabakti.respati.ac.id/index.php/dharmabakti/article/view/124. 11 November 2021
Lutfiasari Arum&Endiyono, April 2016, “Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama
Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Praktek Guru Dalam Penanganan Cedera
Pada Siswa Di Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan. Vol.
14.No.01.http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/1041. 11
November 2021
Ensikloblogia Blog Kumpulan Sumber Ilmu untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Umum
https://www.ensikloblogia.com/2019/05/pengertian-p3k-maksud-prinsip-dan.html, diakses tgl
09,November,2021. Pukul:09.17
Nurlaela Emi&Mamluaty Asri Nurul, Mei 2020, “Peningkatan Pengetahuan Mengenai
Pertolongan Pertama pada Perdarahan Akibat Luka Cidera pada Siswa Sekolah Dasar
Muhammadiyah Bligo Kabupaten Pekalongan”, Jurnal URECOL University Research
Colloquium: Bidang Pengabdian Masyarakat, http://u.lipi.go.id/1524294153. Diakses 11
November
Dr. Darni, Maret 20020, “Keterampilan Dasar Yang Diperlukan Guru Pendidikan Jasmani
Untuk Melakukan P3K Disekolah Dasar” diakses 13, November 2021 pukul. 9:34. Hal.7-17

12

Anda mungkin juga menyukai