Disusun oleh :
CATHARINA APRILLIA P.U
NPM : 260220180018
Jawaban :
Diketahui :
Usia = 59 tahun
Berat badan = 140 kg
Tinggi badan 5.8 feet, dikonversi dari feet ke meter :
6.8 𝑖𝑛 𝑥 2.54 𝑐𝑚/𝑖𝑛
Tinggi badan = 100 𝑐𝑚/𝑚
= 1.73 m
Serum Kreatinin = 2,4 mg/dl
Pasien ini mengalami obesitas, sehingga untuk menghitung Estimasi klirens kreatinin
menggunakan rumus Salazar-Corcoran metode yakni :
Kliren Digoxin :
Cl (in mL/min) = 1.303 (CrCl in mL/min) + 20
298 𝑥 𝐶𝑟 𝐶𝑙
Volume Distribusi Digoxin : V (in L) = 226 + 29.1+𝐶𝑟.𝐶𝑙
298 𝑥 49
V (in L) = 226 +
29.1+49
V (in L) = 413 𝐿
2. Pasien UV, seorang pria berusia 75 tahun dengan berat 62 kg, tinggi 5 ft, 9 in mengalami
fibrilasi atrium. Serum creatinine mencapai 1.3 mg/dl dan kondisinya stabil saat masuk rumah
sakit. Diresepkan 200 g/d IV dan dosis tsb diberikan selama 2 minggu. Konsentrasi steady state
Digoxin mencapai 2.4 ng/mL. Hitunglah revisi dosis Digoxin untuk mencapai konsentrasi
steady state 1.5 ng/mL?
Diketahui :
Usia = 75 th
Berat (BB) = 62 kg
S Cr = 1.3 mg/dl
Pasien ini tidak mengalami obesitas dan memiliki kondisi Serum kreatinin yang stabil
sehingga perhitungan estimasi klirens kreatinin dapat menggunakan rumus The
Cockcroft-Gault :
(140 − 𝑎𝑔𝑒)𝑥 𝐵𝐵)
𝐶𝑟𝐶𝑙𝑒𝑠𝑡 (𝑃𝑟𝑖𝑎) =
72 𝑥 𝑆𝐶𝑟
𝐶𝑠𝑠 𝑛𝑒𝑤
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 𝑥 𝐷𝑜𝑙𝑑
𝐶𝑠𝑠 𝑜𝑙𝑑
1.5
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 𝑥 200
2.4
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 125𝑔/𝑑
Dosis baru untuk mencapai kondisi steady state 1.5 ng/ml adalah 125 g/d pada jadwal
pemberian obat selanjutnya.
3. Pasien VG seorang wanita berusia 75 tahun dengan berat badan 180 kg dan tinggi 5 ft 2 in
mengalamai gagal jantung kelas III NYHA. Kondisinya saat ini stabil dengan serum creatinine
sebesar 6 mg/dl. Hitunglah dosis pemeliharaan untuk mencapai konsentrasi steady state 1
ng/ml.
Diketahui :
Usia = 75 tahun
Berat (BW) = 180 kg
Tinggi badan 5 ft 2 in dikonversi ke satuan meter menjadi 1.57 meter
Serum kreatinin = 6 mg/dl
Pasien ini mengalami obesitas, sehingga untuk menghitung Estimasi klirens kreatinin
menggunakan rumus Salazar-Corcoran metode yakni :
ClNR, klirens non renal pasien ini sebesar 20 ml / min mengingat kondisi pasien ini mengalami
gagal jantung moderateto- severe.
Pasien dengan kondisi gagal jantung, konsentrasi digoxin yang diingkan mencapai 0.5-1 ng/mL.
Konsentrasi serum yang dipilih untuk pasien ini adalah 1 ng/mL dan akan diberikan kapsul oral
Digoxin dengan F = 0.9. Konsentrasi unit dalam ng/mL = g/L sehingga perlu dikonversi menjadi
menjadi L dan min/d (1440 min/d).
1𝜇𝑔/𝐿 𝑥 39𝑚𝑙/ min 𝑥 1440 𝑚𝑖𝑛/𝑑𝑎𝑦
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) =
0.9𝑥1000𝑚𝐿/𝐿
Teofilin akan di metabolisme di hati (> 90%). Metabolisme hati terutama melalui sistem enzim
CYP1A2 dengan jumlah yang lebih kecil dimetabolisme oleh CYP3A dan CYP2E1. Sekitar
10% dari dosis teofilin diperoleh kembali dalam urin sebagai obat yang tidak berubah.
Sebenarnya, theophilin mengikuti farmakokinetik nonlinear. Namun, untuk keperluan dosis
obat klinis pada pasien, konsep dan persamaan farmakokinetik linier dapat secara efektif
digunakan untuk menghitung dosis dan memperkirakan konsentrasi serum.
Kadang-kadang, konsentrasi serum theophilin meningkat pada pasien lebih dari yang
diharapkan setelah peningkatan dosis karena alasan yang tidak dapat diidentifikasi, dan
farmakokinetik nonlinear dapat menjelaskan pengamatan.
Tiga bentuk teofilin yang berbeda tersedia. Aminofilin adalah garam etilenadiamin dari teofilin,
dan aminofilin anhidrat mengandung sekitar 85% teofilin sedangkan aminofilin dihidrat
mengandung sekitar 80% teofilin. Oxtriphylline adalah garam kolin dari theophilin dan
mengandung sekitar 65% theophilin.
Theophilin dan aminofilin tersedia untuk injeksi intravena dan penggunaan oral. Oxtriphylline
hanya tersedia untuk penggunaan oral. Ketersediaan hayati oral ketiga obat berbasis teofilin
sangat baik dan umumnya sama dengan 100%. Namun, beberapa bentuk sediaan oral rilis
berkelanjutan yang lama telah dilaporkan menunjukkan bioavailabilitas yang tidak lengkap
dan kehilangan karakteristik rilis lambat dalam keadaan tertentu karena tablet atau desain
kapsul mereka. Ikatan protein teofilin plasma hanya 40% .17,18 Dosis teofilin yang
direkomendasikan atau salah satu bentuk garamnya didasarkan pada keadaan penyakit
bersamaan dan kondisi yang ada pada pasien yang dapat mempengaruhi farmakokinetik
theophilin. Parameter farmakokinetik Theophilin yang digunakan untuk menghitung dosis
diberikan pada bagian berikut untuk profil pasien tertentu.
CONTOH KASUS PERHITUNGAN
PEMBERIAN OBAT TEOFILIN
1. Pasien NJ, laki-laki berusia 67 tahun dengan berat 72 kg, tinggi badan 6 ft 1in mengalami
bronchitis kronik yang diterapi oleh teofilin oral. Saat ini dia mengkonsumsi rokok 3 x sehari
dan fungsi hati dan jantung dalam keadaan normal. Hitunglah dosis initial oral teofilin untuk
mencapai konsentrasi steady state 10 μg/mL.
Diketahui :
Usia = 67 tahun
Berat badan = 72 kg
Tinggi = 6 ft 1 in = 180 cm ~1.8 m
0.693
𝐾= = 0.139 ℎ−1
5
V = 0.5 L/kg x 72 kg = 36 L
10 𝑥 5 𝑥 8
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) =
1𝑥1
Diketahui :
Usia = 67 tahun
Berat badan = 72 kg
Tinggi = 6 ft 1 in = 180 cm ~1.8 m
Waktu paruh = 5 jam
Total Dosis harian = 1500 mg (500 mg x 3)
Pasien merokok 3 x sehari sehingga konsentrasi Teofilin steady state dapat tercapai setelah
5 x waktu paruh , ( 5 x 5jam = 25 jam) terapi.
𝐶𝑠𝑠 𝑛𝑒𝑤
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 𝑥 𝐷𝑜𝑙𝑑
𝐶𝑠𝑠 𝑜𝑙𝑑
12
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 𝑥 1500
18
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 1000 𝑚𝑔
Pemberian Teofilin yang baru adalah 1000 mg, dapat dibulatkan menjadi 900 mg
(dosis harian), atau 300 mg ( 3x sehari).
3. Pasien GF, seorang pria berusia 56 tahun dengan berat 81 kg, tinggi badan 5 ft 9 in mengalami
emphysema yang membutuhkan terapi oral Teofilin. Dia memiliki sirosis hati dengan skor
Child Pugh = 12 dan fungsi jantung normal. Hitunglah regimen dosis inisial Teofilin untuk
mencapai konsentrasi Teofilin = 8 μg/mL.
Diketahui :
Usia = 56 tahun
Berat badan = 81 kg
Tinggi = 5 ft 9 in = 175 cm ~1.75 m
a. Perkiraan T½ dan konstanta eliminasi berdasarkan penyakit dan kondisi pasien saat ini
:
Waktu paruh = 24 jam. Pasien ini memiliki sirosis hati, kondisi ini tentu saja
mempengaruhi proses metabolisme obat Teofilin di dalam hati.
Konstanta Eliminasi
0.693
𝐾=
𝑇1/2
0.693
𝐾= = 0.029 ℎ−1
24
V = 0.5 L/kg x 81 kg = 41 L
1. 19 𝑥 8 𝑥 12
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) =
1𝑥1